Berbagi Tentang Si Kecil Bersama Brawijaya Clinic

by - January 31, 2016



Brawijaya Clinic

Kali ini saya beruntung dapat kesempatan untuk menghadiri Smart Parenting Healt Talkshow yang diadakan di Brawijaya Clinic FX Sudirman atas undangan dari group Brid atau Blogger Reporter ID.
Beruntung karena kebetulan saya memiliki batita yang masih masa-masa tumbuh kembang. Pendar 14 bulan. Masa-masa rawan yang kelak akan mempengaruhi kehidupannya sebagai manusia dewasa. 
Makanya begitu membaca tema Smart Parenting Healt Talkshow yang dibawakan oleh  Dr. Nathanne Septhiandi, SpA, dokter anak di Brawijaya Clinic FX Sudirman:

Lindungi Sang Buah Hati Dengan Stimulasi dan Nutrisi Yang Tepat

Dengan materi:  

  • Food rules memberikan makan pada anak
  • Mengenali tahap perkembangan pada anak&stimulasi yang tepat
Wow! Berbagai perasaan bercampur, antara senang akan mendapat info yang sangat bermanfaat, dan perasaan cemas apakah selama masa pertumbuhan Pendar, saya melakukan hal yang kurang baik dalam hal stimulasi dan nutrisinya.


brawijaya clinic


Beberapa hal yang saya tangkap, banyak terjadi anak mengalami sulit makan:

  • Penjadwalan makan yang tidak terlatur, jadi pemberian makan suka-suka Ibu dan pada masa jeda sebelum makan utama itu anak mengasup snack, susu, dll. Sehingga ketika harus makan pokok anak menolak, terlebih biasanya snack dan susu lebih menggoda rasanya ketimbang makan utama.
Penjadwalan makanan ini sebenarnya sebagai berikut:
  1. Ada penjadwalan makan utama dan selingan (Snack) yang terlatur, 3x makan utama, dan 2x makan kecil diantaranya. Susu dapat diberikan 2-3x sehari.
  2. Lama makan 30 menit saja
  3. Hanya air putih di antara waktu makan (tidak ada pancingan snack dsb ya, Moms)
  • Pengenalan tekstur yang telat sehingga anak sampai usia 1 tahun belum bisa mengasup nasi padat.
  • Kebiasaan Ibu memberikan jenis makanan yang tidak bervariasi, membuat anak menolak jenis makanan lain atau anak mengalami picky eater.
Sebenarnya bila si anak menolak bayam, misalnya. Ibu tidak perlu langsung menghentikan, tapi ulangi kembali pemberian bayam, terutama di saat anak lapar.

Berikut ini jika anak anda mengalami picky eater:
  1. Sajikan makanan dalam porsi kecil
  2. Sajikan beberapa makanan walaupun bukan kesukaan orangtua (Iyalah, kan kita sedang mengenalkan berbagai jenis menu buat si kecil ya, Moms. Bukan buat orangtua hehehe)
  3. Kenalkan anak pada makanan baru sebanyak 10-15x
  4. Sajikan makanan anak pada meja yang terjangkau oleh anak
  5. Orangtua memberikan contoh makan yang menyenangkan tanpa menawarkan makanan
  6. Jika pengenalan makanan  menyebabkan anak muntah, hentikan.
  7. Campurkan makanan baru dengan makanan lama yang disukai anak, awalnya sedikit. Lama-lama tambah proporsinya.
Kenapa sih, Moms asupan anak begitu penting diperhatikan? Karena semua asupan itu untuk pertumbuhannya, bagaimana jika anak kita mengalami kekurangan asupan dan nutrisi? Karena itu yuk, segera perhatikan asupan si kecil..cemungut ya.

Jika si kecil mengalami small eater, feeding rules sudah benar tapi status gizi si kecil masih kurang. Jangan langsung berpikir, mungkin keturunan badannya kecil, yang penting sehat. Karena memang anak yang mengalami small eater biasanya anak aktif, perkembangan anak normal, tidak memiliki masalah medis dan  lebih tertarik dengan lingkungan ketimbang makanan. Jangan santai tapi juga jangan memaksanya untuk makan ya, Moms. Coba diskusikan dengan dokter anak pilihan anda.

