Wednesday

Si Kecil Bereksplorasi Tanpa Takut Kuman



Eksplorasi adalah bagian dari proses stimulasi bagi perkembangan si kecil, tapi pada kenyataannya banyak ibu (termasuk saya) yang kawatir jika si kecil mulai bereksplorasi ke luar rumah. Terutama jika si kecil habis dimandikan, tidak jarang akan terdengar teriak-teriak ibu seperti ini:

"Adek, jangan main tanah, itu kan kotor banyak cacing, banyak kuman. Pokoknya jangan main di tanah!"
"Dek, jangan mainan di rumput, nanti baju kamu kotor, kena kuman!"
Dan, banyak lagi kekawatiran ibu yang tanpa disadari membatasi masa eksplorasi anak. Sementara saya pernah menghadiri sebuah seminar parenting anak yang menjelaskan bahwa anak harus mengalami tahap eksplorasi di luar rumah untuk mengenal lingkungannya dan mendukung tumbuh kembangnya hingga kelak menjadi anak yang cerdas. Lalu bagaimanan solusinya agar anak tetap bisa bereksplorasi tanpa harus cemas dengan kuman-kuman yang berbahaya?


Mitu Baby Gathering : Wipes Away germs &Your Worries




Alhamdullilah, saya mendapat kesempatan hadir di acara Mitu Baby Gathering yang mengangkat tema Wipes Away Germs & Your Worries. Pas banget kan, dengan ulasan saya di awal artikel ini, tentang kecemasan para ibu yang memiliki anak-anak masa tumbuh kembang dan dalam tahap eksplorasi. Tahap yang konon tidak boleh dilewati meski bahaya kuman-kuman menghadang.

Pendar balita yang senang bereksplorasi

Kebetulan saya memiliki balita berusia 3.5 tahun, Pendar, yang sangat aktif dan kreatif. Bahkan jika pintu rumah terbuka saya pasti akan menemukan Pendar di taman kecil depan rumah sedang bermain tanah atau di jalanan depan rumah sedang bermain ranting, daun, yang dia temukan.  Terkadang bersama teman-teman kecilnya asyik bermain pasir di jalanan dengan  jemari kecilnya.

Ketika masuk rumah tidak hanya pakaian yang kotor, tetapi kaki, tangan, dan pipinya. Jika saya tidak waspada dia akan langsung membuka lemari es, mencari camilan atau ke dapur mengambil air minum dengan kondisi tangan yang sangat kotor, ulalalala. Sebagai ibu siapa yang tidak ngeri-ngeri sedap dengan hal ini.

Tapi apakah kuman-kuman hanya ada di luar rumah, seperti di tanah kebun, tanah atau pasir di tepi jalan?
Marilah kita simak keterangan dari dr.Herbowo Agung Soetomenggolo, SPA (K) yang hadir dalam acara Mitu Baby Gathering sebagai pembicara, selain hadir juga Sabrina Purba selaku perwakilan dari pihak Mitu Baby.

Dr. Herbowo Agung Soetomenggolo, SPA(K) : Fakta tentang kuman yang mematikan bagi balita





Tahukah bahwa fakta tentang kuman ini cukup membuat bulu roma merinding, karena angka kematian balita 26 per 1000 kelahiran hidup yang disebabkan oleh:

- Sebagian besar disebabkan oleh infeksi
- Penyebab infeksi adalah kuman
- Kuman dapat berupa bakteri, virus, jamur dan parasit

Jadi sebesar itu ya, bahaya kuman-kuman buat si kecil? Angka kematian ini kata dr.Bowo jangan dianggap kecil loh, karena angka kelahiran manusia itu sangat besar. Jika dihitung maka angka kematian balita pertahun bisa ribuan, hiks.

