Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

 


Pernah nggak mengalami ditegur seseorang atau tenaga medis tentang berat badan si kecil, atau tinggi badannya? Misalnya saat membawa anak ke Posyandu, atau pun imunisasi. Atau  bisa juga saat ngobrol bareng tetangga, dan mendapat komentar si kecil terlalu kurus, si kecil tingginya tertinggal jauh dari teman-temannya.

Kebetulan saya pernah nih, waktu itu anak kedua saya, Pijar. Waktu lahir berat badannya ideal, perkembangannya juga bagus banget, menggemaskan sekali. Namun ketika memasuki tahap MPasi sulit sekali, semua jenis MPasi yang saya olah sering ditolak, sehingga seiring bertambah usia berat badannya turun dratis sekali.

Tahap usia 2 tahun adalah masa di mana perkembangan berat badannya mengenaskan, sampai dikomentari tetangga, besar kepala ketimbang badannya. Asli, saat itu saya cukup down dan emosi, juga khawatir kalau anak saya mengalami stunting. Karena kan usia 2 tahun masih masa golden age, bagaimana kalau masa ini dia kekurangan nutrisi?

Apalagi ketika saya browsing tentang stunting, stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak atau 1000 HPK. Nah, 1000 HPK ini fase kehidupan yang dimulai dari terbentuknya janin pada saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.

Semakin khawatir saya, melihat berat badan Pendar yang sampai dikira terkena TB, dan memikirkan dampak stunting yang membahayakan. Diantaranya tumbuh kembangnya tidak optimal, sehingga tinggi badannya jauh lebih pendek, mudah terpapar penyakit. Duh, saat itu saya benar-benar berada pada puncak kecemasan.

Alhamdullilah, saya akhirnya bisa menenangkan diri dan kemudian konsultasi ke dokter. Sehingga tidak sekedar baper, atau masa bodo dengan komentar orang tentang berat badan Pijar. Namun mencoba mencari solusi, karena bagaimana pun perkembangan anak ada di tangan orangtua yang mengasuhnya.

July 26, 2022 21 komentar

 



Pernah dengar Rumah Sakit Premier Bintaro? Pasti pernah dong, karena memang rumah sakit ini cukup terkenal. Bahkan saya sebelum ke sana tanggal 19 Juli kemarin, sudah tahu rumah sakit ini dari teman yang memang menjadi langganan pasien bumil di sana. Alasan temen saya, karena pelayanan dan peralatan medisnya sangat terpercaya.

Padahal lumayan jauh loh jarak rumah teman saya dan RS Premier Bintaro, Depok-Bintaro. Buat bumil dengan perut yang semakin membesar, pasti jarak itu terasa cukup jauh. Namun demi mendapat pelayanan dan penanganan yang bagus, teman saya dua kali hamil dan melahirkan memilih RS Premier Bintaro.

Maka ketika saya diundang dalam acara Blogger dan Vlogger Gathering di RS Premier Bintaro bersama teman-teman blogger jadi sangat atusias, seperti apa si rumah sakit yang merupakan bagian dari Ramsay Sime Darby Health Cara, salah satu group rumah sakit swasta terbesar di dunia, yang memiliki lebih dari 100 rumah sakit dan fasilits di Eropa, Autralia, dan Asia ini.

July 24, 2022 6 komentar

 



Setelah hampir 3 tahun  anak-anak menjalani sekolah di rumah saja atau sekolah offline, karena kondisi pandemi COVID 19, akhirnya tahun ajaran baru ini anak-anak kembali sekolah tatap muka. Orangtua akan kembali sibuk menata seragam sekolah, mempersiapkan bekal sekolah, dan juga antar jemput anak sekolah. Hari-hari normal akan datang kembali seperti dulu, kehidupan anak-anak sekolah benar-benar menjadi nyata lagi.