Mengenali tahap perkembangan pada anak&stimulasi yang tepat
Setelah memperhatikan asupannya, maka kita juga wajib memperhatikan tahap  perkembangan pada anak agar bisa memberikan stimulasi yang tepat. Kelainan pada tahap perkembangan anak harus diketahui sedini mungkin loh, Moms. Supaya segera ditangani dengan baik, minimal sebelum usia 3 bulan harus sudah diketahui. Jika terlambat mengetahui ini akan  menghambat kehidupannya kelak, kasian kan.

Cara paling mudah untuk deteksi tumbuh kembang:
  • PERTUMBUHAN:
  1. Timbang berat badannya (BB)
  2. Ukur tinggi badan (TB),  lingkar kepala (LK)
  3. Lihat garis BB, TB, LK, pada grafik
Ini terdapat di buku imunisasi atau pun kartu Posyandu, karena itu jangan lupa ya, Moms. Untuk mengimunisasi si kecil dan membawanya ke posyandu sesuai jadwal, agar si kecil sehat dan tidak terlewat perkembangan pertumbuhannya.
  • PERKEMBANGAN:
  1. Tanyakan perkembangan anak dan KPSP (Kuensioner, Pra Skrining Perkembangan)
  2. Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya Dengar), penglihatan dengan TDL (Tes Daya Lihat)
  3. Tanyakan masalah prilaku dengan koesioner MME, AUTIS dengan CHAT, gangguan pemusatan perhatian dengan kuesioner conners.
Nah, hal ini bisa dilakukan oleh dokter anak pilihan Moms. Terutama jika, anda menemukan  gejala tidak umum pada si kecil. Mengetahui dini, menangani dengan baik secara dini adalah untuk masa depan anak-anak kita.

Secara garis besar pertumbuhan si kecil dari 0-24 bulan:

0-1    Bulan                  
Tangan dan kaki bergerak aktif, kepala menoleh sedikit ke kanan atau ke kiri, bereaksi terhadap
bunyi, menatap wajah ibu atau pengasuhnya.
1 bulan                       
Mengangkat kepala ketika tengkurap, kepala menoleh ke samping kanan-kiri, bersuara, tersenyum spontan
3 bulan                    
Kepala tegak ketika didudukan, tertawa atau berteriak, memandang tangan.
4 bulan                        
Tengkurap-telentang sendiri, memegang mainan
5 bulan                       
Meraih, menggapai, menoleh ke suara, meraih mainan
6 bulan                       
Duduk tanpa berpegangan, memasukan bsikuit ke mulut
7 bulan                       
Mengambil mainan dengan tangan kanan&kiri
8 bulan           
Berdiri berpegangan, bersuara ma-ma-ma (atau suara-suara lain)
9 bulan                       
Menjimpit, melambaikan tangan
10 bulan         
Memukulkan mainan di kedua tangan, bertepuk tangan
11 bulan         
Memanggil Mama-Papa
12 bulan        
Berdiri tanpa berpegangan, memasukan mainan ke cangkir, bermain dengan oranglain
15 bulan        
Berjalan, mencoret-coret, minum dari gelas
18 bulan  
Lari, naik tangga, berbicara dengan beberapa kata (mimik, Pipis), memakai sendok menyuapi boneka
2 tahun   
Menunjuk gambar, menggabung beberapa kata  ( Mama mimik), menunjuk bagian tubuh, melepas pakaian, menyikat gigi.

Itu hanya garis besar, Moms. Ada juga si kecil yang sudah bisa lebih banyak lagi, tapi ada juga yang  mengalami sedikit keterlambatan, mis: usia 14 bulan baru bisa berdiri tanpa berpegangan. Menurut Dr, Nathanne itu masih diambang wajar, dikatakan harus waspada atau masuk red flags jika ketika pada usia 18 bulan si kecil belum bisa berjalan. Ini perlu konsul ke dokter anak untuk dilakukan therapi dsb.

