Pasar Tumpah Grand Depok City : Hiburan Warga Dan Ladang Bisnis

by - December 03, 2016

Sisi bagian belakang  Pasar Tumpah yang tidak sepadat bagian depan
Pagi ini saya bersama Nunu Halimi, teman blogger  yang kebetulan lokasi rumahnya tidak jauh dari lokasi rumah saya, menuju Pasar Tumpah. Hal yang sudah lama kami rencanakan, tetapi baru terlaksana pagi ini. Padahal lokasi Pasar Tumpah tidak begitu jauh, yaitu di Grand depok City atau lebih ngetop disebut GDC. Tetapi, biasalah emak-emak penuh tugas negara, selain juga jadwal sampingan kami  yang agak padat (tsaaah).

Rencana jalan pukul enam pagi, jadi molor nyaris pukul tujuh pagi. Alhamdullilah, cuaca masih terasa sejuk di kulit. Mungkin karena efek agak mendung, sempat kawatir juga sih kalau tiba-tiba hujan turun tak terduga seperti akhir-akhir ini. Tetapi, masa mau diundur lagi?Maka cus’lah kami dengan motor menembus pagi dengan semangat. Memang apa sih, tujuan kami ke GDC? Kok, sampai spesial begini, hehehehe.

Penasaran saja, katanya Pasar Tumpah ini sudah menjadi trend center pasar model bazar di Depok, khususnya masyarakat GDC. Di dalam pikiran saya, pasti sama saja seperti model Pasar Jumad di wilayah Cilandak-Jakarta Selatan yang menjual aneka fashion, play ground anak, kulineran. Cuma kata temen yang tinggal di GDC, kalau Pasar Tumpah jauh lebih lengkap dari bazar dadakan lainnya. Karena area untuk Pasar Tumpah itu memang luas sekali.


Kuda Tunggang
Sampai di tengah jalan hujan turun, untung bawa jas hujan. Berdua tetap meluncur meski hujan turun. Alhamdullilah, hujan reda begitu mendekati GDC. Saat meluncur ke pemukiman GDC...Olalala! Terlihat dari jauh jajaran motor, mobil yang diparkirkan, tenda warna-warni dan kuda tunggang serta delman. Beneran ini mah, bener-bener super lengkap banget bazarnya. Tenda fashion, berjajar paling menonjol. Berarti gak salah riset yang memberi info bahwa bisnis fashion itu menduduki peringat pertama paling menjual.

Pasar Tumpah Hiburan Warga Depok

Pasar Tumpah
Setelah parkir, kami berjalan kaki menyusuri tenda demi tenda. Mengamati orang yang berlalu lalang, banyak satu keluarga yang sengaja piknik. Mereka mengajak anak-anak naik delman, menikmati, kulineran. Saya dan Nunu yang tentu saja belum sarapan, jadi tergoda untuk mampir ke tenda pecel yang ramai pengunjung. Untung, masih ada dua kursi yang tersisa.

Pecel Rp8000
Kami memesan dua porsi pecel, sementara minumnya saya pesan teh manis panas, Nunu teh tawar hangat. Seporsi pecel berisi aneka sayuran, tempe kering, serundeng, peyek kacang dan kerupuk legendar...endes banget! Apalagi ditemani teh manis panas, udara agak-agak mendung. Tidak lupa gorengan, kami memesan gorengan tahu Semarang yang legendaris itu, tahu baso. Tahu kulit yang dalamnya aci menyerupai baso, rasanya gurih. Kalau dimakan saat panas, enak betul.

Tahu Baso khas Semarang Rp3000
Pecel seporsi lengkap dibandrol harga Rp8000, teh manis panas segelas Rp2000, tahu baso Semarang Rp3000. Perut sampai kekenyangan rasanya, sehabis makan kami pun melanjutkan jalan-jalan lagi. Saya tertarik membeli pashmina yang kalau beli di Thamrin City seharga Rp25.000, di sini dibandrol Rp30.000, lumayan lah buat eksis hahahaha.