Kuman-kuman yang dapat berupa bakteri, virus, jamur, parasit ini bisa mematikan balita karena akan menyebabkan berbagai penyakit berbahaya, yang diantaranya paling mematikan adalah:

  • Pneumonia
  • Diare
  • Meningitis
  • Demam berdarah dengue
  • Campak
  • TBC
  • Malaria

Penyakit-penyakit ini tidak perlu kita baca dari riset-riset, karena sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari balita meninggal oleh sebab penyakit tersebut ada. Sebagai contoh anak famili saya yang meninggal di usia 9 bulan karena diare, belum lagi anak teman yang mengalami hal sama dan dalam hitungan hari diare merenggut balita mereka. Termasuk juga dengan demam berdarah dengue (DBD). Ini fakta yang real di dalam lingkungan kita.

Mengapa balita yang lebih rentan dengan kuman sehingga menjadi salah satu penyebab kematian balita? Tentu saja ini karena sistem imun anak belum berkembang sempurna,  kulit anak lebih tipis (30% lebih tipis dibanding dewasa) sehingga mudah rusak, kebersihan sangat bergantung kepada orang lain (anak belum mandiri).

"Karena itu balita tidak boleh dikerok, di masyarakat kita kadang anak-anak balita masih banyak yang dikerok karena masuk angin. Padahal itu tidak boleh karena akan merusak jaringan kulit si kecil," kata dr Bowo.
Aduh, ini pernah saya lakukan kepada Pendar meski dikerok dengan menggunakan bawang merah, tetapi tetap tidak boleh rupanya. Baiklah, akan jadi catatan saya pada anak saya berikutnya. Karena kebetulan saya sedang hamil 14 minggu.

Benarkah kuman hanya ada di luar rumah?


Benar kuman banyak terdapat di luar rumah, terutama di toilet umum, sekolah, tempat penitipan anak, transportasi umum, ditempat makan umum (botol saus tomat, kecap, dll), rumah sakit. Bahkan dr Bowo sebagai seorang dokter tidak pernah membawa anaknya yang masih balita ke rumah sakit. Nah, siapa yang pernah membawa si kecil ikut menjenguk ke rumah sakit? Sebaiknya jangan pernah lagi hal itu dilakukan, saya pun setiap menjenguk teman, si kecil lebih baik ikut ayahnya di luar rumah sakit atau tidak dibawa.

Namun bukan berarti di dalam rumah bahaya kuman tidak mengancam si kecil, "Kamar itu menjadi salah satu tempat paling banyak kuman di rumah, selain toilet," kata dr Bowo.

What!? Kamar tidur bisa jadi penyumbang kuman terbanyak, bahkan hingga 35%, kok bisa?

Dr.Bowo memaparkan mengapa kamar tidur dapat menjadi sarang kuman, karena bayi-balita kadang mengompol hingga ke kasur, terkena muntahan atau kotoran si kecil saat sedang sakit diare, dan lain sebagainya. Semua ini tidak dibersihkan dengan paripurna seperti kita mencuci pakaian, dan tanpa sadar sudah menjadi sumber kuman berbahaya.

Selain tempat tidur benda lain yang dekat dengan si kecil dan menjadi sumber kuman adalah:

  • Baby Stoller : Bakteri Streptokokus yang terdapat pada baby stoller bisa menyebabkan infeksi tenggorokan, pneumonia, meningitis, infeksi telinga
  • Empeng atau dot bayi : Bakteri E-Coli yang bisa menyebabkan diare
  • Tas untuk keperluan si kecil : Kokus penyebab pertusis atau batuk rejan

"Baby stoller sering dibawa keluar rumah, lalu dimasukkan ke bagasi mobil atau  diletakkan di garasi tanpa dibersihkan atau jarang dicuci. Hal ini yang menyebabkan menjadi sarang kuman,  begitu juga empeng yang sering terjatuh langsung diambil tanpa dicuci, tas bayi yang kadang terdapat pakaian kotor," kata dr Bowo.





