Kalau ditanya sejujurnya tentang perekonomian saat pandemi, pasti hampir semua mengalami imbasnya. Dari skala ekonomi kecil hingga besar mengalami gonjang-ganjing begitu Covid 19 melanda. Suami saya mengalami hingga tiga bulan tanpa penghasilan sama sekali, Alhamdullilah kami masih memiliki dana darurat sehingga tidak sampai kesulitan sekali. Tapi tentu saja tidak semua orang memiliki dana darurat, dana yang disisihkan dari penghasilan dan tidak bisa diutak-atik kecuali benar-benar darurat.
Kalau sebelum pandemi
bisnis fashion sangat menjanjikan, wanita mana yang tidak tergoda melihat
pakaian cantik, apalagi dikasih diskon meski tipis-tipis, pasti akan masuk
keranjang belanja. Tapi kalau sekarang? Untuk membeli fashion orang akan
berpikir tiga kali, karena situasi pandemi jarang keluar rumah, jarang ada even
atau acara, keuangan juga tidak semudah sebelum pandemi. Maka keinginan membeli
fashion akan jadi pertimbangan, berbeda jika kita menjual kebutuhan pokok, atau
sesuatu yang sedang digemari seperti tanaman hias.
Namun untuk memulai
usaha itu semua, banyak orang membutuhkan modal usaha. Disinilah banyak orang
terjebak dengan iming-iming pinjaman modal, terutama pinjaman online atau
pinjol yang begitu mudah didapat. Meminjam modal diperbolehkan, karena akan
membuka jalan keluar dalam menghasilkan uang di masa pandemi ini, asal jangan
lupa cerdas dalam meminjam uang terutama pinjam uang secara online, harus yang
sudah terdaftar di OJK seperti Tunaiku.