INA didukung Oleh Nutricia Sarihusada Kampanyekan Tentang Dampak dan Cara Pencegahan Malnutrisi

by - September 23, 2024


Sebelum saya menulis lebih lanjut tentang dampak dan pencegahan malnutrisi. Yuk, kita cari tahu apa itu malnutrisi, apakah sama dengan gizi buruk atau kondisi tubuh yang sangat kurus karena kurang nutrisi?

Apa Itu Malnutrisi?

Pengertian Malnutrisi adalah asupan makanan kurang dari yang dibutuhkan pada seseorang yang berakibat terjadi berbagai gangguan biologi dari orang tersebut. Lebih lengkapnya menurut WHO  malnutrisi merupakan kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang.

Jadi ternyata tidak berarti malnutrisi itu hanya kondisi seseorang yang sangat kurus, tapi bisa juga kondisi seseorang yang gemuk atau overweight menderita malnutrisi yang disebabkan kelebihan atau ketidakseimbangan asupan energi maupun nutrisinya. Hal ini biasanya belum dipahami oleh masyarakat kebanyakan.

Kampanye MAW ( Malnutrition Awareness Week) : Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini

Alhamdulillah, pada tanggal 17 September saya dan teman-teman blogger berkesempatan hadir di Des Indes Hotel dalam acara Media Workshop Malnutrition Awareness Week atau Pekan Sadar Malnutrisi yang berlangsung dari tanggal 16-20 September 2024. Acara ini diselenggarakan oleh perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) dan Nutricia Sarihusada, mengangkat tema Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini.

Hayo, sudah pada tahu belum kalau pada tanggal itu ada MAW? 

Sering ya, kita abai akan hal-hal seperti ini, padahal pengetahuan tentang dampak dan cara pencegahan malnutrisi ini penting banget untuk masa depan bangsa. Masih banyak masyarakat yang keliru akan apa itu malnutrisi, sehingga terlambat dalam mencegahnya, dan sedihnya malnutrisi merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, terutama pada anak-anak dan ibu hamil. 

Laporan SKI menyatakan bahwa angka nasional prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 21,5 persen, hanya turun 0,1 persen dari sebelumnya, sehingga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara  yang tertinggi di Asia Tenggara, hiks! 

Karena itu Indonesia Nutrition Association/INA, Nutricia Sarihusada serta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sebagai salah satu pelopor pendidikan kesehatan di Indonesia guna memberikan edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi di Indonesia melalui asupan gizi seimbang sedari dini untuk mewujudkan Indonesia sehat,  memberikan edukasi atau sosialisasi dengan menggelar acara Media Workshop tersebut.




Menghadirkan narasumber:
  • Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) – Presiden  Indonesian Nutrition Association (INA)Prof.
  • Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB – Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
  • Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH – Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada

Tujuan dari Kampanye MAW ( Malnutrition Awareness Week) : Dampak dan Pencegahan Malnutrisi

Dokter Luciana sebagai Presiden  Indonesian Nutrition Association (INA), menjelaskan bahwa INA yang merupakan organisasi non profit didirikan tahun 2011 adalah duta resmi MAW ASPEN sejak 2022, untuk mendukung kegiatan dalam mengedukasi masyarakat akan pentingnya nutrisi yang baik.



ASPEN (American Society for Parenteral and Enteral Nutrition) yang membuat kampanye MWA sejak tahun 2017 adalah organisasi profesional yang berbasis di Amerika Serikat dengan anggotanya mulai dari dokter, ahli gizi, perawat, apoteker dan ilmuwan yang berperan dalam nutrisi klinis kepada pasien.

Kampanye MAW yang dilakukan melalui media sosial, seminar dan webinar ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memahami asupan nutrisi yang baik pada saat sehat maupun penyembuhan atau pemulihan, agar masyarakat mengetahui dampak malnutrisi dan bisa mencegah malnutrisi sedari dini.

Juga kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksa kondisi gizi mereka, terutama kewaspadaan jika mendapati kondisi anggota keluarga mengalami gejala malnutrisi, jangan tunda lagi untuk memeriksakan ke praktisi kesehatan:

  1. Berat badan turun drastis
  2. Tidak selera makan
  3. Tidak dapat makan atau makan dalam porsi sedikit
  4. Merasa lelah dan lemah
  5. Pembengkakkan atau akumulasi cairan, seperti di area kaki, perut

Atau anak-anak mengalami gejala malnutrisi seperti ini:

  1. Kenaikan berat badan yang pesat
  2. Tidak bertambah panjang dan tinggi
  3. Makan lebih sedikit dari  biasanya atau susah makan  karena nyeri perut

Dokter Luciana memaparkan, malnutrisi yang tidak terdeteksi sejak awal dan tidak diobati bisa terjadi stunting (tinggi badan dibawah rata-rata anak seusianya), dan wasting (penurunan berat badan drastis), mengakibatkan pasien harus dirawat di rumah sakit lebih lama, dua kali lipat beresiko perawatan jangka panjang, dan juga biaya yang lebih mahal. Bahkan meningkatkan angka kematian. Aduh, serem banget dampaknya ya.

