Wednesday

Manfaat Hobby Menanam di Saat Pandemi

 


Selama pandemi ini banyak keterbatasan untuk berpergian, berkumpul, dan segala hal yang menyenangkan diri. Sebagai manusia yang fitrahnya bersosialisasi, sudah tentu hal ini memberi dampak psikologis tersendiri. Rasa jenuh, rasa cemas, rasa capek yang bertumpuk bisa menjadi boomerang. Efek buruknya diantaranya emosi yang jadi sulit terkontrol, sulit memiliki ide baru, sehingga menjadi penurunan prestasi kerja.

Tapi namanya manusia akan memiliki rasa kreativitas meski dalam kondisi tertekan dan terbatas. Lihat deh, sejak pandemi ini bermunculan aneka kreativitas yang patut diacungkan jempol, Beberapa diantaranya maraknya bisnis kuliner via online, bermunculan pembisnis herbal yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan imun, salah satu contohnya tetangga saya yang berjualan aneka minuman herbal dari kunyit, jahe, dan lain-lain. Tidak ketinggalan satu lagi yang hits, hobby menanam.

Bahkan karena hitsnya beragam tanaman yang semula hanya tumbuh liar menjadi begitu berharga. Meski tidak hobby menanam atau tanaman, kalian pasti tidak asing dengan tanaman Janda Bolong yang merupakan suku Araceae atau sejenis talas-talasan, yang harganya tetiba meroket di tengah pandemi ini. Padahal saya ingat banget, dulu Janda Bolong banyak ditanam masyarakat di teras depan, merambat membuat suasana rumah adem. Harganya tentu saja murah.

Tidak hanya tanaman hias Janda Bolong yang hits dan harganya meroket, sekarang semua jenis keladi pun jadi ikutan naik kelas. Tanaman keladi yang memiliki beragam corak unik dan cantik ini biasanya banyak ditemukan di kebun-kebun yang lembab, tumbuh secara liar dan nyaris tidak dipandang. Kini menjadi tanaman hias yang mempesona, dan harganya cukup terjangkau loh.

Tanaman Hias dengan Harga Terjangkau


Jadi yang mau mengisi hari-hari masa pandemi ini dengan menanam tidak perlu kawatir, karena meski tanaman saat ini lagi hits, tidak semua tanaman harganya meroket. Kalau di pemberitaan ada harga sampai puluhan juta, maka banyak tanaman hits yang harganya hanya puluhan ribu saja. Salah satu tanaman yang saya koleksi berharga murah itu adalah jenis keladi, keladi ini beraneka ragam dan semua menurut saya cantik banget.

Tapi memang harus pintar-pintar hunting, karena harga bisa berbeda-beda dari murah hingga ada yang melonjak dua kali lipat. Belum lama saya membeli keladi polka Green dengan harga Rp 25.000, tapi ketika saya akan membeli lagi di beda penjual, ternyata dibandrol harga Rp.50.000. Waduh, langsung mundur cantik dong, hehehe. Tenang, tidak perlu panik karena sekarang pedagang tanaman hias itu banyak banget.

Selain keladi saya juga mengoleksi Homalomena yang merupakan tanaman liar hutan, tapi kini jadi tamanan hias yang cantik untuk di rumah.  Harganya juga variatif dari yang murah hingga mahal, saya kurang paham dengan jenis-jenis Homalomena, suka karena bentuk daunnya seperti love, dan yang saya punya itu beli seharga Rp 20.000 saja.  Selain keladi, ada tanaman hias lain seperti Lidah Mertua yang harganya mulai RP10.000 saja, pokoknya kalau mau cari tanaman hias murah-murah itu banyak banget.


Nah, yang terpenting dari semua itu, ternyata menanam memiliki manfaat yang besar. Tidak sekedar shopping meghabiskan uang (kalau beli yang murah-murah, kayaknya gak boros deh, hehehe), tidak sekedar mengikuti tren, yang nyinyir bilang ngikutin tren dan pemborosan karena kurang paham dunia tanaman dan manfaatnya.

Manfaat Positif Menanam di Saat Pandemi

Pernah dengar nggak, ada yang bilang berkebun atau menanam dapat menenangkan pikiran?

Memang menanam memberi aura positif karena kita dekat dengan alam, dan kehidupan. Supaya tahu lebih banyak manfaat menanam terutama disaat pandemi ini, saya akan jabarkan sedikit berdasarkan apa yang saya dan suami alami, serta dari membaca beberapa artikel di internet maupun di buku, semoga bermanfaat:

1. Berkebun atau menanam bisa menenangkan pikiran sehingga membantu mencegah depresi

2. Memberi rasa rileks yang akan meningkatkan suasana hati agar terhindar dari stres

3. Menjaga kesehatan otak

4. Membuat lebih produktif dan kreatif, sehingga mudah memunculkan ide-ide baru

5. Mencegah demensia karena berkebun mampu meningkatkan kemampuan konigtif dan merendam emosi

6. Lebih sehat karena bergerak dan menghirup udara yang sehat.

7. Bisa menjadi ladang bisnis, terutama saat pandemi ini dimana tanaman sedang banyak dicari orang.

Bagaimana? Apakah masih mengira menanam hanya mengikuti tren dan buang-buang uang?

2 comments:

  1. Temen2ku banyaaak yg skr terjun ke gardening selama pandemi. Dan saluuut, cakep2 tanamannya. Ga nyangka aja kalo dulunya kerjaan ngemall Mulu, ternyata Sabar dan telaten ngurusin tanaman :D. Aku baru sebatas suka ngeliat aja mba. Blm tertarik utk mulai :D. Soalnya aku bosenan juga sih dan ga telaten ngurusin begini. Tapi seneng aja kalo ngeliat halaman tetangga ijo2 :D.

    ReplyDelete
  2. Kaya di komplek saya ni, ibu2 pada kompak kalo belanja taneman dan pernak-perniknya, sampe pada penuh halaman rumah sama bunga. Abis bunga sekarang pada nanem pohon buah :)

    ReplyDelete