Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log


Anak dan Bermain

Seorang anak pasti akan menyenangi yang namanya bermain, bahkan jika kita amati dan turuti anak-anak sepanjang harinya adalah bermain. Bukan kadang, tapi sering kita justru mengingatkan anak-anak tentang batas waktu  bermain yang sudah habis. Apa yang terjadi? Mungkin hanya sekian persen anak-anak yang langsung menuruti atau mengikuti perintah orangtuanya untuk stop bermain dulu karena waktu yang diberikan sudah usai.  Lebih banyak anak-anak akan menangis atau merajuk bila diingatkan waktu bermainnya usai. Sebab, ada banyak hal yang harus anak-anak lakukan selain bermain, yaitu: istirahat atau tidur, makan, belajar, dll.

Karena itu perlu dong kita menyiasati agar waktu bermain anak merupakan sesuatu juga buat anak, seperti bermain yang dapat menstimulasi kecerdasan mereka. Wah, mengenai bermain yang dapat mencerdaskan anak atau si kecil saya jadi teringat saat menerima undangan  ke Kidzania- Jakarta tanggal 25 Agustus 2016 kemarin, yang bertajuk: Aktivitas Seru Bersama Cap Kaki Tiga Anak Kemasan Baru. Apaan tuh kegiatan serunya?
August 31, 2016 16 komentar
Suasana pasar menjelang lebaran

Mempersiapkan Hidangan Khas Lebaran


Sebenarnya saya bukan tipe wanita yang suka memasak dan senang di dapur untuk mengolah makanan yang berat-berat khas Indonesia seperti: rendang, opor, gulai, semur daging, sambel goreng hati. Memotong daging saja tidak ahli, pernah mencoba memotong daging sapi dan ternyata salah alur. Jadi seratnya melintang sehingga daging jadi keras saat dikunyah, lalu pernah juga memotong ayam utuh jadi potongan siap dimasak...hasilnya ada beberapa bagian yang hancur karena motongnya salah.

Tapi ketika anak-anak mulai bertumbuh dan mengerti arti lebaran, semua ketidakbiasaan saya dalam memasak itu... HILANG. Makanya jadilah tradisi menyambut lebaran itu dengan masakan Indonesia yang berat seperti dikebanyakan menu-menu lebaran Kebayangkan serunya ke pasar dalam kondisi yang berjubel dan memasak dengan bumbu yang aneka rupa.

Pokoknya WOW deh, karena dari pagi hingga habis buka terakhir saya baru kelar memasak. Sebab semua dikerjakan sendiri dan tentu saja saya didampingi ponsel yang berisi browsing resep-resep rendang, semur daging, sambal goreng hati hehehe.
July 27, 2016 1 komentar

Cantik Adalah Wanita

Sumber gambar kartun: Google
Cantik?
Semua wanita pasti mengharapkan dianugerahi cantik, sebab secara manusiawi wanita memang ‘seharusnya’ identik dengan cantik, cantik adalah wanita. Namun cantik secara manusiawi juga hal yang selalu dihubungkan dengan fisik, karena seseorang memuji cantik begitu mata melihat fisik seseorang. Sementara tidak semua wanita dilahirkan dengan anugerah cantik fisik. Mungkin bisa dihitung wanita yang memiliki kecantikan fisik ketimbang wanita yang terlahir biasa saja fisiknya.

Dan cantik itu selalu identik dengan kulit putih-kuning langsat, langsing-tinggi, alis tebal-bulu mata lentik,  bibir bersemu merah alami. Lalu haruskan kita sebagai wanita yang dilahirkan dengan fisik biasa saja, dalam arti tidak masuk dalam jajaran cantik kemudian menjadi merasa tidak berarti? Minder? Lupa mensyukuri kesempurnaan fisik yang tidak cacat meski tidak cantik?

Saya tidak bisa mengatakan bahwa rata-rata wanita yang berfisik biasa saja jadi tidak bersyukur dengan kelebihan lainnya yang diberikan Allah SWT. Namun, lihatlah beberapa wanita yang berlomba-lomba memutihkan kulit, mengubah apa yang Allah SWT berikan dengan operasi plastik, mengenakan fashion yang maksimal. Tanpa memerdulikan efek sampingnya, tanpa memikirkan sesuaikah apa yang dikenakan. Yang penting fashionable-modis, terlihat ‘cling’.

