Ade Anita: ‘Serba Gampangnya’ Hamil & Melahirkan Di Luar Negeri

by - May 29, 2016

Pantai Malabar-Sidney
Jumpa lagi ya, menjelang bulan ramadhan dimana musim hujan mulai bertandang kembali. Bulan Mei hampir berakhir, jika pada bulan Juni hujan masih terus jatuh...bisa jadi itu hujan yang paling tabah seperti yang diungkapkan sang penyair, Sapardi Djoko Damono:

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni...

Aish, kok jadi sok romantis gini? Ya, setiap akan membicarakan tentang moment kehamilan atau pun melahirkan bagi saya seperti sebuah kenang-kenangan terindah yang pernah dilewati, selalu begitu. Sehingga ketika menuliskannya semua terasa romansa, bahkan ketika saya memandang anak-anak saya jadi berasa cepat kehilangan masa-masa itu, hamil dan melahirkan.

Kalau pengalaman hamil dan melahirkan saya alami selama 4 kali, semua prosesnya di Indonesia, bahkan di kota yang sama: Jakarta, maka kali ini yang akan saya ulik pengalaman Ade Anita hamil dan melahirkan di luar negeri. Wow, menarik ya...Insaallah bisa berbagi info yang bermanfaat dari artikel ini.


Karya Ade Anita
Oya, sebelumnya siapa yang belum kenal Ade Anita? Dia ibu cantik yang dikenal sebagai blogger tapi sebenarnya juga seorang penulis loh. Selain menelurkan sekitar 20 antologi, Ade Anita juga punya buku solo: Novel Lukisan Hati dan Yang Tersembunyi Di Sudut Hati, yang diterbitkan Quanta- Elexmedia. Kebetulan juga novelnya saya sudah punya, maklum saya mengenal Ade Anita yang akrab saya sapa ‘ Mba Ade’ ini sudah lama sekali, sejak masih sama-sama sering ngobrol ngalur-ngidul di group IRT (Ibu Rumah Tangga) sampai di grup menulis Be A Writer (BAW) hingga kini beliau lebih aktif sebagai blogger. Mau tahu kiprahnya di dunia blogger, kepoin saja http://www.adeanita.com

Hamil&Melahirkan Di Luar Negeri

“Aku ke LN itu pertama kali ke Sydney Australia tahun 1995. Usia 25, dah punya anak balita. Hamilnya di Indonesia. Karena biaya melahirkan di LN mahal dan bantuan subsidi gratis melahirkan baru diberikan jika kita sudah mukim di sana selama 1 tahun.”

Wah, bisa dibayangkan oleh saya berapa mahalnya, mengingat di Indonesia rumah sakit bersalin dengan fasilitas kamar kelas 3 cukup mahal sehingga banyak masyarakat Indonesia yang memilih melahirkan di bidan atau pun puskesmas. Bahkan saya jadi ingat, waktu anak pertama saya bela-belain melahirkan di puskesmas kecil demi untuk menghemat walau pelayanannya jauh di bawah stadart kenyamanan.

“Anak ke 2, hamil disana, tapi gugur di Indonesia pas nyusun skripsi. Anak ke 3 hamil dan melahirkan di sana. Anak ke 4 gugur disana. Anak ke 5 gugur di Indonesia. Anak ke 6 ya Hawna itu.”

Turut Empati ya, Mba Ade. Alhamdullilah tiga anak Mba terlahir tampan dan cantik-cantik juga sehat. Mengalami hamil dan melahirkan di Indonesia kemudian hamil dan melahirkan di Sidney, kira-kira kendala apa ya yang dialami. Pasti banyak diantara para Moms yang berpikir sedikit ‘jiper’ atau kawatir ketika harus mendampingi suami kuliah atau pun tugas di luar dalam kondisi hamil dan harus melahirkan di sana.

“Gak ada kesulitan hamil dan melahirkan disana.”

Oya, saya yang diam-diam membayangkan kesulitan itu jadi penasaran sama pengalaman Mba Ade, apalagi jawabannya simpel banget, gak ada kesulitan hamil dan melahirkan di sana.

“Karena segala perlengkapan dan fasilitasnya serba canggih dan suster ataupun bidannya baik-baik banget. “ Catet ya Moms, penting banget ini yang namanya ahli medis harus baik ke pasien, apalagi kondisi ibu hamil mau melahirkan itu semua serba salah. Jadi lagi-lagi inget dengan pengalaman saya, bidan yang bak jagal, ihiks.