Waspadai Kondisi yang Mengakibatkan Malnutrisi!

Profesor Ari menerangkan kesehatan berawal dari mulut dimana berpengaruh ke pencernaan, yang berakhir dari nutrisi yang diasup ke tubuh. Bila cara mencerna makanan tidak baik, maka sangat berpengaruh ke nutrisi yang masuk ke dalam tubuh, seperti kondisi gigi yang rusak, lambung yang luka. Asupan makanan kurang dari yang dibutuhkan pada seseorang yang berakibat terjadi berbagai gangguan biologi dari orang tersebut atau malnutrisi.



Malnutrisi ini juga bisa terjadi saat proses penyembuhan pasien karena kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit ginjal kronis, penyakit liver kronis, yang metabolismenya mengalami gangguan. Sehingga tubuh kesulitan menyerap nutrisi dari makanan.  Hal ini akan menyebabkan rawat inap lebih lama atau proses penyembuhannya lebih lama atau sulit, menelan biaya jauh lebih besar. Juga menimbulkan komplikasi lebih banyak, menyebabkan penurunan mental, kekuatan ototnya melemah, dan fungsi jantung terganggu.

Profesor Ari juga mengatakan, ibu hamil wajib memperhatikan nutrisinya dengan memantau berat badan, dan ibu hamil berat badannya wajib naik. Sebab jika ibu hamil mengalami malnutrisi dampaknya akan ke janin. Bayi yang dilarikan bisa stunting atau dampak terberat angka kematian lebih tinggi. Begitu besar dampak malnutrisi, Profesor Ari berpesan kepada semua dokter, untuk memperhatikan masalah makan pasiennya.

Yuk, Cegah Malnutrisi!

Dokter Ray sebagai perwakilan dari Nutricia Sarihusada menyerukan bahwa semua mulai dari industri, praktisi, universitas, organisasi, profesi, harus bekerjasama dalam mencegah malnutrisi jika ingin Indonesia terbebas dari malnutrisi yang sudah sangat kronis. Tanpa ada sinergi akan sulit sekali memberantas malnutrisi di masyarakat.




Kenapa harus peduli dengan malnutrisi?

Seperti yang diulas di atas oleh dokter Luciana dan Profesor Ari, dampak malnutrisi ini sangat besar sekali, selain kerentanan terhadap penyakit, gangguan pernapasan, penurunan kemampuan mental, penurunan kemampuan mental, dan banyak lagi, termasuk dampak dalam ekonomi, yakni:

  1. Biaya Perawatan Kesehatan untuk Stunting: 15-20% dari total biaya kesehatan pada anak-anak di Indonesia → Bappenas (2019), biaya medis per anak yang stunting diperkirakan sekitar Rp 6 juta per tahun.
  2. Biaya Akibat Anemia pada Ibu Hamil: rata-rata biaya perawatan akibat anemia: Menurut estimasi Global Nutrition Report (2020), biaya medis tambahan untuk perawatan ibu hamil dengan anemia di Indonesia bisa mencapai Rp 2 juta - Rp 5 juta per kasus.
  3. Biaya Kesehatan untuk Penyakit terkait Malnutrisi: UNICEF (2020), biaya perawatan rumah sakit untuk anak yang menderita diare berat akibat malnutrisi dapat mencapai Rp 2 juta - Rp 4 juta per episode, sementara infeksi saluran pernapasan dapat memakan biaya hingga Rp 5 juta per kasus.
  4. Total Beban Ekonomi pada Sistem Kesehatan: Rp 55 triliun per tahun dalam bentuk biaya kesehatan langsung 

Nah, Secara global, WHO dan FAO merekomendasikan pentingnya integrasi sistem pangan dan orientasi kepada penyediaan makanan bergizi yang berkelanjutan hingga tingkat rumah tangga, dalam arti perlunya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan bergizi, dan berkonsultasi dengan praktisi kesehatan mengenai gizi sehat, terutama pada ibu hamil dan anak-anak.

Yuk, mulai memperhatikan asupan makan kita, terutama para ibu hamil yang bertanggungjawab terhadap janin di perutnya, dan ibu yang bertanggungjawab menyediakan makan sehat di rumah, para ayah yang bisa mengedukasi anak-anak untuk stop jajanan tidak sehat, dan memberikan kebutuhan makanan bergizi yang cukup bagi keluarga.

So, jangan lupa bagikan tulisan ini agar masyarakat Indonesia aware mengenai dampak dan pencegahan malnutrisi di Indonesia melalui asupan gizi seimbang sedari dini untuk mewujudkan Indonesia sehat.





You May Also Like

30 komentar

  1. Malnutrisi biasanya itu lebih kebanyakan gula kan ya? Setahu aku sih makanya itu gak liat nilai gizi

    ReplyDelete
  2. kampanyenya keren mba, mengedukasi masyarakat kalau makan itu bukan hanya enak, tapi harus bernutrisi, karena nutrisi tuh sumber tubuh yang sehat dan otak untuk berpikir

    ReplyDelete
  3. keren banget ini kampanyenya, semoga anak-anak di seluruh Indonesia di cukupkan nutrisi dan gizinya ya mba agar generasi penerus kita semakin maju

    ReplyDelete
  4. Semoga kampanyenya sampai ke daerah-daerah ya. Krn aku miris banget tiap kali lihat ibu kasih makan anaknya mie instan. Yang penting anaknya bisa makan ktnya :( padahal gak ada nutrisi sama sekali.

    ReplyDelete
  5. Semoga dg acara-acara seperti ini yang disosialisasikan dg baik, kesadaran akan pentingnya menghindari malnutrisi akan semakin meningkat dgn demikian prevalensi stunting kita semakin turun..

    ReplyDelete
  6. Anak-anak harus mendapatkan nutrisi yang cukup, agar tumbuh sehat dan menjadi generasi yang cerdas. Bahkan para orang tua pun juga demikian, terpenuhi gizinya supaya tidak terserang penyakit. Semoga kampanyenya bisa sampai ke pelosok tanah air supaya tidak terjadi lagi adanya malnutrisi.

    ReplyDelete
  7. Para ibu-ibu khususnya ibu muda dan yang masih berencana punya anak bagus banget buat baca ini! Agar bisa segera mencegah stunting, lebih bagus kalau dari janin sehingga nanti gak sampai ada biaya untuk sakit anak karena malnutrisi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju banget. Apalagi ibu-ibu zaman sekarang lebih melek digital. Bisa lah ya cari info sebanyak-banyaknya tentang nutrisi. Jadi bisa lebih paham dan meminimalkan risiko anak mengalami malnutrisi

      Delete
  8. Tulisan tentang kampanye malnutrisi ini semoga lebih tersebar luas di tengah masyarakat, agar malnutrisi dapat dicegah, baik pada anak-anak ataupun orang dewasa yang kondisi kesehatannya sedang menurun, makan bukan hanya sekedar kenyang, tapi gizinya tercukupi ndak.

    ReplyDelete
  9. Oh ternyata kelebihan pun termasuk malnutrisi. Saya kirain selama ini hanya kekurangan aja yang dibilabg malnutrisi. Ya masih banyak nih PRnya menuntaskan masalah ini. Tapi, kalau konsisten, saya yakin bisa teratasi.

    ReplyDelete
  10. sekeimbangan asupan penting dilakukan ya. kekurusan atau kegemukan salah satu gejala malnutrisi juga ya...penting nih emak2 paham, apalagi ibu yg sedang hamil.

    ReplyDelete
  11. kampanyenya bagus banget ini, selalu berharap kalo semua anak anak bisa tercukupi nutrisinya dengan baik, biar bisa tumbuh baik dan sehat juga, semoga kampanyenya juga menyeluruh ke semua daerah daerah terpencil yaaa

    ReplyDelete
  12. Serunya kampanye MAW ini, semoga makin banyak yang aware dan tergerak, ikutan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memahami asupan nutrisi selagi sehat atau penyembuhan atau pemulihan, agar masyarakat mengetahui dampak malnutrisi dan dapat mencegah malnutrisi sedari dini.
    Makasih sharingnya Mak🤗

    ReplyDelete
  13. malnutrisi ini bukan sekadar kekurangan nutrisi aja ya, tetapi juga urusan kelebihan pun bisa malnutrisi. Memang perlu informasi seperti ini agar lebih seimbang lagi mencukupi kebutuhan nutrisi kita

    ReplyDelete
  14. Ini yang masih banyak disalahartikan oleh sebagian masyarakat, bahwa kalau sudah gemuk berarti sudah sehat dengan artian nutrisinya terpenuhi padahal malnutrisi tidak selalu berdampak pada tubuh yang kurus bahkan orang gemuk pun bisa termasuk malnutrisi.
    Kampanye MAW ini sangat mengedukasi masyarakat apalagi tujuannya jelas yaitu untuk mewujudkan Indonesia sehat.

