Menulis Ditengah Mengasuh Bayi

by - October 19, 2015



Pendar- 11 Bulan
Lahirnya Putra ke4 saya, Pendar pada tanggal 17 November 2014, adalah anugerah yang begitu kami syukuri. Karena sebelumnya, anak ke tiga  saya, Alm Gibran, diambil kembali olehNya, di usia 5 bulan, pada tanggal 15 Agustus 2012

Sejak hamil anak ke4, semua aktifitas saya batasi, hanya fokus pada kondisi janin sampai lahir kelak. Karena hamil anak k4 ini, saya berusia 37tahun. Juga sepotong trauma atas  kelahiran sebelumnya, alm Gibran. Maka  menjaga kesehatan menjadi no satu!

Mengurangi berbagai aktifitas, termasuk aktifitas menulis. Sebab, jika sudah menulis...hobby begadang saya muncul otomatis. Saya bisa tertidur jam 2 pagi, dan ini tidak baik buat bumil.

Alhamdullilah sebelum hamil, saya sempat menulis naskah Learning To Love yang diminta GPU Amore, dan terbit menjelang lahiran. Rejeki Bayi hehehehe

Setelah melahirkan bayi laki-laki yang tampan, sehat dan montok, aktifitas saya di dunia tulis menulis semakin terhenti. Karena pasca melahirkan, saya mengasuh bayi sendiri, full ASI, meski pengasuhan kedua kakaknya dibantu suami.

MPasi Homemade Pendar
Memasuki masa MPasi, ditambah pendar sudah bisa berjalan di usia 9 bulan. Kondisi semakin crodit..
Sibuuuuuk...
Belum lagi saya masih harus menghandle OS buku yang dikelola bareng suami. Huhuhu...menulis seperti menggantung di atas langit. Keletihan membayang di wajah saya. 
Jika bercermin...mata ini seperti mata panda, hobby merawat diri sirna
Dan, saya begitu rindu MENULIS
saya rindu kumpul-kumpul dengan teman-teman





Pendar yang sering sabotase Laptop Ibunya

Karya teman-teman yang wara wiri di fb, berjajar di toko buku
membuat saya mulai menyadari...
Dulu anak pertama, kedua, ketiga...mengandung-melahirkan-mengasuh bayi sendiri, saya tetap menulis, berkarya.
Mengapa yang ke4 saya justru tenggelam???





Ternyata, jawabannya..saya terlalu memfokuskan diri dengan over, karena saya pernah kehilangan...
saya harus menghapus kerinduan saya terhadap MENULIS, pasti bisa
Tapi, setiap hari saya membuat MPasi, bermain dengan bayi, ritme ASI Pendar yang tak henti dan...mengurus OS buku
Lalu kapan waktu menulis?
Imajinasi saya buntu
Saya harus mulai dari mana
Help...

Maka suatu hari, pulang dari toko buku untuk membelikan pesanan pembaca, yaitu novel saya: Learning To Love. Saya membeli beberapa novel, mulai membeli koran Kompas minggu lagi, membeli majalah wanita...
Ini saya sebut sebagai POWER, dengan membacanya, mempelajarinya

Mulai rajin merawat diri lagi
Dan ..trantaaaaaaam:
Selain mulai terpacu merawat diri lagi karena melihat model-model di majalah wanita, tsaaah
Jadilah satu CERPEN yang saya ikutkan dalam sebuah lomba di majalah wanita
Dalam seminggu terwujudlah 38 halaman calon novel...
Soal menang maupun jodoh terbit belakangan, yang terpenting saya sudah menemukan imajinasi yang menguap, sudah tahu memulai dari mana, dan..waktu menulis
Kapan itu???

Setiap malam begitu Pendar tertidur pukul 21.00 wib saya mulai menulis ssampai pukul 23.00 wib atau sampai  pukul 24.00 wib.
Sebenarnya sih, sampai pukul 24.00 wib sedikit jarang, karena saya tidak mau masuk ke ritme hidup begadang. Menjaga kesehatan diri dan kondisi ASI agar tetap full.
Tapi jangan dipikir, saya cuma asyik menulis di waktu itu ya. Sesekali tetep ada teriakan dari kamar: ASI, bahkan saat menulis blog ini juga diiringi ASI.

Yeah...yang terpenting adalah menjalani dengan enjoy, maka kendala yang ada...hanya kerikil kecil yang terasa mudah dilewati

Saya rindu kopi dan buku-buku saya

Ini karya terbaru saya tahun 2014, sepanjang tahun 2015..vacum



Rindu kumpul dengan teman-teman



You May Also Like

0 komentar