Bagaimana kabarnya para ibu setelah hampir tiga tahun mendampingi anak-anak sekolah di rumah atau belajar daring? Pasti beragam ya, rasanya. Mulai riuh menghadapi emosi anak, berusaha memahami pembelajarannya, dan aneka tugas sekolah yang membuat kepala orangtua pusing. Apalagi untuk pembelajaran anak-anak yang sudah di luar jangkauan kita, hehehe, rasanya ingin ikut sekolah lagi biar ingat ya.
Apalagi
untuk ibu-ibu yang mendamping anak-anak yang baru memasuki bangku sekolah, seperti yang saya alami saat
Abang Pendar memasuki SD di masa pandemi ini. Dia juga tidak melewati masa TK
karena pandemi, jadilah saya dan suami mengajarkan semuanya dari NOL. Mulai dari
mengenal huruf, mengenal angka, membaca, menghitung, dan menulis, agar Abang
Pendar mudah mengikut pembelajaran secara daring.
Mengajarkan
anak sendiri, di rumah pula, tentu kendalanya banyak sekali. Dari mulai si anak
merasa bosan, keinginan untuk menonton film kartun yang kuat, konsentrasi yang
terpecah karena gangguan adiknya, sikap tidak disiplin karena yang mengajar
orangtua sendiri. Kendala-kendala seperti ini kami hadapi selama hampir tiga
tahun.
Begitu
pandemi usai dan berganti endemi, anak-anak sekolah mulai aktif kembali,
rasanya bagai angin segar. Kehidupan normal kembali, pagi-pagi menyiapkan
sarapan, mengantar anak sekolah, setelah anak-anak sekolah, rumah sepi terasa
damai, hehehe. Ibu jadi bisa menikmati minum teh dan camilan sambil mengerjakan
pekerjaan di sosial media.
Masalah
pembelajaran juga jadi lebih ringan, karena belajar secara offline mememudahkan
anak-anak, jika tidak mengerti mereka bisa langsung berinterksi dengan gurunya
langsung. Guru menjelaskan pelajaran bisa lebih detil, karena memahami situasi dan
kondisi anak-anak secara langsung, tidak meraba-raba seperti pembelajaran
online.
JNE Goes To School, kembali
digelar di Medan Setelah Pasca Pandemi
Memang
masa pandemi itu banyak sekali hal-hal baru yang dialami para anak-anak sekolah
ini, ketika mereka kembali ke sekolah, tentu rasanya tidak seperti masa-msa
sebelum pandemi. Putus hubungan sosial secara nyata, berganti ke hubungan
sosial secara online, ini juga bukah hal mudah. Mereka membutuhkasn support,
motivasi.
Karena
itu ketika JNE Medan pada tanggal 27 Oktober 2022, mengunjungi Pondok Pesantren
Darularafah Raya Jl. Berdikari No. 1 A Desa Lau Bakeri, Sampe Cita,
kec. Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Pihak pesantren yang diwakilkan Misdan
selaku Musyrif Pesantren Darularafah Raya, mengucapkan terimakasih :
Dalam
kunjungan ke Pesantren Darularafah Raya, JNE menghadirkan pemateri Fikri Alhaq
Fachryana selaku Kepala Cabang JNE Medan yang menjelaskan tentang visi, misi,
untuk membangun target hidup agar siswa dapat hidup dengan bahagia. Sementara Muhammad
Arif Taufik selaku Human Capital JNE Medan, menerangkan tentang kecerdasan
intelektual (IQ), yang harus diseimbangkan dengan kecerdasan spiritual (SQ) dan
kecerdasan emosi (EQ) yang baik pula. Agar tak hanya pintar, namun juga
memiliki sikap dan tingkah laku yang baik.
Bagus
banget materinya, dan tepat untuk anak-anak seusia mereka. Saya sebagai
orangtua sangat senang jika anak-anak bisa diarahkan tentang visi, misi dan
target agar mereka bisa bahagia. Karena banyak anak-anak yang tidak bahagia
akan mengalami gangguan belajar dan kehidupan pribadinya.
Termasuk
juga pemahaman tentang kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan spiritual (SQ)
dan kecerdasan emosi (EQ). Sebab selama ini banyak orangtua yang timpang dalam
mensupport kecerdasan anak, yakni fokus hanya pada satu hal atau dua hal saja. Akibatnya
banyak anak-anak yang cerdas di skeolah, tapi tidak paham keagamaannya, atau
sebaliknya, atau anak-anak yang cerdas di sekolah, pintar di bidang agama, tapi
tidak memiliki empati pada sekitar.
Mari
kita dukung program Corporate Social Responsibility ( CSR ) JNE,
program ini sesuai dengan tagline Connecting Happiness yang berarti mengantarkan
kebahagiaan, yang memiliki arti dan makna yang luas bukan hanya tentang pengiriman
paket saja, namun JNE dalam berbagai aspek di setiap kehidupan masyarakat.
Karena
itu JNE Medan juga memiliki beberapa kegiatan CSR lainnya, seperti program
Rumah Tahfidz JNE-DT Peduli Sumut, program 12 Sanggar Genius JNE – Yatim
Mandiri bagi yatim dan dhuafa, program Pelatihan Design Grafis JNE – IZI
Sumut, Program Tanggap Bencana Tagana JNE Medan, Program Sekolah Bisnis UMKM,
dan program JNE Goes to School dan Campus.
Yuk,
semangat menyongsong sekolah offline kembali!