Anak Bebas Bereksplorasi dalam Rumah Bebas Kuman

by - July 17, 2019



Tahap Anak-Anak Mencoret Dinding Rumah

Siapa yang memiliki anak kecil dan dinding rumahnya penuh dengan lukisan (coretan) si Kecil, bahkan meski sudah dicat berulang kali akan terulang lagi dilukis oleh si Kecil?

Jangan jauh-jauh mencari contoh nyata, saya sendiri yang mengalaminya, hehehe. Tiga generasi dimulai dari anak pertama yang kini sudah SMP kelas 2, lalu anak ke dua yang duduk di bangku SD kelas 5, dan si balita Pendar, ketiganya melewati masa mencoret dinding dengan lukisan mahakarya mereka masing-masing. Tidak hanya dinding kamar tidur, tapi juga dinding ruang tamu, semua dicoret.

Biasanya anak-anak mulai mencoret saat usia 1 tahun hingga usia 3 tahun akan hilang sendiri. Saat tahap mencoret dinding ini meski sudah disounding bahwa dinding rumah bukan papan tulis, bukan buku gambar, buka buku tulis, bukan untuk dicoret, tetap saja mereka melakukannya. Bahkan meski sudah saya sediakan white board dan buku untuk bermain coretan.

Apakah saya marah?

Sejujurnya tidak, karena suami sangat mendukung anak-anaknya mencoret dinding. Saya sebut mendukung karena ketika anak pertama mencoret dinding kamar, suami ikutan menggambar di dinding, hahaha. Kami membiarkan dinding kamar dan ruang tamu penuh coretan, hanya menjelang hari Raya Idul Fitri baru dicat meski akan dicoret lagi. Ketika anak-anak berusia 3 tahun semua berlalu, seperti saat ini Pendar sudah usia 4.7th kebiasaan mencoret dinding sudah hilang sendiri.




Tapi saya dan suami belum bebas dari situasi dinding penuh coretan, karena putri bungsu kami yang kini usia 8 bulan pasti akan melewati masa mencoret dinding. Sejujurnya kesal tidak dengan kondisi ini? Sejujurnya sih, mata sepet juga alias tidak nyaman melihat rumah seperti gudang penuh coretan. Dinding auranya dekil, tapi semua pasti akan terlewati pada masanya.

Dan, ternyata masa mencoret dinding ini adalah tahap anak bereksplorasi, berkreativitas, yang mana jika kita melarang dengan keras, apalagi membentak-bentak membuat anak tidak berkembang dan tertekan psikisnya. Nah, siapa yang suka marah dan mengeluarkan suara keras ketika anak  mencoret dinding? Mudah-mudahan tidak sampai sesadis ini  ya, kan bisa dicat lagi. Apalagi sekarang ada solusinya yakni Nippom Spot-Less Plus.

Apa itu Nippon Spot-Less Plus? Mengapa orangtua wajib mendukung kreativitas anak-anak meski kadang membuat emosi, dan tahukah ternyata di dalam rumah itu belum tentu aman dari kuman. Semua pertanyaan dan kenyataan ini terjawab dalam acara  parenting talkshow yang diselenggarakan oleh Nippon Paint bersama Indonesia Montessori.Com tanggal 14 Juli 2019 di Kota Kasablanca, Jakarta.




Nippon Paint : Kampanye Rumah Sehat

Acara dibuka oleh Linda Kam yang mewakili pihak Nippon Paint, membuka mata saya bahwa rumah merupakan media awal datangnya kuman ke anak-anak, terutama dari dinding. Padahal dinding merupakan media untuk anak-anak bereksplorasi mulai saat belajar berjalan seperti yang dilakukan Binar, bayi berusia 8 bulan ini sudah mulai berdiri dengan berpegangan dinding, merambat dengan tumpuan dinding. Belum lagi nanti jika dia sudah mulai beraktivitas dengan mencoret dinding.




Coba deh renungkan fakta-fakta di bawah ini:
1. Anak-anak belajar berjalan dengan menyentuh setiap permukaan dinding rumah untuk menopang diri.
2. Ketika anak mulai belajar mengekspresikan kreativitas, kanvas terbesar untuk mereka corat-coret adalah dinding rumah.
3. Bayi menghabiskan hampir seluruh waktunya di dalam ruangan dan sangat sensitif terhadap zat berbahaya serta penyebab alergi udara.