Hal ini meruyak sekali di masyarakat kita, mungkin juga dunia dengan terbuktinya banyak industri kecantikan berlomba-lomba mengeluarkan kosmetik yang memutihkan tanpa melihat efek sampingnya atau kandungan yang ada di dalamnya. Dunia operasi plastik yang menjanjikan kecantikan instan, dan dunia fashion yang terus berinovasi. Sampai kadang saya berpikir, wanita dimanjakan dengan kecantikan yang sesungguhnya semu.

Tahap Memahami Cantik

Sumber gambar sebelum diolah: Google

Jika berkiblat pada cantik yang umum, tentu saja saya apalah. Berkulit sawo matang, tidak memiliki bulu mata tebal, bibir pun tidak bersemu kemerahan, meski saya langsing tapi tinggi badan biasa saja standart wanita Indonesia kebanyakan. Bahkan ketika masih sekolah dulu, saya sering diejek dengan hal-hal yang berkaitan dengan hitam, seperti: kereta api, Panter. Ada juga yang memanggil ‘Cungkring’ karena tubuh saya terlalu langsing.

Apakah saya sedih?

Saat beranjak ABG tentu saja iya, bahkan saya pernah berdoa sepanjang malam-memohon kepada Allah SWT agar besok terbangun mendapati kulit saya kuning langsat. Menggunting bulu mata karena termakan mitos: kalau bulu mata digunting akan jadi lebih panjang dan lentik, tapi apa yang terjadi? Huhuhu..saya justru kewalahan karena debu masuk dengan bebas. Bayangkan, begitu kedip saat ada debu bulu mata sama sekali tidak melindungi mata saya, karena bulu mata sudah dipotong pendek. Ada mungkin tiga hari lebih saya selalu kelilipan.

Waktu remaja juga pernah mencoba kosmetik yang bisa memutihkan dengan  tahap kulit terkelupas-perih, bahkan saya jadi ingat seorang teman waktu mengoleskan bibirnya dengan pasta untuk menggosok gigi. Katanya akan membuat bibir merah, namun efek yang saya lihat mengerikan...bibirnya melepuh karena mengoleskan pasta untuk menggosok gigi itu sepanjang malam. Untung, saya tidak ikutan memakai resepnya.

Ada juga teman yang ingin langsing sampai buang-buang air karena meminum ramuan pelangsing. Sementara soal langsing ideal ini saya juga pernah sampai meminum jamu penggemuk karena tubuh saya terlalu langsing (kurus), efeknya mengantuk dan lapar. Begitu minum jamunya berhenti, yang ada tubuh kembali ke asal, kurus.

Rafting Citarik
Kegiatan alam membuat kulit saya semakin hitam
Seiring waktu pun saya bertumbuh  menjadi diri sendiri, ternyata saya termasuk wanita yang sedikit tomboy-tidak suka dengan pernak-pernik make up yang lengkap, suka kegiatan alam seperti hiking, rafting, caving. Soal kecantikan menjadi putih-langsing ideal dan segala hal yang bisa disebut ‘CANTIK’ perlahan saya abaikan. Saya asyik dengan dunia saya petualangan dan menulis. Mencari ilmu dalam perjalanan dan menulis-membagikan ke pembaca apa yang saya dapat, ada kepuasan batin yang tidak terkatakan.

Saya juga senang mengajar anak-anak di daerah yang masih terpencil, salah satunya: Baduy Luar, Kampung Naga, sekedar mengajarkan membaca-menggambar-mewarnai. Bercanda dengan anak-anak yang masih polos ini sangat menyenangkan sekali. Saya  memberi mereka ilmu dan mereka juga memberi saya ilmu, ilmu hidup memahami ciptaan Allah SWT. Meski efek dari perjalanan itu kulit saya semakin hitam, tubuh yang tadinya langsing sedikit dihiasi urat di lengan dan tangan, betis menjadi sedikit kekar.