Termasuk juga jika si kecil usia 4-6 bulan, kontrol leher buruk (Head lag), tidak meraih benda pada usia 5 bulan, tidak senyum, dll hal-hal yang belum bisa dilakukan di usia-usia yang harusnya si kecil sudah bisa melakukannya. Moms, bisa lihat di garis besar bertumbuhan si kecil dari 0-24 bulan.
Semua keterlambatan itu bisa disebabkan macam-macam ya. Moms. Dari sesi tanya-jawab yang seru antara Dr.Nathanne dan pengunjung, ternyata kondisi kesehatan psikis dan fisik si ibu juga mempengaruhi tumbuh kembang anak, pola asuh (hati-hati ya, dalam mengambil pengasuh), si kecil yang tumbuh dengan kasih sayang akan lebih pesat perkembangannya ketimbang si kecil yang tumbuh dengan kekerasan, baik saat dalam kandungan hingga lahir.

INFO: Jika anak mengalami tantrum, dan tidak menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) sampai usia di atas 3  tahun, kemungkinan saat perkembangannya mengalami pola asuh salah. Sebaiknya dikonsultasikan ke dokter anak.

Jangan lupa, ya Moms, selain nutrisi, kebutuhan kesehatan diperhatikan, stimulasi si kecil juga diterapkan dengan baik. Macam-macam stimulasi diantaranya: Memperdengarkan musik klasik atau pun murotal (bagi yang muslim) sejak dalam kandungan, memperdengarkan suara-suara lonceng dari sisi kanan atau kiri, mengajak bernyanyi, membiarkan si kecil memegang mainan yang aman, dll.

Sayang, sekali waktu berlalu begitu cepat. Acara yang dimulai pukul 11 siang hingga usia  menjelang pukul 1, rasanya menjadi sangat kurang karena memang dunia anak itu beragam, penuh berjuta-juta pertanyaan di setiap kepala orangtuanya karenanya.

Acara yang ditutup dengan bagi-bagi goodiebag dan  hadiah menambah serunya acara ini, alhamdullilah saya mendapat hadiah memenangkan life twit dan putri saya, Lintang 10 tahun, mendapat gratis dental screening. Dokter Spesialis Gigi Anak, yaitu drg.Andita Tissalia, SpKGA sangat friendly terhadap anak sehingga kesan pertama yang saya tangkap, anak saya nyaman diperiksa oleh drg. Andita yang membahasakan diri ke anak-anak ‘Tante’ bukan ‘Dokter’, ini jadi nilai special. Sebab anak-anak merasa sedang berhadapan dengan tante cantik yang ramah, bukan dokter gigi yang memiliki alat-alat yang ditakuti.

Brawijaya Clinic




Brawijaya Clinic

Jika anda ingin berkonsultasi tentang perkembangan anak pada dr.Nathanne, dan gigi anak pada drg. Andita, berikut ini info jadwalnya:

Brawijaya Clinic


Selain para dokternya yang friendly bagi anak-anak, dan tentu ibunya, disain Brawijaya Clinic FX Sudirman ini juga cukup nyaman dengan disain dunia anak, dan letaknya yang di mall, berdampingan dengan playground, membuat anak tidak merasa sedang dibawa ke dokter tapi dibawa jalan-jalan. Sebuah ide yang unik dan cerdas ^_^

Brawijaya Clinic


Brawijaya Clinic


Selain di FX Sudirman, Brawiaya Clinic memiliki tiga cabang lainnya, yaitu:


Brawijaya Clinic



You May Also Like

2 komentar

  1. Anak ku..perkembangannya emang sedikit lambat..tapi masi dlm kewajaran..

    anak punya keunikan sendiri2...
    semoga masi dlm batas normal..

    ReplyDelete
  2. Acara menarik yang sarat knowledge ya, Mba. Nice share, Mba. Thanks, mau share untuk teman yang punya balita ah@

    ReplyDelete