    ReplyDelete
  15. Indonesia masih darurat malnutrisi ini harus diatasi dengan baik ya. Brand-brand bagus sekali mengkampanyekan dampak dan pencegahannya. Semoga bisa di-reach ke segala kalangan. Indonesia bebas malnutrisi dan stunting.

    ReplyDelete
  16. Yang namanya malnutrisi tu ternyata gak cuma membebani perorangan, melainkan juga negara yaa. Soalnya malnutrisi biasanya berdampak pada munculnya penyakit lainnya, sehingga malah jadi negara yang menanggung.
    Memang butuh kolabarosi dari banyak pihak supaya bisa mengatasi malnutrisi supaya lebih mudah dicegah dan kasusnya terselesaikan ya.

    ReplyDelete
  17. Bagus ya programnya kampanye Malnutrition ini jadi bisa menedukasi masyarakat supaya aware terhadap pentingnya memberikan nutrisi yang baik, semoga angka malnutrisi di Indonesia segera menurun

    ReplyDelete
  18. Sedih banget ya mengetahui kasus Malnutrisi di Indonesia masih sangat tinggi. Menandakan pemahaman akan nutrisi di masyarakat masih menjadi PR yang sangat besar. Semoga segera tuntas PRnya agar semakin banyak anak Indonesia yang sehat dan cerdas

    ReplyDelete
  19. bener-bener harus teliti ya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi untuk keluarga.
    kelebihan atau kekurangan, bisa menjadi malnutrisi ya. Bagus campaign-nya ini, jadi lebih peduli lagi

    ReplyDelete
  20. Ketidakseimbangan menyebabkan malnutrisi.
    Ini ilmu baru banget buatku, Bubi. Karena sepanjang yang aku tau, malnutrisi hanya kondisi dimana seseorang kekurangan nutrisi. Kekurangan. Kalo kelebihan, gak ada gitu yaa.. Ternyata termasuk jenis malnutrisi jugaa..

    Kudu banyak-banyak menyeimbangkan pola makan agar senantiasa makan makanan sehat dan mencukupi kebutuhan nutrisi keluarga.

    ReplyDelete
  21. Sebagai ibu setiap hari harus mutar otak untuk bisa memberikan makanan yang bergizi tapi juga disukai anak. Tapi masalah gizi ini memang nggak hanya masalah satu rumah saja ya melainkan masalah negara, karena kalau banyak anak yang malnutrisi bisa berdampak juga pada kecerdasan dan kinerja generasi berikutnya.

    ReplyDelete
  22. Malnutrisi ternyata bukan terjadi pada anak2 saja ya. orang dewasa atau orang berbadan gemuk juga bisa terkena malnutrisi.

    tapi kali ini fokusnya pada anak ya.

    ReplyDelete
  23. Ilmu baru nih buat aku. Ternyata malnutrisi bisa terjadi pada orang yang gemuk juga, ya. Bahaya penderita malnutrisi juga banyak jadi perlu waspada.

    ReplyDelete
  24. Tantangan terbesar dari negara ini adalah edukasi yang kudu merata di setiap pelosok tanah air. Melalui tulisan Bubi, semoga bisa mengedukasi mengenai Pekan Sadar Nutrisi bahwa pentingnya memahami dan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang sehingga Indonesia memiliki generasi sehat dan produktif di masa depan.

    ReplyDelete
  25. Makanya saban pagi saya biasakan anak-anak sarapan dulu yang cukup dan ada konsumsi protein hewani biar ada nutrisi dan energi buat belajar di sekolah. Malnutrisi pada anak memang nggak hanya bisa mengganggu kesehatan, tapi prestasi belajar juga bisa terganggu.

    ReplyDelete
  26. Kita harus benar2 menjaga anak dan generasi kita agar malnutrisi tidak terjadi. Perhatian kita harus terfokus pada asupan anak dan keluarga kita.

    ReplyDelete
  27. Malnutrisi di Indonesia ini bukan hanya sekadar issue, tapi masalah yang harus segera diatasi. Penanganan ini harus menyeluruh. Indonesia harus terbebas dari stunting dan malnutrisi. Semangat untuk mengkampanyekan program ini.

    ReplyDelete
  28. Malnutrisi di Indonesia emang harus diatasi dengan cepat dengan baik supaya pertumbuhan anak2 Indonesia selalu baik tumbuh kembangnya

    ReplyDelete
  29. Begitu besar yaa masalah yang ditimbulkan akibat malnutrisi. Ternyata orang gemuk tuh bisa malnutrisi juga, badannya gede doang tapi gizi yang masuk ke badannya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Jadi, kasus malnutrisi ini beda2 yaaa... ada stunting, ada juga yang seperti saya sebutkan tadi.

    ReplyDelete