Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • Kategori
    • Parenting
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Resep Anti Gagal
    • Mpasi
    • Travel
    • Review
  • About
  • Sitemap
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

 

Bayi memiliki kulit yang sangat lembut dan sensitif, sehingga rentan terkena iritasi kulit. [1] Ketika kulit mengalami iritasi, bukan tidak mungkin si Kecil menjadi rewel, karena merasa gatal ataupun kesakitan yang membuatnya tidak nyaman. Untuk itu  orang tua harus tanggap dan sigap supaya bisa mengatasi masalahnya. 


Jenis Iritasi Kulit Bayi


Perlu diketahui, secara umum, ada beberapa jenis iritasi kulit yang seringkali ditemui pada bayi, terutama yang masih berusia 0-24 bulan. [1] Penyebabnya pun cukup beragam, tapi tentu saja dapat diminimalisir dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan buah hati. Yuk, simak iritasi kulit pada bayi apa saja yang mungkin menyerang si Kecil:

March 16, 2022 No komentar

 


Masih ingat cerita saya ketika saya, suami,  dan dua anak saya, yakni Abang Pendar, dan Bi, mengalami sakit seperti gejala Omicron yang pernah saya tulis di artikel sebelum ini? Kalau lupa atau mungkin belum baca cerita saya tersebut, bisa langsung klik di sini ya 

 Kenali Tanda-Tanda Terpapar VirusOmicron.

Jadi, karena sering baca status teman-teman di facebook yang terpapar virus Omicron, begitu saya meriang, suami deman, langsung saya berpikir ini GEJALA OMICRON. Meski jujur, saya kecolongan ketika awalnya Abang Pendar yang demam, saya pikir demam biasa karena dia kecapean atau mau batuk pilek.

Bahkan ketika saya dan suami jatuh sakit, masih berpikir virus ini dari suami. Sebab dua hari sebelum sakit, suami habis dua kali ke rumah sakit mengantar ibunya rogsen. Sementara saya sudah seminggu lebih hanya di dalam rumah, habis merawat Abang Pendar sakit juga, sehingga tidak bisa ke luar rumah.

Tapi begitu ibu mertua saya sehat-sehat saja, saya curiga ini dari demamnya Abang Pendar yang memang tiga hari sebelum sakit, rutin mengaji dan sholat jumat ke masjid. Tapi karena Abang Pendar sudah sembuh dari demam, saya dan suami tidak fokus memikirkan anak saya itu terpapar Omicron.

Pengobatan Awal Gejala Omicron


Dua hari saya dan suami sama sekali tidak bangun dari tempat tidur, Alhamdullilah teman-teman support makanan, buah-buahan, suplemen. Masyaallah, haru banget. Semoga menjadi berkah mereka, Aamiin. Hari ke tiga saya dan suami mulai bisa bangun meski suami masih demam, saya masih kedinginan. Binar yang demam saat saya tidak bisa bangun dari tempat tidur pun sudah mulai sehat.

Jadi runutannya: Abang Pendar demam dua hari, mengeluh badan sakit, kepala sakit, mata panas. Setelah dia sembuh menyusul suami saya, besoknya saya dan Binar. Dua anak itu sudah sehat, saya dan suami masih merasakan gejala terpapar Omicron. Kami hanya konsumsi vitamin C, Qusthul Hindi dari teman, parasetamol dan obat radang tenggorokan yang dibeli di apotik terdekat.

Karena meski tidak sakit saat menelan, tenggorokan saya seperti terbakar, jadi jaga-jaga saja. Saya juga mengunyah kencur  karena tenggorokan terasa gatal, takut batuk. Suami juga mengkonsumsi obat yang sama, karena kurang lebih gejala kami sama. Hanya suami lebih merasakan sakit kepala dan demam tinggi.

Hari ke lima suami masih sakit kepala, keringat dingin, dan saya masih mudah kedinginan, kami nekat ke Puskesmas karena saya mulai batuk dengan jenis batuk yang jarang, tapi jika malam bisa terbangun batuk 2-3 kali. Kami khawatir kalau beneran Omicron supaya jelas penanganannya. Khawatir anak di rumah akan terpapar semua.

PCR dan Obat Pasien Omicron Gratis di Puskesmas

Di Puskesmas ternyata untuk PCR melalui beberapa tahap, yakni diperiksa dokternya, lalu diberi rujukan PCR dengan mengisi form, baru besoknya datang lagi untuk PCR. Saya dan suami diberi obat sesuai gejala, yakni parasetamol, obat batuk, alergi atau pilek, multivitamin Zinc. Baru besoknya bisa PCR.




Jadi hari ke enam dari gejala, saya  dan suami baru PCR, hasilnya baru saya terima sehari kemudian, dan POSITIF. Setelah hasil positif keluar, keesokannya ada petugas COVID dari puskesmas yang menghubungi via WA. Memberikan beberapa pertanyaan, diantaranya keluhan pasien efek Omicron, jumlah anggota keluarga yang bergejala dan tidak bergejala. Setelah itu dikabari untuk mengambil obat besoknya.