Bagaimana perasaan ibu menghadapi anak-anak back to school? Tidak lagi hanya setengah-setengah seperti sebelumnya, tapi PTM 100%. Apakah sudah siap? Apakah gembira akhirnya anak-anak tidak di rumah sepanjang hari, yang membuat ibu harus menghadapi rutinitas nyaris 24 jam mendampingi anak-anak. Tidak hanya mendampingi bermain, tapi juga belajar.

Masih terasa dong, setiap jam anak sekolah daring, ibu pun harus di sampingnya, ikut menyimak dan memahami pembicaraan guru, terutama untuk anak-anak TK dan SD. Lalu menjabarkan ke anak agar anak memahami pelajaran yang disampaikan gurunya, kadang anak pun berulah ketika jam pelajaran online dimulai. Entah, tiba-tiba ngambek atau justru bersikeras ingin menonton film kartun.

Masa-masa itu membuat sosial media dipenuhi curhatan ibu-ibu, tentang pusingnya mendampingi anak-anak sekolah daring. Maka sekarang wajar ya, kalau ibu-ibu gembira anak-anak back to school. Di saat anak-anak pergi sekolah, setidaknya bisa bernafas longgar menikmati teh hangat atau sekedar chattingan dengan bestie, hehehe.

Kekhawatiran Saat Anak Sekolah Tatap Muka

Tapi selain rasa gembira, saya juga merasakan kekhawatiran anak-anak kembali sekolah tatap muka, sebab meskipun pandemi sudah landai, tidak mustahil akan ada varian Virus Covid lagi. Mengingat belum lama terdapat varian Omicron yang sangat mudah menyebar, sampai saya, suami, dan anak saya, Abang Pendar, terpapar Omicron.

Anak-anak masuk sekolah memang diwajibkan memakai masker, cuci tangan, tapi buat anak seusia Abang Pendar (7 tahun) saya belum yakin dia akan tertib ketika asyik bermain dengan temannya di saat istirahat sekolah. Sudah banyak kejadian, anak-anak bermain tanpa sadar melepas masker, atau lupa cuci tangan saat menikmati bekal makanan.

Walau pun di rumah saya sudah sounding baik-baik, bagaimana cara menjaga prokes dengan benar. Tetap pakai masker saat ngobrol dengan teman, tidak boleh saling tukar bekal makanan, dan jangan lupa cuci tangan dengan sabun di air mengalir. Di sekolahnya sudah tersedia tempat cuci tangan yang berada di setiap depan pintu kelas.

Tapi kenyataannya?

Anak seusia Abang Pendar masih polos dan jujur, saat saya tanya, apakah dia di sekolah pernah buka masker? Apakah selalu cuci tangan di tempat yang sudah disediakan? Apa jawabannya, mari kita simak:

Abang Pendar: “Pernah buka masker kalau lagi olahraga, lagi capek, atau lagi pengen menarik napas. Tapi sering kelupaan tahu-tahu sudah kelamaan buka maskernya, sering juga lupa cuci tangan. Habis temen-temen Abang juga nggak cuci tangan…”




Saya cuma bisa menarik napas panjang, inhale..exhale, inhale..exhale. Asli, mau marah juga tidak bisa karena pemahaman anak-anak seusia Abang Pendar masih begitu terbatas. Ketika menjawab pertanyaan saya saja sambil tersenyum-senyum, tidak menyadari kekhawatiran yang dirasakan ibunya.

Memang Abang Pendar sudah menjalankan vaksin anak sesuai program pemerintah, tapi tetap saja saya cemas. Setidaknya dia membutuhkan daya tahan tubuh yang membuatnya tidak mudah terpapar virus, mengingat intensitas sekolah PTM 100%. Maka untuk mengurangi kekhawatiran saya browsing, ngobrol dengan ahli medis, dan juga teman-teman yang memiliki anak sekolah, tentang bagaimana menjaga daya tahan tubuh anak saat harus kembali ke sekolah saat ini.

Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Saat PTM 100%

Lalu bagaimana menjaga daya tahan tubuh anak agar anak-anak pergi ke sekolah dengan aman, dan saya tidak khawatir lagi? 

1. Vaksin anak dengan lengkap, karena Vaksin Covid 19 dosis lengkap dari vaksin pertama hingga booster memberi dampak meningkatkan antibodi terhadap virus corona dan variannya.

2. Sounding anak tentang protokol kesehatan dan pengetahuan Virus Covid, karena anak-anak masih belum memiliki kesadaran yang baik untuk ini. Maka orangtua dan guru wajib mengingatkan selalu agar anak-anak memakai masker dengan baik dan benar, cuci tangan dengan sabun yang disediakan pihak sekolah, maupun dengan hand sanitizer. Juga menjelaskan tentang bahaya Virus Covid.

3. Anak dibekali dengan alat protokol kesehatan dan perlengkapan pribadi. Ini hal yang tidak boleh dilupakan, yakni membawakan anak masker, hand sanitizer, bekal makanan dan minuman dari rumah.

4. Makanan bernutrisi dan istirahat cukup, karena makanan bernutrisi dan istirahat yang cukup juga dapat meningkatkan imun tubuh yang dibutuhkan untuk melawan virus.

5. Jaga imunitas anak dengan suplemen yang tepat, yakni suplemen yang  bisa meningkatkan kekebalan tubuh anak. Sehingga anak siap back to school dengan sehat dan tidak mengkhawatirkan. Salah satu suplemen yang  bisa jadi pilihan ibu adalah Interlac Tablet + Vit D3 untuk imunitas anak.

Interlac Tablet + Vit D3 untuk imunitas anak




Sistem Pencernaan adalah Pondasi Sistem Imun yang Kuat

Saya pernah mengikuti talkshow kesehatan di mana seorang dokter anak mengatakan bahwa “Sistem Pencernaan adalah Pondasi Sistem Imun yang Kuat”,   karena itu jangan sepelekan kesehatan saluran cerna. Sebab kenyataannya, memang  80% dari sistem imun kita terletak di saluran cerna, sehingga para ahli medis sepakat bahwa kesehatan saluran cerna yang baik adalah cerminan dari kesehatan tubuh secara umum,  mulai dari bayi baru lahir sampai orang dewasa.

Bila kesehatan saluran cerna terganggu, maka dapat muncul berbagai gangguan kesehatan seperti:

- Diare

- Konstipasi (sembelit)

- Sakit perut

- Kembung

- Kolik pada bayi (tangisan berlebih)

- Gumoh pada bayi (regurgitasi)

Terlebih lagi, saluran cerna yang sehat terbukti bermanfaat menaikan sistem imun yang mencegah infeksi virus ataupun alergi. Lalu pencernaan yang sehat itu yang bagaimana?

Saluran cerna yang sehat adalah yang memiliki kandungan bakteri baik (probiotik) yang turut mendukung sistem imun. Karena Kesehatan saluran cerna dapat terganggu dengan berkembangnya bakteri jahat yang diakibatkan oleh kebiasaan makan yang buruk, hygiene yang buruk, stress, diare, maupun pemakaian obat yang berlebihan. 

Jadi memelihara saluran cerna agar sehat selain dengan pola makan dan pola hidup sehat, juga  mengasup suplemen bakteri baik yaitu probiotik, makanya saya memilih suplemen Interlac Tablet + Vit D3 untuk Abang Pendar. 

Kandungan dan Keunggulan Interlac Tablet + Vit D3




Interlac Tablet + Vit D3 ini mengandung probiotik dan Vitamin D3 dengan masing-masing manfaatnya adalah:

1. Lactobacillus reuteri DSM 17938, dapat menjaga menjaga kesehatan saluran cerna, mencegah dan mengatasi diare, sembelit, kembung.

