Thursday

Demam Berdarah Ternyata Bisa Dicegah dengan Vaksin

 

Penyakit demam berdarah atau lebih dikenal dengan istilah DBD, ini sudah sangat familiar dari jaman saya masih kecil. Penyakit yang disebabkan  terpapar atau terinfeksi virus dengue yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk spesies Aedes aegypti yang terinfeksi. Nyamuk menggigit dan menginfeksi seseorang pada pagi hari dan sore hari menjelang petang.




Karena sudah sangat familiar sejak lama membuat kita lalai dan tidak waspada dengan penyakit deman berdarah. Bahkan ketika sedang musim atau mewabah, masyarakat cenderung menganggap sudah biasa, sehingga kader-kader setempat seperti ibu-ibu PKK, pemuda Karang Taruna atau petugas Kelurahan datang ke rumah-rumah penduduk untuk menghimbau waspada demam berdarah dengan gerakan 3M Plus, diantaranya menguras penampungan air, mengubur barang bekas, dan mendaur ulang barang bekas serta menghindari gigitan nyamuk.

Meski sudah diimbau tidak jarang masyarakat masih lalai untuk melakukan 3M Plus, padahal demam berdarah merupakan penyakit yang mematikan jika tidak cepat tertolong, dan ini nyata. Sejak saya kecil, saya menemukan korban-korban demam berdarah di depan mata saya, salah satunya teman saya yang masih berusia remaja, anak tetangga saya yang masih kanak-kanak.

Kisah Orang-Orang Sekitar yang Meninggal Akibat Demam Berdarah

Saya masih ingat ketika SMA, ada teman yang terinfeksi demam berdarah dengan gejala awal demam tinggi yang membuat orang tuanya mengira si anak terkena tipes. Demam tinggi disertai sakit kepala, nyeri sendi, muntah, dan mengigau. Namun entah mengapa tidak dibawa ke rumah sakit, dan ketika dibawa ke rumah sakit kondisinya tidak tertolong lagi, teman saya meninggal dunia di usia remaja karena demam berdarah.

Begitu juga dengan anak tetangga saya yang berusia 6 tahun, tiba-tiba demam tinggi, lalu setelah 2-3 hari demamnya turun. Saat demam turun anak itu bermain dengan teman-temannya, dan mendadak jatuh lemas sampai kehilangan kesadaran. Saat dibawa ke rumah sakit, sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Siklus pelana kuda, dimana setelah demam tinggi lalu demam reda, anak terlihat baik-baik saja, sebenarnya ini merupakan fase kritis.

Selain terdapat fase pelana kuda yang membuat banyak orang lalai akan kondisi pasien demam berdarah, perlu diwaspadai gejala demam berdarah mirip demam tifoid atau tipes. Jika kita tidak teliti bisa salah dalam menangani keluarga yang terinfeksi nyamuk dengue. Untuk membedakan antara demam tifoid dan demam berdarah, bisa mengecek dari angka trombosit, leukosit, dan hematokrit dari tes laboratorium. Karena itu penting ketika ada anggota keluarga yang mengalami demam mirip demam berdarah segera dibawa ke dokter untuk cek darahnya.

Lindungi Anggota Keluarga dari Demam Berdarah dengan Vaksinasi



Gejala demam berdarah yang kerap tersamarkan ini harus membuat masyarakat lebih waspada agar tidak terjadi salah penanganan, karena demam berdarah tidak kalah mematikan dengan virus Covid 19. Tapi kabar gembiranya yang perlu diketahui, demam berdarah adalah juga penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi, jadi vaksin melengkapi perlindungan dari demam berdarah, tidak hanya 3MPlus (Menutup, Menguras, dan Memanfaatkan), tapi #3MPlusVaksinDBD.

Ini saya ketahui ketika mengikuti acara “Demam Berdarah di Sekitar Kita” yang dilangsungkan pada tanggal 31 Mei 2023. Dimana dalam acara tersebut, Andreas Gutknecht, General Manager Takeda Innovative Medicines memaparkan akan tingginya kasus demam berdarah di Indonesia. Masyarakat bisa lebih waspada dan paham DBS dengan mempelajarinya di website cegahdbd.com dan instagram cegahdbd.id yang bertujuan untuk mencapai demam berdarah zero kematian di tahun 2030.