Obat bisa diambil oranglain atau kurir, tapi suami akhirnya mengambil sendiri dengan prokes ketat. Kami dikasih obat anti virus untuk saya dan suami, vitamin-vitamin, anak-anak semua juga dikasih vitamin. Dan, karena saya dan suami POSITIF, maka anak-anak wajib PCR juga. Jadi anak-anak PCR setelah saya dan suami bergejala Omicron seminggu. Jadwal PCR ditentukan oleh petugas COVID via WA.




Hasilnya?

Hanya Abang Pendar yang positif, padahal jika menghitung sejak dia terkena demam tinggi sudah hampir sepuluh hari. Abang Pendar juga secara fisik sudah sehat, hanya setelah PCR tiba-tiba terkena sariawan parah yang membuat tubuhnya drop dan berat badan turun 2kg. Efek sariawan membuat makannya sulit, dan rewel.

Abang Pendar setelah diketahui hasil PCR POSITIF, kami langsung lapor ke petugas COVID via WA, dan mendapat tambahan vitamin, obat  sariawan, parasetamol yang diambil di Puskesmas. Tapi yang terpakai hanya vitamin, dan obat sariawannya saja karena sudah tidak ada demam.

Nah, untuk semua itu dari mulai PCR, vitamin-vitamin, obat, gratis dari Puskemas. Jadi ketika kalian bergejala Omicron, tidak memiliiki persediaan vitamin, obat, yang memadai. Saran saya, sebaiknya segera ke puskemas terdekat agar mendapat obat untuk gejala yang dirasakan, vitamin untuk imunitas tubuh, dan jika ingin PCR untuk memastikan bisa ke Puskesmas. Biasanya bagi yang POSITIF, untuk orang dewasa mendapat obat virus juga.

Semoga info saya ini bermanfaat ya, selanjutnya saya akan ceritakan perawatan selama isoman di rumah saja. Bagaimana tiga anak saya tidak ikut terpapar, bagaimana saya melakukan rutinitas sementara saya positif dan 3 anak saya negatif, padahal saya hanya memiliki toilet satu dan saya juga masak untuk anak-anak? Ditunggu cerita saya

March 15, 2022 No komentar

 

Siapa yang sedang diet? Saya termasuk yang sedang diet nih , hehehe. Tidak hanya mengantur pola makan, asupan menu makan besar yang sesuai kebutuhan kalori tubuh, tapi camilan juga harus sehat atau mendukung untuk diet. Kok diet ngemil?

Ya iyalah, masa gara-gara diet jadi tidak bisa ngemil. Terus snack time ngapain dong? Jangan sampai merasa tergoda jadi makan besar, hehehe. Tapi tentu saja camilannya yang sehat juga, selain biscuit yang mengandung gandum, biji-bijian, buah bagus banget buat camilan diet sehat.

Tapi nih, ternyata buah yang disaranin buat diet ada loh, jadi biar maksimal. Maksimal itu dengan memakan buah yang rendah kalori, tapi memberi efek kenyang sehingga tidak tergoda untuk makan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.

Apalagi masa pandemi begini , banyak mager, kebayang tidak kalau kita banyak makan yang tinggi kalori?  Alhamdullilah, buah-buahan yang bagus untuk diet ini harganya masih terjangkau, jadi bisa deh buat stock camilan setiap hari. Diantaranya buah-buahan yang baik untuk camilan saat diet, yang biasa saya konsumsi ada 5.

Mengapa bagus untuk diet lima jenis buah ini? Ada keteranganya di masing-masing jenis buahnya ya.

5 Macam Jenis Buah Untuk Diet

Salak

Ternyata salak disarankan bagus untuk dikonsumsi saat kita diet, karena salak mengandung banyak serat dan antioksidan. Kalorinya rendah, untuk ukuran 100gram salak hanya mengandung 7 kalori, tapi kandungan karbohidratnya dan kalsiumnya bisa memberikan energy untuk tubuh.

Jadi meski hanya ngemil salak, bisa membantu mengurangi rasa lapar. Ingat ya, kadang kita tidak bisa membedakan rasa lapar butuh asupan makan besar, atau lapar sekedar iseng karena pengen makan enak.

Pisang

Pisang memiliki kandungan serat yang baik untuk tubuh, rendah lemak, dan kalorinya cukup rendah. Satu lagi pisang membuat efek kenyang karena mengandung karbohidrat kompleks yang bisa menghilangkan hasrat untuk makan besar.

Apel

Untuk buah satu ini sangat hits di kalangan diet ya, karena memang apel merupakan buah yang tinggi serat dan sangat rendah kandungan kalorinya. Kombinasi serat dan air dalam apel juga membuat perut terasa kenyang, efeknya sukses deh diet kita.

Selain itu apel memiliki indeks glikemik rendah yang dapat mengontrol gula darah, sehingga program diet semakin terwujud dengan baik. Biasa saya ngemil apel malang yang harganya lebih terjangkau dibanding jenis apel lainnya.

Alpukat

Alpukat jadi salah satu primadona dalam diet sehat juga, karena mengandung lemak sehat. Kombinasi lemak sehat dan seratnya membuat rasa kenyang lebih, sehingga kita tidak mudah tergoda untuk makan besar di saat jam ngemil.

