Indonesia Menjadi Tuan Rumah Asia Pacific Food Forum 2017

by - October 27, 2017


Masalah Pangan Di Indonesia


Ketika jaman semakin maju, kondisi perekonomian membaik maka ancaman penyakit bagi manusia adalah penyakit tidak menular (PTM), menyakit yang disebabkan pola makan enak, pola hidup enak. Manusia sudah terlena dengan makanan instan, junk food, mager alias malas gerak, semua dikendalikan dengan tehnologi. Hidup seakan hanya dengan ujung jari semua ada, akibatnya tubuh tidak banyak bergerak, sementara asupan tidak sehat bertumbuh menjadi menyebab datangnya berbagai penyakit PTM.

Namun di sisi lain masih terjadinya masalah gizi buruk akibat pemahaman masyarakat terhadap pangan masih sangat kurang. Ekonomi  yang lemah menjadi lambang susah pangan dan dilanda gizi buruk, padahal pangan cukup tidak harus mahal. Banyak tumbuhan yang bisa menjadi sumber pangan berharga murah, mudah tumbuh, bahkan merupakan tumbuhan liar, seperti daun kelor, daun cingcau, aneka umbi-umbian

Masalah makanan tidak sehat dan gizi buruk ini membuat Indonesia masih memiliki rapot merah untuk penyelesaian masalah kesehatan, sistem pangan dan lingkungan hidup. Bukan sekedar info saja, sebab PTM memang banyak di sekitar kita, seperti contoh ibu saya yang kena gangguan jantung akibat asupan makanan tidak sehat.

Contoh lain anak seorang teman yang menderita gizi buruk karena mengasup pangan hanya berdasarkan bahan-bahan yang dijual sehingga ketika tidak mampu membeli yang cukup mahal, kebutuhan pangan tidka terpenuhi dengan baik. Melupakan di sekeliling bisa menanam aneka tanaman yang bisa dijadikan pangan dengan kandungan nutrisi baik.

Kesadaran akan PTM, gizi buruk akibat dari kurang pemahaman masyarakat tentang makanan sehat ini saya dapat ketika mengikuti acara berikut ini:


Asia Pacific Food Forum


Tanggal 26 Oktober 2017 saya berkesempatan ikut hadir di Kementerian Kesehatan RI atas undangan Blogger Crony, yang membahas akan diadakan acara Asia Pacific Food Forum di Jakarta yang membahas tentang kesehatan, sistem pangan, dan lingkungan hidup. Tiga hal yang penting untuk kelangsungan hidup sehat manusia.

Asia Pacific Food Forum (APFF) adalah forum internasional yang mempertemukan semua stakeholders di  bidang kesehatan, lingkungan hidup dan sistem pangan seperti pemerintah, akademis/ilmuwan, NGOs, politis, pelaku bisnis, yang berasal dari berbagai daerah. Bisa dibayangkan ya, yang datang adalah orang-orang yang berkompeten di bidangnya masing-masing.

APFF menawarkan optimisme masa depan yang lebih baik bagi planet bumi. Praktisi-praktisi yang hadir telah melakukan riset-riset yang akan dibagi sebagai pengetahuan yang saling bersinergi, sebagai contoh narasumber yang hadir pada acara, Herlianti Hilman. Wanita pendiri dan CEO Javara ini sharing tentang berbagai macam tumbuhan pangan yang murah dan banyak terdapat di sekeliling kita, hanya banyak masyarakat tidak melupakan atau bahkan tidak mengenal sama sekali.

Kerokot (sumber gambar: Google)
Seperti pegagan, kerokot, kelor, yang merupakan tanaman pangan liar jenis dedaunan yang banyak mengandung kalsium, bahkan kandungan kalsium pegagan itu sangat tinggi seimbang dengan kalsium pada susu. Susu mungkin buat sebagian masyarakat mahal, minuman spesial, tapi pegagan tumbuhan liar yang  bisa dipetik bebas atau ditanam dengan mudah tanpa modal besar. Jika masyarakat paham ini, otomatis masalah gizi buruk tidak akan terjadi.

