Bagaimana Melahirkan Bayi Yang Sehat Secara Normal Di Usia 37 Tahun

by - October 20, 2015


Anak Ke-4 saya, Pendar



Saya hamil di usia 36-37 tahun dengan kondisi sehat
Saat mengandung anak ke-4, usia saya 36 tahun dan HPL jatuh ketika saya sudah berusia 37 tahun. Apa  kata orang ketika tahu usia saya dan saya tengah mengandung anak ke-4? 
Sebagian dari mereka, menakuti bisa terjadi pendarahan, tidak kuat mengejan sehingga butuh di SC, dsb.

Lalu apa kata Spog langganan saya, dokter Deddy Hermawan?

Dokter menyampaikah hal terburuk dan terbaik serta saran yang positif. Secara usia dan riwayat anak ke-3 saya yang alm di usia 5 bulan, saat sedang lucu-lucunya. Maka saya diminta berhati-hati dalam konsumsi asupan, terutama saat kandungan masih di semester pertama.
Masa-masa rawan, masa-masa awal pertumbuhan awal syaraf pusat dan organ penting jantung, dll.
Beberapa jenis kuliner masuk daftar larangan diantaranya:
Seafood kerang, karena dikawatirkan banyak mengandung merkuri yang membahayakan janin. Bisa merusak sistem syaraf bayi. Makanan berpengawet, sayuran mentah, obat-obatan warung atau di luar sepengetahuan dokter Deddy.
Olahraga yang sesuai, terutama pernapasan jika saya ingin melahirkan dengan cara normal dan... tentu saja mengunjungi dokter dengan rutin sesuai jadwal.



STOP perawatan wajah dengan prodak kosmetik apapun, hanya cuci muka selama hami 0-9 bulan
Oya, saya juga stop semua jenis perawatan wajah, jadi 9 bulan wajah saya hanya kena air tawar. karena kawatir kandungan zat kimia di dalam kosmetik dapat mempengaruhi janin.

Kurma segar
4 kali mengandung tapi rasanya seperti pertama kali, semua saya perhatikan. Saya jadi lebih protec dan sedikit penuh kekawatiran pada tri semester pertama. Saat rasa mual melanda, sedikit sulit mengasup makanan berat, seperti nasi dan lauknya. Tapi saya coba mengkonsumsi kurma segar, madu bumil setiap pagi-sore dan air putih sebanyak-banyaknya.

Jadi selama tiga bulan, saya lebih banyak mengkonsumsi kurma, madu, dan air putih.
Karena susu hamil membuat saya diare , saya menggantinya dengan kacang hijau dijus.

Caranya:
Kacang hijau dimasak hingga matang
Blender seairnya
ambil segelas, beri madu bumil 1 sendok



Alhamdullilah selain rasa mual yang tidak parah, semua kondisi baik-baik saja. Hanya sedikit perasaan kawatir, setiap mengingat anak ketiga saya. Saya mengatasinya dengan banyak zikir, menyerahkan semua karena Allah SWT.

ketika datang flu-gejala batuk-buang buang air karena masuk angin, saya tidak berani meminum obat-obatan kimia, baik itu resep dari dokter Deddy. Padahal dulu setiap batuk pilek dikala hamil, saya biasa saja minum resep obat dari dokter Deddy. Dokter Deddy sampai tertawa melihat kekawatiran saya yang over. Tapi, tidak memaksa saya untuk mengasup obat.
Karena dengan herbal yang aman, batuknya hanya tahap gejala, pileknya tidak lama. Kalau pusing pun, cepat sembuh.

Resep bumil gejala batukdan flu:
Peras jeruk nipis/lemon sebutir dan campurkan dengan 1 sendok madu bumil
minum pagi dan malam.

Resep buang-buang air:
Minum jus apel hijau dan madu bumil


Resep pusing bumil:
Air hangat dan madu bumil
minum menjelang tidur

Untuk olahraga, saya senang melakukan jalan kaki dan renang. Ketika menginjak semester 3, saya baru berani mengkonsumsi daging, dan sedikit lalap-lalapan.

Dan, perasaan kawatir tentang janin berangsur hilang, namun pada saat tri semester akhir dokter menyarakan saya untuk priksa secara keseluruhan janin dalam kandungan, kalau ada apa-apa agar saya siap dari awal. Memang, pemeriksaan secara USG semua bagus, tapi ada pemeriksaan yang lebih canggih lagi.

Ajaibnya, saya bisa menjawab seperti ini: Tidak, dok. Saya sudah pasrah kepada Allah. Sejak saya mengandung, saya menanamkan positif thiking. Dokter juga bantu dengan positif thiking dong. Karena selain doa, yakin, saya dan suami sudah berusaha maksimal...

Pemeriksaan pun tidak jadi, dokter hanya menyarankan saya menyiapkan diri persalinan normal dengan rajin jalan, tapi jangan terlalu capek. Latihan pernapasan, banyak berdoa, jaga asupan dengan menghindari manis-manis, karbo dan lemak. Sebab, di USG perkiraan baby saya 3.5kg. Takutnya saya tidak sekuat dulu mengejannya, tiga anak sebelumnya 3.4kg -3.3kg.


Menjelang HPL masih jalan-jalan masjid to masjid untuk Dhuha dan Hajad


Menjelang masa-masa menanti HPL, saya pun semakin rajin zikir, jalan kaki, latihan pernasapan sehabis sholat subuh dan sholat asyar.

Caranya:
Duduk bersila senyaman mungkin, rilekskan pikiran
zikir menyebut asma Allah SWT
Lalu tarik napas dalam-dalam, bayangkan semua udara positif  masuk ke dalam perut
membuat janin di dalamnya bahagia
dan..hembuskan perlahan, bayangkan udara negatif keluar semua dari tubuh anda

Alhamdullilah, kekawatiran dokter, saya akan mengalami sesek napas dll, tidak ada sama sekali. Bahkan dibandingkan kehamilan anak kedua, apalagi anak ketiga, kehamilan anak keempat ini... saya merasa sangat sehat,kuat.

Mungkin karena saya pasrah kepada Allah, saya bahagia mengandung-didukung keluarga-teman, saya mengkonsumsi asupan kurma dan madu terus dan vit dari dokter, saya sering pergi-pergi dengan banyak jalan kaki, pada saat menuju HPL pun...saya masih wara wiri. Rasanya ringan saja.

Dan...saat tiba waktunya melahirkan, maju satu hari dari perkiraan lahir.
Alhamdullilah...lahirlah bayi laki-laki yang tampan, sehat, montok..Subhanaallah
Lahir dengan mudah sekali

Lahir 17 November 2014 

Menetes air mata saya dan suami, keyakinan, usaha, doa..itu memang hal utama yang menentukan takdir kita...Percayalah.

Jadi, kalau berniat atau mungkin hamil tidak terduga (orang awam bilang kebobolan) di saat usia anda masuk usia rawan, atau sudah melahirkan kesekian, atau mungkin...punya riwayat anak sebelumnya tidak sehat....
JANGAN CEMAS, semoga tulisan saya in menginspirasi 



Sudah bisa jalan di  usia 9 bulan
Mulai meniru Ibunya

aku dan my baby
Bayi Yang Suka Buku


You May Also Like

11 komentar

  1. Tante saya dulu juga melahirkan normal di usia 43 tahun. Alhamdulillah ibu dan bayi juga sehat

    ReplyDelete
  2. Masya Allah.. keren mba.. sy jg lg hamil pengen rutin mengkonsumsi kurma, tp sering eneg krn manis banget. Klo kurma segar rasanya ga semanis kurma manisan ya mba? Beli dimanakah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurma yang dijual di box masih ada tangkainya,buahnya lonjong,ga pecah,ga blenyek..rasanya pas,mb.ga manisss

      Warna kurma kekuningan,sebox kecil skitar 75k
      Ada di supermaket

      Delete
  3. Iya saya pengen hamil lagi anak ketiga..tpi yg kedua kmrn adik pembentukan email giginya kurang sempurnA.seperti gigis jdny.dan di usia adik 18 bulan, saya memgalami nyeri otot dimasa subur hingga mens dan mens yg tidak lancar.hormonal sih memang..analisanya kalsium saya drop.tpi belum hasil usg pas mens besok seperti.dari sana br keliatan ketebalan rahim dan faktor pemicu nyeri.

    ReplyDelete
  4. sangat menginspirasi.... saya hamil pertama usia 37 melahirkan usia 38. sekarang hamil anak ke-2 sdh masuk usia 41th... nekad... bismillah... mohon do'a spy bs lahiran normal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga lancar kelahirannya sehat bayi dan bundanya Aminn

      Delete
  5. Alhamdulillah mengurangi rasa khawatirku ketika 2 bulan lagi mau masuk usia 37 tahun dan belum hamil, semoga hamil di usia ini dengan sehat seperti mbak eny ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Ya Rabb, Insaal diberi saat yang begitu tepat

      Delete
  6. Tulisannya sangat menyemangati saya yg sedang hamil di usia 36
    Terimakasih sangat bermanfaat...
    Semoga tulisannya jd amal jariyah...
    Membuat para ibu yg hamil di usia lebih jd lbh pasrah dan dekat dg Allah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Barokallah ya Mba, semangat. Insaallah lancar. Apalagi dua tahun lalu saya juga melahirkan di usia 40 tahun, ada artikelnya di blog ini

      Delete
  7. MasyaaAllah...
    Saya sudah berumur 36th kehamilan ke-3 kemarin mengalami Blighted Ovum dan br dikuret sekitar 1minggu yg lalu,karena itu dilema banget antara ingin hamil lagi atau tidak. Rasanya masih takut dan trauma sementara jika kami masih ingin menambah momongan usia saya semakin bertambah dan rawan untuk hamil di usia saat ini. Benar² lagi dilema....

    ReplyDelete