Kekuatan Marketing Digital Strategy Dalam Menunjang Promo Produk UKM

by - November 30, 2016


Exploring The Content Marketing Strategs Online VS Offline Business
Mendapat undangan dari MB Communication – Indoblognet dalam acara Smesco Digipreneur Day dengan tema acara: Exploring The Content Marketing Strategs Online VS Offline Business, tentu merupakan kesempatan yang yang baik buat saya. Selain blogger, saya juga pemilik owner OS Buku, membahas tentang strategi yang tepat dalam berpromosi di media digital pasti merupakan ilmu yang harus dikuasai oleh para pengusaha kecil maupun besar. Apalagi sekarang, Digital marketing kini menjadi perhatian besar dunia usaha

Smesco Digipreneur Day kali ini adalah yang ke empat kali digelar oleh MB Communication – Indoblognet bekerja sama dengan LLP KUKM Smesco Rumahku. Bertempat di Galeri Indonesia Wow, Smesco, Jalan Gatot Subroto kav 94. Talkshow yang menyajikan studi kasus pemasaran offline dan online ini menghadirkan pengusaha binaan UKM LLP KUKM Lisma D Gumelar yang memiliki usaha fashion muslimah untuk wanita dewasa, Rumah Ambu; Derry Darmawan, manajer digital Bursa Sajadah Online yang menjalankan pemasaran secara offline dan online, serta Bang Edwin Syarif Agustin, konsultan digital marketing yang akan menganalisis karakteristik chanel-chanel di media digital serta peluangnya agar memberikan hasil maksimal, terutama untuk mendorong transaksi.


 Lisma D Gumelar – Rumah Ambu

Lisma D Gumelar
Wanita cantik asal Bandung yang merupakan istri dari pelawak dan anggota DPR: Miing alias Deddy Gumelar ini sebelum Rumah Ambu sebesar sekarang, memulai usahanya dari nol. Ibu Lisma yang kini menjabat sebagai ketua ikatan perancang busana muslim dan anggota UKM mendirikan Rumah Ambu sejak tahun 2006. Berawal dari hobby mendisain bajunya sendiri hingga banyak teman yang menyukai disainnya. Akhirnya menjadi bisnis yang serius dalam wadah bisnis yang dinamai Rumah Ambu.

Rancangan Lisma D. Gumelar
Rumah Ambu memang identik dengan prodak baju muslim, tetapi tidak hanya menyediakan baju muslim. Terdapat juga baju-baju yang diperuntukan bagi wanita tidak berhijab, namun tetap terlihat sopan dengan detail baju yang didisain oleh Ibu Lisma. Sehingga  pasar Rumah Ambu menjangkau lebih luas lagi, apalagi disain yang dibuat Ibu Lisma tidak secara massal. Tetapi, setiap disain dibuat secara terbatas atau segmented membuat si pemakai merasa ekslusif. Tingkat membuatnya juga sulit, karena banyak prodak yang ditangani secara manual, seperti memasang aplikasi payet, manik.

Meski pemasaran dengan media digital saat ini sangat meruyak, tetapi Ibu Lisma pernah mengalami kekecewaan karena disainnya yang diupload secara online ditiru dan dijual dengan harga jauh dibawah standart. Akibat pengalaman ini beliau membatasi mengupload prodak-prodaknya dan memilih menjual langsung dari rumah produksinya di Bandung. Kemudian merambah pameran-pameran di Indonesia dan luar negeri sehingga Rumah Ambu tetap bertahan pemasarannya.

Sebab Rumah Ambu selain sebagai bisnis pribadi Ibu Lisma yang didukung suami, juga merupakan mata pencarian ibu-ibu di sekitarnya yang dijadikan pekerja di Rumah Ambu. Total semua pekerja yang dimiliki Rumah Ambu  ada 29 orang, rata-rata mereka ibu rumah tangga yang dilatih memiliki keahlian seperti: memasang payet. Tentu saja usaha-usaha seperti ini perlu dukungan karena membuka lapangan pekerjaan bagi kaum wanita.

Derry Darmawan, Manajer digital Bursa Sajadah Online

Bapak Derry
Bapak Derry yang merupakan Manager Digital Bursa Sajadah Online sharing tentang bagaimana Bursa Sajadah merambah pasar online. Bursa Sajadah semula hanya toko offline yang didirikan tahun 1998 untuk memenuhi perlengkapan muslim dan oleh-oleh haji berserta umroh, masuk ke pasar online baru tahun 2015. Ketika memasuki pasar online, Bursa Sajadah menyambungkan antara offline dan online. Sehingga calon customer memiliki kepercayaan penuh dan customer tidak berpaling, menjadi pelanggan tetap.

Jadi meski memiliki toko offline, online sangat penting. Online mencangkup web, blog, sosmed dan affiliansi, sehingga promo prodak yang kita pasarkan maksimal mencapai target pasar jauh lebih luas dari offline. Selain itu, siapa peminat prodak, jenis usia, dan lain-lain akan mudah diketahui sehingga mudah untuk memonitoring pasar butuh apa. Namun demikian, dalam online  harus diperhatikan hal-hal seperti: fast respon, melayani chat calon customer atau customer, foto prodak yang maksimal. Sebisa mungkin foto jangan memanifulasi customer, karena ini akan menghilangkan kepercayaan mereka untuk bertransaksi lagi atau custmer akan memberi komen negatif terhadap produk yang dibelinya.

Edwin Syarif Agustin, Konsultan Digital Marketing

Bapak Edwin SA
Bapak Edwin SA adalah  principal and head of consulting Bangwin Consulting, beliau sharing bahwa banyak orang sudah bosan dengan melihat tayangan iklan. Maka cerita atau konten yang apik saat ini menjadi utama dalam hal mempromokan prodak. Untuk itu diperlukan konten editor di dalam web bisnis online, menjalin koneksi dengan calon customer. Karena bisnis online tanpa konten dan koneksi ke calon customer seperti toko yang kosong.