Edukasi cegah demam berdarah harus disebarkan ke masyarakat Indonesia, sehingga kampanye  #Ayo3MPlusVaksin tersampaikan. Apalagi ternyata di tahun 2023 ini menurut paparan Dr. dr. Anggraini Alam, SP.A(K) - Ketua UKK Infeksi & Penyakit Tropis, IDAI, yang juga menjadi salah satu narasumber: Data penderita demam berdarah ternyata semakin meningkat di tahun 2023 ini. Terutama di 4 kota Jabodetabek, yaitu Bandung, Bekasi, Medan dan Depok.



Selain melalui gigitan nyamuk, fakta lain yang harus diketahui, penularan virus dengue bisa terjadi melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, atau transmisi vertikal dari ibu yang terinfeksi kepada bayi selama kehamilan atau melalui air susu ibu. Selama ini masyarakat banyak yang memahami demam berdarah terjadi karena gigitan nyamuk spesies Aedes aegypti yang terinfeksi.

Pantas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan bahwa kasus demam berdarah Di Indonesia sama dengan kasus Covid. Jumlah korbannya sangat banyak, dan memang nyata karena sejak kecil saya melihat pasien yang meninggal akibat demam berdarah tidak hanya 1-2. Pada tahun 2022 tercatat lebih dari 1000 orang yang meninggal karena demam berdarah.



Karena memang dr.Anggraini yang berpengalaman dalam menangani penyakit demam berdarah ini pun mengakui demam berdarah tidak bisa diprediksi apakah pasien demam berdarah itu bisa bertahan atau meninggal dunia. Demam berdarah juga dapat menyebabkan komplikasi dan belum ada obatnya. Maka  ketika kita mengetahui demam berdarah adalah penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin, merupakan kabar gembira.

Mari Dukung Campaign #Ayo3MPlusVaksinDBD



Seperti kita ketahui sejak dulu, sebenarnya pemerintah sudah memberikan beragam pencegahan demam berdarah dengan 3M, gerakan satu rumah satu jumantik, dan yang terkini adalah vaksinasi DBD. Namun sebagian masyarakat mungkin masih asing dengan vaksinasi demam berdarah ini, termasuk saya. Untuk itu campaign #Ayo3MPlusVaksinDBD harus disebar luaskan ke masyarakat.

Apalagi  kini vaksin demam berdarah sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM, dan sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), serta dapat membantu mencegah infeksi 4 virus penyebab demam berdarah. 

Hal ini sudah dibuktikan juga oleh Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck, artis sekaligus influencer yang hadir sebagai narasumber. Agus mengatakan kalau sudah melakukan vaksinasi demam berdarah untuk keluarganya, karena kedua anaknya pernah terkena penyakit demam berdarah. Vaksin demam berdarah yang ada di Indonesia mencakup usia 6-45 tahun. 



Menurut dr. Anggraini, vaksin demam berdarah terbukti menurunkan angka rawat inap pada pasien demam berdarah, jadi mari kita lindungi anggota keluarga dari demam berdarah dengan vaksinasi!


C-ANPROM/ID/QDE/0144 | Aug 2023

27 comments:

  1. Wah, aku kok lupa-lupa ingat ya Rafa dan Fakhri sudah divaksin DBD atau belum? Hhhhmmm....... Ngomongin DBD biasa dan DBD Dengue ini ternyata efeknya berbeda ya. Yang DBD Dengue bisa lebih parah ih ngeriiii. Pencegahannya dengan 5M untuk memberantas nyamuk2 nyakal. Padahal di rumahku ga ada genangan air di bak, pot maupun ember. Suka ada penyemprotan juga. Tetap masih ada saja nyamuk2 berkeliaran karena masih banyak kebun. TFS mak Eni :D

    ReplyDelete
  2. Emang ga bisa dianggap enteng ya, En untuk demam berdarah. Dulu ryan (adekku) juga begitu. Awalnya disangka types, tapi pas dicek ternyata DBD. Dan di rawat ke RS penuh kamarnya. Banyak yang kena itu. Harusnya dapat kelas 2, eh malah kelas 3. Perlu sosialisasi ini biar ga makin banyak yang meninggal ya.

