Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

 



Era digital saat ini memang banyak memberikan dampak positif, diantaranya semua informasi didapat dengan mudah hanya dengan browsing dari smartphone maupun komputer. Kita tinggal memiliki provider yang memiliki jangkuan internet yang luas, sehingga lancar ketika berselancar mencari info-info yang kita inginkan atau butuhkan. 

Tidak seperti jaman dulu, mencari informasi harus membeli majalah, koran, atau tabloid, itu pun tidak lengkap karena temanya setiap edisi berbeda-beda. Belum lagi setiap media cetak memiliki niche yang berbeda-beda, misalnya majalah wanita, majalah kesehatan, majalah sport, majalah bisnis. Bisa dibayangkan jika kita butuh semua info tersebut, harus membeli beberapa majalah.

Sementara era digital hanya dengan sekali mengetik kata kunci, maka semua informasi tersebut akan didapat dalam sekejap. Kita bisa memilih mana artikel yang cocok dengan kebutuhan, jika ingin mencari tema lain juga tinggal browsing, beres. Sesimpel dan semudah itu menikmati kelebihan era digital.

Era Digital Membuat Peluang Kerja Lebih Mudah

Tidak hanya itu, era digital juga membuat lapangan pekerjaan menjadi lebih mudah, bahkan kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, salah satunya menjadi konten kreator di media sosial, seperti instagram, tiktok, youtube, dan blog. Saat ini banyak sekali masyarakat yang membuat konten-konten di media sosial dan menghasilkan materi yang cukup besar, sampai besar sekali.

Ada temen saya, suami istri yang memutuskan untuk resign dari kantor, dan fokus menjadi konten kreator di youtube. Mereka mengambil niche kuliner, dimana semua konten-konten vidionya menyajikan tentang beragam kuliner, dari kuliner lokal sampai luar Indonesia. Kuliner yang langka dan tidak dikenal sampai kuliner yang viral.

Mereka memang konsisten sekali dalam pekerjaannya sebagai konten kreator, baik dalam sisi pengambilan gambar, pengeditan, dan pencarian ide-ide baru. Karena penontonnya atau followers pasti menuntut video-video yang berbeda atau memiliki sesuatu yang baru, maka agar tidak kehilangan penonton atau followers harus bisa menyajikan hal-hal baru.

Tapi tenang, era digital membuat semua jadi mudah, terutama jika internet provider yang kita pakai jaringannya luas, tidak tersendat-sendat, sehingga mau browsing apa saja untuk mencari ide-ide konten jadi lebih mudah. Sebab mencari konten-konten vidio itu harus memiliki sinyal internet yang kuat.

Ide Membuat Konten Bersama Si Kecil




Saya pun sebagai ibu rumah tangga mantan pekerja kantor, ikut memanfaatkan era digital dengan menjadi konten kreator di instagram, tiktok, dan blog. Alhamdullilah, pekerjaan ini selain membuat saya tetap bisa eksis berkarya lewat konten, juga memberikan penghasilan yang  bisa diharapkan. Tidak hanya saya loh, ibu-ibu rumah tangga lainnya pasti bisa memberdayakan diri di era digital ini.

Tidak perlu sulit-sulit memikirkan akan membuat konten apa, apalagi memikirkan lokasi membuat konten  dan media yang akan dikontenkan. Karena kita bisa juga mengajak Si Kecil ngonten bareng, tidak perlu konten yang sulit-sulit dan membuat Si Kecil enggan atau letih. Konten bisa kita buat secara natural, misalnya ketika Si Kecil sedang bermain, membaca buku, atau membuat karya.

Binar ( 4 tahun) senang sekali membaca buku cerita ala dia, jadi meski tidak bisa membaca, Binar suka sekali membuka buku-buku cerita dan berimajinasi sesuai apa yang dia lihat. Hal ini saya abadikan dalam video dan memberikan inspirasi kepara para ibu agar mengenalkan anak-anak mereka mengenal buku sejak dini. Kegiatan ini sangat bermanfat juga bagi perkembangan anak ketimbang anak banyak main gadget. Atau Binar sedang menggambar, bermain cat air, dan sebagainya.




Semua itu adalah aktivitas yang bisa dijadikan konten edukatif, konten-konten bermanfaat. Pengambilan konten bisa di rumah, atau di sekitar rumah. Bisa juga saat Si Kecil sedang bermain di playground, jadi ngonten tanpa mengganggu aktivitas anak dan terasa tetap menyenangkan. Apalagi kalau pakai IndiHome dari Telkom Indonesia. Insallah jaringan internet lancar dan cepat, sehingga membantu sekali dalam membuat konten.

Yuk, mulai kreatif membuat konten edukatif yang bisa memberikan inspirasi dan manfaat bagi para ibu lainnya, selamat ngonten ria!

May 08, 2023 3 komentar

 

Pentingnya peran ayah dalam kehidupan anak

Banyak masyarakat yang abai terhadap peran ayah dalam kehidupan anak-anak. Ayah lebih identik dengan pencari nafkah, tulang punggung keluarga, biasanya pesan ayah kepada anak lebih sering disampaikan melalui seorang bunda. Ayah lebih berperan dalam hal materi, memberikan kehidupan keluarga dengan materi.

Sementara peran bunda kepada anak meliputi semua aspek dari yang besar hingga hal terkecil, seperti mencarikan sekolah, merawat ketika sakit, menyiapkan makan, membereskan mainannya, menemani bermain, mengantar anak membeli camilan, membacakan buku cerita atau mendongeng menjelang anak tidur, hingga mengajak anak ngobrol hal-hal kecil.

Kondisi seperti ini membuat tanpa disadari dalam masyarakat kita sudah terjadi fenomena fatherless, akibat peran ayah baik secara fisik dan psikologis hilang dalam proses pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Padahal peran pengasuhan dan tumbuh kembang anak harus seimbang diisi oleh ayah dan bunda.

Sedihnya, meski fatherless dalam kehidupan masyarakat kita banyak terjadi, tapi tidak disadari karena memang budaya masyarakat Indonesia memposisikan peran bunda dalam domestik dan ayah sebagai pencari nafkah sangat mutlak. Pola asuh yang sudah mengakar kuat sejak dulu secara turun temurun. Mengakibatkan ketika anak kehilangan seorang bunda karena suatu hal, seperti perpisahan karena penceraian atau kematian, membuat anak sulit bangkit.

