Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log


Sudahkah kamu minum susu hari ini?

Pertanyaan itu seringnya kita ajukan pada anak-anak, rasanya akan janggal jika ditanyakan pada orang dewasa. Padahal minum susu harus menjadi kebiasaan baik anak-anak, maupun orang dewasa. Justru berawal dari kebiasaan orang dewasa minum susu maka akan menjadi kebiasaan yang baik bagi anak-anak untuk minum susu, begitu lah yang diucapkan Psikolog Ajeng Raviando, Psi pada acara Frisian Flag Indonesia luncurkan kampanye 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang'.

Tepatnya  tanggal 1 April 2017, bertempat di Kembang Kencur, Pejaten Barat - Jakarta Selatan, saya beruntung bisa hadir di acara tersebut atas undangan Kumpulan Emak Blogger (KEB). Frisian Flag menghadirkan para pembicara:


  • Spesialis Gizi Klinik dr. Diana F.Suganda, MKes, SpGK
  • Psikolog Ajeng Raviando, Psi
  • Head Of Prepared Beverages Frisian Flag Indonesia, Tanti.
  • Rio, Team Marketing Frisian Flag

Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang!


Acara dibuka oleh Ibu Tanti, beliau selaku Head Of Prepared Beverages Frisian Flag Indonesia, mengatakan: "Bahwa kampanye Frisian Flag 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang!' diharapkan dapat mendorong keluarga Indonesia untuk lebih bersemangat memulai kebiasaan minum susu minimal satu gelas sehari"

Kampanye minum susu sekeluarga, kata Ibu Tanti: "Sejalan dengan nilai yang dianut oleh Frisian Flag yang tahun ini genap 95 tahun berada di Indonesia, yaitu Building Strong Families."

Jadi ingat waktu saya kecil, setiap pagi ibu menyediakan susu kental manis yang saat itu bernama Susu Bendera. Bahkan, karena sudah terbiasanya meski sedang tidak ada uang untuk membeli susu, kami tetap minum susu dengan catatan, sedikit encer karena harus dibagi 4 bersaudara. Kenangan yang manis, yang berbekas hingga sekarang.


Kami, para pembicara dan blogger yang hadir pun dibagikan segelas Susu Kental Manis Frisian Flag Gold dan melakukan milk toast. Ah, senangnya!
April 06, 2017 26 komentar



Jika bicara tentang kebutuhan mendadak akan ahli kesehatan, ada kejadian yang mengingatkan saya. Pertama tahun 2005 saat merasakan mules akan melahirkan putri pertama saya, karena belum paham tahap melahirkan, hanya tahunya mules berarti siap melahirkan. Sebenarnya sih, sudah khatam baca teori tanda-tanda melahirkan yang tepat.  Tetapi, karena merupakan pengalaman pertama, jadi deh panik duluan. Langsung cusss mencari taksi menuju rumah bersalin.

Sampai sana ternyata baru pembukaan dua, menunggu lama deh.  Coba kalau ada ahli medis yang ceck dulu di rumah, kan bisa menunggu pembukaan lengkap di rumah dengan nyaman. kejadian ke dua saat alm putra saya sakit, sesak napas malam-malam. Pontang-panting bawa bayi ke dokter, coba ada ahli medis yang dengan mudah dipanggil ke rumah. Bayi yang sedang sakit tentu tidak akan melakukan perjalanan malam menuju lokasi dokter, pakai antri lagi. Sesek kalau ingat itu.

Setuju kan, alangkah bermanfaatnya jika ada pelayanan dokter atau ahli medis lain yang bisa dipanggil dengan segera? Tanpa harus bingung memilih dokter siapa, yang mana, dalam kondisi mendadak, atau tanpa kawatir dokter atau ahli medis yang ditelepon sedang  berhalangan. Sebab, ada seorang temen yang memiliki nomor telepon dokter kandungannya, namun saat ditelepon karena kondisi darurat. Ternyata sang dokter sedang ke keluar kota. Nah, tidak ada yang bisa disalahkan, karena merupakan kondisi tidak terduga.

Tetapi sekarang ada kabar gembira buat warga Jakarta, telah diluncurkan aplikasi Medi-Call yang sebelumny hanya ada di Bali. Di Bali aplikasi ini digunakan selain oleh warga lokal, juga oleh warga asing loh. Oya, pasti bertanya-tanya, apaan sih aplikasi Medi-Call? Apa hubungannya dengan curhat di atas? Ya, ada dong, setidaknya ada hubungannya dengan memanggil ahli medis kapan pun kita butuh.
February 19, 2017 8 komentar

Jajanan Itu Tidak Sehat


Mungkin hampir semua ibu akan menekankan kalimat: Jajanan itu tidak sehat, sehingga sebaiknya makan makanan atau masakan rumah. Saya sendiri selalu mengatakan hal itu ke anak-anak, meski jika dalam keadaan terpaksa ya jajan juga. Misalnya, saya sedang capek, banyak kerjaan, ada job di luar sehingga tidak sempat masak. 

Mengapa kita mengatakan jajanan itu tidak sehat? Saya pribadi mengatakan itu karena hal-hal kecil yang bisa diketahui seperti kena debu karena banyak jajajan pinggir jalan yang dipajang tanpa ditutup. Dihinggapi lalat meski diletakkan di lemari kaca, karena lemari kacanya ada yang tidak ditutup, atau ditutupi kain tirai tetapi terlihat lalat bebas keluar masuk. Dan, yang menjadi rahasia umum minyak para pedangan makanan itu tidak sehat!