    ReplyDelete
  3. Iya harus waspada ya mba saat demam lebih dr 3 hari. Aku pernah ngalami di anak pertama. Pelana kuda. . Turun sebentar abis itu tinggi lagi, bener2 ngeri tapi lega pas cek lab jadi ketahuan dan next langkah pengobatan. Sedih kalau karena kurang pengetahuan tentang dbd yg bisa hilang nyawa, sepupu aku jg meninggal karena lambat pertolongan dikira tipes. Semoga nggak kejadian lg ya mba, sehat2 aja semuanya^^ aamiin

    ReplyDelete
  4. Iya harus waspada ya mba saat demam lebih dr 3 hari. Aku pernah ngalami di anak pertama. Pelana kuda. . Turun sebentar abis itu tinggi lagi, bener2 ngeri tapi lega pas cek lab jadi ketahuan dan next langkah pengobatan. Sedih kalau karena kurang pengetahuan tentang dbd yg bisa hilang nyawa, sepupu aku jg meninggal karena lambat pertolongan dikira tipes. Semoga nggak kejadian lg ya mba, sehat2 aja semuanya^^ aamiin

    ReplyDelete
  5. Mba, sosialisasi terkait pentingnya vaksin demam berdarah ini pas buat menurunkan angka rawat inap ya. Anakku pernah kena DB dan aku berharap banget nggak ada kejadian lagi. Makasih remindernya mbaa :)

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah ya, Mbak, sekarang demam berdarah bisa dicegah dengan vaksin. Mengingat penyakit ini sudah merengut banyak jiwa. Semoga ke depannya tidak ada lagi yang menderita demam berdarah.

    ReplyDelete
  7. Demam berdarah menjadi momok bagi keluarga. Tentunya kita harus waspada ya. Kami ada rencana juga untuk melakukan vaksin DBD mom Eni

    ReplyDelete
  8. Nah iya, karena sudah sering ada, jadi lalai kita..padahal DBD masih berbahaya dan tinggi kasusnya. Senangnya kini ga cuma 3MPlus tapi ada vaksin untuk pencegahannya

    ReplyDelete
  9. mbaaaa, tau nggak, aku duluuu jaman masih SMP tuh kena DBD stadium 3. sakitnya khanmaeenn. pokoknya sekujur badan linu semuaaa, mana kluar darah juga dari hidung.makanya aku hepiii bgt begitu baca info ini. ada vaksin utk DBD yah. insyaAllah bs manfaat bangettt utk masyarakat, aamiinn

    ReplyDelete
  10. Semoga di tahun mendatang vaksin DBD masuk menjadi salah satu vaksin wajib terutama untuk anak-anak mengingat bahaya penyakit yang ditularkan vektor nyamuk ini sangat mengerikan, apalagi ada musim-musim tertentu dimana vaktor nyamuk penyebab DBD berkembang sangat pesat.

    ReplyDelete
  11. Vaksin Demam Berdarah itu penting banget bagi kita semua karena dibutuhkan oleh sistem kekebalan tubuh.

    ReplyDelete
  12. Kalo udah ngomongin soal DBD ini rasanya was-was banget ya. Alhamdulillah sekarang sudah ada solusinya, ada vaksin DBD.. Minimal ini bisa meminimalisir ke tingkat yang lebih parah ya mbk

    ReplyDelete
  13. dari kita sendiri memang harus lebih aware ya mba dalam melindungi keluarga dari bahaya DBD dengan melakukan 3MPlus juga vaksin untuk pencegahan

    ReplyDelete
  14. Selama ini memang berusaha buat 3M, tapi kalau sudah ada vaksin buat DBD, ya tentu dukung banget dong. Penyakit ini termasuk bahaya yang gak kelihatan. Jadi kudu banget dicegah agar keluarga kita terlindungi dari bahaya

    ReplyDelete
  15. diam-diam tapi anacaman tersembunyi di balik DBD memang cukup mengkhawatirkan mba. terlebih akalu sudah kena, model pelana kuda yang naik turun itu juga suka bikin kta tertipu, kirain demam sudah turun dan sudah memabik eh gak tahunya naik lagi. udah paling bener ini kita vaksin DBD

    ReplyDelete
  16. Demam berdarah ini mengerikan lho. Karena proses penyebarannya cepet. Dari gigitan nyamuk, dan bisa dari hal lainnya. Baik transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang gak steril, dan penularan ibu hamil ke janinnya.

    Ngerii.. beberapa bukan yang lalu di daerah saya juga ada yang kena. Jadilah kami sewarga bersih-bersih dan fogging.

    Vaksin demam berdarah belum sampai nih ke desa saya.
    Semoga ada kabar baiknya.

    ReplyDelete
  17. Bener banget tuh kayak pelana kuda. Saya dirawat karena DBD ketika demam sedang turun. Makanya sempat menolak dirawat di rumah sakit. Karena saya pikir udah mau sembuh. Untung aja gak keras kepala. Cuma nolak sebentar, abis itu nurut sama dokter buat dirawat

    ReplyDelete
  18. Wah, sekarang DBD ada vaksinnya ya
    Semoga segera bisa jadi salah satu vaksinasi yg wajib
    Dengan vaksin, semoga pencegahan DBD semakin optimal

    ReplyDelete
  19. Wah, sekarang DBD ada vaksinnya ya
    Semoga segera bisa jadi salah satu vaksinasi yg wajib
    Dengan vaksin, semoga pencegahan DBD semakin optimal

    ReplyDelete
  20. Sosialisasi ke masyarakat paling bawah harus sampai nih karena melihat kenyataan, yang tinggal di daerah banyak nyamuk itu ya mereka yang belum paham akan kebersihan dan pentingnya kesehatan.
    Ngeri emang dampak DBD ini. Semoga kita terhindar ya

    ReplyDelete
  21. Aku juga belum akrab nih sama vaksin demam berdarah. Jadi sekarang penting banget ya anak-anak divaksin ini. Soalnya emang perlu penanganan cepat kalau udah kena demam berdarah.

    ReplyDelete
  22. Selain melakukan pencagahan 3M ya mbak, sekarang bisa dibantu dengan melakukan vaksin demam berdarah. Ini aku juga baru tau loh kalau ternyata ada vaksin demam berdarah juga.

    ReplyDelete
  23. sakit DBD ini memang kabarnya nyerinya banget banget banget yaa, Bubi.
    Rasanya sendi-sendi sakit dan lemeess pastinya. Justru kalau demam turun, malah masuk masa kritis yang kudu diwaspadai. Semoga dengan awareness mengenai tanda-tanda virus DB, maka kita semua bisa terhindar dari penyakit DBD dengan pencegahan yang tepat.

    ReplyDelete
  24. Bener banget zaman sekarang, demam berdarah udah bisa pakai vaksin dengue untuk mencegahnya. Makanya penting banget terutama yang punya anak2 atau tinggal di lingkungan risiko tinggi dengue

    ReplyDelete
  25. Kadang DBD ini sering dianggap sepele, padahal berbahaya juga bisa berujung kematian kalau ditangani dengan tepat. Dulu aku pernah DBD waktu SD, tapi kalau sering digigit nyamuk sih sampai sekarang. Semoga vaksinnya nanti jadi vaksin wajib untuk semuanya.

    ReplyDelete
  26. iya DBD ini enggak boleh dianggap enteng yaa. kadang emang seperti demam biasa, tapi kalau sudah parah dan terlambat fatal akhirnya. semoga keluarga kita terhindar dari penyakit ini yaa. vaksin jadi salah satu alternatif terbaik untuk mencegah DBD di keluarga

    ReplyDelete
  27. Aku juga pas tahu kalo DBD bisa sangat fatal buat anak2, ga pernah mau anggab sepele lagi mba. Ini anak2 kalo udh demam, 3 hari pasti aku bawa ke dokter. Cek darah semuanya. Krn ga mau kalo ternyata fatal kan

    Apalagi fase kritisnya memang seolah menipu gitu.

    Krn vaksinnya udah ada, aku pun udh plan mau siapin budget utk kami sekeluarga vaksin DBD. Yg namanya vaksin penting gini, aku selalu usahain keluargaku dapat. Krn memang sangat membantu banget kalo udh divaksin. At least kan penyakit ga terlalu parah pas kena

    ReplyDelete