Menyimpan uang di bank merupakan pilihan yang banyak diminati semua orang, karena menyimpang uang di bank tidak sekedar menabung saja. Namun nasabah bisa melakukan banyak hal dengan menyimpan uang di bank, seperti mempermudah membayar berbagai tagihan bulanan, berbelanja online, mengirim uang jarak jauh, dan lain sebagainya.
Tentu
saja lebih aman ketimbang menabung di celengan, hehehe. Namun, ada beberapa
oknum tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan hal ini untuk merugikan orang
lain. Berbagai cara atau modus penipuan mereka lakukan tanpa kenal jerah.
Tinggal kita sebagai nasabah harus cerdas menghadapi berbagai tipu daya
oknum-oknum tersebut.
Kenali Beragam Tipuan Yang
Mengincar Nasabah Bank
Kalian
pasti pernah mendengar penipuan dengan menjebak nasabah yang menarik uang
di ATM, dimana seolah-olah ATM kita tertelan di mesin ATM dan mereka pura-pura
membantu, atau telepon yang menawarkan upgrade untuk menjadi nasabah
prioritas. Penelepon mengaku sebagai customer bank, dan menjabarkan keunggulan
nasabah prioritas.
Lantas
dalam proses upgrade ini, pelaku akan meminta data pribadi mulai dari data diri
hingga PIN, OTP, CVV, nama ibu kandung, dan lain sebagainya. Apa yang terjadi?
Melalui data-data yang nasabah berikan tersebut, rekening nasabah akan dibobol dengan mudah.
Biasanya nasabah tidak menyadari, karena pelaku benar-benar menyakinkan.
Tidak
hanya penawaran upgrade nasabah prioritas, nasabah juga bisa kebobolan
rekeningnya dengan metode penipuan link palsu atau phishing. Ini kisah nyata
yang dialami teman saya, tidak tanggung-tanggung akibat link palsu tersebut,
tabungannya senilai hampir lima puluh juta rupiah ludes dibobol penipu. Ini
bisa terjadi pada siapa saja, dan nasabah bank mana saja, termasuk BCA loh.
Karena itu waspadalah, karena link palsu sangat mirip tampilan BCA mobile.
Waspada Link Palsu yang Mirip Tampilan BCA mobile
Waspada,
sebab akhir-akhir ini sangat marak modus penipuan link
palsu yang mirip tampilan BCA mobile. Kalau nasabah tidak hati-hati
dan cermat akan sangat mudah terkecoh oleh tampilan yang seolah-olah BCA mobile
resmi. Terlebih jika nasabah dalam kondisi lelah, buru-buru, atau sedang tidak
fokus, misal sedang dalam perjalanan, baru bangun tidur, kurang sehat.
Tawaran Pembatalan Transaksi
Modus
mereka menggunakan link palsu ini, biasanya nasabah akan menerima telepon dari
seseorang yang mengaku sebagai petugas Halo BCA, dan memberitahukan telah
terjadi transaksi mencurigakan di rekening nasabah tersebut. Jenis transaksi
beragam, bisa saja petugas palsu Halo BCA itu mengatakan ada transaksi
penarikan uang sebesar Rp 5 juta, atau ada pembelian alat elektronik sebesar Rp
10 juta, dan lain sebagainya.
Hal
ini bisa membuat nasabah spontan panik, karena merasa tidak melakukan transaksi
tersebut. Terlebih jika nasabah dalam kondisi tidak fokus, berada di luar
rumah. Kondisi inilah yang dimanfaatkan si penelepon untuk menawarkan
pembatalan transaksi dan pemblokiran secara online di BCA mobile dengan
mengirimkan link palsu BCA mobile lewat SMS. Duh serem banget!
Kenali Link Palsu BCA mobile!
Nah,
berikut ini contoh link palsu yang jika di klik tampilannya menyerupai tampilan
BCA mobile https://link-block-online/bank-bca/
. Nasabah yang terkecoh akan mengira itu adalah aplikasi resmi dan langsung
percaya saat diminta mengisi data-data pribadi perbankan yang seharusnya tidak
boleh disebarkan, seperti nomor kartu ATM, Kode OTP, PIN, dan lainnya.
Hal
ini bisa saja terjadi, karena diserang rasa panik saat diberitahu soal
transaksi yang tidak nasabah lakukan, dan beneran loh teman saya pernah
mengalaminya sendiri. Saat itu kondisi teman saya sedang menyetir mobil, tanpa
pikir panjang dia mengklik link palsu tersebut, dan mengisi data pribadi yang
membuat dalam sekejap tabungannya terkuras habis, huhuhu.
Menurut
teman saya, ketika itu dia merasa sangat terkejut, yang terlintas di pikirannya
saat itu, bagaimana menyelamatkan uangnya dari proses transaksi yang tidak dia
lakukan. Sehingga dia lupa mengecek kembali nomor telepon yang menghubunginya
dan mengaku sebagai pihak bank. Tersadar setelah selesai mengisi data diri, dan
tidak lama mendapat notif resmi adanya penarikan seluruh dana tabungannya
hingga ludes.
Lalu
bagaimana agar kita terhindar dari modus penipuan dengan link palsu BCA mobile
ini?
Cara Menghindari Modus Penipuan
Link Palsu BCA mobile
Untuk
menghindari modus penipuan link palsu BCA mobile ini, nasabah bisa
memperhatikan beberapa hal di bawah ini :
- Jika dihubungi via telepon maupun WA, jangan lupa untuk memperhatikan nomornya. Nomor resmi Halo BCA 1500888, tanpa awalan 021, +62. Jangan menyimpan nomor Halo BCA di kontak smartphone, agar nomor dapat terlihat jelas.
- Nomor WhatsApp resmi BCA 08111500998 disertai tanda centang hijau di samping nomor atau nama kontak, bukan di dalam profile picture.
- Jika berbeda dari dua nomor resmi di atas, sudah pasti itu PALSU!
- Ketika menerima telepon, SMS, atau sarana lain, yang informasinya membuat cemas atau bahagia. Jangan cepat panik atau senang, tapi kendalikan diri dan pahami situasinya. Jika dalam kondisi terburu-buru, dalam perjalanan, sebaiknya jangan merespon dulu sampai berada dalam suasana yang tenang, dan fokus.
- Jika menerima link palsu, jangan terpancing untuk meng-klik, itu berbahaya karena merupakan link phising.
- Pastikan akses hanya melalui aplikasi resmi BCA mobile, bukan lewat link apapun!
- Wajib diingat, kode OTP (One Time Password) hanya untuk bertransaksi online, bukan kode promo/Pembebasan iuran tahunan/Pembatalan transaksi/Blokir kartu kredit/Kenaikan limit lain/Alasan lainnya.
- Ingat, jagalah kerahasiaan data pribadi seperti no Kartu, PIN, CVV/CVC, OTP, dan lain-lain. Jangan sampai diberikan kepada siapa pun melalui sarana apapun, baik itu media sosial, telepon, WhatsApp, dll.
Lagi
pula nih, kalau memang kalian merasa cemas terjadi sesuatu, sementara kondisi
kalian tidak berada dekat cabang bank BCA. Sekali lagi jangan mengambil
tindakan apapun di saat kondisi kalian tidak fokus, karena oknum penipu memang
menyerang korban melalui tekanan psikologis.
Yuk, sebarkan info ini agar kita semua terhindar dari penipuan link palsu BCA mobile yang sangat merugikan nasabah. Cek info lengkapnya di sini.