Ini benar banget karena saya ingat baby stoller pernah dipakai jalan-jalan keliling Kebun Binatang Ragunan yang pasti terpapar aneka rupa kuman, besoknya saya gunakan untuk menyuapin Pendar Mpasi. Tangan Pendar menyentuh baby stoller dan makanan sekaligus, duh. Lagi-lagi catatan buat anak berikutnya.

Kalau kuman-kuman ada dimana-mana , lalu bagaimana menjaga si kecil agar aman dari kuman?
Si kecil bebas bereksplorasi dengan Mitu Baby Antiseptic





Menjawab kekawatiran para ibu yang hadir dalam Baby Mitu Gathering, dr. Bowo memberi masukan beberapa hal untuk menjaga si kecil aman dari kuman, yaitu:

1. Beri si kecil ASI eksklusif karena ASI mengandung antibody yang sanga tinggi, terutama ASI pertama dan selama 6 bulan tanpa memberikan asupan lain selain ASI.
2. Imunisasi, setidaknya beri si kecil imunisasi dasar secara lengkap dari 0-12 bulan
3. Makanan bergizi, setelah ASI eksklusif maka beri si kecil MPasi bergizi sesuai dengan tahap usianya
4. Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, orangtua harus mengupayakan menjaga kebersihan si kecil dan lingkungan di sekitarnya
5. Mencegah penyebaran kuman dengan:
- Menutup mulut saat bersin atau batuk
- Menggunakan produk dengan kandungan ANTISEPTIK
- Mencuci tangan
- Menyentuh mata, hidung, mulut setelah menyentuh barang di area umum
- Membersihkan benda yang digunakan di area umum

Menggunakan produk dengan kandungan ANTISEPTIK, salah satunya dengan menggunakan Mitu Baby Antiseptic. Mengapa menggunaka Mitu Baby Antiseptic?
Sabrina Purba: Mitu Baby Antiseptic, Wipes Away Germs & Your Worries





Sabrina Purna menjelaskan kalau Mitu Baby Antiseptic prodak Mitu Baby yang memiliki warna kemasan hijau muda merupakan tisu basah bayi antiseptic yang aman untuk si kecil. Mitu Baby antiseptic ini aman karena mengandung:




  • Tea Tree Oil : Antiseptiknya alami yang sudah teruji laboratorium akreditasi sehingga aman melindugi kulit bayi dari bakteri
  • Embossed Wipes : Tisu Baby Mitu Antiseptic memiliki permukaan khusus yang bertekstur sehingga membersihkan lebih bersih.
  • Moisturizer : Menjaga kulit bayi tetap lembut
Jadi meski berbau harum, seperti yang ditanyakan salah satu blogger, Mitu Baby tisu basah bayi antiseptic tetap aman, jelas Sabrina Purba. Dalam acara Mitu Baby Gathering ini memang tidak hanya sharing ilmu, tetapi ada juga sesi tanya jawab antara blogger dengan dua narasumber, dr.Bowo dan Sabrina Purba, games, yang semuanya mendapat hadiah paket cantik dari Mitu Baby. Benar-benar acara yang bermanfaat karena banyak info penting dan baru yang kita dapat buat si kecil.



78 comments:

  1. Memang agak susah ya melarang anak ini itu, karena takut kotor dan kena kuman, padahal tinggal jaga kebersihan aja juga kuman pergi, apalagi skrg ada Mitu Baby

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya,aku ngelarang klo memang dekat kotoran binatang, ngeri. Di lokasiku banyak kucing liar

      Delete
  2. Main tanah.. itu paling aku sebel hehe.
    Apalagi klo masuk ke kuku2 ��
    Lucu banget. Ini pengais bungsu ya mba Eniii..^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku klo tanah kubiarin asal gada kotoran binatang xixi

      Delete
  3. Anak kalau di larang larang melulu jadi terbatas ruang eksplorenya. Buat aku yang penting lingkungan masih aman . Nah main lah nak sana. Barang wajib dalam tas ini

    ReplyDelete
  4. Gak nyangka yaa...di tempat-tempat yang justru sering naruh beibi, malah sarang kuman.
    Alhamdulillah ada Mitu Baby.
    Aku sampai sekarang ((anak-anak sudah usia sekolah)) masiiih naruh Mitu di beberapa spot terbaik di rumah.
    Karena praktis dan wanginya seggerrr...

