#MumToMum Digital Platform Bagi Ibu Menyusui

by - August 08, 2018



"Kemungkinan tumor atau sebaiknya ibu periksa ke dokter ahli bedah."
Jleb! Dunia serasa berhenti berputar, saya hanya bisa diam terpaku menatap dokter muda di depan yang mengucapkan kalimat di atas dengan ringan. Tumor di payudara? Rasanya mimpi pun tidak. Semua perempuan tahu organ satu itu adalah berkah kehidupan seorang ibu bagi anaknya, juga merupakan organ yang menjadi momok perempuan sedunia sangat riskan terkena tumor atau pun kanker.

Selesai terpaku, lalu menangis sejadi-jadinya. Pengobatan pun dimulai dari minum herbal sampai bekam, tapi benjolan kecil di payudara kiri yang kadang sakit, kadang tidak itu tetap masih ada. Hingga lahir anak kedua, menjadi bengkak padahal rajin menyusui. Karena tidak tahan, akhirnya saya ke dokter ahli bedah di Fatmawati.

Antri bersama berpuluh-puluh wanita yang bercerita tentang penyakit mematikan di payudaranya. Melihat mereka yang semangat, yang patah arang, yang pucat pasi karena baru mengetahui terindap penyakit kanker payudara. Hati saya nano-nano banget, menunggu giliran masuk ruang dokter ahli bedahnya berasa berabad-abad.

Mana barisan pasiennya membuat batin saya drop, mereka berbagi cerita bagaimana sakitnya. Saya bahkan masih ingat, ada yang bilang seperti dijapit kepiting. Ya Allah, ringankan beban mereka, jerit saya dalam hati. Waktu itu Pijar masih menyusui, bersama Lintang dan Ayahnya ikut menemani saya antri menuju ruang dokter bedah yang menguras kesabaran.

Tiba giliran saya, suami terpaksa tidak bisa ikut masuk karena Lintang dan Pijar dilarang masuk, jadi harus menjaga anak-anak. Sumpah, saya ngeri, gemetar masuk ke ruang dokter. Seorang dokter setengah baya menanyakan keluhan saya, langsung tumpah cerita dari bibir saya tanpa jeda. Lalu saya diminta membuka bra, dan payudara saya diceck hanya dengan disentuh, pecahlah tawa si dokter.

"Ibu masih menyusui ya?"
"Iya, Dok..."
"Ini ASI yang membeku terlalu lama, bukan sesuatu yang berbahaya." Tanpa pemeriksaan lebih lanjut, saya hanya diberi resep yang apabila obat tersebut sudah habis dan masih sakit, maka saya harus kembali. Jika tidak, tidak perlu kembali.
Saya hanya bengong. Heran ternyata hanya begini ngececknya setelah saya menderita bertahun-tahun, ketakutan, nangis-nangis, apa si dokter bisa dipercaya? Tapi di satu sisi saya bahagia luarbiasa mendengar itu hanya ASI. Maka saya keluar ruangan dokter dengan senyum lebar, sepanjang jalan saya merasa dada ini longgar luarbiasa. Singkat cerita, sembuhlah benjolan kecil di payudara saya, hilang. ASI yang membeku terlalu lama karena tidak ditangani dengan baik itu, ternyata sudah menyiksa perasaan saya.

Nah, ini  kisah saya 9 tahun lalu karena ketidaktahuan saya akan ASI, dan  mungkin begitu banyak ibu di dunia ini yang juga masih minim pengalaman tentang ASI. ASI sepertinya sederhana, menyusui bayi dari payudara ibu langsung yang konon ketika habis melahirkan, otomatis sepaket ada gudang susu di payudara ibu. Namun dalam prakteknya tidak demikian, ada banyak drama ASI yang membuat seorang ibu cemas, emosi, down, seperti yang saya alami di atas.


Semua wanita butuh tahu tentang ASI




Meski hamil anak ke lima buat saya menyusui selalu merupakan pengalaman baru yang berbeda. Maka ketika mendapat undangan peluncuran #MumToMum oleh Anmum dalam rangka merayakan Pekan ASI Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Agustus, saya senang sekali dan atusias untuk datang.

Para narasumber yang hadir sudah sangat familiar buat saya, yakni:




1. Rohini Behl, Technical Marketing Advisor, PT Fonterra Brands Indonesia
2. Ines YUmaha Gulardi, MSc., Senior Nutrion Manager, PT Fonterra Brands Indonesia
3. Dr.Dr.Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dokter spesialis anak konsultasi di RSAB Harapan
4. Rini Wulandari, penyanyi dan seorang ibu yang tengah menyusui

ASI dan psikologis

Pasti masih ingat dong Rini Wulandari, salah seorang Indonesia Idol ini ternyata sudah menikah dan tengah menikmatis sebagai busui (ibu menyusui). Rini cerita bagaimana dramanya dalam menyusui Nord yang kini berusia 5 bulan. Kurang lebih apa yang diceritakan Rini sama dengan drama-drama kebanyakan ibu menyusui, yang mana saya pun mengalaminya.

Selain mengadapi organ kita sendiri yang sering belum kita pahami, seperti bentuk puting, ukuran paudara, posisi menyusui, dan sebagianya. Tantangan besar dalam menyusui adalah menghadapi beban psikis dari keluarga, teman, dan masyarakat yang sering bikin down ibu menyusui loh.

Bahkan saya yang sudah empat kali menyusui masih menghadapi tantangan itu, karena waktu menyusui Pendar pun ASI saya baru keluar setelah dua hari. Alhamdullilah, suami, dan dokter kandungan yang menangani saya terus memberi semangat sehingga saya kuat menghadapi Pendar yang dua hari hanya menghisap puting susu tanpa ASI. Rasanya sedih sih, tetapi perjuangan saya tidak sia-sia karena Pendar sukses ASI ekslusif selama 6 bulan.

Namun tentu saja tidak semua berjalan lancar seperti yang saya alami, ada banyak tantangan yang saya sebutkan di atas dialami oleh ipar saya yang akhirnya memberikan si kecil bukan ASI. Karena lingkungannya memojokkan ketika ASI tidak kunjung keluar. Apakah ipar saya tidak sedih? Jawabannya adalah sangat sedih dan sering merasa bersalah.

Jadi setuju banget kan semua wanita (meski  belum menjadi ibu) harus tahu tentang ASI agar bisa menghadapi semua tantangan ASI, termasuk tidak mengalami kejadian seperti yang say alami, mengira ASI beku di payudara sebagai tumor. Bertahun-tahun lagi saya menyimpan pikiran yang ngawur itu, kalau ingat miris juga sih.

Mengenai tantangan menyusui ini diakui oleh Rohini, "Banyak sekali rintangan bagi ibu menyusui di Indonesia, termasuk kurangnya dukungan keluarga dan kesalahpahaman seputar menyusui yang perlu diluruskan. Sejumlah hal ini yang dapat menyebabkan turunnya atau bahkan terhentinya produksi ASI yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi secara keseluruhan."

Manfaat pijat laktasi atau pijat oksitosin

Produksi ASI menjadi turun bahkan terhenti ketika ibu mengalami berbagai tekanan di sekelilingnya, secara medis hal ini memang bisa terjadi. "Ibu yang berpotensi mengalami menurunnya produksi ASI adalah mereka yang mengalami stres atau lelah bekerja setelah cuti melahirkan, ibu yang sakit dalam kurun waktu tertentu sehingga tidak dapat menyusui langsung, dan ibu yang merasa tidak nyaman secara psikologis karena mendapat tekanan dari keluarga ataupun lingkungan sosialnya. Ibu disarankan segera melakukan relaktasi ketika tidak memproduksi  selama dua minggu berturut-turut dalam masa enam bulan pertama ASI ekslusif, terutama ketika bayi masih berusia 4 bulan," kata dokter Ariani.

Dalam acara ini dokter Arini mempraktekan pijat laktasi atau pijat oksitosin. Wah, jadi catatan buat saya nih buat mengajari suami agar bisa melakukan pijat oksitosin. Pijatan yang berfokus pada punggung bagian atas, konon membuat ibu rileks dan ASI akan lancar kembali. Terutama jika yang memijat pasangan ya, sentuhan kasihnya bisa tambah bikin ibu rileks dan merasa dicintai.

Nutrisi bagi ibu menyusui

Selain harus memperhatikan kondisi psikologis ibu menyusui, memberi pijatan agar ibu bahagia dan ASI lancar, penting sekali memperhatikan nutrisi bagi ibu menyusui. Di masyarakat kita sudah bukan hal asing lagi ketika masyarakat tertentu menerapkan sistem pantangan makanan, seperti ibu menyusui jangan makan yang amis-amis, padahal ikan dibutuhkan sekali untuk nutrisinya.

Atau ibu yang menghalalkan semua makanan dalam arti, makan sebanyak-banyaknya supaya ASI melimpah. Tetapi tidak memperhatikan kandungan nutrisi yang dimakannnya, seperti makan mie instan, junkfood, ibu menyusui tidak boleh egois dalam hal asupan. Tepatnya untuk si kecil ibu harus memperhatikan asupan bernutrisi selama kehamilan dan menyusui.

"Ibu membutuhkan dukungan emosional dan psikologis selama masa kehamilan karena mereka di setiap tahap kehidupan. Oleh karena itu, informasi yang diterima para ibu saat masa perencanaan kehamilan,  kehamilan, dan menyusui memiliki peran penting dalam  menentukan perkembangan bayi keseluruhan sejak berada dalam kandungan hingga pertumbuhan masa kanak-kanak, yang di kemudian hari dapat mempengaruhi kesehatan mereka saat mencapai dewasa,' papar Ines.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tersebut Anmum memiliki produk Anmun Materna untuk ibu hamil dan Anmun Lacta untuk ibu menyusui. Anmum Materna mengandung asam folat tinggi yang mengurangi resiko bayi lahir cacat, juga mengandung nutris makro dan mikro dengan Ganglioside (GA) dan DHA, begitu juga dengan Anmum Martena.

Kebetulan sejak hamil anak kedua saya sudah cocok mengasup Anmum, karena rasanya lezat tidak seperti susu hamil kebanyakan. Apalagi susunya bisa dimix dengan buah-buahan, misalnya pisang stawberry.

Digital Platform Anmum #MumToMum





Dan, tahukah semua nano-nano menyusui dan jawabannya ada di #MumToMum, sehingga memudahkan para wanita, terutama ibu menyusui untuk menghadapi masa-masa menyusui tanpa drama. Bahkan di platform online ini para ibu bisa menceritakan pengalamannya yang bermanfaat bagi ibu-ibu lainnya.

Asyik banget kan, kalau dulu saya galau paling cerita ke suami  yang juga belum pengalaman tentang ASI, ke teman-teman yang juga seumuran saya dan mengalami hal yang sama, atau ke ibu yang pengetahuannya terbatas. Maka saat ini para ibu menyusui bisa menyandarkan kegalauan hatinya dalam drama ASI ke #MumToMum.

Rini yang termasuk sangat senang dengan inovasi dari Anmum ini, " Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi inisiatif Anmum dalam meluncurkan #MumToMum. Semua ibu membutuhkan banyak dukungan emosional selama perjalanan keibuannya untuk dapat menjalankan peran mereka sebagai ibu sebaik mungkin. Saya yakin #MumToMum dapat memberikan dampak positig bagi semua ibu dan membantu ibu  untuk merayakan perjalanan luarbiasa mereka," ucap Rini.

So, happy for pregnant and lactating mothers in the word


You May Also Like

18 komentar

  1. Ibu Hamil dan Ibu menyusui membutuhkan hormon yang Bahagia. Perlu dijaga keseimbangan kebutuhan asupan nutrisi yang bergizi. Menghindari stress. Emosi dan amarah. Tetap tenang dan Bahagia. Anmum sangat baik mendukung Ibu yang sehat dan bahagia. Thanks for sharing.

    ReplyDelete
  2. Bumil cantik banget sik, aku dulu waktu hamil juga minum Anmum sekarang Anmum semakin keren ada digital platformnya. Sehat-sehat ya bumil

    ReplyDelete
  3. Bicara ttg menyusui, sya uda 2x mau kasih ASI itu baru bs keluar ASI pas hari ke 5 loh Mom T.T entahlah knp, padahal sy jg uda rajin makan sayur2 & suplemen penambah ASI. termasuk Anmum, jg susu sapi

    ReplyDelete
  4. Duh itu dokter pertama memang bisa bikin dunia jadi berasa jungkir balik ya, Mbak. Untungnya Mbak Eni mencari 2nd opinion. Dan syukurlah bukan penyakit yang ditakutkan banyak perempuan di manapun

    ReplyDelete
  5. penting banget memang mengedukASI diri sejak hamil mengenai menyusui. Keren ada platform online yang bs jd support system semua ibu.

    ReplyDelete
  6. Hmm Annum mengingatkan saya dulu waktu pertama kali ngerasain susu annum waktu lagi hamil. Rasanya enaknya banget lebih enak dari susu yang lain

    ReplyDelete
  7. Wah baru tahu daku bahwa ibu menyusui itu ternyata ada rasa galaunya. Dan semoga nggak ada lagi drama ASI karena ada #MumToMum.

    ReplyDelete
  8. uwaaa jadi pengen bikin hamil dan menyusui lagiiii.. dan masa itu merasa menjadi orang yang benar2 paling bahagia ����

    ReplyDelete
  9. #mumtomum seru banget ya untuk ajang berbagi sesama busui. Tempat saling curhat dan saling dukung masa kehamilan dan menyusui katanya banyak drama tapi pastinya bikin happy ya Mba

    ReplyDelete
  10. Jadi ingat deh kalau Anmum ini memang andalah banget saat hamil. Tapi inovasi juga nih kalau ada digital platform seperti ini

    ReplyDelete
  11. Bumil zaman now enak yaaaaa... Bisa cari info seputar kehamilan dan menyusui dr apa aja, termasuk daei digital platform anmum. Btw pas hamil menyusui dulu aku jg minum anmum lho😁

    ReplyDelete
  12. Dulu sebelum nikah aku pernah Mbak operasi tumor payudara. Di satu PD sebelah kiri itu sampai ketemu enam benjolan! Pas dioperasi, diambil, dilab, ternyata bukan jaringan berbahaya. Yang nenangin aku tuh pas sebelumnya USG PD di sebuah RS, dokternya bilang kalau semua jaringan yang tumbuh tidak seharusnya pada tubuh kita bisa disebut tumor. Bahkan jerawat sekalipun bisa juga diistilahkan tumor.

    ReplyDelete
  13. Setuju banget, meski belum menjadi ibu tapi harus tahu tentang ASI dan cara menyusui yang benar. Menyusui itu terlihat mudah tapi kenyataannya memang nggak semudah itu, sharing yang menarik mbak.

    ReplyDelete
  14. Menyusui anak cuma sampai 2 tahun kok. Tapi manfaatnya seumur hidup buat mereka. Busui butuh refrensi terpercaya untuk menambah pengetahuan ASI selama menyusui.

    ReplyDelete
  15. Bermanfaat sekali platform #mumtomum ini ya kak. Saling support dan mengedukasi sesam ibu. Jadi sama saka belajar dan saling update info...

    ReplyDelete
  16. Saya kok salfok ke pijat oksitosin ya, coba..baca ini pas masih menyusui ya, bisa langsung dipraktekin sama suami 😁

    ReplyDelete
  17. Ya ampun mbaaaa itu dokter pertana kok bisa2nya ngasih vonis begitu ya. Ya iyalah ya pasti nakal stress divonis begitu.

    ReplyDelete
  18. Ternyata ada istilah pijat laktasi ya. Tapi menang bener manfaatnya. Apalagi bagi ibu yg masih menyusui eksklusif. Hadi ingat pengalaman pertama menyusui. Ngeri2 sedep 😅

    ReplyDelete