Jika saya bertanya,
kuliner apa yang memenuhi meja makan Anda selama lebaran? Mungkin jawabannya
nyaris sama ya, hehehe. Sebagai contoh kecil, saat saya bertanya ke tetangga
sekeliling kuliner yang kami masak sama loh, diantaranya: Opor ayam, rendang,
sayur godok, sambel goreng hati, ketupat. Dari tahun ke tahun kuliner ini jadi
ngehits setiap lebaran atau Idul Fitri.
Bahkan dari saya kecil,
seingat saya meja makan ibu di rumah juga itu menunya setiap lebaran. Jadi semacam
kuliner yang membudaya saat lebaran, kalau tidak ada opor ayam, rendang, sayur
godong, sambal goreng hati, dan ketupat, rasanya hambar. Suami saya pun request
setiap lebaran menunya itu.
Awal menikah pontang
panting deh browsing resepnya, secara itu kuliner bumbunya berat, cara masaknya
rempong, memakan waktu lama pula dan sampai tahun ke 12 pernikahan kami, saya
belum juga bisa memasak ketupat yang sempurna, hehehe. Padahal nungguin
matengnya sampai 4 jam!
Karena merupakan kuliner yang membudaya di hari lebaran, jadi
deh setiap bertamu disuguhkannya ya itu lagi itu lagi. Bertemu santan dan
daging selama tiga hari berturut-turut membuat rasa lezat berubah jadi agak
bosan deh. Perut dan lidah mulai gak bersahabat, mulai mencari-cari yang
berbeda. Kebiasaaan manusia memang, gak bisa berada di posisi yang sama secara
terus menerus, hahaha (apaan sih?)
Maka mayoritas di hari
ke tiga lebaran, ibu-ibu mulai hunting deh kuliner yang berbeda di hari
lebaran. Meski harga sayuran, dan lain-lain pasca lebaran jadi sombong alias
mahal bener, gak perduli. Tetap dibeli, tetap dicari, meski juga tetap ngedumel
saat ngitung total belanjaan, hihihi.
Kayak kemarin saya beli
sawi hijau, toge, tahu cina, yang
termasuk murah meriah, harganya jadi selangit. Mana kwalitasnya gak
bagus, gak sesegar biasanya, tahu saja sampai keras kayak batu. Ini sengaja
disimpan untuk dijual pasca lebaran apa ya? Tahu cina itu pun akhirnya masuk
tong sampah, serem sih tahu kayak batu.