    ReplyDelete
  5. Hm, enaknya punya baby masa kini ya, Mba. Banyak sekali sharing bermanfaat yang bisa kita hadiri dlm meng-upgrade pengetahuan kita ttg hal kesehatan dan bagaimana cegah penyakit/kuman.

    Plus, makin banyak aja produk yang dihadirkan untuk temani ibu hindari/basmi penyakit. Mitu, salah satunya. Beruntungnya kita hidup di masa kini. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener, semua serba praktis yang utama ada materi untuk membelinya higihu

      Delete
  6. Kami kalau bepergian selalu membawa mitu tisu basah. Praktis sih...

    ReplyDelete
  7. Balita tidak boleh dikerok? Kalo Juna sakit malah aku kerok pakai bawang...

    ReplyDelete
  8. Dikamar pun ada kuman yaa mbk. Serem juga. Makasih sharingnya mbk. Selalu lengkap, keren. Aku jg kadang beli mitu untuk pribadi hehe

    ReplyDelete
  9. EKsplorasi yang dilakukan anak memang harus kita dukung. Tapi ya tetap ya harus bisa jaga kebersihan anak.

    ReplyDelete
  10. Ah kalo sedia Mitu sih aman ya mba, meski anak mainan apaa gitu

    ReplyDelete
  11. saya juga rajin bawa Mitu tisyu basah keman-mana..lebih praktis dan wangi juga.. Jadi kalau si kecil habis pegang sembarangan bisa segera diusap dengan Mitu

    ReplyDelete
  12. Waktu anak2 kecil aku selalu nih bawa mitu dan sedia mitu di rumah yg ukuran boks plastiknya. Lalu karena kebiasaan ini pas anak2 dah gede sekarang tetap aja ada mitu dalam tasku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mba kepakai banget deh klo di lokasi umum

      Delete
  13. Jadi ingat jaman dulu kala heuheu... waktu masih ada baby kemana-mana bawa mitu :) Sekarang lebih sering lupanya deh hehe..

    ReplyDelete
  14. Anak dengan balita memang wajib kemana-mana bawa tisu basah karena yang namanya anak dimanapun kadang tetap ingin bereksplorasi

    ReplyDelete
  15. Waktu Kak Chila masih kecil sering dibelikan ayahnya mitu ini loh Dek Pendar.

    ReplyDelete
  16. Aduh aku liat anak main di kubangan gitu aku pasti akan teriak "Jangan!". Jadi emak emang harus telaten jaga kebersihan anak ya Mak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anakku sering,habis itu mandi bersih, gpp mak

      Delete
  17. Wah ngeri juga ya, aku sering banget membawa anak ke tempat umum dan ini yang dikhawatirkan mudah sekali tertular apalagi yang berasal.dari virus ya

    ReplyDelete
  18. Bener banget ya, sebagai Emak suka khawatir kalo si Kecil sedang bereksplorasi di luar rumah. Tapi sekarang jadi tenang kalo ada Mitu hijau sebagai antiseptic yang aman :)

    ReplyDelete
  19. Aku belum coba mitu yang ini biasanya pakai yang pink,,jadi penasaran yes sama wanginya.

    ReplyDelete
  20. Ngeri ya saat tahu kalo kuman2 mematikan itu ada di mana2. Untung deh ada Mitu yang bisa mencegah penyebaran ke tubuh. Sehat-sehat selalu, Ade...

