Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa'
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
Siapa pun pasti familiar dengan baik lagu di atas, bahkan
anak-anak saya di rumah sangat hapal lagu itu dan sering dinyanyikan oleh
mereka. Betapa indah dan luar biasa artinya, bagaimana kasih seorang ibu tidak
pernah berhenti, semua itu tanpa harapan kembali. Seorang ibu tulus memberikan
semuanya kepada anak-anak, juga pasangannya. Sebegitu besarnya dan luarbiasanya
sampai digambarkan bak matahari yang menyinari dunia.
Kita tahu matahari begitu setia bersinar dari pagi hingga
jelang sore, sesekali redup bila mendung, itu pun tidak benar-benar pergi tapi
terhalang awan yang gelap. Memberikan sinarnya ke bumi dan seisinya tanpa
meminta bumi dan isinya membalas memberi. Itu lah ibu, benarkah?
Dulu sebagai anak betapa saya merasa ibu begitu berharga
meski kadang ibu penuh amarah karena letih dan saya bersalah. Betapa takutnya
saya kehilangan ibu hingga pernah suatu ketika saya terbangun di tengah malam
dan menyentuh dada ibu, saya takut ibu kehilangan napasnya dan pergi. Saya
tidak mau sendirian, saya tidak ingin
tanpa ibu meski ada seorang bapak di samping saya.
Kini setelah saya menjadi seorang ibu, saya tidak tahu sejauh
apa anak-anak menyayangi saya, takut kehilangan saya. Saya tidak ingin tahu sebenarnya karena isi kepala saya adalah bagaimana saya bisa menyayangi mereka
dan menjadi ibu yang terbaik buat mereka, yang bisa menjadi kenangan indah
ketika mereka sudah dewasa nanti. Anak-anak yang memiliki kenangan indah dengan
ibunya adalah anak-anak yang bahagia luarbiasa.
Saya adalah ibu rumah tangga dan juga ibu yang memiliki side job sebagai
penulis, blogger, tentu semua ini meletihkan, kadang dalam keadaan sakit begitu
banyak tanggungjawab saya dan saya harus bisa menyelesaikannya. Kadang
anak-anak begitu menjengkelkan dan saya harus bisa menahan diri agar tidak
membuat mereka terluka hingga dewasa, begitu juga dengan pasangan kadang ada
hal yang tidak berkenan dan harus bisa memakluminya.
Ibu, ketika awal saya menjadi ibu mengandung dan melahirkan
adalah tahap yang tidak mudah, begitu juga mengasuh bayi hingga bertumbuh, dan
itu terjadi empat kali. Menyesalkah? Insaallah tidak, bahkan ada bagian menjadi ibu itu begitu membahagiakan
saat anak bertumbuh dan pasangan mencintai dengan penuh.