OATBITS: Tradisi Minum Teh Keluarga

by - July 05, 2016


Kisah Tradisi Minum Teh Keluarga




Sejak kecil minum teh manis hangat bersama keluarga sudah ada, pertama diturunkan dari Kakek di Yogya lalu menurun pada Ibu saya dan kini pada keluarga kecil saya. Jadi seperti sebuah tradisi menikmati teh manis hangat bersama keluarga. Rasanya ada yang kurang jika hal ini tidak kami lakukan, biasanya di pagi hari atau sekedar kumpul keluarga besar. Tapi di bulan ramadhan minum teh manis hangat jadi dilakukan malam hari, yaitu begitu berbuka puasa.

Kami berkumpul, sebelum menikmati makan besar seperti nasi dan lauknya, kami lebih dahulu berbuka dengan segelas teh manis hangat. Selain bagus buat kesehatan, rasa manis atau gula dalam teh bisa menjadi tambah tenaga setelah seharian berpuasa. Oya, mengenai tradisi minum teh banyak sekali kenangan indah yang masih saya ingat dengan baik.

Keluarga Kakek&Nenek Yogya
Kakek saya tinggal di Yogyakarta, tepatnya desa Jejeran. Rumah kakek membelakangi persawahan, jadi begitu kami membuka jendela akan melihat bentangan sawah yang luas dan hijau. Nah, letak meja makan menghadap jendela itu, di meja makan ini Kakek dan Nenek sering menghabiskan waktu bersama di pagi hari sebelum melakukan rutinitas masing-masing: Kakek menjaga toko kembang gula (permen) dan Nenek menjajakan kain batik serta perhiasan perak. 

Mereka minum teh manis hangat ditemani sepiring jadah (uli) goreng yang ditaburi serundeng gurih sambil ngobrol panjang lebar, jika kami datang berlibur minum teh di pagi hari jadi suasana yang hangat dan ramai. Ada saja yang jadi bahan obrolan atau cerita yang membuat kami begitu dekat sehingga ketika Kakek pergi lebih dahulu, terasa benar kehilangannya. Begitu juga ketika menyusul kepergian Nenek, tapi kenangan kedekatan kami tidak akan terlupakan hingga sekarang. Bahkan jadi hal yang merindukan untuk tetap mengunjungi Yogya.

Keluarga Ibu
Sementara ketika masih bersama Ibu, minum teh manis hangat di pagi hari paling suka ditemani dengan pisang rebus, biasanya hasil panen di kebun belakang atau sepiring camilan aneka rupa yang dibeli dari pedagang kue keliling. Kami minum teh manis hangat dan camilan sebagai sarapan sebelum berangkat ke sekolah, kecuali hari libur acara minum teh manis hangat jadi anjang cerita berbagai hal. Ayah dan Ibu jadi pendengar terbaik anak-anaknya: Saya dan adik-adik yang sibuk saling menceritakan hal yang menarik, tidak jarang juga kami bertengkar kecil berebut cerita lalu damai lagi.

Keluarga Kecil Saya
Setelah berkeluarga saya menurunkan tradisi minum teh manis hangat ke suami dan anak-anak. Cuma ada satu hal yang sedikit membuat ragu begitu hadir si kecil Pendar yang kini berusia 19 bulan, batita ini selalu ingin ikut-ikutan menikmati acara minum teh manis hangat bersama tapi...camilan apa yang aman buatnya? Yang sehat dan praktis, karena saya jarang sempat buat camilan sendiri. Seringnya beli, goreng-gorengan beli atau jajanan lain kan belum tentu aman buat Pendar. Minyaknya, kandungan perisa lainnya.

Mengenal Oatbits


Hingga suatu hari kami ke supermarket yang tidak jauh dari rumah dan menemukan Oatbits, langsung jatuh hati pada kemasannya yang cantik, apalagi ada kandungan oat yang setahu saya mudah mengenyangkan dan kebetulan Mpasi sarapan pagi Pendar Oat. Maka langsung saya baca komposisinya, selain mengandung oat, juga minyaak nabati, dll. Terdapat juga manfaat  memenuhi kebutuhan akan serat karena memiliki kandungan serat lebih tinggi dari gandum biasa-baik buat pencernaan, mengandung vitamin B untuk energi, antidioksidan dan kaya vitamin.

Sumber gambar: #Oatbitsku

Tersedia dalam berbagai varian rasa, ada Biskuit Oat dengan kismis Vitafriut (biskuit oat dengan jeruk, wortel, dan tomat), Biskuit Oat dengan stawberry dan Yogurt, dan banyak lagi. Sudah begitu harganya sangat terjangkau, yang kemasan kecil 35gram hanya Rp.1.800.-, yang besar 121 gram RP.7.900.- dan...ternyata Oatbits merupakan biskuit oat pertama di Indonesia! Mendapatkannya juga mudah karena selain ada di supermarket besar, banyak di jual di minimarket yang telah menjamur di lingkungan kita.

Terjangkau banget kan harganya selain kandungannya sehat? Pendar yang asyik di troli belanjaan langsung deh meraih Oatbits dan minta dibukakan-padahal banyak loh aneka camilan lainnya selain Oatbits, tetapi dia memilih Oatbits. Dipilih yang kismis-mungkin karena warnanya menarik-cerah, mau tahu gimana responnya?


Hap! Hahahaah..begitu dibuka, diambil isinya sekeping, langsung deh dikunyah sampai habis sebelum dibawa ke meja kasir. Penasaran karena Pendar langsung lahap begitu maka saya ikutan mencobanya..kresss! Garing banget, oatnya terasa-gandu yang utuh, manis kismisnya nyata karena dibagian biskuitnya memang terselip beberapa kismis kering. Saya pun mengambil varian rasa yang saya sebutkan di atas, memasukkan ke troli dan siap dibawa ke meja kasir, termasuk bungkus kosong yang sudah dihabiskan Pendar. Sampai Mba kasir tersenyum simpul dan berkata, “Dedek ganteng, doyan Oatsbits ya?

Minum Teh Manis Hangat Bersama keluarga dan Oatbits


Dan, kini jadilah Oatbits sebagai camilan pendamping kami minum teh manis hangat. Kalau sebelumnya camilan yang kami konsumsi sering disembunyikan dari jangkauan Pendar maka sekarang kami hidangkan di piring hingga Pendar bebas menjangkaunya tanpa rasa kawatir.
Kebayangkan serunya?

Saya dan suami duduk menikmati teh, sementara ketiga anak kami: Lintang ( 10.6th), Pijar ( 8th), Pendar (19 bulan) asyik ikutan minum teh dan menikmati Oatbits sesuai selera mereka masing-masing. Mba Lintang lebih suka Oatbits Stawberry dan Yogurt, Mas Pijar suka yang kismis dan Pendar suka semua rasa sehingga dia sibuk mengganggu jatah milih kakak-kakaknya. Kalau kakaknya marah, si kecil Pendar pandai merayu dengan tertawa-tawa atau menciumi pipi kakaknya satu-satu sehingga kedua kakaknya yang semula terlihat kesal jadi ikut tertawa. Belum lagi ulah Pendar yang minta ditiupi teh manis hangatnya karena dia takut begitu menyentuh cangkir plastik miliknya...ada sengatan hangat.

Ah, kelak mereka pasti akan selalu mengingat moment kebersamaan ini atau mungkin seperti yang saya lakukan: menurunkan tradisi minun teh manis hangat ke keluarga. Entahlah, saya hanya berharap melalui tradisi  yang sederhana ini menciptakan kehangatan-kedekatan yang tidak lekang meski kelak mereka akan disibukkan oleh dunianya masing-masing. Sebab, meski saya dan adik-adik sudah memiliki keluarga kecil masing-masing-kami masih sering menikmati minum teh manis hangat bila tengah  berkumpul di rumah Ibu, ditemani camilan buatan Ibu dan cerita apa saja.

So tradisi minum teh manis hangat dalam keluarga saya pun semakin seru dan sehat, apalagi ternyata Oatbits selain lebih mengenyangkan, camilan ini mampu membantu menahan lapar. Jadi pas banget tuh jadi camilan saat sahur juga, selain jadi camilan pembuka saat buka puasa. 

You May Also Like

4 komentar

  1. Kue penganan kecil mendekatkan anggota keluarga ya Mbak, apalagi disajikan dengan teh...hmmmm, terasa banget suasana keluarganya.

    ReplyDelete
  2. Levina Mandalagiri" Iya, mba..jadi pendekat hati satu sama lain ^_^

    ReplyDelete
  3. Waah jadi pengen ngemil liat foto Pendar makan :)

    ReplyDelete
  4. Ida Tahmidah:rasanya enak banget, mba. mana sehat lagi.aku suka yang rasa wortel-jeruk

    ReplyDelete