Atur Duitmu Agar Hidup Lebih Nyaman

by - May 18, 2019



Ketika Rasa Iri Menjadi Bagian Isi Kepala

Sejujurnya manusiawi banget ketika kita memiliki rasa iri dan ingin seperti oranglain yang (terlihat) lebih dari diri kita. Baik dari sisi penampilan, gaya hidup, kehidupan, yang semuanya intinya terlihat makmur secara financial. Ketika oranglain rasanya begitu sempurna untuk menjalani hidupnya ketimbang kita. Jangan dusta, hampir semua orang pernah melewati proses merasa iri yang seperti ini, termasuk saya.

Stalking instagram  melihat gaya fashion seseorang yang setiap hari berbeda, melihat sepasangan suami istri yang mesra saling berpegangan tangan, melihat satu keluarga dengan anak-anak yang lucu dan sehat, melihat seseorang yang selalu foto di lokasi negara berbeda-beda atau destinasi wisata yang beda-beda, kadang timbul berbagai pikiran di kepala: Mereka pasti tercukupi secara financial atau mereka pasti memiliki pasangan dengan gaji yang digitnya ngeri, hahaha.

Asli, ini manusiawi banget sebenarnya karena manusia memang memiliki perasaan dan keinginan atau impian di kepalanya. Sejujurnya, kalau saya merasa iri dengan keluarga yang secara financial bisa berjalan dengan baik, ini pasti kedua pasangan atau salah satu memiliki penghasilan yang cukup. Sehingga apa yang diinginkan sangat mudah terwujud seperti rumah yang layak, kendaraan pribadi, wisata keluarga, dan ke Baitullah.

Saya sering terdiam menatap keluarga seperti yang saya paparkan di atas. Rasanya hidup dapat bernafas dengan nyaman, hehehe. Ini mimpi ke Baitullah saja sepertinya masih dalam impian di kepala, termasuk punya kendaraan pribadi. Padahal dengan anak empat, wajib hukumnya punya. Karena sudah menjadi kebutuhan, bukan keinginan kendaraan pribadi tuh, hiks. Tapi selalu belum terwujud setiap akan membelinya, selalu tabunngan melayang di  tengah jalan. Apakah ada yang salah dengan financial saya dan suami?



Kami bekerja berdua secara mandiri dalam arti tidak terikat sebuah perusahaan, untuk keuangan karena usaha sendiri, kadang melonjak hingga berlebihan, kadang menurun hingga harus pontang-panting. Karena kerja mandiri berarti segala resiko dan beban menjadi tanggungjawab kami berdua.

Efeknya selain capek dan menjadi beban pikiran, kerja terus tapi kebutuhan tidak terwujud dengan tepat membuat kami (tepatnya saya) mudah terkena stres, huhuhu. Meski stres ringan dalam arti kadang mudah marah, kadang mudah sedih, lalu tubuh dengan mudah terkena masuk angin, hahaha. Serius, saya kalau tertekan pikiran pada akhirrnya tubuh drop dengan kondisi masuk angin cukup parah dan butuh istirahat. Dimana seluruh badan terasa sakit, mual, dan tidak bisa berpikir dengan baik, kerjaan pun jadi terbengkalai sampai job ikut melayang.


OCBC NIPS: Well-Thy & Wealthy



Hingga suatu hari, tepatnya 16 Mei 2019 seorang sahabat baik saya, Alida mengajak saya untuk ikut dalam acara Literasi Keuangan yang diadakan oleh BANK OCBC NIPS dengan komunitas Investashe dan SANA Studio, yang bertema Well-Thy&Wealthy, konsep keuangan yang berhubungan dengan kesehatan, inti yang saya tangkap seperti itu, hehehe. Makanya diadakan di studio yoga dan peserta yang datang diminta mengenakan pakaian yang nyaman, karena akan ada sesi meditasi.

Wah, seneng banget saya. Selain memang suka yoga, saya butuh pencerahan tentang keuangan. Karena wanita atau ibu rumah tangga sesungguhnya menteri keuangan dalam rumah tangganya, kalau kita tidak tanggap keuangan maka bisa dibayangkan kondisi keuangan sebuah rumah tangga, ya kan?

Acara yang menghadirkan narasumber:

Aliyah Natasya, Financial Educator Investashe
Juky Masriska, Wealth Advisory Head Reatail Bank OCBC NIPS
Aprishi Allita, Yoga Teacher & Meditation Practitioner SANA Studio

Money, Karir, dan Impian : Self Control



Sesi pertama di buka oleh Aliyah Natasya, Financial Educator Investashe, beneran bikin terbuka mata hati tentang keuangan. Aliyah ini suaranya lebih seperti seorang psikologi jiwa sih dibanding seorang Financial Educator, sangking lembutnya, hehehe. Terutama saya jadi terbuka tentang memandang money, karir, dan impian.

Seperti apa yang saya tulis di awal artikel ini bahwa kehidupan orang lain itu seringkali membuat kita iri, terutama tentu saja kehidupan yang (terlihat) lebih baik dari kita. Kondisi ini bisa menjadi positif jika kita memaknai untuk support diri, tapi jadi negatif ketika otak kita hanya terisi tentang: money, karir, dan impian yang sesunguhnya milik oranglain. Melupakan apa yang sesungguhnya ada dan kita miliki.

Ingat, apa yang kita lihat tidak selamanya nyata, ada kerja keras, ada proses, ada jatuh bangun dari setiap orang hidup. Foto-foto yang terpampang di instagram bisa saja kamufalse atau bagian dari mimpi sang pemilik akunnya, selama kita bisa memaknai dengan positif itu justru akan menjadi support positif, kan.

Self control, itu kuncinya kata Aliyah. Terdengar simpel ya, tetapi sesungguhnya tidak sesimpel itu karena sering kita tidak menyadari kondisi kita ketika melihat kuliner yang lezat-lezat, melihat fashion yang hits, melihat keindahan destinasi wisata. Meski dompet kosong, selagi ada uang di bank hajar bleh!

Sering gak sih, kita pengen sesuatu dari salah satu di atas itu, dan ternyata dana chas atau dana kebutuhan untuk sebulan sudah habis, uang di dompet kosong. Lalu tanpa pikir panjang ambil dana darurat atau tabungan? Jujur ya, jawabnya. Saya pribadi pun sepertinya sering seperti itu, huhuhu. Hasilnya, tabungan tidak pernah bertambah tapi yang ada selalu berkurang. Seperti mengisi air dalam ember bocor.

Selesai melakukan transaksi terlarang ini, sedih dan menyesal sih. Tetapi kemudian bisa saja terulang lagi, karena itu penting banget yang namanya SELF CONTROL agar terhindar dari stres financial, dan terwujud money, karir, impian yang diharapkan. Seperti selebgram Alodita yang juga hadir, dia bertahan hidup ngepas pada waktu tertentu demi dana darurat aman di tempatnya.

Terjawablah sudah mengapa impian saya seperti memiliki kendaraan pribadi belum berwujud, karena tabungan sering berkurang ketimbang bertambah. Baiklah, penting banget ini dicatat ya, seperti kata Aliyah: "Take a pause and listen to yourself, reflect, and them we evaluate, after all of that we can share?"

Semua pasti mau kan, menang secara financial?

Wanita Harus Melek Keuangan



Agar bisa self control maka wanita juga harus melek keuangan loh. Juky Masriska, Wealth Advisory Head Reatail Bank OCBC NIPS, dalam sesi kedua sharing  tentang bagaimana wanita harus memiliki pengetahuan managemen keuangan dengan mengetahui profil resiko, cara untuk memanfaatkan jasa lembaga keuangan serta cara memilih lembaga keuangan terpercaya.

Jadi nih, wanita terutama ibu rumah tangga seperti saya tidak berarti berhenti belajar tentang keuangan hanya karena sudah resign kerja kantoran ya, hehehe. Sebab, rumah tangga itu proses nyata dalam hal bagaimana mengatur keuangan agar kita menang secara finasial seperi yang Aliyah katakan. Makanya besar sekali harapan pihak OCBC NIPS  dapat membantu  wanita untuk dapat berpikir dan bertindak positive dan midful dalam mengambil langkah financial.



Salah satu cara mengatur keuangan adalah dengan menggunakan lembaga keuangan terpercaya. Bisa dengan menggunakan aplikasi yang ada pada Bank OCBC NIPS, bank yang sudah berdiri selama 78 tahun ini memiliki aplikasi untuk mengatur pola arus keuangan yaitu One Mobile. Aplikasi ini bisa digunakan baik di dalam maupun luar negeri loh., bermanfaat membantu dalam menyisihkan pos-pos keuangan tiap bulannya.

Misalnya buat yang susah banget mengatur keuangan dan pengeluaran yang tidak seimbang, sehingga uang terpakai terus untuk belanja (seperti saya). Bisa pakai fitur autodebit yang bisa langsung mendebit rekening biar biasa dimasukkin ke rekening reksadana. Fitur ini membuat jadi disiplin nabung deh dan bisa mengatur duit sendiri.



Acara akhir pun ditutup dengan meditasi yang dikawal oleh Aprishi Allita, Yoga Teacher & Meditation Practitioner SANA Studio. Meditasi ini banyak banget loh, manfaatnya. Bisa membuat kita lebih optimis sehingga energi positif semakin banyak kita miliki untuk mensupport diri salah satunya dalam hal Self Control. Percaya deh, hidup akan lebih nyaman ketika bisa mengatur duit dengan baik.

You May Also Like

4 komentar

  1. aku tergoda kuliner sih mba ada diskon dikit beli padahal gak butuh2 banget hiks. bener banget self control penting dibangun dari dalam diri sendiri

    ReplyDelete
  2. Aku nih aku, sering banget mikir si A kok enak banget si B kok sempurna banget. Jadi lebih sering ngeluh daripada bersyukur

    ReplyDelete
  3. Aku tuh masih suka khilaf kalo liat baju bagus hahaha makanya suka istigfar wkwkwk. Tapi dengan meditasi bisa menghilangkan stress kalo ga ada duit yah hahaha

    ReplyDelete
  4. Belum pernah meditasi dan pertama kali meditasi ya pas datang di acara itu. Senangnya bisa dapat banyak informasi tentang keuangan ya mba

    ReplyDelete