Ada pun koneksi tersebut, seperti melayani komplain customer dengan cepat, merespon setiap calon customer yang akan membeli atau sekedar bertanya. Apabila sudah terjadi transaksi, menanyakan pihak customer; Apakah paket atau prodak yang diterima dalam keadaan baik-baik? Apakah customer puas, dan lain sebagainya. Komunikasi seperti ini akan menjadi koneksi yang sangat kuat sehingga toko online kita juga bisa bersaing di pasar.

Bagus Rachman - Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM

Sebelum ke acara akhir foto coaching,  Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM, Bapak Bagus Rachman  mengulas tentang strategi LLP KUKM Smesco Rumahku, Rumahnya UKM dalam mempromosikan dan memasarkan ribuan produk UKM yang telah menjadi mitra binaan. Saat ini, SMESCO Rumahku memiliki lebih dari 100 ribu jenis produk UKM yang dipasarkan secara retail di galeri Indonesia Wow, paviliun daerah dan secara online di Smescotrade.com yang baru dua tahun dikembangkan.

Bagus Rachman
“Kami selalu memperhatikan kualitas. Semua produk yang tampil baik di Galeri Indonesia Wow maupun Smescotrade telah melalui proses kurasi. Produk-produk kami pun unik, handmade, dan 100 persen hasil karya perajin Indonesia,” ungkap Bagus Rachman.

Salah satu prodak UKM di Galeri Indonesia WOW
Saat ini juga terus melakukan berbagai terobosan dan membangun jaringan pemasaran ke pasar ekspor. “Kami membuka akses pasar dan memfasilitasi bertemu dengan buyer potensial,”ujar Bagus Rachman. Makanya, UKM yang menjadi mitra binaan LLP KUKM senantiasa didorong meningkatkan kualitas produk yang berdaya saing di manca negara. Jika UKM sudah melek digital dan bisa mengoptimalkan content marketing dalam pemanfaatan saluran digitalnya, tentu akan lebih mempermudah dalam mendapatkan potensi buyer sekaligus menangkap selera dan tren konsumen.

Prodak UKM di Galeri Indonesia Wow
“Kami terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait bidang promosi seperti kalangan digitalpreneur ini sehingga produk-produk UKM kita bisa lebih dikenal, digemari dan dicintai oleh berbagai lapisan masyarakat,” tambahnya. Bahkan, tergambar sebuah gagasan besar suatu saat kelak Smesco akan menjadi mall prodak UKM dalam negeri yang sangat lengkap, dan menjadi tujuan utama masyarakat lokal maupun asing.

Sefa Firdaus
Acara pun ditutup dengan workshop foto prodak yang dibimbing langsung oleh fotografer profesional Sefa Firdaus. Bersama komunitas fotografer 52 wfpp, UKM Smesco, netizen dan blogger akan dibekali teknik memotret foto produk yang menarik untuk bisnis dan bisa juga dioptimalkan untuk kegiatan buzzering (influencer) di media sosial sehingga prodak yang disampaikan bisa menjadi fokus.




You May Also Like

18 komentar

  1. Aku 0ernah ke Galery Indonesia Wow. Produknya keren kereennn.

    ReplyDelete
  2. Gagal fokus sama kursinya, bagus banget

    ReplyDelete
  3. Menilik cerita narasumber jadi pengen juga memulai usaha.. Berawal dari usaha kecil2an kalo ditekuni bisa besar dan sukses.

    ReplyDelete
  4. Bagus nih acaranya, nambah ilmu marketing ya mbak :)

    ReplyDelete
  5. Semakin kreatif ya pengrajin Indonesia. Salut banget dengan beliau2.
    semoga selalu menginspirasi.

    ReplyDelete
  6. Wah, ada guru saya (eh guru kita kali) Mbak Sefa Firdaus :)
    saya member yang jarang setor (tapi tetep belajar) nih guru fotoku :)

    ReplyDelete
  7. Ternyata istrinya Miing, seorang pengusaha fashion ya..? Saya baru tau..hihihi

    ReplyDelete
  8. Wah kreatif sekali..keren. Bangga deh sama karya anak bangsa.

    ReplyDelete
  9. Acaranya bagusss sayangnya ga bisa ikut padahal butuh belajar buat pengembangan UKM dan bisnis online. Thank you for sharing mbak

    ReplyDelete
  10. Kayanya asik ya main-main ke SMESCO cuci mata sambil belanja-belanja.. Produk-produk UKM kita keren-keren ya Maaaak

    ReplyDelete
  11. Ooo baru tau kalau beliau ini istrinya Miing
    BTW skrng UKM2 di Indonesia makin keren2 krn banyak adahnya ya mbk? TFS :)

    ReplyDelete
  12. Produk UKM nya bagus2 yaa mba.. narasumbernya juga hebat-hebat yaa

    ReplyDelete
  13. Salfok ke istrinya Miing, cantik banget. Baru tau sekarang, hehe.

    ReplyDelete
  14. Rumah Ambu bagus ya bisa memberdayakan 29 ibu ibu. Harus didukung :)

    ReplyDelete
  15. Kapan ya blogger daerah kayak saya bisa datang ke even penting spt ini,,😉

    ReplyDelete
  16. selamat datang di dunia digital marketing ya... penting untuk tahu strategi2 ini.. thx untuk sharingnya, Mbak :)

    ReplyDelete
  17. Bener jg ya. Meski pny toko offline. Tetep penting jg yg online

    ReplyDelete
  18. Acaranya bagus.... Semoga ke depannya di Jawa Timur ada acara seperti ini

    ReplyDelete