Bersandarlah di Bahuku

 


Bersandarlah di Bahuku


Seorang editor fashion yang cantik, smart, populer, dan trendi menikah dengan pemuda ganteng nan sopan, teduh, dan keturunan priyayi ningrat Keraton Yogya. Bisakah hot pants Guess sang editor diganti gaun batik nan bersahaja? Pumps, ankle boots diganti selop dan sepatu berhak sederhana? Wine diganti dengan secangkir teh hangat? Kafe dan bar diganti dengan galeri-galeri batik dan restoran ala keluarga?
Ah, sepertinya sang editor menggadaikan hidup atas nama cinta.

***
Nadia Lubis merenungkan kilas balik perjalanan hidupnya dengan Wahyu Handjojo yang berbeda seratus delapan puluh derajat. Sungguh, ia merasa telah kehilangan hidupnya, juga dirinya. Hidup bersahaja dengan keluarga ningrat telah mengebiri baian dirinya. Ia merasa seperti boneka yang hanya bisa mengiyakan tanpa pernah diperhatikan keinginannya.

Sesaat, Nadia ingin menjauh dari wahyu. Namun, sebagian dirinya masih mencintai laki-laki itu. Saat itu, muncul Sam, pria yang masih mencintai dan mengharapkan Nadia. Tentu dengan bersama Sam, Nadia tidak lagi harus memakai batik, leluasa mengenakan mini dress, bisa meneguk wine, dan puas mengisap Mild. Tapi, apakah otak Nadia sebebal itu menukar cinta dengan mini dress, hot pants, heels, dan pumps?

Inilah sebuah roman pernikahan yang wajib dibaca oleh para pengantin muda. Eni Martini menyuguhkan seabrek lika-liku kehidupan cinta dalam pernikahan, plus pernak-perniknya yang kaya rasa.