Jleb! Pantas ya, anak-anak tidak kemana-mana tahu-tahu pilek, batuk, bahkan pernah Binar terkena ruam merah-merah. Awalnya saya bingung ini tertular siapa, karena selama sebulan belum keluar rumah atau berpergian jauh, kok Pendar bisa batuk, kok Binar bisa pilek? Tidak terpikir oleh saya akan kuman yang ada dalam media di rumah seperti di dinding.

Konon dinding 88% dihuni oleh kuman sehingga anak-anak mudah terkena demam, pilek, sakit tenggorokan, ruam, meski tidak keluar rumah. Karena itu Nippon Paint dengan kampanye rumah sehat mengeluarkan produk Nippon Spot-Less Plus sebagai cat anti-noda dan anti-kuman dengan berapa keunggulan yakni:



1. Formula Silver Ion dalam Nippon Spot-Less Plus yang telah teruji anti-mikroba dari  SETSCO (lembaga akreditasi dari Singapura) dan diakui oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) yang efektif membasmi bakteri berbahay di dinding.
2. Dilengkapi Stain Guard yang memberikan kemudahan bagi orangtua membersihkan noda dinding.
3. Fungsi Clean Air yang menjadikan udara dalam rumah menjadi aman karen Nippon Spot-Less Plus tidak mengandung Volatile Organic Compound (VOC)-zat berbahaya yang dapat menyebabkan kanker. Hal ini terbukti dengan diperolehnya sertifikat Green Label Singapore.

Jadi Nippon Spot-Less Plus merupakan cat terbaik untuk anak-anak, hal ini langsung membuat saya terbayang dinding di ruang tamu yang sering dibuat pegangan Binar, dan dinding kamar anak yang nyaris setiap hari disentuh anak-anak. Apalagi 75% bayi dan balita menyandarkan diri ketika belajar berjalan, tidak bisa membayangkan kalau mereka setiap hari terpapar kuman dan zat berbahaya, huhuhu.

Maka solusi untuk menghindari bahaya kuman dan zat berbahaya gunakan cat dinding dengan Nippon Spot-Less Plus deh. Silver-Ion yang terkandung dalam Nippon Spot-Less Plus itu merupakan satu satu anti-mikrobial alami yang tertua di dunia loh, dan mampu membasmi perkembangan mikro-organisme seperti bakteri, jamur, dan lumut. teknologi ini sangat aman bagi manusia dan binatang. Pantas ya, diakuin oleh IDAI.

How to Sparks Your Child's Passion

Setelah membahas tentang Nippon Spot-Less Plus yang membuka mata saya akan bahaya kuman dan zat berbahaya di dinding, kesadaran kalau anak-anak memang banyak sekali bersintuhan dengan dinding. Maka acara selanjutnya diisi oleh  Elvina Lim Kusumo, pendiri Indonesia Montenssori.Com (IMC) dan penulis seri buku Montenssor di rumah. Nah, inilah mengapa kita tidak boleh membentak sadis ketika anak melewati tahap mencoret dinding.


"Banyak kegiatan kreatif yang dapat dilakukan anak bersama orangtua ketika di rumah, Anak perlu diberikan kesempatan untuk bereksplorasi agar minat, bakat , dan kreativitasnya terasa dengan baik dan membantu tumbuh kembang optimal di masa depan," ujar Elvina.

Jika orangtua membatasi anak saat bereksplorasi, bagaimana orangtua akan tahu passion anak  kelak? Dengan  mengetahui passion anak, akan lebih memudahkan kelak anak-anak dibimbing bakatnya ketimbang orangtua hanya menebak-nebak. Sebab passion akan ditemukan setelah anak-anak benar-benar mengeskplorasi semua hal yang disukainya, seperti mencoret dinding. Ingat loh, dinding adalah kanvas terbesar bagi si Kecil.



Apalagi berdasarkan penelitian diketahui 20% anak akan mengalami stres dan kegelisahan karena dilarang bermain. Yuk ah, biarkan dinding rumah menjadi kanvas bagi si Kecil, karena hal ini sebagai proses pembelajaran, kreativitas juga mampu mempercepat perkembangan kognitif anak. Karena ketika anak didorong untuk mengekspresikan diri mereka dan mencoba berbagai macam cara untuk berkarya, mereka akan mengembangkan pemikiran kritis dn inovatif yang sangat diperlukan ketika dewasa nanti.



Nippon Spot-Less Plus selain aman dan membuat lingkungan rumah sehat, mudah dibersihkan loh. Noda alat tulis dan rumah tangga seperti krayon, tinta warna, jus, saus, sambal dan lain-lain sangat mudah dihilangkan dengan lap basah, tisu basah, dan lain-lain. Juga tahan disikat hingga 10.000 kali disikat tidak akan rusak catnya. Yesss, si Kecil mencoret dinding rumah, tidak pusing lagi dong, tinggal hapus, bersih deh.


You May Also Like

26 komentar

  1. Aduh kenapa baru ada ini sekarang... Saat anak2 sudah besar dan tidak corat coret dinding lagi. Hahaha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pun baru coba sekarang, andai dari dulu tahu, haha

      Delete
  2. makasih sharingnya, anakku sdh besar semua

    ReplyDelete
  3. Hihi, I feel you mba. Intinya enjoy it yah hehe. Untung ada Nippon Paint yg siap jadi cat anti noda dan anti kuman di rumah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, tinggal dilap juga ya klo kotor. Sungguh nippon keren

      Delete
  4. tak pernah sadar kalau tembok itu juga harus diperhatikan ya kebersihannya mbak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyess, tapi aku memang gelisah klo lihat tembok kotor

      Delete
  5. Iya bener bener.. kadang memang kita suka emosi kalau lihat tembok dicoret2 bocah. Padahal mereka sedang bereksplorasi ya. Alhamdulillah skrg ada nippon ya. Jadi bisa segera dihapus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkw apalagi Pendar nih dari ujung ke ujung tembok dicat

      Delete
  6. Cocok nih buat yang punya anak balita supaya temboknya cepat bersih. Ga perlu ngecat ulang ya.

    ReplyDelete
  7. Bener sih, Corat- coret adalah salah satu cara anak mengeksplor diri ya mba.
    Udah nggak gelisah lagi kan, karena ada Nippon Paint, baay noda di tembok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyo, mba. Jangan dilarang ya, cari aja solusi catnya pakai nippon

      Delete
  8. Wih senengnya playdate sementara ibuknya menyimak materi narsum. Iyo anak2 kudu dibiarin bebas bereksplorasi yaaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyo bener, eh enak memang kalau acara anak bisa playdate ya

      Delete
  9. Anak kreatif ya senangnya menggambar di dinding. Aku dan suami juga gak marah sih kalau anak mencoret dinding, namun perlu juga nih kalau ada cara bikin tembok bersih. Bisa makin rapi deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sana mb, aku pun ga marah kok meski mata sepet hehehe. Alhamdullilah sekarang ada nippon

      Delete
  10. Wah, solusi banget nih pakai nippon spotless, ortu tenang nggak mikirin tembok belepotan anak-anak bebas bereksplorasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih, Nu. Apalagi pendar seneng banget nyoret, belum lagi nanti Binar wkwkkw. Untung ada nippon

      Delete
  11. Eksplorasi anak bisa bebas nih karena nggak perlu takut dinding kotor karena ada cat khusus :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, umi masa perkembangan yang ga boelh dilarang-larang ya

      Delete
  12. Wajib nih kalau nanti udah ada rumah baru mo siap-siap dulu kira-kira butuh berapa banyak yah

    ReplyDelete
  13. Nice info yah.kebetulan anak saya usia 2 tahun lagi senang senangnya gambar yang boleh kita bilang coretan.hehe..tmksih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih ammar pasti akan suka coret coret kayak pakdenya kan

      Delete
  14. Wah asik banget ya anak tetep bisa eksplorasi dan dinding tetep kinclong, idaman semua ibu banget itu 💕

    ReplyDelete