Vidio Parenting Generos Menyadarkan Arti Peran Ayah pada Kehidupan Anak


Ayah berperan secara fisik dan psikologis dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak

Maka saat saya menonton vidio parenting Generos, yang menampilkan adegan seorang ayah mengambil peran bunda kepada anaknya, ketika istrinya tidak ada. Rasanya hati saya haru biru, perasaan sedih dan juga haru bercampur menjadi satu. Terlebih itu moment bulan puasa Ramadan, di mana kehadiran bunda menemani anak buka puasa dan sahur menjadi moment yang sangat special.

Bagaimana seorang ayah mengambil peran-peran kecil tapi sangat berarti, yang banyak diabaikan seorang ayah, ada dalam vidio ini. Ayah membangunkan sahur, makan sahur bersama anak, menyiapkan buka puasa, mengajak anak mencari takjil, menemani buka puasa, membacakan buku cerita menjelang tidur, memberi anak vitamin terbaik, sampai mengajarkan anak cara melipat baju.

Saat melipat baju terjalin komunikasi, bagaimana cara melipat baju yang benar dan memberikan apresiasi kepada anak dengan pujian. Ini hal-hal yang sering dilupakan seorang ayah kepada anaknya, yang sebenarnya sangat dibutuhkan anak. Komunikasi ayah dan anak salah satunya membuat anak lebih bahagia dibanding anak yang tidak atau kurang mendapatkan peran ayah dalam kehidupannya.

Komunikasi ayah kepada anak juga menumbuhkan rasa percaya diri anak karena anak merasa berharga dan dicintai, dan cenderung memiliki kondisi emosional yang stabil. Anak juga tumbuh menjadi pemberani, ini bisa terlihat dalam vidio bagaimana anak perempuan yang kehilangan bunda masih bisa tersenyum dan berbagi kebaikan kepada orang lain.

Ayah sudah memenuhi cangkir kasih sayang dalam diri anak dengan berperan sebagai ayah secara fisik dan psikologis. Peran seperti ini yang harus dimiliki dan dibiasakan dalam pola asuh orangtua secara lengkap, dan vidio parenting Generos membuka mata bahwa pola asuh gender tradisional yang membeda-bedakan peran ayah dan bunda bisa mengakibatkan fenomena fatherless.

Untuk saya pribadi jadi memahami, dan bisa berdiskusi dengan suami untuk melakukan pembenahan pola asuh. Karena ada beberapa bagian yang belum diperankan dengan baik, seperti ayah yang mengajarkan pekerjaan domestik kepada anak, membacakan buku cerita menjelang tidur, dan mengobrol hal-hal kecil dengan anak.

Haruskan Ayah Berperan Sebagai Bunda?




Namun meski ayah berperan penting dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak tanpa harus dikotakkan oleh gender tradisional, bukan berarti ayah secara fisik menjadi bunda seperti yang saya lihat di vidio parenting Generos. Dimana ketika anak perempuannya menanyakan: Kapan buka puasa bersama, Bunda?


Lalu Si Ayah melakukan peran fisik sebagai bunda dengan mengenakan bandana dan baju istrinya, karena begitu ingin mewujudkan keinginan gadis kecilnya. Padahal ayah dapat memilih untuk menceritakan secara jujur dengan memilah waktu dan kata-kata yang tepat. Anak pasti akan lebih  mengerti walau sedih, karena kebiasaan ayah dalam vidio parenting Generos yang sering mengajak anak komunikasi selama ini sudah menumbuhkan rasa percaya diri dan nyaman pada diri anak.

Bagaimana ayah mengasuh anak dengan baik sudah menumbuhkan pola asuh yang benar, anak tidak perlu lagi dibohongi dengan seolah-olah ayah adalah bunda dalam wujud yang dibuat-buat seperti seorang bunda atau perempuan. Namun lepas dari itu semua, saya mengacungkan jempol untuk vidio parenting Generos.

Mari para Ayah, sudah saatnya berperan dengan baik dalam pola asuh terhadap kehidupan anak!

March 24, 2023 18 komentar

 



“Anak merupakan hal terpenting bagi orang tua sekaligus menjadi harapan masa depan bangsa. Namun, saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk mendapatkan akses kemajuan, diantaranya akses nutrisi dan pendidikan sebagai langkah awal dalam mengembangkan potensi maksimal mereka.”

Mendengar ucapan Septi Peni Wulandani, selaku Pemerhati ibu dan anak, Founder school of life  dan Ibu Profesional, di acara Press Conference “Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia” menyadarkan saya, bahwa di era digital yang dikatakan maju ini, masih ada anak-anak Indonesia yang belum memiliki akses nutrisi dan pendidikan yang memadai, padahal ini merupakan langkah awal untuk mengembangkan potensi anak bangsa generasi maju.

Bisa dibayangkan jika banyak anak-anak Indonesia yang tidak mendapat akses nutrisi dan pendidikan yang memadai. Akan dibawa kemana masa depan bangsa ini, karena masa depan bangsa  berada di tangan anak-anak yang sedang dalam proses tumbuh kembang saat ini. Lalu siapakah yang berperan untuk semua ini agar anak-anak Indonesia mendapat nutrisi dan pendidikan yang baik?

Peran Bunda dalam Memastikan Tumbuh Kembang anak dengan Pemenuhan Nutrisi dan Edukasi yang Memadai

Sebagai ibu tentu saja kita merupakan orang pertama yang berperan dalam memberikan nutrisi anak untuk tumbuh kembang anak, juga pendidikan yang baik untuk masa depannya. Hal ini buka sekedar memberikan asupan yang penting kenyang dan anak suka, tapi harus memberikan asupan dengan nutrisi anak yang tepat.

Pendidikan yang tidak asal bisa membaca dan menulis saja, anak perlu mendapat haknya dalam mengembangkan kemampuannya, seperti misalnya di bidang olahraga, di bidang mata pelajaran. Agar anak bisa menjadi anak yang sukses kelak, sebagai contoh seperti Peraih Medali Emas Olimpiade, Greysia Polii, yang juga hadir dalam Press Conference “Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia”ini.

Grace berbagi bagaimana ibunya sudah memberinya nutrisi yang tepat, dan dukungan atas karirnya:




“Sejak kecil, dengan segala rintangan yang harus saya lewati, tidak membuat saya pantang menyerah, keberhasilan saya saat ini tidak lepas dari  dukungan optimal dari Bunda. Salah satunya dengan memastikan saya mendapatkan nutrisi yang terbaik dan akses pendidikan yang optimal, sehingga saya memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi menjadi atlet bulutangkis. Namun tetap tidak menomorduakan pendidikan formal, hingga juga bisa menyelesaikan kuliah. Dari hasil perjuangan dan dukungan tersebut, akhirnya saya bisa berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020, membuktikan peran saya sebagai Anak Generasi Maju yang bisa memajukan bangsa,” ujar Greysia Polii.