2. Vitamin D3, bermanfaat mempengaruhi imunitas bawaan (innate) dan imunitas di dapat (adaptive), mengatur kadar insulin dan gula darah, menjaga kesehatan tulang, jantung dan pembuluh.

Manfaatnya bagus untuk imunitas anak kan, apalagi kombinasi Probiotik - Vitamin D itu dapat meningkatkan penyerapan vitamin D lebih baik dibandingkan hanya mengkonsumsi vit D tunggal. Jadi memang tepat memilih Interlac Tablet + Vit D3 sebagai suplemen kesehatan anak di saat aktivitas PTM 100% sudah dimulai tahun ini.

Keunggulan Interlac Tablet + Vit D3 lainnya, meski bentuknya seperti obat, saat dikunyah, anak pasti suka karena rasanya enak. Kata Abang Pendar seperti rasa jeruk, hehehe. Pokoknya Interlac Tablet + Vit D3 suplemen praktis berbentuk tablet kunyah yang juara banget deh kandungan dan manfaatnya bagi imunitas tubuh.




Kalau begini setujukan, ibu tambah bahagia melepas anak back to school? Oya, saya hampir lupa. Interlac Tablet + Vit D3 bisa dibeli di Shopee maupun Tokopedia, kebetulan saya beli di Tokopedia, kalau mau beli langsung klik aja ya. Karena di toko yang saya beli itu terjamin keasliannya, maklum kan lagi marak pemalsuan produk Interlac. Selain itu Interlac juga bisa dibeli di apotek dan babyshop kepercayaan kalian.  Keterangan lengkap, bisa lihat di akun instagramnya: @interlacprobiotics

So, selamat beraktivitas menyambut tahun ajaran baru dengan imunitas yang kuat ya!




 

July 17, 2022 10 komentar

 


Sejak pandemi olahraga menjadi kegiatan yang digemari oleh masyarakat, bahkan sampai booming menjadi salah satu kegiatan yang bisa menghempaskan rasa bosan dalam menjalani masa-masa pandemi. Selain tentu saja membuat imun lebih kuat, sehingga tidak mudah terpapar Covid 19 yang awalnya banyak merenggut jiwa.

Karena berolahraga atau melakukan aktivitas fisik dapat mengurangi resiko stress dan depresi, memperbaiki tingkat emosional, dan meningkatkan energi. Sehingga dengan berolahraga sistem imun dalam tubuh kita semakin baik. Menurut para ahli kesehatan, olahraga juga mengurangi resiko penyakit kronis.

Ketika pandemi mulai landai, semoga kegiatan olahraga kalian tidak kendor ya. Apalagi sekarang kita bisa melakukan beragam jenis olahraga seperti dulu lagi, renang, muay thai, aerobik, yoga, jogging, bareng-bareng temen. Saat pandemi olahraga sangat terbatas, semua dilakukan di rumah masing-masing. Jika ingin melakukan bersama teman, harus olahraga di alam bebas yang jaraknya tidak berdekatan seperti bersepeda.

Waspadai Penyebab Cedera Dalam Olahraga

Jadi olahraga apa nih, yang sekarang kalian tekuni? Jangan lupa dalam berolahraga mempersiapkan semuanya dengan baik agar meminimalisir terjadinya cedera dan rasa tidak nyaman. Beberapa penyebab cedera saat berolah raga adalah:




Dalam olahraga gym, ada banyak sekali peralatan yang tersedia. Supaya terhindar dari cedera yang tak diinginkan, pilih peralatan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan

Jangan lupa melakukan pemanasan pemanasan secara benar sesuai arahan pelatih sebelum nge-gym, untuk membantu melemaskan otot dan mencegah kemungkinan cedera.

Jangan memaksakan diri berolahraga, karena bisa penyebabkan tubuh kelelahan dan cedera waktu nge-gym

Penuhin asupan minum yang benar dan sesuai anjuran dokter agar tetap bugar, segar usai olahraga, tidak  kelelahan, lemas dan berujung cedera

Banyak perempuan hanya karena ingin tampil menarik saat olahraga, memilih baju olahraga yang terlalu ketat. Hal ini jelas berbahaya karena pakaian jenis itu malah bikin tubuh tak nyaman.

