Setia Bersamamu

by - January 04, 2016



duniaeni

Apa yang kamu rasakan ketika bertemu seseorang yang begitu dekat di masa lalu?

Dan, kamu merasa masih memiliki keterikatan rasa yang belum terurai dengan jelas, akan kah kamu melihatnya sebagai masalalu saja atau ada sesuatu yang ingin kamu selesaikan, meski sudah...BASI.

Diyuna.
Tokoh utama dalam Setia Bersamamu, seorang wanita yang menikah dengan Hamzah, pria soleh (setidaknya penggambaran yang saya tangkap demikian), anak seorang Kyai di Jombang dan seorang diplomat yang di tugaskan di Yordania, memiliki dua anak.
Pernikahannya dengan Hamzah bukan berdasarkan jatuh cinta, tapi karena keyakinan yang Hamzah berikan. Bahwa setiap manusia dapat membuat takdirnya sendiri meski pada akhirnya Allah jua lah yang penentukan.


Seperti yang tertera di pembuka Setia Bersamamu:
Allah tidak akan mengubah (takdir) suatu kaum hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya (Q.S 13:11)

Diyuna. Wanita berparas cantik namun digambarkan lebih sering pelit senyum, muram, mencoba  membuat takdirnya. Belajar mencintai Hamzah hingga pada pernikahan ke tujuh tahun, muncul lah Harry, pria masalalunya yang kelam (saya sebut kelam karena terjadi hubungan diluar batas diantara keduanya).

Harry yang digambarkan pria berwajah tampan, dan dikondisikan berkepribadian baik-baik saja. Pertemuan secara kebetulan itu terjadi saat Diyuna tinggal di Yordan , menemani Hamzah tugas. Sementara Harry sendiri  di Yordan dalam rangka mengembangkan usahanya di bidang furniture.

Masalalu yang ternyata masih disimpan dengan baik oleh Diyuna, perlahan terbuka selapis demi selapis. Berbagai pergulatan mengubah hari-hari Diyuna yang semula demikian telatur sebagai istri seorang diplomat dengan seabgrek kegiatan ala ibu-ibu Dharmawanita, hingga diluar control wanita itu mengirim pesan melalui inbox facebook ke Harry. Pesan yang menjadi benang merah di antara keduanya. Konon, dalam ilmu psikologi, pengalaman masa lalu akan tersimpan dalam memori, dan akan muncul sewaktu-waktu jika bertemu pemicunya, karena dulu kita tidak benar-benar menyelesaikannyas secara tuntas. Tapi hanya mencoba, menganggap selesai, dan mengorbankan perasaan.

Pesan apakah itu?
Akankah Diyuna kembali mencoba membuat takdirnya sendiri, setelah dia hidup dalam kemapanan dengan suami yang soleh dan anak-anak yang manis? Lalu, masalalu seperti apakah yang demikian kelam antara Diyuna dan Harry?

Ehmmm, sebaiknya silakan anda temukan sendiri semua jawabannya di:

Judul       : Setia Bersamamu
Penulis    : Qonita Musa (Santi Martalia Musa)
Terbitana: Gramedia Pustaka
Harga      : Rp.55.000.-

Novel yang saya selesaikan dalam berapa jam ini, merupakan novel bermuatan Islami namun tidak mengggurui. Tidak seperti novel-novel Islami kebanyakan yang kadang, membuat kita jenuh dijejali hal-hal serba indah dan baik tanpa kekurangan. Novel ini mengemas kekurangan manusia sewajarnya, dan membentuk manusia menjadi lebih baik secara manusiawi, natural.

Kalau lah ada kekurangan, seperti pepatah manis bahwa tak ada gading yang tidak retak. Maka banyaknya hal ‘kebetulan’ dalam novel ini yang kadang membuat saya ‘menyayangkan’. Tapi lepas dari semua itu..saya sejujurnya mengatakan: Novel ini cukup bagus.

Kita akan dimanjakan kepiwaian penulis dalam mendeskripsikan suansana Yordan, bahkan saya merasa ikut berada di sana, di resto atau pasar,yang kental dengan kebudayaan Arab. Juga deskrip tak biasa tentang kehidupan para istri diplomat. Plus...saya katakan PLUS  karena merupakan nilai tambahan buat pembaca... kita akan mendapat ilmu baru yang berasal dari percakapan Hamzah kepada Diyuna, ahai.

Dan, pesan saya sebagai penutup:
Bila kamu sudah terikat pada tali pernikahan karenaNya
Jangan pernah sesekali menyentuh masalalumu

Atau kau akan... TERBAKAR

You May Also Like

3 komentar

  1. Kehidupan dan emosi pribadi sang penulis tampaknya ada di novel ini. Sudah punya tetapi belum tamat baca ^_^

    ReplyDelete
  2. Wah, apa iya istri diplomat makan-makan terus terima tamu doang? Xixixixixixixixi thanks, Mba Eniiiii

    ReplyDelete
  3. Mas Koko, sukses dong ya kita kuliah psikologi :D Jadi emosinya terkesan hidup sampai dikira emosi pribadi. Suka nulis cerita yang eksplore konflik batin, kayak Paulo Coelho tuh xixixixixixi Maunyaaa ....

    ReplyDelete