14 Rumah Sakit Yang Menggunakan Vaksin Palsu

by - July 16, 2016

Sumber gambar: Google
Setelah digegerkan vaksin palsu, lalu  terungkap pelaku vaksin palsu hingga Menkes mengumunkan vaksin apa saja yang sekiranya dipalsukan. Maka kini kembali digegerkan rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu. Yang terungkap cukup banyak juga, yaitu 14 rumah sakit. Bisa dibayangkan bukan, berapa korbannya anak-anak yang divaksin palsu, berapa kerugian secara materi, jika itu sudah berjalan cukup lama dan bisa saja setiap rumah sakit memiliki banyak pelanggan yang divaksin.

Berikut ini rumah sakit yang diumumkan Menkes menggunakan vaksin palsu:
  1. RS Dr.Sander (Cikarang)
  2. RS Hosana (Jalan Pramuka bekasi)
  3. RS Bhakti Husada (Terminal Cikarang)
  4. RS Hosana (Lippo Cikarang)
  5. RS Sentral Medika (Jalan Industri Pasir Gombong)
  6. RS Puspa Husanda
  7. RS Karya Medika (Tambun)
  8. RS Elisabeth (Narogong Bekasi)
  9. RS Kartika Husada (Jalan MT Haryono Setu Bekasi)
  10. RS Sayang Bunda (Pondok Ungu Bekasi)
  11. RS Multazam ( Bekasi)
  12. RS Harapan Bunda (Kramat Jati, Jakarta Timur)
  13. RRS Permata (Bekasi)
  14. RSIA Gizar (Villa Mutiara Cikarang)

Kalau ditilik dari nama rumah sakitnya satu label rumah sakit memakai vaksin palsu ke cabang lainnya ya, seperti RS Hosana  cabang Jalan Pramuka bekasi, cabang Lippo Cikarang. Berarti mereka memakai satu distributor.  Dan, sepertinya kalau menurut pengamatan awam saya rata-rata wilayah rumah sakit yang terduga memakai vaksin palsu sekitar Bekasi-Tambun-Cikarang, apakah ini berarti distributor vaksin palsu memang mengincar wilayah tersebut? Mengapa ya?

Duh, berbagai pertanyaan masyarakat awam seperti saya begitu banyak dan butuh jawaban. Namun dengan terungkapnya nama-nama rumah sakit yang terduga menggunakan vaksin palsu ini sudah membuat masyarakat puas-lega? Setelah sebelumnya memang mereka begitu menunggu-nunggu hal ini terungkap secara gamblang.

Waktu saya sharing tentang tanggapan para ibu tentang vaksin palsu mereka menanggapi dengan berbagai macam opini. Ada yang cemas  menebak-nebak, ada menyerahkan segalanya kepada Tuhan, ada yang marah, ada yang kecewa kepada pemerintah karena sampai kebocoran masuknya vaksin palsu ke rumah sakit dan rakyat menjadi korbannya, dsb. Tapi intinya mereka menunggu-menuntut info rumah sakit mana saja yang menggunakan vaksin palsu.

Jajaran pemerintah terutama Menkes dan kepolisian bekerja hingga perlahan terungkap mulai dari pelakunya-jenis vaksin yang dipalsukan sampai rumah sakit mana saja yang menggunakan vaksin palsu. Lalu apakan masyarakat yang menjadi korban kemudian menjadi lega, tenang dan merasa aman?

Ternyata tidak semua, seseorang menceritakan karena rumah sakit tempat anaknya divaksin masuk dalam daftar 14 rumah sakit yang diduga menggunakan vaksin palsu, maka dia mengikut press release dirumah sakit tersebut. Rumah sakit tersebut mengakui menggunakan vaksin palsu sejak 2015 dan hanya satu jenis vaksin, sementara yang mendapat penggantian vaksin ulang gratis hanya 45 anak berdasarkan data rumah sakit
.
Mengapa si Ibu merasa kecewa-tidak percaya?

