BPOM: Jadi Masyarakat Cerdas Dengan Baca Label Sebelum Membeli

by - February 26, 2017




Sejauh apa sih pentingnya sebuah label BPOM dalam kemasan makanan, kosmetik atau pun obat? Mungkin pertanyaan ini pernah terlintas di kepala kita atau justru ada yang tidak perduli dengan label dari BPOM ketika membeli maupun menggunakan makanan, kosmetik atau obat-obatan. Belum sadarnya masyarakat membaca label sebelum membeli, sebenarnya merupakan ancaman bahaya bagi masyarakat itu sendiri.

Sebab, prodak baik  makanan, kosmetik, obat-obatan yang sudah memiliki label BPOM berarti prodak tersebut sudah melalui berbagai tahap uji dan lolos uji lab, sebagai prodak yang layak untuk dikonsumsi masyarakat. Prodak layak dikonsumsi dalam arti aman tanpa menimbulkan efek samping yang membahayakan.

Namun meski sudah ada BPOM untuk menguji kelayakan prodak yang akan dikonsumsi masyarakat, masih banyak sekali prodak baik makanan, kosmetika, dan obat-obatan yang beredar di masyarakat tanpa label dari BPOM. Anehnya, masyarakat tetap membelinya, tetap mengkonsumsinya.

Di warung-warung kecil makanan yang belum memiliki label BPOM masih banyak, meski makanan rumahan namun karena dibuat kontinyu, diedarkan, dan menjadi konsumsi masyarakat luas, selayaknya sudah harus memakai label BPOM. Sehingga masyarakat yang memiliki anak-anak kecil merasa aman dengan apa yang dikonsumsi anak-anaknya.

Sebab, beberapa kali saya menemukan jajanan aneh yang hanya dibungkus plastik bening dengan label nama saja. Ada yang berasa sangat gurih, ada yang berlabel pedas lalu bubuk merahnya itu ketika kena kulit tangan sulit hilang. Penggurih apa yang digunakan, berapa dosisnya, pewarna apa yang dipakai? Pertanyaaan-pertanyaan seperti ini di masyarakat hanya bisa ditebak-tebak. Tidak bisa dihindari seratus persen karena anak-anak bisa jajan bebas di luar sepengetahuan orangtua. Misalnya ketika jajan di sekolah, di tempat les, dan sebagainya.

Kosmetik juga  begitu, saya pernah mendapati prodak kosmetik seperti lulur, lotion, prodak rumahan yang tanpa label BPOM. Ketika ditanyakan si pembuat menjamin bahan-bahan yang digunakan dalam prodaknya bahan alami, tidak berbahaya. Namun demikin hal ini tentu saja tidak menjamin aman seratus perses, sebab ketika konsumen yang mengalami alergi terhadap prodak tersebut harus ditangani, akan kesulitan mengetahui detil penyebab alerginya. Mengapa? Karena prodak yang digunakan belum teruji oleh BPOM secara klinis mengandung bahan-bahan apa saja.

Atau obat-obatan yang beredar luas tanpa label dari BPOM, namun tetap dibeli karena harganya jauh lebih murah. Kadang, masyakat malas untuk membaca labelnya, dan baru ribut setelah terjadi efek samping yang membahayakan, seperti alergi obat yang menimbulkan keluhan lain. Bisa jadi tidak menimbulkan efek samping, tetapi obat tidak memberi efek sembuh sehingga konsumen dirugikan secara materi tanpa sadar.



Sebenarnya apa sih BPOM itu? BPOM adalah lembaga pemerintah non kementrian yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintah dalam bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan undang-undang yang berlaku di pemerintahan. Oleh sebab itu BPOM berada di bawah  dan tanggungjawab kepada Presiden dengan koordinasi Menteri Kesehatan. Koordinasi ini meliputi koordinasi perumusan kebijakan yang berkaitan dengan instasi pemerintah lainnya. Juga menyelesaikan segala permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kebijakan yang dimaksud.

Tetapi tanpa kerjasama dengan masyarakat, tentunya tugas tersebut tidak akan sempurna atau berjalan dengan baik. Masyarakat yang memiliki kesadaran untuk menjual prodak yang aman dan sehat bagi masyarakat lainnya, prodak yang dibuat dilaporkan ke BPOM, untuk diambil sampelnya, diteliti , apakah sudah aman untuk diedarkan atau dikonsumsi masyarakat luas.


Untuk itu BPOM berupaya terus mengkampanyekan agar masyarakat menjadi konsumen cerdas sehingga ke depan tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan akibat prodak obat maupun makanan yang mengandung bahn berbahaya. Salah satu upaya BPOM menggandeng netizen dalam acara Temu Blogger, 21 februari 2017 kemarin.

Demi untuk mendukung masyarakat bebas dari prodak obat dan makanan berbahaya, meski kondisi hujan dan banjir, para blogger (di antaranya saya) ikut hadir di gedung BPOM. Mengikuti kegiatan BPOM yang mengedukasi para blogger. Diharapkan blogger dapat menulisnya ke blog, dibaca luas oleh masyarakat. Sehingga masyarakat dapat menjadi produsen yang bertanggungjawab terhadap prodaknya dan konsumen yang cerdas untuk membeli prodak yang aman.


Untuk itu masyarakat bisa menghubungin contact center BPOM melalui no 1500533 atau 08121 9999 533. Atau bisa juga melalui mendsos, karena BPOM sudah memiliki berbagai akun di mendsos loh. Twitter @BPOM_RI dan @HaloBPOM1500533 dan FB Bpom RI. Jadi, jika Anda hendak mendaftarkan prodak yang Anda buat dan jual dapat menghubungin BPOM melalui nomor atau pun akun mendsos tersebut. Begitu juga jika Anda menemukan prodak obat mau pun makanan yang  berbahaya, dapat melaporkan melalui nomor dan akun mendsos tersebut.

Mulai sekarang, mari menjadi produsen yang bijak dan konsumen yang cerdas. Dan, sesuai slogan BPOM masyarakat harus: "Satu Tindakan Untuk Masa Depan. Baca Label Sebelum Membeli!"


You May Also Like

10 komentar

  1. Aku jarang banget nih merhatiin tabel obat kalo beli. Karna udah langganan mereknya udah aja langsung tenggak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, seringnya meratiin expirednya
      Tapi klo jajanan anak sama obat sering meratiin komposisinya sih

      Delete
  2. aku selalu melhat label di produk makanan apalagi obat2an, wah bagus kalau BPOM sudah punya halo BPOM yang meudahkan masarakat untuk bertanya ya

    ReplyDelete
  3. aku sellau lihat label di belakang dan bagusnya sekarang sudah ada halo BPOM ya

    ReplyDelete
  4. Terima kasih, semoga informasi ini membantu masyarakat luas

    ReplyDelete
  5. Penting ya melihat label BPOM sebelum membeli produk makanan, minuman, kosmetik.

    ReplyDelete
  6. memang selalu harus diperhatikan , agar terhindar dari produk berbahaya

    ReplyDelete