Tips Memilih Pakaian Olahraga yang Tepat saat Berolahraga

Sebegitu pentingkah peran baju olahraga dalam beraktivitas olahraga? Mungkin pertanyaan ini menghinggapi sebagian dari kalian, termasuk saya waktu itu. Saya pikir yang penting pakai celana olahraga dan atasan yang bisa buat lari atau bersepeda, cukup. Sehingga tidak jarang saat olahraga terasa celana atau atasan justru bikin tidak nyaman.



Karena memang memilih pakaian olahraga yang tepat itu akan memudahkan gerak dan meningkatkan perfoma saat berolaharaga, agar mendapat hasil yang maksimal dalam aktivitas olahraga, juga menghindari cidera. Sebagai contoh saya pernah terjatuh ketika naik sepeda, akibat bagian tepi celana saya masuk ke jeruji sepeda, saat itu saya mengenakan celana tapi agak longgar.

Seorang teman juga pernah mengalami kejadian tidak mengenakan saat aerobik, lagi asyik mengikuti gerakan dari instruktur aerobik, tiba-tiba celananya robek lebar karena terlalu ketat. Jadi sebaiknya  memilih baju olahraga tidak asal pilih, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut tipsnya:

  1. Bahan baju olahraga harus menyerap keringat, tidak lenget, dan terasa nyaman di kulit.
  2. Pilih baju olahraga ukuran dan desainnya sesuai dengan jenis olahraga yang kalian lakukan.
  3. Untuk wanita pilih pakaian olahraga yang dengan sport bra agar saat beraktivitas olahraga area payudara terasa nyaman dan terlindungi.

Askara Aktiv : Baju Olahraga yang Tepat untuk Berolahraga

Untuk mencoba baju olahraga yang sesuai dengan tips di atas, kalian bisa melihat koleksi baju olahraga Askara Aktiv. Mulai dari sport bra, legging, long sleeve sampai jogger, disediakan Askara Aktiv dengan kualitas terbaik dari bahan baku dan teknik produksi premium. Jadi semua produk Askara Aktiv dipilih dengan cermat dan dibuat dengan perhatian ekstra, detail dan kualitas.



Askara Aktiv didirikan karena rasa percaya bahwa apa yang dikenakan untuk berolahraga harus nyaman, juga stylish. Dibutuhkan baju olahraga yang nyaman, karena berolahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat, zaman modern di mana stres adalah kejadian sehari-hari, Askara Aktiv hadir untuk menemani kalian dalam perjalanan sehat kalian.

Oya, nama Askara Aktiv memiliki filosofi tersendiri. Askara berarti “Sinar Cahaya” dalam bahasa Sansekerta Jawa, dan inilah tujuan Askara Aktiv melambangkan energi, harapan, dan cinta. Kebayang tidak, baju olahraga yang didesain dengan energy, harapan, cinta, pasti ketika dikenakan akan terasa jauh lebih nyaman, dan membuat pemakainya bahagia, sehat. Setujukan?

So, memilih Askara Aktiv sebagai baju olahraga yang menemani perjalanan sehat kalian sangat tepat karena:

A/A TALK ABOUT BALANCE, untuk menjaga keseimbangan butuh konsentrasi, jika baju kebuka di saat melakukan gerakan olaharaga tertentu, bagaimana bisa konsentrasi?

A/A TALK ABOUT HEALTH, pakaian yang tidak menyerap keringat akan menutup pori-pori keringat, sehingga mengakibatkan jerawat di punggung. Untuk itu Askara Aktif memahami dengan menciptakan baju olahraga yang terbaik dari bahan yang tidak panas, tidak lengket, dan nyaman.