“Dan semua biaya ditanggung asuransi pula. Jadi sama sekali gak mikirin apa-apa selain pingin brojol aja deh.” Catet lagi Moms, ibu hamil itu tidak baik banyak pikiran soal biaya-soal fasilitas tempat melahirkan, yang utama adalah fokus akan proses melahirkan.

Setelah mendapat tempat melahirkan yang kompeten, ahli medis yang baik, soal biaya ditanggung asuransi, gimana Mba Ade mempersiapkan peralatan baby dan sejenisnya. Kan, di luar negeri serba mahal?

“Untuk perlengkapan bayi, kalo beli baru di toko emang mahal. Tapi di sana yang namanya garage sale atau moving over seas sale ada buanyuak...”

Wow...garage sale!!!

“Dan itu harganya gila-gilaan murahnya dan masih pada bagus-bagus pula. Karena orang sana gak mau nyimpen barang di gudang. Jadi kalo gak dipake lagi mending dijual lagi aja. Padahal kadang mereka baru beberapa kali pake gitu.” Ya, ya, bisa bayangin deh itu pasti barang-barang branded dengan kwalitas luar yang yahud habisssss.

“Aku sih kalo disuruh bandingin mana yg lebih enak, jelas enakan waktu hamil dan melahirkan disana sih. Meski gak ada ART atau sodara, karena ada banyak kemudahan dan fasilitas yg bisa dinikmati. Dan itu gratis semua atau murah banget!”

Gratis dan murah banget! Yes, dua kata yang bikin hidup berasa bahagia, apalagi kedua hal itu memiliki kwalitas yang bagussss. Hal langka yang ada di Indonesia, karena di Indonesia gratis atau murah identik dengan: ASAL... asal ngelayanin, asal dapat, asal-asalan. Ah, jadi inget lagi gimana aku dibentak-bentak bidan karena gak kuat ngejan (brrrrrrr), tapi tentu gak semua bidan seperti itu ya, tapi sumpah saya trauma hingga anak 2-4 semua lahir di dokter yang sama.

“Kalo di Jakarta, pake asuransi pun tetep harus siap-siap duit kan karenaa ternyata adaaaaaaaaa aja yang gak ditanggung oleh asuransi. Dan disini kebanyakan harus beli baru kalau peralatan baby, karena barang bekas yang dijual itu kadang sebenernya barang rusak yang direfurbished. Jadi ditembel sementara aja biar laku,  aku pernah beli dorongan bayi bekas. Eh... baru 3 bulan pake langsung copot bannya, bangkunya jebol. Ngeselin banget.”  

Hihihi, saya pernah loh beli dorongan bayi yang second tahun 2008 di Pasar Rumput, merk Baby Does, seharga Rp.400.000. Mahal banget ya, padahal beli harga segitu dapat kok yang baru di toko. Tapi ternyata itu dorogan awet banget sampai kepake anak ke 4 tahun 2014. Mungkin, kebetulan saya sedang beruntung atau karena itu barang bekasnya impor???

“Waktu Arna lahir aku beli dorongan bekas juga di garage sale dan itu awet sampai Arna usia 3 tahun. Entah mengapa soal kejujuran, di Sydney orangnya lebih jujur dari pada orang indonesia.” Ehmmm, jadi berpikir itu yang jual dorongan bayi second di Pasar Rumput mungkin bohongin saya ya, bekas kok Rp400.000.-,  mana harga segitu tahun 2008? Entahlah...

Oya, Mba Ade, sebenarnya ketika kita terpaksa harus melahirkan di luar negeri apa saja sih yang perlu disiapkan dari Indonesia?

“Udah... bawa duit aja sih mendingan buat beli pampers dan ikut asuransi kesehatan. Itu asuransi kesehatan di sana gak boongan kok. Semua ditanggung, jadi kita tinggal lenggang kakung aja masuk rumah sakit. Paling beli diapers aja yang gak ditanggung...”

Asyik juga ya, kalau gitu gak perlu juga ya bawa perlengkapan bayi dari Indonesia karena di sana banyak garage sale yang murah gila dan berkwalitas branded?

“Soal bawa keperluan dari Indonesia, gak usah. Karena pola makan kita di sana beda ama pola makan kita disini. Entah mengapa yang hamil dan melahirkan disana biasanya bayinya pada gede-gede gitu. Jadi takutnya malah gak muat nanti...”

