Film 99 Nama Cinta Film Romansa Bernuansa Islami

by - October 29, 2019


Kali ini saya mau mengulas sedikit film terbarunya Acha  nih. Sebenarnya begitu tahu ada Acha Septriasa, saya langsung menebak pasti akan ada adegan romantisnya, hehehe.  Tapi membaca judulnya agak membuat saya berpikir, 99 Nama Cinta yang manakah? Karena hanya Allah semata yang memiliki 99 Nama Cinta Maha Dasyat. Apakah ini film Islami, tapi kok penampakan Acha tidak menggambarkan ke arah sana, misal seperti berhijab.



Pokoknya bikin saya penasaran banget deh ingin menonton tuntas dan menemukan jawaban atas pertanyaan di kepala ini. Karena beberapa kali saya menonton film yang diperan dengan apik oleh Acha seperti Heart, Love is Cinta, 99 Cahaya Langit di Eropa, akting Acha lumayan saya suka. Apalagi kalau memerankan fim romantis, bikin baper meski saya sudah emak-emak, hahaha.

Review Film 99 Nama Cinta



23 Oktober 2019 kemarin, saya diundang MNC Film Indonesia untuk datang ke acara Gala Premier dan press conference film 99 Nama Cinta di XXI Senayan City.  Film karya Garin Nugroho yang disutradarai Daniel Rifki ini sebenarnya menurut saya sih, cukup memberi muatan Islami. Namun dikemas dengan kehidupan modern yang tidak semuanya bernafaskan Islami. Jadi cocok deh, ditonton semua kalangan.

Sosok Talia dan Kiblat : Presenter VS Ustad




Bercerita tentang seorang presenter sekaligus produser acara Gosip, Talia yang diperankan dengan apik oleh Acha Septriasa. Berpenampilan layaknya selebrtis, pergaulan dengan  artis, pemiliki pemikiran yang moderat, dan juga berjiwa ambisius. Sehingga segala hal yang terpenting buat Talia adalah karir dan karir.

Sampai kemudian muncul sosok Kiblat (Deva Mahenra), Ustad muda dari sebuah pesantren di daerah Kediri, yang merupakan putra dari sahabat alm Ayah Talia. Karena sebuah perjanjian dan hutang budi, maka Kiblat membawa amanah dari ayahnya untuk mengajarkan Talia mengaji. Membuat Kiblat dari Kediri datang ke Jakarta demi untuk amanah itu.

Tapi tentu saja tidak semudah itu menjalankan amanah sang Ayah dan alm Ayah Talia. Terlebih Talia bukan gadis desa sederhana, sehingga berbagai kendala terjadi dan menjadi bunga dalam film 99 Nama Cinta, yakni bagaimana Talia terlongo melihat kehadiran Kiblat yang mengenakan pakaian ala Ustad datang ke kantornya. Bagaimana Talia melihat kehidupan sebuah pesantren di desa. Bagaimana Talia seorang selebritis harus berbaur dengan anak-anak pesantren, pesantren di daerah pula.

Kehidupan di Pesantren
Menariknya dalam 99 Atas Nama Cinta mengulik juga kehidupan pesantren di desa, meski tidak detil. Tapi membuat kita tahu bahwa di balik pesantren yang kesannya desa, mengalirkan ilmu agama dan pengetahuan yang luarbiasa. Di balik kesederhanaan kehidupan desa, banyak melahirkan para pemuda dan pemudi yang berilmu seperti Kiblat, Husna.

Husna ( Chiki Fawwzi) sendiri merupakan gadis cantik anak seorang Kyai di Kendiri sama seperti Kiblat, namun Husna sudah ke luar negeri dan kemudian memutuskan untuk mengabdikan ilmunya di pesantren tempat Ayahnya Kiblat. Meski seorang gadis yang sederhana, taat beragama, Husna memiliki ketrampilan merancang design fashion muslim, dan pandangan pemikiran seorang gadis modern.

Penonton juga disuguhkan sedikit pertunjukan main bola api ala pesantren di Jawa Timur yang dilakukan oleh para santrinya. Hal ini menjadi bagian yang cukup menarik buat saya, setidaknya 99 Nama Cinta menyuguhkan kehidupan pesantren di desa dengan cukup memberi info ke penonton, seperti ini loh pesantrennya.

Kisah Romansa dan Komikal yang Membuat 99 Nama Cinta Komplit
Meski tidak ada adegan vulgar, tapi pembicaraan dan gesture yang ditunjukkan Talia dan Kiblat bikin penonton baper deh, setidaknya itu yang diirasakan saya dan teman-teman yang menonton. Jangan dibayangkan pacaran ala santri yang serba menjauhkan pandangan atau larangan bersintuhan, tidak. Film 99 Nama Cinta tidak ada adegan demikian. Semua alami saja, tapi tidak menunjukkan sintuhan, apalagi vulgar.

Pokoknya kalau nonton bareng pasangan, akan terasa dan pengen segera dilamar, hahaha. Serius. Film ini mengajarkan kepada penonton bahwa romantis tidak melulu dengan sintuhan atau adegan vulgar. Meski tetap ada saling pandang dan ngobrol biasa, bukan berarti jadi menghilangkan nuansa religinya, seperti yang dikatakan Danial Rifky:

"Kami melihat agama ketika ditampilkan dalam film tidak harus mengandung ritual keagamaan atau jargon-jargon teknis ke bahasa Arab."

Selain romantis yang tidak vulgar, film 99 Nama Cinta juga memberikan tontotan yang menghibur dari dagelan  yang dibawakan Dzawin dengan sangat natural. Dzawin yang memeran seorang Ustad desa, teman akrab Kiblat di pesantren berhasil membuat film ini memiliki sisi komedi. Celotehnya bikin saya terpingkal-pingkal, termasuk karakter Menuk yang diperankan Adinda Thomas, tidak kalah lucu.

"Agama yang dibicarakan dalam film ini bisa soal cinta, atau kehidupan sosial. Cara kami bertutur dengan film dram romantik komedi," tambah Danial.

99 Nama Cinta Tayang Kapan?



Film yang menampilkan sederet nama artis lainnya seperti Susan Sameh, Adinda Thomas, Robby Purba,  hingga pemain lawas yang hits Donny Damara (Ayah Kiblat), Ira Wibowo ((Ibunya Talia), layak untuk tonton.

Lalu kisah apa yang membuat 99 Nama Cinta bisa dikatakan sebagai film romantis juga? Adegan apa yang bisa bikin baper penonton? Muatan Islami seperti apa yang akan didapat penonton, dan apakah ending dari 99 Nama Cinta? Juga rahasia mengapa judulnya 99 Nama Cinta?

Dam, satu lagi ternyata orangtua Husna berniat menjodohkan Husna dengan Kiblat, hubungan keduanya juga terlihat akrab. Kiblat lebih bisa berlemah lembuh dengan Husna yang memang lembut, ketimbang dengan Talia. Siapakah yang akan menjadi pasangan pada ending film 99 Nama Cinta?

Sebaiknya tonton sendiri nanti tanggal 14 November 2019, karena akan mulai tayang di bioskop-bioskop kesayangan Anda. Pesan saya, wajib nonton bareng pasangan karena yang sudah nikah akan bikin teringat masa-masa dilamar, dan yang masih belum nikah... bakal pengen cepet-cepet dihalalil. Serrius? Ya, Serius dong.

Biar semakin tidak sabar menunggu tanggal 14 November 2019, tonton dulu yuk trailernya:


You May Also Like

1 komentar

  1. saya yang lupa atau kudet ya, kayaknya film Acha yang satu ini gak begitu booming seperti film-film lainnya ya Mbak?
    apa karena temanya ya? Tapi gak juga sih harusnya tema tentang pesantren kan banyak peminatnya juga.

    ReplyDelete