Jika bercermin kok wajah saya malah jadi sedikit macho ya hehehe, pacar juga tidak punya karena saya tidak suka pacar-pacaran meski secara manusiawi perasaan suka dengan lawan jenis itu ada. Hingga kemudian saya bekerja...

Mensyukuri Hal Yang Ada Dalam Diri

Sumber foto: twitter.com/wardahbeauty
Dalam bekerja kantor-apalagi saya diposisi sekretaris tentu saja dituntut untuk dandan dan modis, sebenarnya suprise juga ya saya diterima sebagai sekretaris di perusaaan swasta. Sementara sekretaris itu identik dengan yang cantik-cantik, tapi memang saya lulus saat ditest.

Meski ternyata memang aslinya saya juga tidak bisa dandan. Modal kerja dulu hanya bedakan-lipstik-maskara, namun Ibu saya mengajarkan untuk rajin merawat kulit baik kulit wajah dan tubuh. Jadilah saya hobby merawat kulit yang banyak terbakar matahari ini dengan luluran dan scrub-maskeran. Hasilnya? Alhamdullilah , kulit saya meski memang tidak putih tapi bersih dan segar. Haduw, kenapa tidak saya lalukan dari dulu ya?

“Cantik tidak harus sempurna tapi bersih itu sebagian dari pada Iman dan merawat diri kita wujud dari rasa syukur menjaga amanah Allah SWT, Nduk.” Kata Ibu saya.

Ya, ya, menerima kondisi fisik kita dengan rasa syukur bukan saja dengan menghindari perbuatan mengubahnya, tapi juga merawat dan menjaganya. Mengabaikan apa yang Allah SWT berikan sama juga tidak mensyukurinya, apalagi sampai membiarkannya jadi tidak enak dilihat sama sekali.

Dan, trantaaaam...beberapa kali saya reunian dengan teman-teman sekolah, mereka nyaris sama mengucapkan hal seperti ini; “Wah, sekarang kamu terlihat jauh lebih cantik, En. Modis lagi..”

Meski secara fisik saya tetap memiliki kulit sawo matang, bulu mata pendek, bibir tidak bersemu merah, tubuh langsing tidak ideal (masih agak kurus). Intinya tidak ada yang saya rubah dalam fisik saya kecuali perawatan yang kontinyu. Tapi sesungguhnya selain pujian fisik tersebut, saya paling bangga saat teman-teman memuji buku-buku yang sudah banyak saya lahirkan (terbitkan), mereka juga membaca beberapa artikel perjalanan saya di media cetak. Dan, jika saya kembali ke Baduy betapa anak-anak Baduy masih mengenal saya dan tidak sungkan lagi  memanggil, “Mba Eni!”

Sebagian karya saya

Apalagi yang tidak membuat saya bangga dan bersyukur tentang diri saya?

Bertemu Jodoh Hidup


Pertengahan 2004 saya bertemu seorang laki-laki yang menurut saya dan banyak diakui oranglain, dapat dikatakan tampan. Awal bertemu tentu saja tidak berharap banyak karena dia memiliki teman dekat yang cantik secara fisik, setidaknya begitu saya lihat-cantik. Namun awal tahun 2005 ternyata dia justru melamar saya.

Hah, tentu saja saat itu saya kaget dan mengajukan satu pertanyaan yang klasik, yang pasti banyak diajukan para wanita terhadap laki-laki yang  mengajukan lamaran atau menyatakan perasaan cinta:

“Kamu mencintai saya karena apa?”
“Kamu wanita yang memiliki karakter kuat-sisi hati yang tidak banyak dimiliki wanita  lain, itu yang membuat saya memilihmu menjadi pendamping hidup.”

Huhuhu..saat itu diam-diam saya menitikkan air mata. Inikah yang disebut cantik dari hati, kecantikan yang tidak terlihat secara mata, yang akan terlihat dengan merasakannya di hati?


Maka tepat 7 Februari 2015 saya dipinang atas nama Allah oleh laki-laki itu dengan mahar uang senilai tanggal akad kami dan seperangkat alat sholat. Kini kami sudah memiliki 4 anak (nomor tiga alm) dan saya memutuskan untuk mengenakan hijab, merasa nyaman dengan apa yang saya miliki saat ini. Rasa nyaman yang datang dari rasa bangga dan syukur atas apa yang saya miliki karena Allah SWT.