Baju second banyak peminatnya
Tidak hanya pakaian baru loh, pakaian bekas di Pasar Tumpah juga ada, dan dibandrol harga Rp5000 sampai Rp15.000! Yang beli? Buanyak, bahkan yang beli wanita-wanita modis gitu.  Karena memang kwalitas dan modelnya bagus-bagus, apalagi kalau kita bisa memilihnya.Tipsnya datang lebih pagi kalau mau dapat yang masih oke, karena kalau sudah siang tinggal sisa kali ya. Sisa-sisa pilihan pembeli lain.


Cuaca ternyata bertambah cerah, kami pun melangkahkan kaki semakin jauh. Area Pasar Tumpah benar-benar luas, puas deh jalan-jalan ke sini. Kalau Anda ingin mencarikan si kecil hewan peliharaan di sini juga ada, dari keong kecil yang cangkangnya dilukis warna-warni, anak bebek, anak ayam, sampai anak kelinci. Kalau kulineran gak usah disebutin deh, ya. Banyak sekali, aneka rupa kuliner ada sepertinya.

Pasar Tumpah Ladang Bisnis Masyarakat

Selain jalan-jalan cuci mata, sarapan, kami juga menyempatkan diri untuk tanya-tanya tentang berjualan di Pasar Tumpah. Ternyata terdapat dua sistem (kami tanya dari dua sumber atau dua penjual), pertama sistem bayar lokasi senilai Rp1.000.000 dan setiap bazar atau even Pasar Tumpah dikenakan bayar Rp10.000. Kedua sistem datang langsung bayar sebesar Rp50.000, semua mungkin tinggal pilihan pedagang maunya yang mana.


Tetapi tentu saja Pasar Tumpah yang diadakan setiap minggu ini sudah menjadi ladang bisnis warga, entah warga Depok atau pun luar Depok. Beberapa pedagang ada yang datang dari Bogor. Minat masyarakat akan Pasar Tumpah yang  menjadi obat rindu piknik, rindu hiburan, menjadi gayung bersambut bagi para pedagang kaki lima di sana. Sehingga Pasar Tumpah menjadi lokasi hiburan dan bisnis yang saling mendukung.

Meski sedikit disayangkan (menurut subyektifitas saya) kondisi yang masih rancu alias jumlah pedagang yang tumpah ruah (mungkin karena itu dinamankan Pasar Tumpah) membuat area atau jalan di sekitarnya kurang nyaman buat jalan kaki, apalagi jika bawa anak-anak. Dan, mungkin juga agak mengganggu warga seputar GDC ya, sebab untuk keluar rumah melewati area Pasar Tumpah itu macet habis.

Untungnya hanya diadakan seminggu sekali, dan disambut hangat oleh masyarakat. Terbukti dengan membludaknya pengunjung Pasar Tumpah. Cuma rasanya akan menjadi lebih asyik jika dibikin sedikit lebih telatur, sehingga warga yang datang untuk mencari hiburan, benar-benar menikmati Pasar Tumpah.


You May Also Like

24 komentar

  1. Halo mba Eni. Aku pernah lewat aja. Kayaknya asyik buat jalan2 dan belanja ya. Harganya terjangkau pula :)

    ReplyDelete
  2. Asyik banget ya Mbak, ada macam-macam di sana. Aneka suku juga komplit. Jualannya juga unik-unik. Mau cari benda khusus, semua ada. Mungkin kecuali buku bekaz ya

    ReplyDelete
  3. aku paling seneng datang ke pasar begini :D.. di jakarta timur deket rumahku jg ada, tiap minggu mbak.. deket pulomas... itu aku sesekali dtg... kemarin aku kesana, ada dong yg jual winter coat, bener2 winter coat buatan Luar, yg masih sangat bgs, cuma ada noda dikiiiiiit di tangannya, dan itu jg ga jelas2 amat.. hrgnya cuma 150rb ajaaah! hahahaha, aku lgs borong 3 biji, beda model dan warna :D.. kebetulan mw ke jepang, lumayan bgtttt kan dpt jaket musim dingin keren begitu :D.. makanya aku paling suka dtg ke pasar gini.. kita suka dapet barang2 keren dngan harga super duper miring :D

    ReplyDelete
  4. Ternyata di mana-mana ada pasar tumpah :D
    Kalau di tempatku, di depan perusahaan setelah hari gajian, pasti trotoar jalan di beberapa perusahaan, dijadikan pasar, hihihihihi, dan memang harganya murah-murah :D

    ReplyDelete
  5. halo mbak Eni, saya blogwalk lagi hehehe.
    mampir lagi dong ke gariswarnafoto[dot]com, cuma sayang belum ada konten baru.
    yuk arii, salam blogger

    ReplyDelete
  6. Di tiap daerah kyknya ada ya pasar semacam ini, cuma beda penamaanya. Kalau di Malang namanya pasar minggu jrn memang cuma tiap minggu

    ReplyDelete
  7. Seneng deh main-main nengokin pasar tumpah begini. Biasanya suka nemu barang-barang unik yang murce :D.

    ReplyDelete
  8. Komplittt bener, ada kuda tunggangnyaaaa

    Aku malah baru tahu pasar tumpah, boyolali belum ada

    ReplyDelete
  9. Mbaaa, pecel sama tahu baksonya menggoda bangettt *langsung laper

    ReplyDelete
  10. Seneng juga kalo ada pasar tumpah ginii...kesempatan para emakers berburu barang murmer.

    Tapi sedihnya,
    Abis ada pasar, selain bikin macet juga jadi banyak sampah.

    T.T

    ReplyDelete
  11. Pasar tumpah ini tiap wiken kah? Sama dgn waktu CFD kah? AKu selama ini blm pernah ke CFD DEpok soalnya hehe TFS

    ReplyDelete
  12. salah fokus sama si kelinci, hihi kalau di tempat saya pasar seperti ini namanya pasar sengol mba :)

    ReplyDelete
  13. AKu baru denger ada pasar tumpah, namanya lucu hihi. Yang kutau biasanya pasar malam.
    Seneng ya, jualannya aneka macam, komplit.

    ReplyDelete
  14. Aku pernah lewat sini Mbak, mungkin Aku lewatnya udah agak siang kali yahh jadi udah sepi.

    ReplyDelete
  15. kalo ke pasar tumpah suka laper mata... bnyk barang2 murmer n makanan enakk

    ReplyDelete
  16. Temanku jualan di pasar tumpah seperti ini. Hasilnya lumayan lho bisa buat biaya dia kuliah S2.

    ReplyDelete
  17. Selalu suka pasar tumpah ruah begini soalnya selain banyak kuliner enak yang dijajakan, juga banyak barang-barang lucu-lucu yang harganya murah. Sayangnya aku di Ciledug belum pernah nemu pasar tumpah begini.

    ReplyDelete
  18. Gini nih yang bikin seneng tapi juga jebol dompet
    secara murah-murah banget ya bun, di Mangkang, Semarang juga ada. Suka banget murah2 gitu

    ReplyDelete
  19. yg tau jualan disitu ada biaya atau engga cht aku ya karna aku mau jualan disitu wa:081617576754

    ReplyDelete
  20. Aq tinggal dkt situh srkalipun blm pernah dtng hahaha...malah seringnya ke pasar tumpah minggu di dkt pemda bogor yg skrng pindah ke pakansari

    ReplyDelete
  21. Akhirnya aku baca secara lebih lengkap. Padahal GDC ini selalu dilewati kalau mau ke stasiun Depok, dekaaaaaattt banget sama rumah. Tapi mampir pun belum pernah.

    ReplyDelete