Nah, jadi setuju ya, hal pertama yang  berperan dalam memberikan akses nutrisi dan pendidikan adalah orangtua. Para bunda seperti saya harus banyak belajar dalam memberikan nutrisi dan pendidikan yang tepat untuk anak-anak, karena anak-anak yang terpenuhi nutrisi dan pendidikannya memang tumbuh  kembang anak lebih bagus, bahkan sering tampak lebih menonjol.

Menurut Ibu Septi, anak juga jadi tampil berani di sekolah, seperti berani tunjuk tangan untuk setiap kesempatan yang diberikan gurunya, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan pada.Tidak malu-malu atau bahkan pasif ketika berada di kelas atau di sekolah. Bunda, senangkan melihat tumbuh dengan baik dan cerdas.

Peran SGM Eksplor melalui gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’



Tidak hanya bunda yang berperan dalam memberikan akses nutrisi dan pendidikan pada anak, tapi juga semua masyarakat. Karena masih banyak anak-anak Indonesia yang kurang akses nutrisi dan pendidikan, masih banyak masyarakat yang dalam kondisi kurang beruntung. Apalagi pandemi nyaris 3 tahun ini telah memberikan dampak dan tantangan yang besar terhadap akses pendidikan, kesehatan, dan ketahanan ekonomi bagi 80 juta anak di Indonesia. Ini nyata di sekitar kita.

Pada tahun 2021, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Kawasan Asia Tenggara. Selain itu, dari sisi pendidikan, kejadian putus sekolah masih mewarnai proses pendidikan di Indonesia, dimana 1 dari 1.000 siswa putus sekolah di jenjang SD/Sederajat. Data-data tersebut semakin memperkuat fakta sebelumnya yang menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak di Indonesia masih mengalami kekurangan akses nutrisi dan pendidikan yang memadai  untuk bisa mencapai kemajuan.

Maka seperti dikata juga oleh Ibu Septi, “Perlu adanya dukungan kolektif dari masyarakat dan berbagai pihak termasuk sektor swasta untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi anak-anak Indonesia agar dapat mendorong terciptanya cita-cita menuju Generasi Emas 2045 yang diusung pemerintah. Seperti inisiatif yang telah dilakukan oleh SGM Eksplor melalui gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’ yang sangat saya apresiasi sebagai upaya untuk mengajak semua pihak saling mendukung kemajuan anak Indonesia dan mewujudkan ‘Generasi Emas 2045.”




Kondisi anak-anak saat ini merupakan gambaran kondisi anak-anak untuk tahun 2045. Bagaimana jika saat ini anak-anak masih banyak yang kekurangan akses nutrisi dan pendidikan?

Maka melihat kondisi tersebut, di tahun 2022 ini, SGM Eksplor kembali menghadirkan gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’,melalui gerakan ini, SGM Eksplor bersama para mitra serta Bunda di Indonesia telah berhasil memberikan dukungan akses nutrisi, kesehatan dan pendidikan kepada lebih dari 200.000 Anak Indonesia yang tersebar di hampir seluruh provinsi di Indonesia, melalui pembelian produk SGM Eksplor.

Dukungan  tersebut disalurkan dalam bentuk:

  • Menyediakan paket donasi nutrisi untuk anak usia di atas 1 tahun
  • Donasi paket beasiswa pendidikan
  • Renovasi atau rehabilitasi infrastruktur sarana pendidikan, dan fasilitas pendukung yang memadai untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (online). 
  • SGM Eksplor juga menggandeng organisasi sosial yakni SOS Children’s Villages untuk mendukung penyaluran bantuan donasi agar bisa menjangkau anak-anak Indonesia yang membutuhkan di seluruh wilayah Indonesia. Masyallah, luarbiasa ya.

Namun anak-anak Indonesia tidak hanya sebanyak 200.000, masih banyak lagi anak-anak Indonesia yang membutuhkan uluran tangan kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Yuk, Bunda, kita berperan dalam aksi ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia’ dengan membeli produk SGM Eksplor.

SGM Eksplor Progress-Maxx Hadirkan Inovasi Susu Pertumbuhan

Selain ikut berperan dalam akses nutrisi dan edukasi anak-anak Indonesia, dengan memberikan SGM Eksplor pada anak-anak, Bunda sudah memberikan nutrisi yang tepat loh. Sebab seperti kita ketahui SGM sudah hadir lebih dari 68 tahun dengan komitmennya untuk melakukan berbagai inovasi produk demi menjawab kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia.

Permasalah anak-anak Indonesia, salah satunya adalah  anemia atau kekurangan zat besi. Ada sekitar 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia yang menderita anemia. Padahal zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan maksimal fisik dan perkembangan fungsi kognitif anak. Perkembangan kognitif anak ini salah satunya agar anak mampu melakukan eksplorasi terhadap sekitar, seperti memahami seutuhnya apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan.

Maka dalam upaya pemenuhan akses nutrisi bagi anak Indonesia, SGM Eksplor Progress-Maxx menghadirkan inovasi susu pertumbuhan satu-satunya yang mengandung Iron-C, yakni kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang berguna untuk dukung penyerapan nutrisi penting dengan maksimal, serta mengandung nutrisi penting lainnya  seperti DHA, Minyak ikan tuna, Omega 3&6, Serat pangan, dan Zinc. 

SGM ini merupakan produk susu pertumbuhan nomor 1 yang sudah memajukan  75 juta anak Indonesia sejak1954 loh. Sudah 48 tahun SGM sebagai susu pertumbuhan menemani anak Indonesia, termasuk saya. Dulu, sewaktu saya berusia dua tahun, Ibu saya memberikan susu lanjutan ASI yaitu SGM. Teryata hingga anak saya lahir, SGM masih setia menemani. Ingat sekali, saat anak pertama saya lahir tahun 2005, saya yang masih awam dunia nutrisi mengikuti jejak ibu saya yang sudah memberikan saya SGM saat saya batita. Hingga saya tumbuh sebagai ibu dan salah satu novelis di Indonesia.

SGM Eksplor memang selalu berinovasi mengembangkan produknya dengan nutrisi yang lengkap, berkualitas, tapi terjangkau. diformulasikan untuk dukung si Kecil tumbuh maksimal di 4 aspek agar jadi Generasi Maju:

  1. Dukung Daya pikir
  2. Pencernaan
  3. Daya tahan tubuh
  4. Pertumbuhan maksimal

Ingin memiliki anak sebagai generasi maju seperti Greysia Polii dan Merry Riana?




Mari kita bersama mewujudkan generasi maju Indonesia.  Seperti pesan Merry Riana, cita-cita menuju Indonesia maju bisa tercapai dengan dukungan dan upaya kerja keras dari seluruh masyarakat, terutama melakukan dukungan terhadap nutrisi dan pendidikan untuk anak Indonesia. Melalui rangkaian inisiatif yang dilakukan melalui gerakan sosial ‘Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia'.

 

 

 

 

December 20, 2022 20 komentar

 


Ketika mendengar istilah ‘Inner Strength’, apa yang terlintas dalam pikiran kalian? Apakah istilah tersebut terasa asing atau familiar tapi sulit menjabarkan pemahamannya? Saya pribadi awalnya masuk ke kategori kedua, yakin terasa familiar tapi belum bisa memahaminya, apa maksud dari ‘Inner Strength’. Mengapa penting untuk ditumbuhkan dalam diri anak?

Apa itu ‘Inner Strength’?

Setelah membaca melalui internet, diskusi dengan suami, ngobrol dengan teman-teman tentang‘Inner Strength’. Barulah wawasan saya tentang  ‘Inner Strength’ ini terbuka, saya termangu-mangu. Jujur, ada beberapa penyesalan telat memahami sehingga bisa jadi saya salah satu orangtua yang tidak maksimal dalam menumbuhkan ‘Inner Strength’ dalam diri anak-anak saya. Duh!

Karena itu, mari sebelum membaca lebih jauh, kita cari tahu dulu apa itu ‘Inner Strength’. Jadi ‘Inner Strength’ ini merupakan kekuatan positif yang ada dalam diri setiap orang. Namun tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mengolah kekuatan positif dalam dirinya, karena apa? Salah satunya karena ‘Inner Strength’ yang tidak disadari sejak dini, tidak diasah dan dilatih dengan baik sehingga tidak tumbuh.

‘Inner Strength’ menurut Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto, seorang Psikolog anak sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, bisa berupa karakter, seperti berani, percaya diri, tangguh, baik hati, penuh empati, pemaaf, jujur, dan sifat-sifat positif lainnya.




Nah, apakah sudah menemukan ‘Inner Strength’ pada anak-anak kalian?Apakah ketika anak melihat pengemis di jalan, spontan memberikan sebagian uang  sakunya, atau saat temannya meminta maaf dengan mudah  memaafkan? Atau ketika membawa bekal makanan, memberikan pada temannya yang tidak membawa uang saku? Atau ketika anak menjatuhkan mangkuk dan pecah, mengakui dan meminta maaf?

Jika ternyata anak tidak (belum) memilik karakter-karakter baik tersebut, jangan merasa patah arang, kecewa, dan merasa gagal. Karena bisa jadi kegagalan awal disebabkan wawasan  kita sebagai orangtua tentang ‘Inner Strength’ kurang, lingkungan sekitar lebih banyak memfokuskan anak pada kecerdasan IQ. Anak-anak hebat adalah yang berprestasi akademik, sehingga abai akan pentingnya ‘Inner Strength’ yang butuh untuk ditumbuhkan sejak dini untuk bekal masa depannya kelak.

Memang Apa Manfaat Menumbuhkan‘Inner Strength’ pada anak?

Apakah di hati kalian muncul pertanyaan, memangnya seberapa penting menumbuhkan ‘Inner Strength’ pada anak? Kalau anak pinter di sekolah, berprestasi, nanti juga akan paham sendiri untuk berbuat baik, karena anak tahu mana yang  baik dan mana yang buruk.  Apalagi nanti seiring bertambah usia, semakin dewasa. Mereka pasti paham betul perbuatan yang salah dan perbuatan yang benar.

Keliru! Itu pemikiran yang sangat keliru. Seperti yang saya tulis di atas, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mengolah kekuatan positif dalam dirinya. Salah satunya karena ‘Inner Strength’ yang tidak disadari sejak dini, tidak diasah dan dilatih dengan baik sehingga tidak tumbuh. Sehingga banyak orang-orang dewasa yang berpendidikan tinggi, tapi tidak memiliki empati terhadap sesama, tidak menghormati orangtuanya, tidak bisa menahan emosinya.

Karena memang ‘Inner Strength’ yang ditumbuhkan sejak dini pada anak akan memberi manfaat pada pertumbuhan fisik dan psikis yang baik. Anak akan menjadi manusia dewasa yang tangguh, berani, percaya diri, dan penuh empati. Sehingga ketika berhasil dalam karirnya, tidak hanya dirinya yang bahagia, tapi sekeliling. Seperti orangtua, pasangan, anak-anak, dan masyarakat sekitar. Bayangkan jika generasi masa depan Indonesia ‘Inner Strength’ tumbuh dengan baik.

Lantas bagaimana menumbuhkan ‘Inner Strength’ pada anak?

Bagaimana Menumbuhkan ‘Inner Strength’ Pada Anak?

Beberapa artikel yang saya baca mengenai ‘Inner Strength’, inilah yang harus dilakukan para orangtua terhadap anak untuk menumbuhkan ‘Inner Strength’ :




Orangtua menjadi contoh yang baik bagi anak, pernah mendengar bahwa nasehat terbaik untuk anak adalah dengan melakukan kebaikan ketimbang menasehati anak panjang dan lebar tentang kebaikan. Misalnya sebagai orangtua, kita menghormati ibu dan bapak kita, maka anak kelak akan menghormati kita sebagai orangtuanya. Orangtua menjalankan ibadah dengan menyertakan anak, bukan sekedar memerintah anak untuk sholat, baca Al Quran.

Melatih anak untuk mandiri, kadang karena begitu sayangnya, sebagai orangtua membuat anak tumbuh tidak mandiri, seperti membiarkan anak makan disuapi padahal anak sudah bisa makan sendiri, membereskan kamar anak tanpa melibatkannya. Padahal sikap mandiri ini dapat melatih anak berani mengambil keputusan kelak.

Beri Anak Apresiasi,  mengapresiasikan segala potensi anak agar menimbulkan rasa percaya diri dan bahagia dalam diri  anak. Misalnya tetap menunjukkan kebanggaan meski anak tidak  mendapat juara satu ketika mengikuti lomba yang biasa saja.

Jangan menuntut anak untuk sempurna, seperti terlalu keras dengan kesalahan yang dilakukan anak. Perlakuan seperti itu akan membuat anak  kehilangan keberanian dan rasa percaya diri. Biarlah anak sesekali salah sebagai bagian dari proses keberhasilannya. Sebagai orangtua, kita hanya mengarahkannya agar anak mengetahui cara memperbaiki kesalahannya.

Empati, sikap empati ini sangat penting, dan merupakan salah satu ‘Inner Strength’ yang akan berperan dalam kesuksesan anak kelak. Sebab sikap empati dapat menciptkan kondisi yang positif, sebuah perusahaan, bahkan negara yang memiliki pemimpin penuh empati akan memotivasi dan meningkatkan produktivitas bawahan atau masyarakatnya.

Karena itu ketika anak mengeluhkan sesuatu dan merasa paling  benar, beri anak pemahanan dengan memposisikan anak sebagai orang yang dikeluhkan atau disalahkan. Seperti ketika anak marah karena temannya tidak mau diajak bermain, posisikan anak menjadi teman yang tidak mau diajak bermain. Mungkin si teman sedang lelah, sedang tidak nyaman, dan lain sebagianya.

Percayalah, dengan menumbuhkan ‘Inner Strength’ sejak dini baik secara akademik dan non akademik akan menciptakan generasi yang kuat dan tangguh.

Biskuat Academy Sarana Tumbuhkan ‘Inner Strength’ Anak

Waduh, saya terlambat menumbuhkan ‘Inner Strength’ pada anak saya. Anak saya mudah marah jika keinginannya tidak dipenuhi, anak saya tidak mau mengalah dengan adiknya, anak saya ngambek kalau kalah lomba, anak saya sudah usia 10 tahun masih saja makan tidak membereskan peralatan makannya, anak saya sering tidak mau ikut lomba karena malu.

Stop, Bu-Pak! Stop merutuki diri sendiri, stop penyesali masa di belakang, orangtua memang tempatnya untuk selalu belajar dan upgrade ilmu. Apalagi sekarang beragam wadah atau sarana yang bisa menumbuhkan ‘Inner Strength’ anak, sehingga sebagai orangtua kita masih punya banyak kesempatan baik untuk anak. Salah satu sarana itu adalah Biskuat Academy.

Apa itu Biskuat Academy?

Sebelum membahas Biskuat Academy, ada yang tahu atau masih ingat Biskuat dong? Iklannya sejak dulu berseliweran di televisi. Setiap melihat iklannya saya selalu menangkap pesan seperti ini: Semua anak memiliki kekuatan dalam dirinya, hanya perlu ditumbuhkan melalui kepercayaan diri dan keberanian.

Dimana kepercayan diri dan keberanian itu dilambangkan tiger, yang membuat saya mensugesti  anak-anak, kalian mau tidak seberani dan sekuat tiger, hehehe. Apalagi anak-anak juga doyan ngemil Biskuat, harganya pun sangat terjangkau, selain kandungannya bagus. Bukan sekedar camilan biasa.

Nah, Biskuat Academy ini merupakan rangkaian acara tahunan yang dipersembahkan oleh Biskuat untuk semua anak Indonesia. Dimana dalam acara ini anak-anak mendapatkan pembelajaran olahraga, yakni sepak bola. Mengapa olahraga sepak bola dapat menumbuhkan  ‘Inner Strength’ anak?

Mengapa Olahraga Dapat Menumbuhkan ‘Inner Strength’ pada Anak?




Olahraga, salah satunya sepak bola dapat menumbuhkan ‘Inner Strength’ pada anak, karena dalam olahraga tersebut tidak hanya sekedar menumbuhkan kekuatan fisik, tapi juga kekuatan baik dari dalam diri anak. Seperti berinterkasi baik dengan oranglain dan diri sendiri saat berlatih maupun bertanding di lapangan, mengajarkan kerjasama yang menumbuhkan kejujuran, empati.

Juga menumbuhkan rasa mandiri ketika anak harus menyiapkan diri sendiri saat pertandingan, saat menghadapi lawan. Menerima apresiasi yang positif dari pelatih, teman-teman, dan penonton. Tidak kalah penting dalam olahraga sepak bola, anak belajar arti menang dan kalah yang sesungguhnya. Luarbiasa, pantas Biskuat memiliki tujuan menciptakan #GenerasiTiger Indonesia lewat sarana Biskuat Academy.

Cara Gabung atau Daftar di Biskuat Academy 2022

Rangakaian acara Biskuat Academy merupakan Sekolah Bola Online, dan tentu saja GRATIS. Caranya untuk menjadi peserta Sekolah Bola Online ini sangat mudah, berikut ini caranya:


  1. Beli Biskuat kemasan khusus Biskuat Academy ukuran 121,6gr dan 60.8gr 1 bungkus saja atau 2 bungkus ukuran 22.8gr dan 7.6gr. Temukan kode unik yang terdapat di belakang kemasan atau bungkus.
  2. Daftar lewat WhatsApp ke nomor 0812-1222-5919, dan ikuti instruksi yang diberikan oleh Chabot Biskuat, untuk mendapatkan akses LOGIN ke Sekolah Bola Online Biskuat Academy 2022
  3. Setiap peserta mengisi data diri dan mengirimkan kode unik
  4. Orangtu  boleh mendaftarkan lebih dari satu anak dengan nomor telepon yang sama, tapi dengan kode unik (pembelian Biskuat) yang berbeda
  5. Validasi kode unik akan dilakukan 3x24 jam oleh Biskuat
  6. Aksen LOGIN diberikan untuk mengikuti Sekolah Bola Biskuat Academy, bisa dipakai untuk 6 kelas.
  7. Semua kelas dilakukan secara online
  8. Semua peserta yang ikut Biskuat Academy mendapatkan e-certificate


Siapa Saja yang Bisa Jadi Peserta Biskuat Academy 2022?

Anak laki-laki maupun perempuan dapat mengikuti Biskuat Academy, yang terpenting berusia 5 hingga 15 tahun. Anak-anak akan dilatih oleh coach dan pro player yang membuat peserta Sekolah Online Bola Academy ini memiliki banyak pengalaman berharga, dan tentu saja semakin menumbukan ‘Inner Strength’ anak. Jadi tidak ada kata terlambat ya.

Vidio Coach Aji yang akan menjadi support anak-anak peserta Biskuat Academy:


Hadiah

Hadiahnya beragam  loh, jadi tetap semangat ya untuk bisa mendapatkan hadiahnya. Kalau pun belum mendapatkan hadiahnya, tetap semangat karena sudah mendapatkan banyak ilmunya selamat mengikuti Biskuat Academy. Adapun hadiah ada Hadiah Mingguan, TOP 20, TOP 10, dan Hadiah Utama.

Hadiah Mingguan

  • Upload vidio di Instagram saat memeragakan ulang teknik yang sudah diajarkan di kelas Sekolah Bola Biskuat Academy, jangan lupa sertakan saat anak tengah makan Biskuat.
  • Tulis Caption semenarik mungkin tentang kekautan baik dari dalam diri anak.
  • Mention @BiskuatIndonesia dan 3 teman, lalu gunakan hestek #GenerasiTiger #BiskuatAcademy2022.
  • Akan diundi 20 pemenang setiap minggu.

Masing-masing pemenang mingguan akan mendapatkan salah satu hadiah berupa bola Biskuat atau voucer Rp 100.000

Hadiah Top 20

  • Upload vidio terbaik di Instagram, saat memeragakan ulang teknik yang diajarkan di kelas Sekolah Bola Biskuat Academy.
  • Tulis Caption semenarik mungkin tentang kekautan baik dari dalam diri anak.
  • Mention @BiskuatIndonesia dan 3 teman, lalu gunakan hestek #GenerasiTiger #BiskuatAcademy2022.

20 vidio terbaik akan dipilih untuk maju ke Final Biskuat Academy dan akan mendapatkan hampers Biskuat yang berisi kaos jersey, bola, kaso kaki, dan backpack Biskuat, serta sertifikat bertandatangan Kemendikbud dan Kemenpora.

Hadiah Top 10

Dari 20 finalis akan dipilih 10 terbaik yang akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar RP 5.000.000

Hadiah Utama

Dari 10 terbaik akan dipilih peserta terbaik yang akan mendapatkan tur stadion Internasional bersama satu pendamping

Luar biasa sekali kan hadiah-hadiahnya, siapa yang memiliki mimpi bisa tur stadion Internatiol, atau ingin mendapatkan uang tunai Rp 5.000.000 yang bisa kalian jadikan tabungan, atau mungkin membeli sesuatu yang special untuk orangtua atau memberi sedekah pada teman-teman yang membutuhkan sebagai bentuk rasa empati?

Yuk, segera daftar dengan cara yang sudah dishare di atas, dan catat ya tanggal!

Jadwal Sekolah Bola Online Biskuat Academy

Minggu, 25 September 2022

Minggu, 9 Oktober 2022

Minggu, 23 November 2022

Minggu, 18 Desember 2022

Minggu, 15 Januari 2023

Namun jadwal kelas ini bisa berubah-ubah ya, untuk lebih jelasnya bisa langsung memantau wesite Biskuat Academy, dan jangan tunda-tunda untuk mendaftarkan anak-anak kalian.

Insallah, saya akan mendaftarkan Pendar (8 tahun), di mana usia ini Pendar sedang mengalami perkembangan emosional dan sosial. Membutuhkan penerimaan diri dari teman-temannya, dan belajar bekerjasama serta mulai muncul sikap berbaginya dengan teman. Sehingga Pendar butuh dibangun rasa percaya dirinya, pujian atau penghargaan yang positif. Sarana Biskuat Academy jadi pilihan yang tepat.

 




 Artikel ini diikutsertakan pada lomba KEB X Biskuat Academy

November 22, 2022 8 komentar

 

Kali ini saya mau bercerita tentang anak saya yang sudah remaja, Mba Lintang (17 tahun, November nanti). Banyak orang bilang, enak  kalau anak sudah gede, sudah mandiri, ibu bisa bebas dan memiliki segudang me time (Ssttt… ini tidak berlaku buat saya yang masih punya batita ya, hehehe). Banyak juga yang  bilang, hadirnya  anak remaja perempuan, ibu jadi punya temen dekat yang bisa mendampingi dan berbagi cerita.




Jujur, tidak semua hal itu benar. Apa yang dikatakan orang awam pada umumnya, tidak semudah atau sesuai dengan kenyataan di lapangan. Karena semakin anak bertumbuh, semakin komplikasi masalah yang timbul, sebab remaja tidak lagi bertumbuh di ruang rumah, di sekitar rumah, seperti ketika mereka masih anak-anak. Bahkan kadang, remaja sulit kita rengkuh lagi.
August 07, 2022 4 komentar

 


Sabtu, 23 Juli 2022 kemarin, saya dan Binar menghadiri acara Bunbun Sensory Playadate 2022, yang diadakan oleh Mama’s Choice di Terrace Pejaten, Jakarta Selatan. Acaranya seru banget, tidak hanya Binar yang happy tapi saya yang mendampinginya juga merasa terhibur banget. Apalagi sejak pandemi saya tidak pernah mengajak Binar seseruan seperti di Bunbun Sensory Playadate 2022 ini.

Kalau tidak salah, terakhir Binar senang-senang bertemu dengan teman sebayanya, menikmati beragam permainan anak-anak, ketika dia berusia 1 tahun. Kemudian karena pandemi Covid 19, kami sekeluarga banyak melakukan aktivitas di rumah saja, Binar bertumbuh benar-benar di lingkungan rumah, baru ketika pandemi landai akhir-akhir ini sesekali saya bawa keluar rumah, wisata tipis-tipis yang tidak jauh dari rumah.

Jadi kebayang bagaimana gembiranya Binar bisa datang dan menikmati keseruan acara Bunbun Sensory Playadate 2022. Di mana dia bertemu begitu banyak teman sebayanya, bermain, melakukan aktivitas edukatif yang menyenangkan, bertemu Bunbun, sampai tidak mau pulang, hehe. Semua keseruannya akan saya ceritakan ya.

July 28, 2022 3 komentar

 

Pandemi sudah landai, bahkan beberapa masyarakat mulai menanggalkan masker jika berada di luar ruangan atau di udara bebas. Namun sebagian besar masih menerapkan prokes dengan baik, seperti saya dan keluarga. Pertimbangannya, karena dengan mengenakan masker banyak manfaatnya. Paparan polusi udara di sepanjang jalan, virus batuk-pilek terutama di musim penghujan ini, Insaallah dengan mengenakan masker lebih terjaga.