Jambu Biji

Jambu biji termasuk buah yang murah dan mudah didapatkn, ternyata bisa menjadi camilan saat diet. Karena jambu biji sama seperti apel memiliki indeks glikemik rendah, dan tingkat vitamin C yang tinggi sangat bermanfaat untuk membakar lemak dalam tubuh.

Nah, bagaimana masih ragu untuk menjadikan buah-buahan sebagai camilan saat diet? Jangan dong, apalagi buah-buahan ini tergolong murah ya. Selain bermanfaat untuk diet juga mengandung manfaat lainnya, seperti Salak yang bermanfaat juga untuk mengobati gangguan pencernaan.

Semoga info ini bermanfaat ya, dan jangan lupa baca juga resep makan siang untuk diet sehat. Biar lengkap menu dietnya, dan tetap lakukan olahraga agar mencapai berat badan yang diinginkan.

July 27, 2021 2 komentar

Pernahkah mendengar psoriasis atau mengetahui penyakit psoriasis?

Saya sendiri baru mendengar kemarin setelah menghadiri Press Confrence Novartis di Hotel The Wetsin Jakarta. Di mana Novartis meluncurkan secukinumab dengan menghadirkan para narasumber:

  • dr.Danang Tri Wahyudi, SpKK
  • Dr.Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menulis, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • Milan Paleja, General Manager Pharma, Presiden Director Novartis Group Indonesia
Dalam acara ini saya melihat film dokumenter tentang mantan penderita psoriasis. Duh, sedih benar rasanya. Melihat penderita psoriasis, kulit mereka dipenuhi bercak timbul yang mirip pulau-pulau, hampir menyeluruh ke seluruh badan. Jangan ditanya rasanya, melihat penampakannya saja saya yakin sangat berat beban psikis penderita.

Mau tidak mau sebagai masyarakat umum pasti akan merasa jijik atau takut melihat seseorang yang menderita psoriasis, walau ahli medis mengatakan itu bukan penyakit menular. Karena memang penyakit kulit di masyarakat memiliki stigma sebagai penyakit menular, belum lagi penampakannya yang cukup menyeramkan, merusak keindahan kulit. Apalagi jika kemudian menyerang wajah.

Sebelum membayangkan terlalu jauh penyakit kulit seperti apa psoriasis, saya akan ulas sedikit tentang penyakit tersebut:
August 18, 2017 10 komentar

Banyak ibu hamil, termasuk saya ketika memeriksakan kandungannya dan diberikan aneka suplemen atau multivitamin, pasti akan berpikir sudah mendapat nutrisi yang lengkap. Percaya kepada ahli medis yang menangani kehamilan sepenuhnya, sehingga sering tidak lagi memperhatikan multivitamin apa saja yang sudah diberikan kepada kita.

Padahal ada beberapa ahli medis yang memberikan multivitamin buat ibu hamil tidak selengkap yang dibutuhkan ibu hamil. Saya ingat betul saat anak pertama hanya diberikan kalsium, zat besi, dan dua jenis vitamin. Selebihnya saya diminta mengasup sayuran, susu, ikan atau daging, lebih banyak dari kebutuhan saat  tidak  hamil.

Namun pada prakteknya saya merasa cukup tenang dengan mengasup multivitamin yang diberikan dan kadang mengabaikan sayur, ikan atau daging. Padahal betapa pentingnya ibu hamil mengasup nutrisi yang mengandung komponen makro dan mikro nutrient. Tidak hanya ibu hamil, tetapi ibu menyusui pun membutuhkan nutrisi tersebut.

Alhamdullilah, pada kehamilan berikutnya saya mendapat dokter kandungan yang memberikan asupan nutrisi kehamilan cukup baik. Untuk mengetahui nutrisi yang mengandung komponen makro dan mikro nutrien penting bagi ibu hamil dan menyusui , yuk simak ulasan saya berikut ini:

Press Conference Blackmores :

Pentingnya Asupan Mikro Nutrisi Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

Tanggal 10 Agustus 2017 saya mendapat kesempatan untuk hadir di acara yang sangat menarik, acara yang diadakan oleh Blackmores ini memiliki tajuk Pentingnya Asupan Mikro Nutrisi Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui. Meski tidak sedang mengandung saya masih menyusui si bungsu Pendar,  jadi merasa senang sekali berkesempatan untuk hadir di acara tersebut.


Acara yang diadakan di Hotel Pullman Thamrin Jakarta, banyak dihadiri ibu menyusui dan ibu hamil. Beberapa tampak membawa bayi dan batita mereka, kalau saya kebetulan tidak membawa si kecil karena jarak tempuh dari rumah ke lokasi cukup jauh. Para ibu menyimak para pembicara yang terdiri dari:

  • Dr.med.dr.Damar Prasmusintu, SpOG(K)., Konsultan Fetomaternal, Departemen Obsteri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
  • Prof. Lesley Braun, Direktur Blackmores Institute

Dokter Damar menjelaskan tentang 1000 hari pertama kelahiran, dimana nutrisi sangat dibutuhkan dari masa kehamilan hingga kelahiran. Namun masih banyak para ibu yang kurang memperhatikan benar-benar asupan nutrisi yang dikonsumsinya dari kehamilan hingga masa menyusui. Nutrisi yang tidak hanya untuk kebutuhan janin, tapi juga untuk ibu.

