Menyambut Bulan Ramadan
Ini Ramadan ke delapan
belas, rasanya baru kemarin bulan Ramadan datang. Disambut bahagia umat muslim
dengan suka cita, para ibu sibuk mengatur
menu spesial agar waktu sahur dan berbuka terasa istimewa dari hari
biasanya. Menu spesial yang tidak ada di hari biasa, seperti kolak, biji salak,
sup buah, dan aneka menu lainnya, menjadi ada di meja makan.
Karena suka citanya
sampai supermarket dan pasar dipenuhi para Ibu yang berlomba-lomba membuat menu
istimewa untuk keluarga. Beberapa kali saya sampai kehabisan saat sehari
sebelum bulan puasa berbelanja di mini market dekat rumah, atau jadi antri
mirip kereta api yang mengular panjang. Menu istimewa untuk sahur dan
berbuka jadi seperti tradisi masyarakat di Indonesia.
Tetapi dibalik
kegembiraan menyiapkan menu sahur dan berbuka, ada perjuangan lain seorang ibu,
yakni membangunkan sahur anak-anak dan mengawal seharian agar anak-anak kuat
puasa dari waktu imsak hingga berbuka. Ini bukan perjuangan yang mudah, kadang
ada anak yang sulit sekali bangun sahur, ada anak yang penuh drama saat puasa
di siang hari. Terutama di jam-jam rawan, jam-jam rasa haus mulai menggoda
iman.