Karena baby Arna guede jadi deh baju yang dibawa dari Indo gak muat, Mba Ade jahit ini baju dari kain gendongan
Bener juga ya, soalnya saya lihat beberapa teman yang hamil dan melahirkan di luar negeri anaknya beda loh. Maksudnya beda dengan kakak-kakaknya yang hamil dan lahir di Indonesia, biasanya terlihat lebih putih dan besar. Jadi pola makan ya mempengaruhi, catet eh mungkin juga ditambah kondisi cuaca.

Sebelum menutup artikel ini mau dunk, Mba Ade, dibagi tips hamil dan melahirkan di luar negeri karena ini pasti penting banget nih buat diketahui Moms yang akan keluar negeri dan stay cukup lama di sana.

Tips kalo hamil dan melahirkan di LN:
  1. Belajarlah bahasa inggris. Setidaknya kata2 dasar. Biar bisa komunikasi sakitnya dimana dan apa rasanya.
  2. Urus dan ikut asuransi dulu sebelum hamildan melahirkan. Kalo bayar sendiri muahual.
  3. Pilih layanan bidan aja..hehehe..enak.Karena kalo di Australia ada layanan bidan datang ke rumah pasca ibu melahirkan. Nanti bidannya yang bantu mandiin anak, ngajarin pijat bayi, dll. (Enak banget ya, saya pernah baca di Belanda juga ada pelayanan seperti ini, bahkan bidan juga yang menerima tamu karena ibu paska melahirkan perlu istirahat. Eh, tapi kalau menurut cerita ibu saya, dulu paraji atau dukun beranak juga menservis seperti ini loh)
  4. Jangan malu untuk hunting barang-barang second
Kalau dibuka dengan sajak Hujan Bulan Juninya Sapardi Djoko Damono, maka gak syah ya kalau gak ditutup dengan sajak kece itu:

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu

So Moms, tidak ada yang perlu ditakutkan atau diragukan lagi ketika harus mendampingi pasangan tugas atau pun kuliah di luar negeri kemudia hamil dan melahirkan di sana. Karena ternyata bayak gampangnya. 

Makasih Mba Ade sudah mau berbagi banyak, terus berkarya ^_^

Mau baca banyak tentang inspirasi para wanita super lainnya silakan kepo-kepoin Muna Sungkar Mak kece yang suka jalan-jalan, Naqiyyah Syam Emak 3 anak kecil-kecil yang tetap eksis&berpretasi, Ernawati Lylis Emak dua balita yang masih terus berkarya dengan buku anak, Dan Evrina Budiastuti si Emak yang hobby menjelajah gunung.

You May Also Like

7 komentar

  1. Iya kata tmnku asuransi kesehatan di Australia bagus. Asuransi2 lain yg melindungi konsumen jg bagus. Jgnkan utk melahirkan itu, misal barang cacat atau kita gak minat sama barangnya lagi pas nyampai rmh, boleh dikembalikan ke tokonya katanya. Benar2 perlindungan utk konsumennya bagus. Moga2 Indonesia bisa sebagus itu aamiin. Terima kasih Mbk Eni dan Mbak Ade atas sharingnya :)

    ReplyDelete
  2. pengalamannya luarbiasa ya.mba Ade memang sosok tangguh dan inspiratif.btw orangluar negeri jujur2 ya noted. asuransi noted, and speak english please hihihhi kudu belajar sama mba Ade nih,private class:)

    ReplyDelete
  3. Ernawati Lilys:Mba, kalau mau nambah doain suami dpt tugas di luar negeri hahaha

    ReplyDelete
  4. eeeaaa.... ternyata mbak Ade mlahirkan Arna di LN... wih, fasilitas yang disediakan utk ibu hamil dan melahirkan di LN mayan juga mbak, berbanding jauh sma di Indo.. xixixixixi

    ReplyDelete
  5. Sebuah pengalaman yang sangat berharga, tips pengalaman kehamilan yang bunda paparkan diatas sangat bagus dan layak di praktekkan bagi ibu-ibu yang sedang hamil.
    Memang trimester pertama kehamilan adalah masa-masa yang paling rentan bagi ibu hamil muda. Sebaiknya bunda rajin-rajin mempraktekan pola hidup sehat diantaranya dengan selalu mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil muda supaya bunda mudah menjalani masa kehamilannya dan tentunya anak dapat lahir dengan sehat dan cerdas.

    Satu lagi bund, bagi yang masih dalam program kehamilan dan ingin segera memperoleh keturunan coba bunda baca artikel 7 Vitamin penyubur kandungan agar cepat hamil, semoga dapat membantu.
    Terimakasih informasinya bund. Salam kenal.

    ReplyDelete
  6. Mba, boleh tahu rekomendasi perusahaan asuransi untuk melahirkan?

    ReplyDelete