Saya menjelang 39 tahun
Sekarang usia saya menuju 39 tahun, setiap bercermin entah mengapa...saya seperti melihat wajah yang cantik apa adanya, tanpa sesuatu yang dibuat-buat, tanpa keinginan untuk  menjadi oranglain (Dulu sekali saya ingin betul terlihat secantik Angelina Jolie-impian tinggi rata-rata wanita di dunia hahaha), juga tetap tidak  mengenakan make up macam-macam. Meski sudah tidak bekerja di kantor lagi tapi saya memiliki kegiatan sebagai penulis yang kadang menghadiri acara kepenulisan, juga acara blogger karena selain sebagai penulis buku-saya aktif di dunia blogger.

Make up ala saya:


Untuk sehari-hari:
  • Sunblock
  • Lipstik ringan: Wardah Matte Lipstik 13 Cocoa Look

Untuk menghadiri acara
  • Sunblock untuk mencegah wajah dari paparan sinar matahari
  • Eyeliner untuk membuat mata tidak mudah terlihat lelah (tapi ini jarang saya pakai sih)
  • Lipstik untuk menyamarkan bibir saya yang cenderung agak hitam, saya memakai dua lipstik untuk acara:

Wardah Longlasting Lipstik 10 Stylish Mocca untuk acara malam
Wardah Longlasting Lipstik 06 De Icate  Pink untuk siang
  • Eye Shadow biasanya saya gunakan tipis-tipis saja biar mata tetap terlihat segar

Perawatan Wajah:


Sama seperti dulu, masih rajin di scrub-maskeran dan tentu saja dibersihkan sehari dua kali: Pagi dan menjelang tidur, kecuali habis berpergian bisa lebih dari 2x. Sementara untuk scrub dan masker saya lakukan seminggu sekali.

Cara perawatan wajah:
  • Basahi wajah dengan air bersih, usapkan Wardah lightening creamy foam keseluruh wajah kecuali area mata dan bibir, pijat lembut, kemudian bersihkan dengan air hingga bersih.
  • Aplikasikan Wardah white secret exfoliating scrub pada wajah, ratakan dengan gerakan memutar. Setelah 5 menit pijat wajah hingga scrub berjatuhan, lalu bersihkan dengan washlap yang sudah dibasahi air  ke dalam air hangat.
  • Wajah yang sudah dibersihkan dan discrub, kini dioleskan Wardah lightening face mask. 15 menit kemudian bilas dengan air bersih.
Mengapa saya memilih Wardah? 
Karena pertama: Halal, kedua tidak mengandung bahan-bahan berbahaya, bisa berdamai dengan kulit tanpa efek samping seperti kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya. Meski rangkaian perawatannya ada tulisan ‘Whitening’ ini tidak seperti kosmetik pemutih yang langsung ‘cling’, putih instan sehingga tidak masuk akal. Tapi bagi pengguna berkulit sawo matang seperi saya, memberikan efek bersih yang segar.

Cantik Dari Hati Untuk Putri Saya



Bagi saya PR terbesar selanjutnya untuk MEMAHAMI CANTIK adalah buat putri sulung saya-Lintang yang kini berusia hampir 11 tahun, menjelang masa pubertas. Lintang pasti akan melewati tahap-tahap memahami cantik bagi dirinya. Insallah saya tidak ingin putri saya mengalami salah langkah  mengartikan cantik. Karena Lintang seperti saya: berkulit sawo matang, bertubuh cenderung kurus meski secara fisik dia jauh lebih cantik dari saya. Tapi mitos cantik itu putih-langsing sempurna dan segala kelebihan fisik lain, inilah yang harus saya pudarkan dalam pemikirannya.

