Kehamilan Trisemester Pertama di Usia 40 tahun

by - April 25, 2018


Begitu mengetahui telat haid, testpack positif, saya langsung ke dokter kandungan langganan sejak tahun 2008. Usia kehamilan 5 minggu, ternyata saya belum memiliki gejala mual-mual dan sejenisnya yang biasa dialami ibu hamil. Makan tetap stabil, hanya seperti biasa sejak pertama hamil di usia 27 tahun sampai sekarang hamil di usia 40 tahun, tanda-tanda saya hamil trisemester pertama itu nafas jadi pendek. Mudah capek, jalan sedikit rasanya sudah puluhan kilo meter, hahaha.

"Pokoknya mualnya hanya sedikit, dok. Kalau bete saja baru mual, selebihnya makan apa saja mau," jawab saya menyakinkan begitu dokter bertanya, maka hanya diberi obat penguat dan tambah darah.
"Ibu boleh tetap beraktifitas, bekerja, tapi jangan capek-capek, dan jangan makan seafood dulu ya. Kandungan masih berupa kantong, kita lihat perkembangan selanjutnya."

Penasaran kenapa seafood jangan dimakan dulu/ Yuk, baca penjelasannya di sini: Ibu Hamil Dilarang Makan Seafood

Kayaknya saya hampir hapal deh dengan wejangan itu, namun apa yang terjadi?

Masa-masa mual

Memasuki bulan kedua hormon dalam diri mulai mempengaruhi, saya mulai mual bau-bauan tertentu, seperti bau bumbu masakan, bau keringat. Makan juga harus sesuai yang ada di kepala kalau tidak rasanya tidak  bisa menelan, mau muntah meski tidak muntah. Wajah juga mulai pucat khas wanita hamil semester pertama meski sudah makan kenyang dan tidur cepat.

Diantara perang rasa mual, saya tetap mengingat usia dan kesehatan janin, dengan tetap mengasup yang sehat, seperti:

  • Pagi hari saat bangun tidur minum air putih dan madu, madunya madu ibu hamil, madu murni.
  • Mengemil kurma segar
  • Minum vitamin dari dokter
  • Minum susu bumil
  • Selain asupan yang sehat, rajin berdoa kepada Allah SWT agar diberi kesehatan dan janin yang sempurna lahir dan batinnya. Rasanya tentram sekali, tak ada satu pun yang bisa menakutkan jika kita dekat denganNya.

Oya, sesekali saya nakal dengan jajan baso karena rasa mualnya agak terobati kalau mengasup baso pedas, stadium pedas level saya tidak terlalu pedas buat penggemar pedas. Alhamdullilah, kesukaan jajan baso ini tidak berlangsung lama, kesadaran ngeri over MSG membuat saya tahan diri, hehehe. Ibu hamil memang tidak boleh egois hanya menuruti hawa nafsu, ada kehidupan di dalam dirinya yang harus diingat kesehatannya.

Namun kebiasaan baru yang cukup merepotkan suami muncul, setiap mau makan saya pasti sibuk memikirkan apa yang ada di dalam kepala, lalu suami harus beli. Kalau salah atau tidak dibelikan akan mual sepanjang hari dan jadi sulit makan, untungnya saya stock kurma dan madu. Kurma dan madu yang menolong jika saya sedang tidak mau makan atau menolak makanan karena mual.

Bayangkan, tiap hari beli ayam geprek, bubur ayam, lontong sayur, pecel ayam, nasi uduk, karena masak juga saya belum bisa mencium bau bumbu. Malas melakukan kegiatan, maunya hanya tidur dan tidur. Alhamdulillah, si ayah sigap dan anak-anak sudah mandiri.

Menikmati dan ikhlas efek trisemester pertama




Efek dari semua itu banyak job yang saya tolak karena masih ngeri keluar rumah jauh, kondisi tubuh sering pusing-mual. Saya hanya terima yang jaraknya dekat dan bisa diantar suami, meski kondisi fisik agak lemah tapi kalau menyimak kerjaan mualnya hilang. Kelar acara, ya mual lagi.

Meski sudah mengalami 5 kali masa seperti ini, tetap saja di hati kadang tidak terima, hehehe. Terus berusaha melawan, sampai akhirnya menyadari: Memang masa trisemester pertama adalah masa-masa tubuh bergulat dengan kondisi baru, hormon-hormon baru, kehadiran mahluk di dalam tubuh kita adalah kedasyatan yang nyata dariNya. Nikmati dan ikhlas.

Kata nikmati dan ikhlas ini yang membuat saya enjoy meski sehari cuma tiduran berdua Pendar, kedua kakaknya sekolah hingga sore. Enjoy meski kehilangan beberapa job saat itu, enjoy meski makan harus sesuai wangsit, hahahha. Karena semua ini pasti akan berlalu pada waktunya seperti yang sudah-sudah.

Jangan lupa baca : Bagaimana Agar Siap Menghadapi Kehamilan

Oya, setiap hamil saya memang paling tidak kuat itu menghadapi trisemester awal. Tidak muntah, tidak bedrest, tapi rasa mual yang nyata yang memberi efek tidak nyaman ke seluruh indera saya. Saya juga tidak nyidam aneh-aneh, hanya makan harus sesuai wangsit atau apa yang ada di kepala. Selain pemborosan, ini agak bikin suami ribet, hehehe.