A/A Talk About STYLE ( We Create the model of our line to be impress ), setiapa wanita ingin terlihat tetap cantik walau berolahraga. Askara Aktiv mendesain baju olahraga yang selain nyaman dan aman, juga  meningkatkan kepercayaan diri. Dengan begitu Anda tetap bisa #Aktiv dan tetap sehat karena rajin olahraga. #IndonesiAktiv #A/A. Sporty makes you look younger!

Tertarik melihat koleksi lengkap Askara Aktiv, langsung cusss ke Askara Aktiv, dan jangan lupa ikuti Instagramnya @askara.aktiv untuk mendapat info sehat dan hal-hal terbaru dari Askara Aktiv.

 

 

 

 

June 20, 2022 2 komentar

 

Bayi memiliki kulit yang sangat lembut dan sensitif, sehingga rentan terkena iritasi kulit. [1] Ketika kulit mengalami iritasi, bukan tidak mungkin si Kecil menjadi rewel, karena merasa gatal ataupun kesakitan yang membuatnya tidak nyaman. Untuk itu  orang tua harus tanggap dan sigap supaya bisa mengatasi masalahnya. 


Jenis Iritasi Kulit Bayi


Perlu diketahui, secara umum, ada beberapa jenis iritasi kulit yang seringkali ditemui pada bayi, terutama yang masih berusia 0-24 bulan. [1] Penyebabnya pun cukup beragam, tapi tentu saja dapat diminimalisir dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan buah hati. Yuk, simak iritasi kulit pada bayi apa saja yang mungkin menyerang si Kecil:

March 16, 2022 No komentar

 


Masih ingat cerita saya ketika saya, suami,  dan dua anak saya, yakni Abang Pendar, dan Bi, mengalami sakit seperti gejala Omicron yang pernah saya tulis di artikel sebelum ini? Kalau lupa atau mungkin belum baca cerita saya tersebut, bisa langsung klik di sini ya 

 Kenali Tanda-Tanda Terpapar VirusOmicron.

Jadi, karena sering baca status teman-teman di facebook yang terpapar virus Omicron, begitu saya meriang, suami deman, langsung saya berpikir ini GEJALA OMICRON. Meski jujur, saya kecolongan ketika awalnya Abang Pendar yang demam, saya pikir demam biasa karena dia kecapean atau mau batuk pilek.

Bahkan ketika saya dan suami jatuh sakit, masih berpikir virus ini dari suami. Sebab dua hari sebelum sakit, suami habis dua kali ke rumah sakit mengantar ibunya rogsen. Sementara saya sudah seminggu lebih hanya di dalam rumah, habis merawat Abang Pendar sakit juga, sehingga tidak bisa ke luar rumah.

Tapi begitu ibu mertua saya sehat-sehat saja, saya curiga ini dari demamnya Abang Pendar yang memang tiga hari sebelum sakit, rutin mengaji dan sholat jumat ke masjid. Tapi karena Abang Pendar sudah sembuh dari demam, saya dan suami tidak fokus memikirkan anak saya itu terpapar Omicron.

Pengobatan Awal Gejala Omicron


Dua hari saya dan suami sama sekali tidak bangun dari tempat tidur, Alhamdullilah teman-teman support makanan, buah-buahan, suplemen. Masyaallah, haru banget. Semoga menjadi berkah mereka, Aamiin. Hari ke tiga saya dan suami mulai bisa bangun meski suami masih demam, saya masih kedinginan. Binar yang demam saat saya tidak bisa bangun dari tempat tidur pun sudah mulai sehat.

Jadi runutannya: Abang Pendar demam dua hari, mengeluh badan sakit, kepala sakit, mata panas. Setelah dia sembuh menyusul suami saya, besoknya saya dan Binar. Dua anak itu sudah sehat, saya dan suami masih merasakan gejala terpapar Omicron. Kami hanya konsumsi vitamin C, Qusthul Hindi dari teman, parasetamol dan obat radang tenggorokan yang dibeli di apotik terdekat.