    ReplyDelete
  21. biar anak bereksplore ya, justru bikin anak punya petualangan yang luar biasa

    ReplyDelete
  22. Yaa ammpun di mana-mana ya anak-anak kenapa suka banget kalau lihat yang becek-becek gitu, lucu banget ekspresinya Pendar. Mitu nih salah satu tissue basah yang harus sedia di rumah juga mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita juga dulu hobby main air ya,kumbangan.iya mitu praktis buat basmi kuman

      Delete
  23. nah, itu cocok banget pake sepatu booth, gaya dan ga kotor yaaak

    ReplyDelete
  24. Sekarang kalau pergi2 bawa aja mitu antiseptic, pas gak nemu sabun ma air bisa pakai tissue ini buat bersihin badan anak ya.

    ReplyDelete
  25. Aku juga sering pakai Mitu Baby Mbk, wanginya pas dan sangat membantu menjaga kebersihan anak. Apalagi kalau dibawa pas mudik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terutama klo psrgi jauh,wajib bawa karena praktis

      Delete
  26. Suka horor sama yg namanya kuman, mesti aware bngt jd ortu, mitu antiseptic sdh ada d rmh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi kuman yang berasal dari kotoran hewan ya,ngeri

      Delete
  27. Wah tipsnya keren.... Aku senang banget pakai mitu juga lho

    ReplyDelete
  28. Aku banget nih mba, yang suka worry kalau anak main di luar. Soalnya dia kalau main di luar suka megang apa, huhu.

    ReplyDelete
  29. Kuman, no way. Mari lindungi dengan mitu baby.

    ReplyDelete
  30. Haduuu note banget nih buat aku. Harus rajin bersihin stroller si baby.

    ReplyDelete
  31. Ga cuma wangi..mitu juga antiseptik ya.., jadi bersih dan higienis..

    ReplyDelete
  32. Eh...kira jadi tahu ya tempat mana saja yang rawan kuman banget

    ReplyDelete
  33. tissue mitu multifungsi, ku juga suka bawa2 ini

    ReplyDelete
  34. Kotor itu baik asal tetap diawasi dan jangan lupa persiapan pembersihan biar kuman2 kabur. Kaya pakai mitu baby

    ReplyDelete
  35. Kuman bisa di mana aja dan kita tetap harus waspada dg ngasih perlindungan

    ReplyDelete
  36. Anak-anak memang harus banyak mencoba hal baru ya mbak. tapi sayangnya para orang tua banyak yang nggak ngebolehin karena khawatir huhuhu kan sayang banget. Btw mitu ini memang berguna banget dan praktis dibawa

    ReplyDelete
  37. kuman memang ada dimana-mana ya tp emak enggak usah panik kan sdh ada mitu baby ya

    ReplyDelete
  38. Serem ya, angka kematian balita 26 per 1000 kelahiran hidup, yang disebabkan oleh infeksi, kuman, bakteri, virus, jamur dan parasit. Punya tisue basah anti bakteri memang salah satu senjata buat anak kecil untuk menghindarinya.

    ReplyDelete
  39. Hadeh itu main becek-becekan. Surga banget buat anak kecil hahaha

    ReplyDelete
  40. kusuka wangi si hijau iniii. segar tapi lembuuutt

    ReplyDelete
  41. mak eni, aku jadi gagal fokus liat ekspresi si abang.. itu lucu banget ya xixixi kapan2 mau dong ketemu mak..

    ReplyDelete
  42. Pakai tisu antiseptik sudah membantu mencegah bakteri yang dapat menganggu aktivitas Si Kecil ya mbak.. Jadi lebih tenang kita sebagai orang tua

    ReplyDelete
  43. Pendar bentar lagi ajak ade main diluar ya...yang bawa tisu basahnya pendar ya....

    ReplyDelete
  44. Asik ada mitu, kotor tinggal lap aja yam. Gampang dan praktis dibawa kemana-mana

    ReplyDelete
  45. kuman itu bagus juga untuk membentuk sistem kekebalan tubuh anak, jadi yang kotor memang tidak usah dihindari ya mbak

    ReplyDelete