Jadi saran saya sih, sebaiknya gunakan masker meski Covid 19 sudah landai. Oya, terhitung hampir  tiga tahun ya, kita semua melewati hari-hari dalam kecemasan virus Covid 19. Bahkan saya, suami, dan anak saya (Abang Pendar, 7 tahun) sempat terpapar Covid 19 varian Omicron pada bulan Maret kemarin. Seluruh badan sakit, tenggorokan bagai terbakar, kedinginan, dan tubuh serasa melayang jika dibuat beraktivitas.

Alhamdullilah, teman-teman semua membantu sehingga saya sekeluarga baik-baik saja, PCR sampai pengobatan juga berjalan lancar di Puskesmas terdekat, semuanya seratus persen gratis ditanggung pemerintah. Obat-obatan, vitamin berlimpah, yang membuat proses penyembuhan juga berjalan baik. Jika butuh infonya, bisa baca cerita saya di artikel ini : Cara Dapat PCR, Vitamin, dan Obat Gratis Pasien Omicron.

Dampak Pandemi di Rumah Saja Pada Anak


Bercerita tentang terpapar Covid 19, mengingatkan saya pada kondisi awal pandemi ada di Indonesia. Pernah saya tulis sedikit kisahnya: Menghadapi Masa Social Distancing, di mana saya terkena psikosomatik. Jadi ketika awal pandemi, saya merasa terpapar Virus Covid 19, sampai merasakan sakit tenggorokan.

Karena penyakitnya dari perasaaan cemas yang berlebihan, maka diberi obat tidak memberi efek apa-apa. Baru setelah dijelaskan panjang-lebar oleh dokter, perasaan saya tenang, sakit tenggorokannya hilang seketika. Karena memang psikosomatik merupakan keluhan fisik yang ditimbulkan oleh pikiran, dan banyak hal ini dialami oleh masyarakat saat pandemi pertama yang memakan banyak korban.

Jika orangtua bisa terkena psikosomatik, lalu bagaimana dampak pandemi pada anak-anak? Mungkin apa yang akan saya ceritakan sama seperti yang dialami para ibu lainnya, kebetulan saya  memiliki anak usia ABG (13 tahun), usia anak-anak (10 tahun), usia balita (4 tahun), dan batita berusia 1 tahun.

Dalam sekejap semua harus berada di dalam rumah, termasuk saya dan suami bekerja di rumah. Sebagai orangtua, saya dan suami bisa beradaptasi menghadapi situasi yang membuat hubungan dengan dunia nyata terjeda, tapi bagi anak-anak kami? Si ABG yang  biasanya menghabiskan waktu bersama teman dan aktivitas di sekolah, terpaksa berada di dalam rumah dalam waktu tidak bisa diprediksi.

Tidak beda jauh untuk anak saya yang usia 10 tahun, biasanya sekolah bertemu teman-teman, dan bermain di lingkungan rumah. Sementara yang balita dan batita biasanya bereksplorasi di luar dengan main sepeda bersama anak-anak tetangga, jalan-jalan di taman, jadi di rumah saja menyaksikan semuanya hanya dari balik jendela.

Sehari-dua hari, hingga waktu bergulir mulai timbul masalah. Anak-anak saya ‘berulah’ karena merasa bosan, berebut minta perhatian, berebut ingin mengeluarkan keinginan-keinginannya. Saya dan suami harus memikirkan berbagai kegiatan dari pagi hingga malam selama physical distancing agar anak-anak merasa rumah kami tidak membosankan.


Selain dituntut juga untuk tetap fokus bekerja, karena kebutuhan di masa pandemi jauh lebih besar. Asupan makanan dan minuman harus lebih bernutrisi, ditambah suplemen, semua untuk menjaga imun tubuh agar tidak mudah terpapar virus Covid 19. Ditambah kebutuhan internet yang lebih besar dari biasanya.

Manfaat Internet di Rumah Saat Pandemi

Memasang Wifi IndiHome di Rumah




Ketika pandemi di rumah saja, kebutuhan internet memang menjadi kebutuhan pokok, karena sekolah, bekerja, bersosialisasi semua dari internet secara online. Jujur saja, di rumah belum memiliki wifi, kami hanya mengandalkan kuota. Sebab sebelum pandemi kebutuhan akan internet memang belum banyak.

Akibatnya kuota jebol selama pandemi, keputusan terbaik adalah memasang wifi. Tapi meski rumah saya di tengah kota, yakni Srengsengsawah-Jakarta Selatan, mungkin karena masuk gang dan lingkungan masih banyak lahan kosong, jadi belum banyak provider yang menjangkau. Satu-satunya provider yang bisa hanya IndiHome dari Telkom Indonesia. Jadilah saya dan suami sepakat memasang IndiHome wifi.




Anak-anak langsung gembira, mereka yang semula menonton youtube atau bermain game sangat dibatasi, sebab mahal sekali jika memakai kuota. Akhirnya bisa menonton lebih lama durasinya, tentu saja sebelum memasang IndiHome wifi saya  pesan ke anak-anak meski menggunakan wifi lebih bebas menonton, tetap harus memiliki batas-batas. Misal, saat hari sekolah beda durasinya dengan hari libur, anak-anak pun setuju.

Saya  dan suami langsung mendatangi kantor terdekat, meninggalkan nomor ponsel, besoknya dihubungi via WhatsApp oleh marketing IndiHome yang ramah, lantas diminta memilih  paket-paket IndiHome. Atas kesepakatan bersama, saya memilih paket yang paling hemat yaitu Internet+TV. Setelah itu mengisi data dan mengirim foto dengan identitas diri, keesokannya teknisi datang memasang IndiHome wifi di rumah.

Senangnya Ada Internet di Rumah Saat Pandemi




Setelah menggunakan IndiHome wifi teryata banyak manfaatnya ketimbang memakai kuota yang jelas boros (lucu ya, saya baru sadar, hehehe). Saya dan suami bebas bekerja tanpa khawatir kuota bengkak, sebagai penulis saya sangat terbantukan sekali, karena bisa browsing bahan-bahan untuk menulis dengan mudah.

Karena pandemi pekerjaan banyak menggunakan zoom juga lebih tenang, biasanya baru setengah jalan bisa tiba-tiba kuota habis, hehehe. Apalagi anak-anak, ada tiga anak setiap hari harus sekolah daring atau online, sangat terbantukan sekali. Termasuk juga ketika anak-anak harus mencari bahan-bahan pembelajaran secara online.

Selain bisa menonton youtube tanpa khawatir boros, dengan IndiHome kita bisa berlangganan canel TV yang sesuai dengan usia anak-anak dan tidak ada iklannya dong. Jadi merasa bersalah dulu anak-anak menonton TV gratis, meski tontonannya kartun, tapi iklan yang berseliweran sering menyuguhkan konten dewasa. Belum lagi kartunnya yang terbatas, tidak beragam, durasinya lebih banyak untuk iklan-iklan. Huhuhu, sungguh menyesal!

Saya juga bisa browsing aneka kegiatan edukasi bersama anak di youtube, seperti menonton cara membuat playdough yang aman untuk anak-anak, cara membuat kreativitas ketupat dari origami, cara membuat mainan dari barang bekas, dan banyak lagi. Asli, jadi semakin kreatif dan tidak membosankan di rumah saat pandemi dengan adanya intenet, apalagi yang selancar jaringan IndiHome wifi.

Dampak Positif Internet di Rumah Saat Pandemi Bagi Keluarga

Dan, tahukah apa dampak positif ketika rumah kami sudah memiliki IndiHome wifi?




Tidak hanya anak-anak yang terlihat senang meski di rumah saja, saya dan suami pun jadi lebih mudah bekerja dari rumah, emosi kami lebih terjaga karena sekeluarga memiliki kegiatan, bisa berkreativitas yang mengisi kejenuhan di rumah, bisa menonton beragam film-film bagus, bisa memperluas sosialisasi karena durasi online tidak dibatasi kuota.

Anak-anak yang biasanya jika sudah bosan belajar online, menonton film kartun yang itu-itu saja, bermain yang itu-itu saja, mulai cranky, mulai mencari perhatian, dan berakhir ribut kecil antara kakak dengan adik atau sebaliknya, sehingga membuat saya dan suami terpancing emosi karena lelah dan bosan juga. Sejak ada internet di rumah jadi berubah lebih happy, dan ini serius bukan sebuah cerita karangan seperti cerpen keluarga bahagia.

Kami berenam, yakni saya, suami dan empat anak kami melewati masa-masa pandemi di rumah saja jauh menjadi lebih baik ketika terpenuhi kebutuhan internet untuk browsing, bersosialisasi secara online, menonton beragam film bagus sesuai kebutuhan. Juga saat melewati masa penyembuhan terpapar Covid 19, internet menjadi salah satu media komunikasi dan hiburan di rumah saja.

Kini,  tidak terasa kami ternyata mampu melewatinya selama tiga tahun ini…

Alhamdullilah, pandemi pun akhirnya melandai, anak-anak mulai sekolah tatap muka, saya mulai bekerja secara offline, suami mulai berhubungan lebih longgar dengan dunia luar. Bahkan kami mulai piknik tipis-tipis ke kebun binatang ragunan, makan di luar, ke mall, bisokop. Lalu apakah intenet tetap sangat dibutuhkan? Sudah pasti, yes!

Sebab kami tidak bisa selalu piknik setiap liburan, karena pasca pandemi budget belum mencukupi, apalagi anak-anak sudah mulai membutuhkan biaya sekolah yang cukup besar. Maka hiburan di rumah adalah dengan tontonan film-film bagus, saya juga butuh mengedukasi dua anak saya yang kini sudah berusia jalan 4 dan 8 tahun dengan kreativitas seperti membuat playdough mencontoh di youtube.




Begitu juga dengan dua kakaknya yang kini tumbuh menjadi remaja dan ABG, keduanya butuh browsing tugas sekolah, sosialisasi dengan teman-temannya yang semakin banyak, dan lain sebagainya. Plus pekerjaan saya yang sangat membutuhkan riset-riset secara online untuk bahan menulis novel mau pun artikel di blog.

Masyaallah, jika ingat masa-masa tiga tahun berlalu, ada sedih dan juga syukur yang tidak terkira. Saya sekeluarga akhirnya bisa melewatinya dengan baik-baik, anak-anak bisa melalui tahap-tahap perkembangan usianya juga dengan baik. Fabi ayyi aalaa’i Rabbikuma tukazzibaan, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Huhuhu, asli saya jadi mau menangis ketika mengetik semua tulisan ini, merangkum perjalanan kami sekeluarga selama melewati masa-masa pandemi. Hidup memang harus sesuai perkembangan jaman, di mana saat ini era digital, eranya internet.

Mengapa Memilih IndiHome?

Sebelum menutup cerita ini, saya  ingin sharing sedikit, mengapa saya  keterusan memakai IndiHome meski provider lainnya akhirnya bisa merambah wilayah kami. Karena IndiHome memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:




1. Menyediakan paket yang sesuai kebutuhan dan kemampuan pengguna, seperti yang saya pilih merupakan Paket Dual Play, yaitu UseeTV dan Internet Fiber. Sebenarnya Paket Dual Play juga ada yang Telepon Rumah dan Internet Fiber, tapi saya sekeluarga tidak membutuhkan telepon rumah. Cukup telepon dengan menggunakan ponsel saja, dan ini bisa pakai Internet Fiber.

2. Ada banyak banyak saluran TV dari mulai channel nasional maupun internasional yang bisa diputar ulang  tayangan yang mungkin belum sempat kita tonton, misal karena sibuk. Putar ulang ini menggunakan fitur Play Back.

3. Jaringan IndiHome Wifi yang Stabil dan Cepat, katanya ini karena IndiHome menggunakan jaringan fiber optic. Jaringan fiber optic ini juga andal dalam cuaca apapun, sehingga tetap aman meski online dalam kondisi hujan dan petir.

4. Anti Virus Digital dengan Perlindungan Ekstra, IndiHome wifi memberikan perlindungan ekstra anti virus seperti serangan spayware, malware, dan virus lainnya. Jadi kerjaan saya aman, karena dulu PC saya pernah terkena serangan malware dan virus lainnya yang menyebabkan data-data lenyap.

5. Jauh lebih hemat, karena dengan semua fasilitas yang saya sebutkan di atas, saya cukup membayar Rp410.000 sebulan, dan pembayaran bisa melalui online maupun offline.

So, tepat sekali rasanya jika IndiHome kita sebut sebagai Internetnya Indonesia!

 

 

 

July 14, 2022 2 komentar
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose