Rencana
menulis awal Maret jadi tertunda-tunda terus karena berbagai situasi yang
menyita, terutama situasi dalam menghadapi wabah virus Novel Corona Covid 19
yang sudah menjadi bencana dunia. Dan, kebetulan saya tinggal di wilayah Depok
yang disinyalir ditemukan 2 warganya positif Corona, otomatis kecemasan saya
yang semula tidak double jadi berlipat ganda. Virus Novel Corona Covid 19 yang
bisa menyebabkan infeksi pernafasan, pneumonia akut, bisa menyebabkan kematian.
Apalagi
efek dari itu kemudian terjadi kepanikan masyarakat yang berlebihan dengan
memborong tidak hanya masker dan antiseptik, tapi juga bahan sembako.
Bayangkan, masker jadi langka, hand sanitizer jad langka. Tidak hanya langka
saja, tapi harga jadi melambung diluar batas kemanusiaan. Bahkan empon-empon
atau bahan-bahan jejamuan yang dipercaya
bisa mencegah virus Corona
ikut-ikutan jadi langka dan mahal.
Ini
semua sebab apa?
Sebab
berita-berita virus Corona yang melambung setiap waktu di berbagai media
sosial, media online hingga group-group WA. Sementara masyarakat belum banyak
memahami virus berbahaya satu ini. Kurangnya pemahaman dan kepanikan masyarakat
lantas digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, dan ingin
mengambil keuntungan dari penderitaan oranglain. Masyarakat pun tidak bisa
membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoak.
Untuk
itu dibutuhkan adanya media online yang menyajikan berita terpercaya, bukan
berita-berita hoak yang menyesatkan dan meresahkan masyarakat. Salah satu media
online tersebut baru soft launching tanggal 29 Februari 2020, yang seharusnya
saya ulas awal Maret itu. Semoga bukan menjadi kabar yang telat ya, hehehe.