Dr.med.dr.Damar Prasmusintu, SpOG(K)
Kekurangan nutrisi bagi janin akan berpengaruh sampai dewasa kelak, dan ini tanpa disadari para orangtua. Di Indonesia masih banyak atau sekitar 10.2% bayi lahir di bawah  berat badan normal, yakni di bawah 2500 gram. Memang bayi tetap bertumbuh dan berat badan akan bertambah, namun sesungguhnya ada bagian-bagian tertentu yang tumbuh tidak secara optimal.

Menurut dokter Damar sesungguhnya ibu hamil dan menyusui tengah  berjuang menjaga asupan nutrisinya. Asupan nutrisi yang berguna untuk pembentukan, pertumbuhan dan berkembangan janin atau bayinya. Untuk itu ibu harus tahu nutrisi apa saja yang diperlukannya, tidak hanya menerima begitu saja apa yang diberikan ahli medis.

Nutrisi yang mengandung makronutrien adalah karbohidrat, protein, sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Pada umumnya dokter atau ahli medis menganjurkan mikronutrien sebagai berikut:

  • Asam Folat:  Untuk perkembangan otak dan mencegah neural tube defec (NTD), prematur, dan berat bayi lahir rendah (BBLR)
  • Zat Besi: Untuk kebutuhan memproduksi darah dan sirkulasi oksigen di berbagai organ dan jaringan, serta percepatan pertumbuhan bayi. Di Indonesia sendiri, 37.1% ibu hamil mengalami anemia dan 21.7% bayi beruur  di bawah 1 tahun mengalami anemia.
  • Yodium: Untung fungsi kelejar tiroid, perkebangan visual, motor skills, mendengarkan dan perkembangan kognitif anak. Di Indonesia sendiri, meskipun 77.1% rumah tangga memiliki garam yodium, hanya 36.9% ibu hamil yang memiliki asupan yodium yang cukup.
  • Kalsium: Untuk pertumbuhan tulang dan gigi bagi janin, mengurangi resiko pre-eclamsia selama kehamilan.
  • Omega-3, terutama DHA: Untuk perkembangan neurodevelopment, khususnya mata dan otak.

Bisa dibayangkan bila ibu hamil dan ibu menyusui kekurangan mikronutrien. Kekurangan mikronutrien bisa juga terjadi bukan karena ibu hamil atau menyusui tidak mengasup makanan yang mengandung asam folat, zat besi, zodium, kalsium, omega -3 atau DHA, tetapi karena tidak tahu takaran yang tepat maka kebutuhannya tidak terpenuhi dengan baik. Seperti yang dikatakan Prof. Lesley, bahkan di negera maju seperti Jepang yang kehidupannya perekonomiannya sudah sangat maju masih terdapat ibu hamil dan menyusui yang kekurangan nutrisi.

Padahal jika ibu hamil atau menyusui mau mengasup sayuran dan buah dengan baik, menurut Prof. Lesley akan memenuhi kebutuhan mikronutrien. Namun kembali pada gaya hidup masyarakat, selain ketidaktahuan takaran yang tepat untuk mengasup sayuran dan buah agar kebutuhan mikronutrien terpenuhi dengan baik.

Prof. Lesley Braun
Akibatnya selain banyak ibu hamil dan menyusui memiliki keluhan akibat kekurangan kalsium, dan beberapa nutrisi lain. Mereka memiliki masalah dalam kehamilannya dari kelahiran premature, janin cacat, hingga masalah lainnya.

Dokter Damar memberikan info dari data yang tertulis bahwa kematian bayi yang paling sering terjadi karena prematurnitas. Di Indonesia sendiri masuk urutan ke dua puluh dengan IQ rata-rata 27 alias di bawah rata-rata, karena itu di Indonesia masih banyak yang memiliki taraf hidup rendah atau perekonomian rendah.

Kalbe Blackmores Nutrion (KBN):

Mengeluarkan Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold



Mengamati kondisi ibu hamil dan menyusui yang banyak mengalami masalah karena kekurangan mikronutrien maka KBN mengeluarkan Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold yang merupakan rangkaian nutrisi lengkap untuk kesehatan ibu dan prekembangan buah hati.

Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold ini mengandung 15 nutrisi penting untuk ibu hami dan  menyusui termasuk:

  • Odourless fish oil, kaya akan DHA untuk perkembangan otak  bayi, mata, dan sistem syaraf
  • Kalsium untuk kesehatan tulang dan bagi ibu dan anak
  • Zat Besi untuk menceha anemia tanpa menyebabkan konstipasi
  • 400 pg asam folat untuk mengurangi risiko neural tube defects pada janin
  • Iodium untuk perkembangan otak, kemampuan motorik visiual, pendengaran bayi, dan IQ anak



Dengan mengkonsumsi 1 hari 2 kali Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold, selama masa kehamilan dan menyusui diharapkan kebutuhan mikronutrien selama kehamilan dan menyusui terpenuhi dengan baik. Sehingga besar kemungkinan akan lahir anak-anak yang sehat, dan memiliki para ibu yang sehat juga.

Mengapa ibu hamil dan menyusui bagus mengasup Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold?

Karena bahan-bahan yang terkandung dalam Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold bersumber pada bahan alami dengan kualitas tinggi. Selain itu diformulasikan  berdasarkan uji klinis yang didukung oleh Blackmores Institute. Blackmores Institute didirikan tahun 2012 dan bekerja sama dengan pusat penelitian dan pendidikan terbaik di Australia untuk membantu menyediakan produk yang berkualitas dengan bukti ilmiah yang kuat. Blackmores Institute pun melatih lebih dari 10.000 ahli kesehatan setiap tahunnya mengenai kesehatan alami (naturopati) berbasis bukti. Jadi Insaallah Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold benar-benar asupan yang baik untuk kebutuhan ibu hamil dan menyusui.

12.000 Pelukan Untuk Ibu Dan Bayi

Kalbe Blackmores Nutrion (KBN) meluncurkan gerakan program 12.000 Pelukan Untuk Ibu Dan Bayi
Dalam acara ini Kalbe Blackmores Nutrion (KBN) meluncurkan gerakan program 12.000 Pelukan Untuk Ibu Dan Bayi sebagai rasa perduli pemenuhan asupan multi-mikronutrien untuk ibu hamil dan menyusui yang kurang mampu. Lewat gerakan ini mengajak ibu-ibu seluruh Indonesia menyumbangkan foto pelukan kasih untuk para ibu dan bayi di Yayasan Bumi Sehat melalui website www.blackmores.co.id/12000pelukan

Setiap 1 foto yang terkumpul akan dikonversikan menjadi 1 botol Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold yang disumbangkan kepada Yayasan Bumi Sehat untuk ibu hamil dan menyusui yang kurang mampu. Saya pun sudah ikutan loh, caranya sangat mudah:









Yuk, jangan sampai tidak ikutan karena satu foto Anda sangat berarti bagi seorang ibu hamil dan menyusui. Anak bangsa memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, siapa pun dia dan di mana pun asalnya. Mari kita dukung 12.000 Pelukan Untuk Ibu Dan Bayi gerakan perduli ibu hamil dan  menyusui yang dikampanyekan oleh Blackmores.

  
August 15, 2017 18 komentar


Segala hal yang membahas tentang anak pasti akan menggetarkan hati ibu, termasuk saya. Seakan selalu saja ada yang salah dan kurang dalam menjalani peran sebagai ibu bagi anak-anak saya. Setiap hari berusaha memperbaiki, akan ada setiap hari cela yang salah, karena memang seorang ibu atau orangtua dalam hidupnya adalah belajar.


Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2017 yang diadakan oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) di  Aula Kemendikbud mengangkat tema "Perlindungan Anak Dimulai dari Keluarga", hal ini menandakan bahwa rumah lah seharusnya tempat teraman dan ternyaman bagi anak-anak.  Tidak hanya sekedar rumah yang bersih, ramah anak, tetapi juga termasuk isinya di dalamnya ada orangtua yang melindungi dan menjaganya.

Dra. Leny Nurhayati Rosalin Msc
Dra. Leny Nurhayati Rosalin Msc, Deputi Tumbuh Kembang Anak, Kementerian PPA, yang menjadi salah satu narasumber acara ini mengungkapkan kalau keluarga memiliki peran utama dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan terlindungi dengan baik.
August 15, 2017 17 komentar

Kesehatan adalah kekayaan sejati
Bukan emas atau perak
(Mahatma Gandhi)

Pernah mendengar kalimat di atas yang ditulis oleh seorang guru spiritual dan politikus India, Mahatma Gandhi. Kalimat yang kembali terngiang saat saya hadir di acara Blogger Gathering Bersama Prodia Womens Health Centre di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan. Letaknya persis di seberang Toko Santa, sangat strategis. Dapat dengan mudah di tempuh dengan kendaraan pribadi  maupun umum.


Awalnya saya mengira Prodia Womens Health Centre adalah lab Prodia yang memang selama ini sudah sangat familiar. Namun teryata berbeda, Prodia Womens Health Centre yang disingkat PWHC memberikan pelayanan kesehatan khusus wanita berbasis Women-Wellness yang pertama di Indonesia.

Prodia

Sebelum mengulas Prodia Womens Health Centre, saya ulas sedikit tentang Prodia. Klinik ini sudah sangat familiar bagi masyarakat karena sudah berdiri di Solo sejak 7 Mei 1973. Didirikan oleh beberapa orang yang berlatar belakang pendidikan farmasi, salah satunya Dr. Andi Widjaja, MBA. Prodia menjadi laboratorium klinik terbaik dan terbesar di Indonesia hingga sekarang, serta menjadi Pusat Rujukan Nasional dengan visi menjadi Centre of Excellence dan layanan kesehatan terpercaya menunjang pengobatan generasi baru.

Banyak prestasi Prodia di bidang kesehatan, termasuk sebagai satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP) sejak tahun 2012. Hal ini membuat hasil tes di labotarium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional. Berarti hasilnya sangat terpercaya ya.