Pohon Aren diolah menjadi gula aren (Foto:Anekajualantanaman)

Bahkan diabetes harusnya tidak menghampiri kita apabila menggunakan pemanis yang disediakan alam: Kelapa, aren, lontar, nipah, yang merupakan pemanis dari tanaman palmae. Javara mengusung misi Menggali Rahasia Warisan Pangan Indonesia, maka selayaknya kita tahu keanekaragaman tanaman pangan liar yang banyak mengandung karbohidrat, protein, kalsium, vitamin, mineral, rempah/bumbu, sumber nutrisi, pewarna, pemanis, dan pengobatan, begitu yang diharapkan Herlianti Hilman.

Indonesia&EAT Berkolaborasi Menyelenggarakan APFF DI Jakarta

Dukung APFF 2017 di Indonesia
Diadakannya APFF di Jakarta pada tanggal 30-31 Oktiber 2017 menjadi yang pertama kali diadakan di kawasan regional ASIA Pasific dalam periode Sepuluh Tahun Aksi PBB untuk Nutrisi (2016-2025) dan bukti nyata bahwa Indonesia berada di jalur yang benar dalam upaya mengatasi masalah kekurangan  nutrisi seperti gizi buruk kronis (stunting), mendukung upaya pengembangan inovasi sistem pangan yang berkelanjutan, dan terus mengedukasi agar masyarakat sadar apa yang mereka makan.

Masyarakat harus mendukung keberanian Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah dan fasilator acara APFF dengan tema "Transformasi sistem pangan global untuk memberi makan sembilan miliar penduduk bumi secara sehat dan ramah lingkungan sampai tahun 2050"

APFF akan dihadiri 500 pimpinan neraga, perusahaan multinasional, akademis, masyarakat sipil dan media di kawasan Asia Pacifik untuk saling tukar ide, riset, kegiatan praktis, pembelajaran, serta mencari solusi untuk pemasalahan-pemasalah pangan yang dihadapi. Sehingga forum ini dimanfaatkan sebagai platform berbagi informasi dan pengalaman untuk diimplementasikan masing-masing negara atau mitra. APFF sudah diadakan empat kali di Stockholm dan di Indonesia.

Manfaat Indonesia Menjadi Tuan Rumah Forum Pangan Asia Pasifik 2017

Dengan menjadi tuan rumah APFF banyak hal yang menguntungkan bagi Indonesia, di anataranya:

  • Menempatkan Indonesia dalam posisi memimpin dan high profile di kawasan (Asia Pasifik) dalam upaya peningkatan kualitas hidup umat manusia dan lingkungan dimana mereka tinggal.
  • Menunjukkan keterbukaan Pemerintah Indonesia dalam membahas dan mencari solusi bagi masalah-masalah global yang berkaitan kesehatan dan sistem pangan.

  • Memicu potensi ekonomi yang bisa direalisasikan, seperti mengundang investasi di bidang pangan.

Karena itu mari kita dukung Asia Pacific Food Forum tanggal 30-31 Oktober di Jakarta, dan mulai menyadari hidup sehat dengan mengasup pangan yang sehat atau seperti Herlianti yang menanam aneka tanaman sumber pangan di halaman rumahnya meski tidak seberapa luas. Sebab tanaman-tanaman pangan itu tidak harus memiliki kebun luas, dan Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak tanaman sumber pangan mengandung aneka nutrisi baik bagi tubuh.

You May Also Like

6 komentar

  1. semoga acara semacam food forum gini berdampak juga bagi masyarakat pedesaan ya. kaya alam tapi kesadaran pangannya masih rendah. sering terjadi kekurangan gizi

    ReplyDelete
  2. Aamiin
    Iya,bener banget bagai anak ayam mati di lumbung padi

    ReplyDelete
  3. luar biasa memang tumbuhan liar jika kita tau manfaatnya

    ReplyDelete
  4. Kalau gula aren gpp ya jadinya buat penderita diabetes?

    ReplyDelete