Yups, coba kita beli gorengan macam bakwan, pisang goreng, tempe goreng, tahu goreng, minyak satu wajan besar itu warnanya cokelat sekali. Tidak hanya jajan gorengan, kita beli pecel lele, pecel ayam, tengoklah wajan mereka saat menggoreng... minyaknya hitam! Entah, sudah berapa kali itu minyak dipakai berulang-ulang. 

Kemarin saya mau beli daging burung yang terkenal lezat, gurih, juga murah harganya. Terpaksa tidak jadi karena minyaknya hitam pekat, tapi yang antri beli buanyak banget. Ibu-ibu, bapak-bapak sampai anak remaja antri beli daging burung. Selain minyaknya hitam, potongan daging burung yang sudah dibumbui dan belum digoreng itu diletakkan di atas gerobak tanpa penutup. Bisa dibayangkan, gerobak di pinggir jalan raya tanpa penutup? Debu, lalat, dan lain sebagainya lalu digoreng dengan minyak hitam. 
January 30, 2017 20 komentar


Sebagian masyarakat Indonesia tentu masih banyak yang belum tahu, apa itu GERMAS? Saya sendiri sebenarnya juga baru tahu kemarin, ketika mendapat undangan dari KEMENKES untuk mengikuti GERMAS. Acaranya harus datang pagi loh, pukul setengah tujuh pagi para blogger yang diundang (termasuk saya), harus sudah berada di lapangan KEMENKES jalan HR.Rasuna Said Blok. X  Kavling 4-9 Jakarta , sementara rumah saya di Depok. 

WOW! Tantangan seru ya, karena dari rumah harus jalan dari pukul setengah enam pagi untuk menuju shelter busway terdekat, yaitu di Ragunan. Kemudian dengan busway lanjut menuju KEMENKES, tetapi asyik banget, karena kita bisa menghirup udara segar di Jakarta. Melewati jalan yang masih lumayan sepi dan agak remang-remang. Suasana yang cuma dinikmati sesaat sih, karena pukul tujuh Jakarta sudah terang dan dipenuhi aneka kendaraan.

Olahraga di Lapangan KEMENKES
Sampai KEMENKES suasana masih segar, angin bertiup cukup kencang, di tepi lapangan sudah banyak berjajar tenda-tenda bazar. Beberapa pegawai KEMENKES sudah berkumpul di lapangan, terdengar musik, ada gerai bakul jamu juga yang bisa dinikmati dengan gratis. Kalau saya, kebetulan dapat segelas jus sayur dimix buah: nanas, sawi, dan jeruk nipis, yang rasanya segar. Jangan bayangin ada rasa sawi yang buat sebagian orang eneg, ini benar-benar seger tanpa aroma sawi.
January 17, 2017 12 komentar

Suatu hari saya berkunjung ke rumah salah satu famili, dia dan suaminya bekerja di luar rumah. Dua anaknya, usia 2 tahun dan bayi diasuh oleh seorang pengasuh yang merangkap ini itu. Kok semua bisa beres, hebat  betul  si ‘Mba’, pasti kerjanya rajin, begitu lah pujian dilontarkan sehingga si Mba ini sudah bekerja selama dua tahun tanpa cela. Gene hari, susah loh, cari pengasuh maupun ART yang bisa cocok. Bisa dipercaya 100%, ditinggal dari pagi hingga sore atau malam.

Rahasia apa di balik itu? Saya melihat sendiri bagaimana batita usia dua tahun itu asyik memegang gadget sambil rebahan di kamar. Menonton lagu-lagu, game bayi, dan sejenisnya yang direcomed edukatif. Ketika gadget itu saya minta, si batita menangis keras. Meski dialihkan ke mainan lain atau diajak bercakap-cakap,tetap terus merajuk meminta gadget  tadi.

“Jangan diambil, Bu, nanti nangis terus. Saya tidak bisa ngapa-ngapain nanti.”

Glek! Saya langsung menelan ludah. Saya pun teringat si kecil Pendar (2tahun), kalau melihat hape saya pasti dia tertarik, jika saya meletakkan hape begitu saja maka tangan kecilnya akan mengutak-atik. Beberapa kali telepon ke temen-teman saya, mengirim icon-icon ke inbox, melihat vidio anak-anak. Jika saya terlena, pasti hal itu akan menyenangkannya dan... bisa jadi akan seperti anak famili saya.
December 17, 2016 16 komentar

Mba Wati&Keluarga
Kali ini saya berkesempatan mengulik blogger dan Ibu dua orang jagoan yang berusia 21 tahun dan 16 tahun ini, Hidayah Sulistyowati atau biasa akrab saya panggil, Mba Wati. Karena sudah banyak yang ngulas dari sisi dunia blogger, saya mau ulas sisi lain yang mungkin akan memberi banyak info positif bagi yang baca.

Apa sih yang ingin saya ulas dari Mba Wati? Tentang pengalaman melahirkan pertama, wow! Yes, ini penting banget loh. Banyak wanita mengalami pengalaman melahirkan pertama dengan was-was atau mengalami masalah karena ketidaktahuan. Contohnya, saya, dulu mengalami masa sulit melahirkan anak pertama karena terlalu nervous, tidak didampingi dengan ahli medis dan orang-orang yang kompeten. Meski saya sudah baca banyak banget buku kehamilan dan kelahiran, pada prakteknya saya justru butuh cerita pengalaman yang sesungguhnya.

(Penting, baca juga Waspada Bayi Stres Dalam Kandungan)

Menurut saya cerita pengalaman seseorang itu tidak sekedar teori, tetapi ada sesuatu yang bisa diambil dengan real. Makanya saya tertarik mau mengulas pengalaman pertama Mba Wati melahirkan. Yuk, disimak sama-sama obrolan saya via sosmed dengan Mba berwajah keibuan ini:
December 02, 2016 18 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose