Untuk yang suka
menonton drama Korea (Drakor), dan membaca novel-novel kekinian, pasti tidak
asing dengan tokoh yang menyandang gelar CEO. Bahkan dampak dari fenemona ini,
banyak gadis yang mendambakan laki-laki yang memiliki karir CEO, apalagi dalam
drakor atau novel digambarkan CEO tidak hanya kaya, tapi juga tampan dan cool.
Kalau pernah nonton
Bussiness Proposal yang tayang 2022 dengan pemain si tampan Ahn Hyo-Seop
yang berperan sebagai CEO GoFood, digambarkan
memiliki karakter dingin, workaholic, disiplin. Pasti para wanita yang menonton
akan terobsesi, buktinya setelah drama Korea banyak menggambarkan tokohnya
sebagai CEO, banyak lahir novel di Indonesia yang tokohnya CEO juga.
Saya sebagai penulis
novel, termasuk yang mempelajari
fenomena ini. Terutama di novel-novel online atau yang tayang di aplikasi
kepenulisan, seperti novel best seller my Husband My CEO karya Frumeyza C yang
diterbitkan oleh RDM Publisher, awalnya merupakan novel yang tayang di platform
kepenulisan Whattpad. Dalam cerita ini juga tokohnya seorang CEO yang banyak didambakan wanita, Alexander Edward.
Sayangnya, kebanyakan
dalam drama maupun novel, peran CEO kurang dikupas rinci. Bahkan banyak yang
ditangkap penonton atau pembaca CEO adalah posisi yang keren, dengan karakter
cowok yang menggoda hati. CEO dalam lakon cerita hanya dijadikan sebagai label
karir si tokoh saja, padahal dibalik semua itu sungguh berat peran CEO dalam
sebuah perusahaan, termasuk perekonomian negeri ini.
Mengenal Peran CEO dalam Perusahaan
Seperti dipahami banyak
orang, Chief Executive Officer (CEO) merupakan jabatan tertinggi di jajaran management
pada suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Karena CEO memiliki
andil besar atas sukses tidaknya sebuah perusahaan, diberikan kepercayaan untuk
mengelola perusahaan secara keseluruhan.
Dimana tugas CEO selain
membuat keputusan penting, membuat rencana strategis untuk mengembangkan perusahaan
melalui management, seorang CEO juga bisa dikatakan sebagai wajah dari
perusahaan yang dipimpinnya. Diantara dewan direksi dan para pemegang saham,
CEO merupakan titik komunikasi utama.
Sehingga CEO tidak hanya
bekerja dalam lingkup perusahaan, tetapi juga membangun citra positif di luar,
seperti menghadiri berbagai pertemuan dengan pihak luar. Dari artikel yang saya
baca, dalam studi dari Harvard Business School, pekerjaan CEO hampir 72%
digunakan untuk rapat. Makanya kalau dalam drakor itu CEO kebanyakan adegannya
rapat terus ya, hehehe.
PERAN CEO “Membuat Terang di Tahun
Menantang”
Membahas tentang CEO,
jadi teringat kondisi 2023 yang diprediksikan akan mengalami resesi ekonomi.
Asli, ada kecemasan juga di hati saya tentang prediksi ini. Karena mengingat
Indonesia pernah mengalami masa krisis pada tahun 1998. Krisis 2008, 2013, dan
2020. Dimana resesi memang diawali dari krisis, untuk krisis 2020 ini belum
terlupakan buat saya
Awal pandemi Covid 19,
usaha perbukuan suami down karena toko-toko buku perlahan ditutup, tidak ada
pengunjung mall, menyusul mall seperti mati suri. Gudang-gudang buku pun
ditutup untuk membatasi terjadinya paparan Covid 19 yang kala itu mematikan, penjualan
secara online pun senyap, karena masyarakat banyak kehilangan pekerjaan.
Seperti yang saya
alami, pembatalan berbagai job offline, karena situasi tidak memungkinkan untuk
berkumpul dalam jumlah kecil maupun besar. Perusahaan mengetatkan budget untuk
promo atau iklan. Asli, tahun 2020 seperti bola pecah yang tidak siap kita
terima, apalagi untuk memperbaiki agar menjadi bulat dan bisa bergulir dari
satu kaki ke kaki lain lagi. Jadi, bisa dibayangkan jika terjadi resesi di
tahun 2023?
Berkiblat pada prediksi
resesi ini, maka Harian Kompas menyelenggarakan Kompas 100 CEO di Istana Negara
Jakarta dengan tema diskusi “Membuat Terang di Tahun Menantang”. Acara tersebut dihadiri Bapak Airlangga
Hartanto-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Bapak Mahfud MD-Mentri
Koordinator Bidang Politik, dan Keamanan RI, Ibu Sri Mulyani-Mentri Keuangan
RI, serta para CEO dari berbagai industri usaha Tanah Air, diantaranya Presiden
Direktur JNE, Bapak M. Feriadi Soeprapto.
Nah, buat kalian yang
selama ini familiar sekali dengan ekspedisi JNE, dan menyaksikan atau bergabung
dalam acara-acara yang kerap diadakan oleh JNE dengan mengusung tagline
bisnisnya: Connecting Happiness, yang
berarti mengatarkan kebahagiaan. Bapak Feriadi inilah sosok di belakang
JNE sebagai CEO JNE.
Kembali ke “Membuat
Terang di Tahun Menantang”, dalam acara
ini Presiden Jokowi menyampaikan bahwa
ke depan harus tetap menggelorakan optimisme dan bekerjasama dengan seluruh
pihak untuk bersama-sama mendukung dan membangun perekonomian Indonesia.
Indonesia harus optimism karena Indonesia kaya sumber daya alam, memiliki sumber daya manusia yang besar,
mempunyai pasar yang besar, termasuk
pasar ASEAN, dan Indonesia terletak di jalur perdagangan yang sibuk. Jika dalam
membangun strategi besar bisnis Negara, strategi besar ekonomi Negara, kemungkinan
visi yang diinginkan akan tercapai.
Jadi, doakan ya semua visi para CEO dan pelaku bisnis lainnya terwujud untuk menekan angka resesi ekonomi yang akan terjadi di tahun 2023. Harapan saya, resesi tidak terjadi, aamiin. Sehingga keberhasilan para pelaku bisnis tanah air ini membuat perekonomian Indonesia lebih sejahtera lagi. Oya, untuk info detilnya mengenai kegiatan JNE bisa langsung klik di sini https://jnewsonline.com/