Tapi sekali lagi Insaallah jika dilewati dengan nikmat dan ikhlas akan lebih enjoy, lalu bahagia. Bukan begitu, ibu-ibu? Soal faktor usia?

Alhamdullilah, trisemester pertama belum ada perbedaan, hanya ada kecemasan pada janin sehingga selain menjaga asupan, kuatkan dengan doa. Doakan janin saya lahir sehat, sempurna, dan lancar ya, Aamiin. Buat para wanita yang tengah mengandung di usia rawan atau tengah merencanakan kehamilan (promil) di usia tidak lagi muda, tetap yakin, berpikir positif, menjaga asupan, ikuti anjuran tenaga medis, dan terus berdoa kepada Allah SWT. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin jika Allah SWT berkehendak.

Jangan lupa juga  membaca arttikel saya : Menghadapi kehamilan di usia 40 tahun


You May Also Like

18 komentar

  1. Semoga sehat selalu ya Mbk, seru nih Pendar mau punya adik.

    ReplyDelete
  2. Aamiin, haha...dia sudah punya nama panggilan buat calon adeknya: Adik laki-lakiku wkwk

    ReplyDelete
  3. Wah,kayak ibu aku banget yang hamil adik yang terakhir di usia 40 tahun juga dan alhamdulillah terlewati dengan lancar dan baik-baik saja melahirkan pun secara normal. Yang penting sih banyak berdoa dan selalu optimis insya allah semua dilancarkan. Hehe padahal aku belum pernah merasakan namanya hamil dan melahirkan tapi sering dengar sharing dari orang2 terdekat. Oh, ya semoga selalu dilancarkan kehamilannya sampai melahirkan nanti. Aamiin YRA

    ReplyDelete
  4. Semoga dimudahkan proses kehamilannya mba, sll sehat ibu dan bayinya, persalinan nntnya mudah dan lancar..Aamiin

    ReplyDelete
  5. sy jd ingat awal-awal hamil, masuk pasar, dapur sampe masak ga bisa, jd pak suami yg handle semua, cium aroma pasar dan dapur rasanya lgsung perut seperti diaduk aduk heheh - semoga sehat selalu dan lancar hingga lahiran y mb..:)

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah, mba eni selamat ya. Semoga sehat selalu aamiin. Aku jdi inget waktu hamil anakku, mual terus

    ReplyDelete
  7. Baca ini jadi kebayang lagi masa penuh tantangan hamil tahun kemaren, sungguh rasanya ingin masuk kantung tidur dan tidur sampai masa maboknya lewat hehehe..

    Keren ya mba, the power of positif thinking, insha Allah lancar dan sehat hingga lahiran.

    Jadi berpikir juga, akankah saya juga hamil lagi di usia segitu hihihi.

    ReplyDelete
  8. iya memang paling parah kalau sdh mual dan gak mau makan

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah Mba Eni insyAllah sehat2 ya. Beneran deh salut dengan ibu2 yangs elalu semangat hamil dan berjuang memberikan yang terbaik buat anaknya. InsyaALlah sehat ya mbaa :*

    ReplyDelete
  10. Selamat ya mbak eni, jaga kesehatan dan pikiran biar ga kelelahan. Mudah2an lancar sampai lahiran. Amiin.

    ReplyDelete
  11. Sehat selamat sampai launching mbaaa..aku tungguin hehe. Trisemester pertama emang sesuatu buat bumil..

    ReplyDelete
  12. Mba Eniiii, insya Allah dilancarkan, dikuatkan, disehatkan, baik Ibu dan Debay di perut. Aku malah selalu drop di TM pertama, makanya sempet minta infus vitamin karena berbekal pengalaman hamil Alfath dulu, huhu

    Semangat ya Bumiiiil, sampai waktunya lahiran nanti.

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah aku ikut seneng mbaa, sehat selalu yaa sampai hari H

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah yah nikmat sudah 5 kali wohhooo mau juga

    ReplyDelete
  15. Sehat selalu ya Mbak. Buat dede bayi dan Mbak Eni juga

    ReplyDelete
  16. Waahh jadi ingat hamil tahun kemaren, hamil bulan pertama gak ada keluhan, tiba-tiba di bulan kedua ngeflek disuruh bedrest langsung mabok berat sampai masuk trisemester ketiga, hiks..

    Semoga sehat dan lancar hingga lahiran nanti ya mba :)

    ReplyDelete
  17. Senang saya membaca Mbak Eni memasuki kehamilan trimester pertama dalam keadaan sehat. Meskipun mual sedikit tapi ini tentu wajar. Mudah-mudahan Mbak Eni tetap rajin makan makanan sehat karena sekarang Mbak Eni sedang memberi makan janin yang sudah memasuki 1000 hari pertama kehidupan yang krusial untuk menciptakan manusia yang sehat dan produktif.
    Semoga fit terus hingga tiba masanya melahirkan, ya Mbak Eni :)

    ReplyDelete