Alhamdulilah, Lintang sudah mau belajar berhijab sejak dini, selain sekolah-sore harinya tidak pernah tidak pergi ke masjid untuk mengaji dan sholatnya jauh lebih baik. Seperti dalam hadis Rasullah mengatakan bahwa wanita Shalehah adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia. Sebab jika dilihat dari dalam Al Quran dalam Islam wanita dilihat bukan dari kecantikan fisik belaka tapi sifat, tabiat, akhlak yang tidak akan termakan usia. Yang akan mengantarkan kita pada jodoh hidup yang melihat kita dengan hati.
  • “Bu, Mba hitam banget gak sih?” Pertanyaan ini sering dilontarkan putri saya.
  • “Terus rajin sholat, menutup aurat terutama setelah mengalami haid, berbaik sangka, jangan pelit, bersyukur atas apapun...Insaallah cantik dari hati itu akan membuat mba terlihat cantik.”
  • “Memangnya cantik dari hati itu apa, Bu?”
  • “Melakukan semua kebaikan karena Allah SWT dan mensyukuri semua pemberiannya kepada diri kita...”
Seperti dalam Hadis Rasullah, “ Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian” (Hr.Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)


Tulisan ini diikutan dalam Blog Competition




July 15, 2016 4 komentar

Kisah Tradisi Minum Teh Keluarga




Sejak kecil minum teh manis hangat bersama keluarga sudah ada, pertama diturunkan dari Kakek di Yogya lalu menurun pada Ibu saya dan kini pada keluarga kecil saya. Jadi seperti sebuah tradisi menikmati teh manis hangat bersama keluarga. Rasanya ada yang kurang jika hal ini tidak kami lakukan, biasanya di pagi hari atau sekedar kumpul keluarga besar. Tapi di bulan ramadhan minum teh manis hangat jadi dilakukan malam hari, yaitu begitu berbuka puasa.

Kami berkumpul, sebelum menikmati makan besar seperti nasi dan lauknya, kami lebih dahulu berbuka dengan segelas teh manis hangat. Selain bagus buat kesehatan, rasa manis atau gula dalam teh bisa menjadi tambah tenaga setelah seharian berpuasa. Oya, mengenai tradisi minum teh banyak sekali kenangan indah yang masih saya ingat dengan baik.
July 05, 2016 4 komentar

Fun Educatif Talkshow dengan tema: Healthy Skin – Healthy Baby

Lactacyd Baby

Berawal dari undangan acara Fun Educatif Talkshow dengan tema: Healthy Skin – Healthy Baby, cara tepat merawat kulit sensitif pada si kecil, yang diadakan Lactacyd Baby bekerjasama dengan majalah Mother&Baby tanggal 28 April 2016 membuat saya semakin mengenal Lactacyd Baby (liputan lengkap acaranya di sini ya Moms: Serunya Talkshow Lactacyd Baby dan Mother&Baby).

Bagaimana tidak semakin mengenal? Di acara tersebut dengan detil dijelaskan oleh dr. Liem Hui Ling tentang kulit si kecil:


dr. Liem Hui Ling (sumber gambar: Lactacyd Baby)
  1. Jenis-jenis masalah kulit si kecil.
  2. Mengapa kulit si kecil sangat special dibandingkan kulit orang dewasa.
  3. Cara perawatan yang benar bagi kulit si kecil: dari jenis pakaian yang dikenakan, suhu air mandi sampai pentingnya sabun pembersih yang menjaga kulit si kecil.
  4. Beberapa pertanyaan undangan yang diulas sehingga memberi info lebih, seperti: bedanya alergi dan kulit sensitif.
Tahukah Ibu? Kulit si Kecil Special berbeda dengan kulit orang dewasa
Kulit bayi lebih tipis dibanding orang dewasa

Bayi dilahirkan dengan nilai pH kulit 
yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Kulit dengan pH tinggi dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteri jahat pada kulit. Oleh sebab itu bayi cenderung rentan terhadap iritasi.