Hingga saat ini Prodia memiliki cabang sebanyak 273 outlet di seluruh provinsi Indonesia, terdiri dari 131 laboratorium klinik (termasuk 10 diantaranya dengan tambahan izin dan layanan klinik Prodia Health Care/PHC), 1 PHC stand alone, 3 klinik khusus, 12 labotaroum rumah sakit, dan 126 Point of Care (POC) Service di klinik dokter yang tersebar di 31 provinsi dan 114 kota di Indonesia.

Waaah, makanya Prodia sudah sangat familiar dan memutuskan untuk membuka Prodia Womens Health Centre sebagai bentuk perhatian khusus pada kesehatan wanita.

August 05, 2017 20 komentar

Dalam tahap kehidupan wanita mengalami masa kehamilan dan menyusui yang merupakan masa paling indah dan berkesan. Sehingga hampir semua wanita mendambakan tahap itu dalam kehidupannya. Namun, dibalik masa yang paling indah dan berkesan, kehamilan dan menyusui juga merupakan tahap rawan bagi ibu dan anaknya.

Trismester Pertama : Masa Rawan Kehamilan


Masih saya ingat dengan apik saat hamil anak ke tiga kondisi saya tidak baik-baik saja, dalam arti secara psikis saya belum begitu siap. Kehadiran si kecil secara tiba-tiba di luar perencanaan meski kedua kakaknya sudah cukup besar. Hal ini membuat tidak ada respon yang positif dalam diri saya, setidaknya awal kehamilan saya down.

Jika pada kehamilan sebelumnya begitu tahu mengandung saya langsung mengasup nutrisi yang dibutuhkan, seperti susu kehamilan, hati-hati dalam memilih makanan, dan tentu saja langsung rutin mengunjungi dokter ahli kandungan. Saya hanya merenung dan berpikir konyol: Mengapa sampai hamil di luar rencana sebelumnya?

Memasuki usia kehamilan ke empat saya baru mulai merasa nyaman, mengunjungi dokter kandungan, mengasup nutrisi yang baik, secara keseluruhan menerima kehamilan saya dengan baik. Bahkan sering terlintas dalam pikiran rasa sedih baru bisa merasakan kebahagiaan kehamilan setelah usia kandungan ke empat. Tiga bulan berlalu dalam kondisi yang tidak seharusnya dilakukan seorang ibu hamil.

Suami dan Dokter Deddy, dokter kandungan saya memberi support supaya berpikiran positif selama kehamilan ini, mengasup suplemen yang diberikan, nutrisi yang baik. Sebab, ibu hamil membutuhkan nutrisi lebih dibanding ibu tidak hamil. Namun rupanya saya mengalami kontraksi saat kandungan berusia 8 bulan, meski sudah dicegah dengan obat penahan kontraksi. Saya melahirkan anak ke tiga tanpa mengalami kesulitan, seperti begitu saja memaksa keluar.

Bayi mungil ini hanya bertahan hingga usia 5 bulan
Bobot bayi saya sangat normal, yakni 3.3kg, hanya organ paru-parunya belum berkembang dengan sempurna. Intinya dari awal kehamilan saya mengabaikannya imbas ke kondisi bayi saat dilahirkan, sebab trimester pertama (1-3 bulan) merupakan masa rawan perkembangan janin. Bayi lucu itu akhirnya berpulang ketika usianya mencapai 5 bulan. Hal ini yang memicu saya pada kehamilan ke empat untuk mempersiapkannya dengan baik.
August 02, 2017 44 komentar

Membaca judul artikel ini, kira-kira apa yang ada dipikiran kalian ya?

Kalau saya langsung penasaran dan nyimak banget, karena bagaimana pun juga buah dan sayur tidak selalu ada di meja makan kita. Rata-rata para ibu kalau ngobrol soal sayur dan buah hampir sama, ada yang anaknya hanya mau buah impor, sementara di tukang sayur lebih sering bawa buah-buahan lokal, seperti nanas, alpukat, pepaya, jeruk, jambu biji. Buah-buah yang kurang diminati anak-anak.

Ada yang karena budged buat  buah yang disukai anak-anak tidak cukup, sebagai contoh saya membeli anggur impor satu wadah kecil yang hanya cukup dikonsumsi 1-2 anak harganya sekitar dua puluhan ribu kalau lagi murah. Sementara jika harga buah impor sedang tinggi bisa mencapai tiga pulu ribu rupiah, dan anak saya di rumah ada tiga. Total satu keluarga lima orang, jika uang sedang pas-pasan membeli buah setiap hari jadi perkara yang tidak mudah.

Lalu sayur-mayur? Banyak anak yang memilih jenis sayur yang disukai, bahkan ada yang menolak sama sekali. Mengapa anak-anak atau  bahkan orang dewasa masih banyak yang kurang menyukai sayur dan buah (terutama buah lokal)?

Ibu harus mulai membiasakan meja makan ada buah dan sayur
"Kebiasaan menyukai atau tidak menyukai sayur dan buah semua berawal dari dapur ibu." Ini ucapan dr. Lily S.Sulistyowati, MM Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Kemenkes saat hadir di acara memperingati Hari Buah Sedunia 2017, yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).

