5 Barang Koleksi Pribadi Di Rumah

by - November 30, 2018



Kira-kira semua orang punya barang koleksi pribadi gak ya? Setahu saya sih, cukup banyak orang yang memiliki barang koleksi pribadi yang ada di rumah. Misalnya Bapak saya, beliau memiliki barang koleksi pribadi mulai dari aneka pusaka (keris, tombak) sampai hewan peliharaan (ayam, burung). Begitu juga dengan kakak saya yang punya barang koleksi berupa barang-barang antik.

Seisi rumah kakak saya dari depan hingga belakang, penuh barang koleksinya, karena antik gitu jadi berkesan mistik. Tetapi  namanya hobby jadi buat dia itu keindahan dan bukan hal yang menakutkan. Meski sesungguhnya diantara koleksinya memang ada yang benar-benar menyeramkan dan beraura mistik, seperti sebuah pedang dari jaman VOC yang dikoleksi kakak. Konon, pedang itu sudah memakan korban, hiiiiiih.

Alhamdullilah, barang koleksi pribadi saya di rumah tidak berbau mistik, hehehe. Mau tahu, barang apa saja yang saya koleksi di rumah dan mengapa saya mengoleksinya? Saya ceritain satu-satu ya:

1. Buku
Bukan rahasia lagi dunia saya dekat dengan  buku dari mulai penulis buku, jualan buku hingga mengoleksi buku. Buku-buku yang saya koleksi adalah buku-buku yang tidak banyak dimiliki orang seperti novel lawas dan buku-buku dongeng anak. Karena saya suka buku-buku yang sudah jarang, susah dicari atau tidak diterbitkan lagi dan sejak kecil saya sudah jatuh cinta dengan dongeng-dongeng HC Andersen.

2. Pernak-Pernik Anak-anak sejak lahir
Saya memiliki entah pakaian, sepatu, sampai bekas tali pusat anak-anak saya, karena sesungguhnya saya seorang ibu yang romansa. Senang mengenang atau mengingat hal-hal yang spesial, buat saya setiap kelahiran anak-anak sesuatu yang kelak akan jadi kenangan indah. Pernak-pernik mereka sejak lahir seperti jejak yang tidak dusta, bahwa semua anak-anak saya melewati tahap-tahap dari seorang bayi bersama ibunya.

3. Aksesoris Etnik
Wuhaa, kalau tidak dicegah, ditahan, mungkin saya susah berhenti beli aksesoris etnik, dan ini sejak saya gadis. Dulu saya sering lama-lama di Pasa Raya Blok M cuma buat mantengin perak-perak dan membelinya kalau uang sudah cukup, maklum dulu mahal bener. Ke Yogya pasti saya akan ke Kota Gede, keluar masuk pengerajin perak.

Perhiasan perak dari gelang, kalung, liontin, anting, dan lain-lain saya punya dan sebagian hilang karena menikah berpindah-pindah tinggal, hiks.Selain perak, aksesoris dari kayu, kulit penyu, batu, dan lain-lain. Saat ada satu lemari saya berisi aksesoris etnik.

Kenapa saya koleksi aksesoris etnik? Karena saya suka sekali dengan keindahan aksesoris etnik di Indonesia, setiap daerah punya keunikan sendiri. Selain itu aura saya sangat cocok memakai aksesoris etnik, meski setelah berhijab cukup terbatasi memakainya. Paling hanya kalung dan gelang.

4. Produk Perawatan tubuh
Sebenarnya saya kurang rajin merawat tubuh, tapi sejak gadis saya senang sekali  beli lotion, lulur, scrub, massage oil. Mencium baunya,  melihat barangnya, rasanya jadi kesenangan tersendiri, sampai ada yang expired dan terbuang, huhuhu. Tapi memang saya mudah tertarik kalau ada prodak perawatan tubuh.

5. Tas&Sepatu
Duh, ini kayak sepaket gitu, tapi Alhamdullilah sekarang sudah gak. Hanya bekasnya masih berbaris di rumah, banyak yang sudah tidak terpakai tapi saya suka  melihatnya. Ditanya kenapa suka koleksi tas&sepatu/? Ya, suka aja, hehehe.

You May Also Like

0 komentar