Cara perawatan yang benar bagi kulit si kecil:
  • Gunakan air untuk mandi si kecil dengan suhu normal sekitar 30 derajat (suhu ruangan)
  • Ketika memandikan si kecil jangan lama-lama, cukup 5 menit saja.
  • Selektif dalam memilih sabun pembersih bayi, pilihlah yang mempunyai pH asam 3-4 agar kulit bayi mendapat pH yang normal, pilih dengan bahan kandungan alami dan teruji secara klinis.
Soal sabun ini kenapa sih begitu pentingnya dalam memperhatikan kandungan pH:
  • Ternyata penggunaan sabun dengan pH tinggi seperti sabun pada umumnya dapat merusak kulit bayi sehingga bakteri jahat lebih mudah tumbuh di kulit.
  • Tingkat keasaman pH kulit bayi harus tetap terjaga. Pengggunaan sabun pembersih dengan pH rendah dan berbentuk cairan disarankan untuk kulit bayi.
Pengalaman Saya Dengan Lactacy Baby dari tahun 2005-2016

Kulit Iritasi


Waaah, terbukalah mata saya. Jadi teringat beberapa pengalaman yang pernah saya alami dari anak pertama hingga si bungsu, Pendar (19m). Ada banyak juga kesalahan awal jadi ibu:
  • Kadang suhu air mandi si kecil terlalu hangat
  • Sering banget mengajak si kecil mandi sambil bermain-bernyanyi sehingga lebih dari 5 menit
  • Dalam menggunakan sabun si kecil kurang memperhatikan pH, bahkan menggunakan sabun baby tidak hanya dalam bentuk sabun cair, tapi juga sabun padat.
  • Dan.. pernah karena darurat menggunakan sabun orang dewasa untuk si kecil... huhuhu.
Dulu, saat anak pertama, Lintang (kini berusia 10.6th) pernah mengalami kulit kering di punggung, kering lama-lama kecoklatan dan terkelupas, oleh dokter disarankan menggunakan lactacyd baby saat mandi. Cara penggunaannya cukup 3-4 sendok cairan Lactacyd Baby dicampurkan  ke bak mandinya, dan benar perlahan kulitnya kembali normal. Tapi waktu itu saya belum banyak belajar tentang pH pada kulit, juga tidak banyak tahu tentang lactacyd baby secara detil.


Ruam Popok

Lactacyd Baby
Pijar
Dan, anak kedua-Pijar, karena kulitnya putih juga sensitif, tidak bisa sembarangan menggunakan diapers dalam waktu terlalu lama, pasti kulit seputar bokongnya akan ruam merah. Awalnya saya menggunakan cream anti ruam dari prodak baby, namun creamnya yang lengket justru membuat si kecil tidak nyaman. Ruam juga masih membandel, pakai Lactacyd baru deh, manjur.


Kulit Terkena Bakteri

Lactacyd Baby
Gibran
Lalu pada anak ke tiga- Gibran (alm 4 tahun lalu), waktu itu usia 4 bulan pernah kena bakteri kulit yang menyerang punggungnya karena kondisi lembab. Kebetulan musim hujan sehingga saya kerap memakaikan baju yang tebal, banyak di dalam kamar yang suhunya terlalu hangat, sehingga timbul jamur di kulit punggungnya. Jamur itu seperti bercak-bercak kemerahan dan agak bau, panik saya memberitahu bidan saat imunisasi. Bidan mengatakan anak saya kena bakteri, dan diberinya sebotol Lactacyd Baby.

“Untuk pengobatan gunakan dengan cara cairan Lactacyd Baby digosokkan langsung ke kulit yang kena bakteri ya, Bu. Lalu diamkan sebentar, basuh dengan air bersih dan keringkan. Gunakan baju yang nyaman, tidak tertutup, seperti model kaus dalam...”

Awalnya saya ragu, masa cuma Lactacyd Baby solusinya untuk masalah seserius ini? Lihat, kulit punggung baby saya penuh bercak yang menimbulkan bau kurang sedap meski bercak itu tidak berair, bercak itu kering. Waktu Lintang dan Pijar hanya masalah kulit iritasi dan ruam, sementara kulit Gibran?

Saya memutuskan ingin membawa si kecil ke dokter kulit, tapi suami menyarankan untuk mencoba dulu. Tidak ada salahnya mencoba, kalau tidak sembuh baru dibawa ke dokter kulit. Dengan perasaan tidak rela, saya akhirnya menuruti saran bidan yang didukung suami saya, setiap mandi saya basuhkan langsung cairan Lactacyd Baby ke punggung Gibran, digosok lembut dan dibiarkan berapa saat baru basuh dengan air, dikeringkan dengan handuk. Saat belum mengenakan baju, saya biarkan bebas di tempat tidur agar kulitnya terkena udara, baru kemudian dipakaikan baju yang lebih terbuka.