Karena vaksin palsu disinyalir ada yang beredar sejak 2008, ada yang menginfokan sejak tahun 2010, lalu  mengapa mengambil mudahnya tahun 2015? Ini tahun 2016 baru pertengahn tahun, dan kok bisa hanya 45 anak, apakah itu akurat? Apakah itu jujur? Apakah semuanya itu benar adanya, tidak membohongi masyarakat? Bagaimana kalau semua itu tidak akurat?

Masyarakat masih digelisahkan oleh pertanyaan-pertanyaan itu dan itu real. Sementara saya hanya bisa bersyukur anak-anak saya tidak masuk diimunisasi di rumah sakit yang disinyair memakai vaksin palsu, bersyukur tinggal di Jakarta Selatan bukan di wilayah yang dihantuin vaksin palsu itu. Namun sebagai seorang ibu saya bisa merasakan kegelisahan banyak ibu akan anak-anak mereka, harapan saya semoga kegelisahan ini mendapat tanggapan dan penyelesaian dari jajaran terkait secara adil, Aamiin.

Sebab bagaimana pun masyarakat yang menjadi korban memiliki hak untuk itu, hak pertanggungjawaban dari rumah sakit dan pemerintah. Sekedar info buat masyarakat yang menjadi korban vaksin palsu dan tidak tahu harus bagaimana-bisa menghubungi atau konsul dengan YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia).

Dan masyarakat masih menunggu info rumah sakit berikutnya dari daerah yang diduga beredar vaksin palsu seperti yang pernah saya tulis dalam artikel ini: 

12 Daftar Vaksin Yang Dinyatakan BPOM DIPALSUKAN


You May Also Like

7 komentar

  1. ophi ziadah: bener, mba Ophi krn seperti yang kutulis di artikel sebelumnya ini baru wilayah cikarang-bekasi-tambun, di luar masih banyak daerah yang disebutkan masuk dalam dugaan masuknya vaksin palsu cuma blm diketahui rumkitnya. harus kerja cepat ya

    ReplyDelete
  2. Sebagai bahan info dari berbagai sumber yang saya baca, semoga bermanfaat. BPOM (Badan pengawas Obat dan makanan) memberi pernyataan ada 12 vaksin palsu memiliki merk dagang PT Glaxo Smith Kline (GSK), PT Sanofi Grup, dan PT Biofarma yang dipalsukan dan kedua belas vaksin palsu itu, menurut Plt Kepala BPOM, Drs.T.Bahdar Johan H. APT,M.Pharm, telah ditemukan di daerah:
    Jabodetabek
    Surabaya
    Denpasar
    Bandung
    Pekanbaru
    Palu, Mataram
    Yogyakarta
    Subang

    ReplyDelete
  3. ria mustika:Aamiin, iya ini masih banyak kota yang belum diselidiki tuntas lagi mba

    ReplyDelete
  4. Mbak saya kok kyknya ngrasa distribusinya lbh luas dr seputaran Bekasi ya? :(
    Saya jg was2 nih, meski saya percaya dua klinik tempat anak2 saya biasa imun insyallah aman, tapi tetep ngrasa khawatir sama anak2 yg lain gtu....

    ReplyDelete
  5. April Hamsa: Iya mba, jadi kawatir juga kalau klinik2 kena ya, tapi ini hny untuk imunisasi yang mahal2, yg dasar apalagi di puskesmas aman

    ReplyDelete
  6. Nah, ini daftar yang ditunggu-tunggu oleh adik saya. Dari kemaren dia sempat galau, mau imunisasi anaknya dimana. Soalnya takut palsu.

    ReplyDelete
  7. Nurul Fitri Fatkhani: Kalu masih imunisasi dasar yang wajib di puskesmas saja mba, lebih aman krn distrib langsung dr pemerintah.

    ReplyDelete