Acara yang menghadirkan tiga narasumber:

  • dr. Lily S.Sulistyowati, MM Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
  • dr. Fiastuti Witjaksono SpGK
  • Chef Eddriantjhia
Para narasumber
July 22, 2017 10 komentar


Sudahkah kamu minum susu hari ini?

Pertanyaan itu seringnya kita ajukan pada anak-anak, rasanya akan janggal jika ditanyakan pada orang dewasa. Padahal minum susu harus menjadi kebiasaan baik anak-anak, maupun orang dewasa. Justru berawal dari kebiasaan orang dewasa minum susu maka akan menjadi kebiasaan yang baik bagi anak-anak untuk minum susu, begitu lah yang diucapkan Psikolog Ajeng Raviando, Psi pada acara Frisian Flag Indonesia luncurkan kampanye 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang'.

Tepatnya  tanggal 1 April 2017, bertempat di Kembang Kencur, Pejaten Barat - Jakarta Selatan, saya beruntung bisa hadir di acara tersebut atas undangan Kumpulan Emak Blogger (KEB). Frisian Flag menghadirkan para pembicara:


  • Spesialis Gizi Klinik dr. Diana F.Suganda, MKes, SpGK
  • Psikolog Ajeng Raviando, Psi
  • Head Of Prepared Beverages Frisian Flag Indonesia, Tanti.
  • Rio, Team Marketing Frisian Flag

Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang!


Acara dibuka oleh Ibu Tanti, beliau selaku Head Of Prepared Beverages Frisian Flag Indonesia, mengatakan: "Bahwa kampanye Frisian Flag 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang!' diharapkan dapat mendorong keluarga Indonesia untuk lebih bersemangat memulai kebiasaan minum susu minimal satu gelas sehari"

Kampanye minum susu sekeluarga, kata Ibu Tanti: "Sejalan dengan nilai yang dianut oleh Frisian Flag yang tahun ini genap 95 tahun berada di Indonesia, yaitu Building Strong Families."

Jadi ingat waktu saya kecil, setiap pagi ibu menyediakan susu kental manis yang saat itu bernama Susu Bendera. Bahkan, karena sudah terbiasanya meski sedang tidak ada uang untuk membeli susu, kami tetap minum susu dengan catatan, sedikit encer karena harus dibagi 4 bersaudara. Kenangan yang manis, yang berbekas hingga sekarang.


Kami, para pembicara dan blogger yang hadir pun dibagikan segelas Susu Kental Manis Frisian Flag Gold dan melakukan milk toast. Ah, senangnya!
April 06, 2017 26 komentar



Jika bicara tentang kebutuhan mendadak akan ahli kesehatan, ada kejadian yang mengingatkan saya. Pertama tahun 2005 saat merasakan mules akan melahirkan putri pertama saya, karena belum paham tahap melahirkan, hanya tahunya mules berarti siap melahirkan. Sebenarnya sih, sudah khatam baca teori tanda-tanda melahirkan yang tepat.  Tetapi, karena merupakan pengalaman pertama, jadi deh panik duluan. Langsung cusss mencari taksi menuju rumah bersalin.

Sampai sana ternyata baru pembukaan dua, menunggu lama deh.  Coba kalau ada ahli medis yang ceck dulu di rumah, kan bisa menunggu pembukaan lengkap di rumah dengan nyaman. kejadian ke dua saat alm putra saya sakit, sesak napas malam-malam. Pontang-panting bawa bayi ke dokter, coba ada ahli medis yang dengan mudah dipanggil ke rumah. Bayi yang sedang sakit tentu tidak akan melakukan perjalanan malam menuju lokasi dokter, pakai antri lagi. Sesek kalau ingat itu.

Setuju kan, alangkah bermanfaatnya jika ada pelayanan dokter atau ahli medis lain yang bisa dipanggil dengan segera? Tanpa harus bingung memilih dokter siapa, yang mana, dalam kondisi mendadak, atau tanpa kawatir dokter atau ahli medis yang ditelepon sedang  berhalangan. Sebab, ada seorang temen yang memiliki nomor telepon dokter kandungannya, namun saat ditelepon karena kondisi darurat. Ternyata sang dokter sedang ke keluar kota. Nah, tidak ada yang bisa disalahkan, karena merupakan kondisi tidak terduga.

Tetapi sekarang ada kabar gembira buat warga Jakarta, telah diluncurkan aplikasi Medi-Call yang sebelumny hanya ada di Bali. Di Bali aplikasi ini digunakan selain oleh warga lokal, juga oleh warga asing loh. Oya, pasti bertanya-tanya, apaan sih aplikasi Medi-Call? Apa hubungannya dengan curhat di atas? Ya, ada dong, setidaknya ada hubungannya dengan memanggil ahli medis kapan pun kita butuh.
February 19, 2017 9 komentar

Jajanan Itu Tidak Sehat


Mungkin hampir semua ibu akan menekankan kalimat: Jajanan itu tidak sehat, sehingga sebaiknya makan makanan atau masakan rumah. Saya sendiri selalu mengatakan hal itu ke anak-anak, meski jika dalam keadaan terpaksa ya jajan juga. Misalnya, saya sedang capek, banyak kerjaan, ada job di luar sehingga tidak sempat masak. 

Mengapa kita mengatakan jajanan itu tidak sehat? Saya pribadi mengatakan itu karena hal-hal kecil yang bisa diketahui seperti kena debu karena banyak jajajan pinggir jalan yang dipajang tanpa ditutup. Dihinggapi lalat meski diletakkan di lemari kaca, karena lemari kacanya ada yang tidak ditutup, atau ditutupi kain tirai tetapi terlihat lalat bebas keluar masuk. Dan, yang menjadi rahasia umum minyak para pedangan makanan itu tidak sehat!

Yups, coba kita beli gorengan macam bakwan, pisang goreng, tempe goreng, tahu goreng, minyak satu wajan besar itu warnanya cokelat sekali. Tidak hanya jajan gorengan, kita beli pecel lele, pecel ayam, tengoklah wajan mereka saat menggoreng... minyaknya hitam! Entah, sudah berapa kali itu minyak dipakai berulang-ulang. 

Kemarin saya mau beli daging burung yang terkenal lezat, gurih, juga murah harganya. Terpaksa tidak jadi karena minyaknya hitam pekat, tapi yang antri beli buanyak banget. Ibu-ibu, bapak-bapak sampai anak remaja antri beli daging burung. Selain minyaknya hitam, potongan daging burung yang sudah dibumbui dan belum digoreng itu diletakkan di atas gerobak tanpa penutup. Bisa dibayangkan, gerobak di pinggir jalan raya tanpa penutup? Debu, lalat, dan lain sebagainya lalu digoreng dengan minyak hitam. 
January 30, 2017 21 komentar


Sebagian masyarakat Indonesia tentu masih banyak yang belum tahu, apa itu GERMAS? Saya sendiri sebenarnya juga baru tahu kemarin, ketika mendapat undangan dari KEMENKES untuk mengikuti GERMAS. Acaranya harus datang pagi loh, pukul setengah tujuh pagi para blogger yang diundang (termasuk saya), harus sudah berada di lapangan KEMENKES jalan HR.Rasuna Said Blok. X  Kavling 4-9 Jakarta , sementara rumah saya di Depok. 

WOW! Tantangan seru ya, karena dari rumah harus jalan dari pukul setengah enam pagi untuk menuju shelter busway terdekat, yaitu di Ragunan. Kemudian dengan busway lanjut menuju KEMENKES, tetapi asyik banget, karena kita bisa menghirup udara segar di Jakarta. Melewati jalan yang masih lumayan sepi dan agak remang-remang. Suasana yang cuma dinikmati sesaat sih, karena pukul tujuh Jakarta sudah terang dan dipenuhi aneka kendaraan.

Olahraga di Lapangan KEMENKES
Sampai KEMENKES suasana masih segar, angin bertiup cukup kencang, di tepi lapangan sudah banyak berjajar tenda-tenda bazar. Beberapa pegawai KEMENKES sudah berkumpul di lapangan, terdengar musik, ada gerai bakul jamu juga yang bisa dinikmati dengan gratis. Kalau saya, kebetulan dapat segelas jus sayur dimix buah: nanas, sawi, dan jeruk nipis, yang rasanya segar. Jangan bayangin ada rasa sawi yang buat sebagian orang eneg, ini benar-benar seger tanpa aroma sawi.
January 17, 2017 13 komentar

Suatu hari saya berkunjung ke rumah salah satu famili, dia dan suaminya bekerja di luar rumah. Dua anaknya, usia 2 tahun dan bayi diasuh oleh seorang pengasuh yang merangkap ini itu. Kok semua bisa beres, hebat  betul  si ‘Mba’, pasti kerjanya rajin, begitu lah pujian dilontarkan sehingga si Mba ini sudah bekerja selama dua tahun tanpa cela. Gene hari, susah loh, cari pengasuh maupun ART yang bisa cocok. Bisa dipercaya 100%, ditinggal dari pagi hingga sore atau malam.

Rahasia apa di balik itu? Saya melihat sendiri bagaimana batita usia dua tahun itu asyik memegang gadget sambil rebahan di kamar. Menonton lagu-lagu, game bayi, dan sejenisnya yang direcomed edukatif. Ketika gadget itu saya minta, si batita menangis keras. Meski dialihkan ke mainan lain atau diajak bercakap-cakap,tetap terus merajuk meminta gadget  tadi.

“Jangan diambil, Bu, nanti nangis terus. Saya tidak bisa ngapa-ngapain nanti.”

Glek! Saya langsung menelan ludah. Saya pun teringat si kecil Pendar (2tahun), kalau melihat hape saya pasti dia tertarik, jika saya meletakkan hape begitu saja maka tangan kecilnya akan mengutak-atik. Beberapa kali telepon ke temen-teman saya, mengirim icon-icon ke inbox, melihat vidio anak-anak. Jika saya terlena, pasti hal itu akan menyenangkannya dan... bisa jadi akan seperti anak famili saya.
December 17, 2016 18 komentar
Older Posts

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More
Eni Martini is an Intellifluence Trusted Blogger


Follow Us

Total Pageviews

Community Blogger

MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Followers

    Buku Karya Eni Martini

Created with by ThemeXpose