Sehari, dua hari... bercaknya belum hilang sempurna, tapi sejak  memakai Lactacyd Baby bau tidak sedap di punggung baby saya hilang. Hingga hari keempat, punggung Gibran bersih. Benar-benar bercak-bercak hilang, hanya tinggal bekasnya yang belum memudar. Senang bukan main rasanya, lega. Begitu sembuh, seperti saran bidan – Lactacyd Baby tidak lagi saya gunakan dengan dioleskan langsung ke kulit tapi dicampurkan ke dalam wadah mandi sesuai takaran di boxnya: 3-4 sendok penuh sampai bekas di punggung Gibran benar-benar hilang.


Biang Keringat

Lactacyd Baby
Pendar
Waktu pun berlalu, hingga tahun 2014 anak ke empat saya lahir, Pendar. Bayi lucu dan montok ini nyaris tidak pernah bermasalah dengan kulitnya hingga kami pindah ke Depok yang memiliki suhu udara panas. Pendar mengalami biang keringat pada keningnya dibagian yang dipenuhi anak rambut, di punggung, bintik merah-merah, kalau diraba kulitnya yang semula halus jadi kasar. Kalau di ruangan tidak ber’AC dia akan rewel sekali, gelisah, bahkan kalau semakin ‘gerah’ atau  berkeringat, jumlah bintik biang keringatnya bertambah. Tidur malamnya dan siangnya pun terganggu karena selalu terjaga oleh rasa gatal.


Awalnya saya hanya menggunakan lotion yang disinyalir bisa menghilangkan biang keringat, memang ketika dioleskan terasa nyaman-terlihat Pendar tidak rewel, bintik biang keringat juga jadi tidak kemerahan. Cuma biang keringat tidak hilang, begitu dalam kondisi ‘gerah’-berkeringat muncul lagi. Baju yang dikenakan juga hanya jumper-jumper berbahan lembut, tidak mengurangi biang keringat.

Lactacyd Baby banyak dijual di Supermaket
Ketika jalan-jalan ke supermarket buat membeli sabun mandi Pendar yang habis, mata saya menangkap barisan Lactacyd. Ahai, kenapa saya tidak memakai Lactacyd saja mengingat kakak-kakaknya Pendar dulu juga memakai Lactacyd saat mengalami masalah kulit. Saya pun mengambil sebotol Lactacyd berukuran 150ml.

Tidak pakai lama karena hanya masalah biang keringat tahap ringan (biar ringan, mengganggu ya kalau tidak diobati), kulit Pendar pun kembali mulus tanpa bintik biang keringat. Tidur siang dan tidur malamnya pun nyenyak sekali, tanpa gelisah atau rewel karena gatal-gatal biang keringat.

Mengapa Lactacyd Baby Solusi Kulit Si Kecil?




Hal ini lah yang saya ketahui setelah mengikuti Fun Educatif Talkshow dengan tema: Healthy Skin – Healthy Baby, cara tepat merawat kulit sensitif pada si kecil tanggal 28 April 2016 itu. Tadinya saya hanya tahu Lactacyd buat menyembuhkan kulit sensitif, kulit kena bakteri, dan kulit dengan masalah biang keringat. Kenapa bisa menyembuhkan, saya tidak tahu.

Kulit Bayi Tetap Sehat Dengan Lactacyd Baby:




  • Lactacyd Baby dengan pH 3-4 menjaga keseimbangan pH kulit bayi: Seperti yang dijelaskan dr. Liem Hui Ling di atas, kan.
  • Mengandung Lactic Acid dan Lactoserum dari ekstrak susu terbukti membantu mencegah pertumbuhan bakteri jahat: Pantasssss, Gibran cocok pakai Lactacyd Baby ketika kulit punggungnya kena bakteri akibat terlalu lembab.
Lactacyd dengan kandungan pH yang tidak perih di mata dan bisa juga untuk merawat kulit kepala seperti menggunakan shampo. Jadi kalau dulu saya mengunakan Lactacyd Baby hanya untuk kondisi tertentu, seperti saat kulit anak saya iritasi, ruam popok, kena bakteri, biang keringat. Setelah hilang, kembali ke sabun lama karena saya mengira Lactacyd Baby hanya digunakan untuk kulit yang bermasalah. Namun kini sesuai info dari acara Fun Educatif Talkshow dengan tema: Healthy Skin – Healthy Baby, ternyata Lactacyd Baby bisa digunakan sehari-hari untuk menjaga kulit si kecil. Aduh, telat banget ya, padahal saya sudah kenal Lacatacyd Baby sejak tahun 2005.

Ibu dan Anak Setia Dengan Lactacyd

Tapi tidak ada kata terlambat buat sesuatu yang bermanfaat dong, maka mulai sekarang saya menggunakan Lactacyd Baby buat si kecil Pendar sebagai sabun mandi sehari-hari. Ukuran Lactacyd Baby yang  bervariasi memungkinkan kita tetap membelinya meski tanggal tua, tapi kalau mau hemat bisa juga beli yang besar.

Harga Lactacyd Baby
Oya, bicara soal hemat sebenarnya Lactacyd Baby meski harganya bagi sebagian Moms terlihat ‘Wow’ dibanding sabun baby biasa, sebenarnya lebih hemat. Kenapa dengan harga ‘Wow’ lebih hemat? Sebab, jika terjadi ruam popok dengan membeli cream ruam yang belum tentu langsung ‘cocok’ sembuh, atau biang keringat memakai lotion mencegah biang keringat yang lumayan harganya, selain tidak praktis, ditambah lagi kita harus mengeluarkan buged buat sabunnya. Belum kalau sampai terjadi ruam atau biang keringat parah hingga ke dokter, double pengeluaran, kan? Sementara Lactacyd Baby sabun mandi plus menjaga dari biang keringat-ruam, dan juga iritasi kulit, bakteri kulit. Sepaket deh.

Jadi tunggu apalagi, Moms. Jika saya mempercayakan Lactacyd menjaga kulit anak-anak saya sejak tahun 2005, bagaimana anda masih ragu untuk mencobanya? Dan....sssssttt, saya hampir lupa kalau untuk perawatan bagian intim saya pun sejak gadis memakai produk Lactacyd (dewasa), jadilah ibu dan anak sama-sama setia dengan prodak Lactacyd.






Artikel ini diikutkan dalam lomba:


June 26, 2016 5 komentar

TALKSHOW: THE VALUE OF PREVENTION IN HEALTHCARE

dr.Kristoforus SpPD&Mami Ubii: The Value Of Prevention In Healthcare

Berapa waktu lalu, tepatnya tanggal 3 Juni 2016, saya berkesemptan datang ke acara Talkshow dengan topik  The Value Of Prevention In Healthcare yang diprakasai Klinik Harmoni ( In Harmony Clinic) dan Blogger Perempuan dengan dua narasumber yang tidak asing lagi buat saya:
  • Grace Melia atau lebih dikenal Mami Ubii, blogger yang merupakan founder komunitas Rumah Ramah Rubella. Namanya familiar karena kami sama-sama satu komunitas blogger di sosmed, dan saya sudah sering membaca catatan blognya yang diberi nama: Diary Mami Ubii, banyak bercerita tentang putri kecilnya yang istimewa.
  • dr.Kristoforus SpPD, founder Klinik Vaksin In Harmony yang juga saya kenal cukup baik, meski hanya di twitter karena beberapa kali berinteraksi, menanyakan tentang vaksinasi atau imunisasi bagi putra bungsu saya, Pendar.

Acara talkshow kesehatan ini, para blogger undangan menyimak pengalaman Mami Ubii bercerita tentang Ubii, putri pertamanya yang bernama panjang Aubrey Naiym Kayacinta yang divonis mengindap Congenital Rubell Sydrome (CRS) akibat saaat hamil trimester ketiga, Mami Ubii tanpa disadari  terkena virus Rubella. Tahukah Moms, apa itu virus Rubella?
June 17, 2016 2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose