Setuju tidak kalau bahasa Inggris sebaiknya diajarkan pada anak sejak dini? Saya ingat betul, dulu mulai belajar bahasa Inggris ketika memasuki sekolah menengah pertama (SMP). Apa yang terjadi?
Ketika
Telat Belajar Bahasa Inggris
Karena sejak kecil tidak diajarkan
bahasa Inggris, bahkan sangat minim media belajar bahasa Inggris di rumah. Jika
ada media bahasa Inggris hanya berupa film di televisi yang sangat jarang saya
tonton, jadi ketika tahu-tahu harus belajar bahasa Inggris di usia 12 tahun,
saya langsung oleng. Terutama dalam hal pengucapan, karena tulisan yang
terlihat berbeda dengan pengucapannya, seperti “Young” dibaca “Djang”, atau
“Stomach” dibaca “Stomek”, dan banyak lagi.
Waktu itu tidak hanya saya yang
mengalami kesulitan dalam pengucapan atau pelafalan bahasa Inggris yang baik
dan benar, teman-teman di sekolah juga banyak yang senasib. Bahkan sempat jadi
bahan candaan untuk teman-teman yang salah dalam melafalkan bahasa Inggris,
seperti “Fine” dibaca “Pine” dalam ejaan abjad Indonesia.
Tidak jarang karena malu salah
mengucapkan dan jadi bahan ledekan teman-teman yang paham pronunciation, jadi
malas belajar bahasa Inggris, termasuk saya. Dulu saya sampai keringat dingin
kalau pelajaran bahasa Inggris, apalagi dapat tugas maju ke depan membacakan
cerita dalam bahasa Inggris. Karena pengucapan atau pelafalan bahasa Inggris
saya kacau banget.
Sia-sia rasanya meski vocab atau
grammar saya benar, tapi pengucapan salah. Dijamin yang mendengar tidak paham
dengan apa yang saya bacakan, dan kalau ngobrol sama orang asing bisa diabaikan
karena tidak jelas. Karena itu saya tidak ingin hal ini terjadi pada anak-anak
saya, keinginan saya begitu besar untuk memasukkan anak-anak ke tempat belajar
bahasa Inggris.