Karena meski tidak sakit saat menelan, tenggorokan saya seperti terbakar, jadi jaga-jaga saja. Saya juga mengunyah kencur  karena tenggorokan terasa gatal, takut batuk. Suami juga mengkonsumsi obat yang sama, karena kurang lebih gejala kami sama. Hanya suami lebih merasakan sakit kepala dan demam tinggi.

Hari ke lima suami masih sakit kepala, keringat dingin, dan saya masih mudah kedinginan, kami nekat ke Puskesmas karena saya mulai batuk dengan jenis batuk yang jarang, tapi jika malam bisa terbangun batuk 2-3 kali. Kami khawatir kalau beneran Omicron supaya jelas penanganannya. Khawatir anak di rumah akan terpapar semua.

PCR dan Obat Pasien Omicron Gratis di Puskesmas

Di Puskesmas ternyata untuk PCR melalui beberapa tahap, yakni diperiksa dokternya, lalu diberi rujukan PCR dengan mengisi form, baru besoknya datang lagi untuk PCR. Saya dan suami diberi obat sesuai gejala, yakni parasetamol, obat batuk, alergi atau pilek, multivitamin Zinc. Baru besoknya bisa PCR.




Jadi hari ke enam dari gejala, saya  dan suami baru PCR, hasilnya baru saya terima sehari kemudian, dan POSITIF. Setelah hasil positif keluar, keesokannya ada petugas COVID dari puskesmas yang menghubungi via WA. Memberikan beberapa pertanyaan, diantaranya keluhan pasien efek Omicron, jumlah anggota keluarga yang bergejala dan tidak bergejala. Setelah itu dikabari untuk mengambil obat besoknya.

Obat bisa diambil oranglain atau kurir, tapi suami akhirnya mengambil sendiri dengan prokes ketat. Kami dikasih obat anti virus untuk saya dan suami, vitamin-vitamin, anak-anak semua juga dikasih vitamin. Dan, karena saya dan suami POSITIF, maka anak-anak wajib PCR juga. Jadi anak-anak PCR setelah saya dan suami bergejala Omicron seminggu. Jadwal PCR ditentukan oleh petugas COVID via WA.




Hasilnya?

Hanya Abang Pendar yang positif, padahal jika menghitung sejak dia terkena demam tinggi sudah hampir sepuluh hari. Abang Pendar juga secara fisik sudah sehat, hanya setelah PCR tiba-tiba terkena sariawan parah yang membuat tubuhnya drop dan berat badan turun 2kg. Efek sariawan membuat makannya sulit, dan rewel.

Abang Pendar setelah diketahui hasil PCR POSITIF, kami langsung lapor ke petugas COVID via WA, dan mendapat tambahan vitamin, obat  sariawan, parasetamol yang diambil di Puskesmas. Tapi yang terpakai hanya vitamin, dan obat sariawannya saja karena sudah tidak ada demam.

Nah, untuk semua itu dari mulai PCR, vitamin-vitamin, obat, gratis dari Puskemas. Jadi ketika kalian bergejala Omicron, tidak memiliiki persediaan vitamin, obat, yang memadai. Saran saya, sebaiknya segera ke puskemas terdekat agar mendapat obat untuk gejala yang dirasakan, vitamin untuk imunitas tubuh, dan jika ingin PCR untuk memastikan bisa ke Puskesmas. Biasanya bagi yang POSITIF, untuk orang dewasa mendapat obat virus juga.

Semoga info saya ini bermanfaat ya, selanjutnya saya akan ceritakan perawatan selama isoman di rumah saja. Bagaimana tiga anak saya tidak ikut terpapar, bagaimana saya melakukan rutinitas sementara saya positif dan 3 anak saya negatif, padahal saya hanya memiliki toilet satu dan saya juga masak untuk anak-anak? Ditunggu cerita saya

March 15, 2022 No komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose