Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

 

Bayi memiliki kulit yang sangat lembut dan sensitif, sehingga rentan terkena iritasi kulit. [1] Ketika kulit mengalami iritasi, bukan tidak mungkin si Kecil menjadi rewel, karena merasa gatal ataupun kesakitan yang membuatnya tidak nyaman. Untuk itu  orang tua harus tanggap dan sigap supaya bisa mengatasi masalahnya. 


Jenis Iritasi Kulit Bayi


Perlu diketahui, secara umum, ada beberapa jenis iritasi kulit yang seringkali ditemui pada bayi, terutama yang masih berusia 0-24 bulan. [1] Penyebabnya pun cukup beragam, tapi tentu saja dapat diminimalisir dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan buah hati. Yuk, simak iritasi kulit pada bayi apa saja yang mungkin menyerang si Kecil:

March 16, 2022 No komentar

 


Masih ingat cerita saya ketika saya, suami,  dan dua anak saya, yakni Abang Pendar, dan Bi, mengalami sakit seperti gejala Omicron yang pernah saya tulis di artikel sebelum ini? Kalau lupa atau mungkin belum baca cerita saya tersebut, bisa langsung klik di sini ya 

 Kenali Tanda-Tanda Terpapar VirusOmicron.

Jadi, karena sering baca status teman-teman di facebook yang terpapar virus Omicron, begitu saya meriang, suami deman, langsung saya berpikir ini GEJALA OMICRON. Meski jujur, saya kecolongan ketika awalnya Abang Pendar yang demam, saya pikir demam biasa karena dia kecapean atau mau batuk pilek.

Bahkan ketika saya dan suami jatuh sakit, masih berpikir virus ini dari suami. Sebab dua hari sebelum sakit, suami habis dua kali ke rumah sakit mengantar ibunya rogsen. Sementara saya sudah seminggu lebih hanya di dalam rumah, habis merawat Abang Pendar sakit juga, sehingga tidak bisa ke luar rumah.

Tapi begitu ibu mertua saya sehat-sehat saja, saya curiga ini dari demamnya Abang Pendar yang memang tiga hari sebelum sakit, rutin mengaji dan sholat jumat ke masjid. Tapi karena Abang Pendar sudah sembuh dari demam, saya dan suami tidak fokus memikirkan anak saya itu terpapar Omicron.

Pengobatan Awal Gejala Omicron


Dua hari saya dan suami sama sekali tidak bangun dari tempat tidur, Alhamdullilah teman-teman support makanan, buah-buahan, suplemen. Masyaallah, haru banget. Semoga menjadi berkah mereka, Aamiin. Hari ke tiga saya dan suami mulai bisa bangun meski suami masih demam, saya masih kedinginan. Binar yang demam saat saya tidak bisa bangun dari tempat tidur pun sudah mulai sehat.

Jadi runutannya: Abang Pendar demam dua hari, mengeluh badan sakit, kepala sakit, mata panas. Setelah dia sembuh menyusul suami saya, besoknya saya dan Binar. Dua anak itu sudah sehat, saya dan suami masih merasakan gejala terpapar Omicron. Kami hanya konsumsi vitamin C, Qusthul Hindi dari teman, parasetamol dan obat radang tenggorokan yang dibeli di apotik terdekat.

Karena meski tidak sakit saat menelan, tenggorokan saya seperti terbakar, jadi jaga-jaga saja. Saya juga mengunyah kencur  karena tenggorokan terasa gatal, takut batuk. Suami juga mengkonsumsi obat yang sama, karena kurang lebih gejala kami sama. Hanya suami lebih merasakan sakit kepala dan demam tinggi.

Hari ke lima suami masih sakit kepala, keringat dingin, dan saya masih mudah kedinginan, kami nekat ke Puskesmas karena saya mulai batuk dengan jenis batuk yang jarang, tapi jika malam bisa terbangun batuk 2-3 kali. Kami khawatir kalau beneran Omicron supaya jelas penanganannya. Khawatir anak di rumah akan terpapar semua.

PCR dan Obat Pasien Omicron Gratis di Puskesmas

Di Puskesmas ternyata untuk PCR melalui beberapa tahap, yakni diperiksa dokternya, lalu diberi rujukan PCR dengan mengisi form, baru besoknya datang lagi untuk PCR. Saya dan suami diberi obat sesuai gejala, yakni parasetamol, obat batuk, alergi atau pilek, multivitamin Zinc. Baru besoknya bisa PCR.




Jadi hari ke enam dari gejala, saya  dan suami baru PCR, hasilnya baru saya terima sehari kemudian, dan POSITIF. Setelah hasil positif keluar, keesokannya ada petugas COVID dari puskesmas yang menghubungi via WA. Memberikan beberapa pertanyaan, diantaranya keluhan pasien efek Omicron, jumlah anggota keluarga yang bergejala dan tidak bergejala. Setelah itu dikabari untuk mengambil obat besoknya.

Obat bisa diambil oranglain atau kurir, tapi suami akhirnya mengambil sendiri dengan prokes ketat. Kami dikasih obat anti virus untuk saya dan suami, vitamin-vitamin, anak-anak semua juga dikasih vitamin. Dan, karena saya dan suami POSITIF, maka anak-anak wajib PCR juga. Jadi anak-anak PCR setelah saya dan suami bergejala Omicron seminggu. Jadwal PCR ditentukan oleh petugas COVID via WA.




Hasilnya?

Hanya Abang Pendar yang positif, padahal jika menghitung sejak dia terkena demam tinggi sudah hampir sepuluh hari. Abang Pendar juga secara fisik sudah sehat, hanya setelah PCR tiba-tiba terkena sariawan parah yang membuat tubuhnya drop dan berat badan turun 2kg. Efek sariawan membuat makannya sulit, dan rewel.

Abang Pendar setelah diketahui hasil PCR POSITIF, kami langsung lapor ke petugas COVID via WA, dan mendapat tambahan vitamin, obat  sariawan, parasetamol yang diambil di Puskesmas. Tapi yang terpakai hanya vitamin, dan obat sariawannya saja karena sudah tidak ada demam.

Nah, untuk semua itu dari mulai PCR, vitamin-vitamin, obat, gratis dari Puskemas. Jadi ketika kalian bergejala Omicron, tidak memiliiki persediaan vitamin, obat, yang memadai. Saran saya, sebaiknya segera ke puskemas terdekat agar mendapat obat untuk gejala yang dirasakan, vitamin untuk imunitas tubuh, dan jika ingin PCR untuk memastikan bisa ke Puskesmas. Biasanya bagi yang POSITIF, untuk orang dewasa mendapat obat virus juga.

Semoga info saya ini bermanfaat ya, selanjutnya saya akan ceritakan perawatan selama isoman di rumah saja. Bagaimana tiga anak saya tidak ikut terpapar, bagaimana saya melakukan rutinitas sementara saya positif dan 3 anak saya negatif, padahal saya hanya memiliki toilet satu dan saya juga masak untuk anak-anak? Ditunggu cerita saya

March 15, 2022 No komentar

 

Meski Womens International Day 2022 diperingati tanggal 8 Maret 2022 kemarin, belum terlambat ya, jika saya mengucapkan Selamat Hari Perempuan Sedunia kepada pembaca blog saya hari ini. Kalian para perempuan adalah penerus kehidupan, yang  menjadikan dunia ini hidup. Sebagai perempuan, tentu saja saya bangga dilahirkan sebagai perempuan.

 



Meski masih banyak yang menjadikan perempuan sebagai nomor dua, konco wiking, dan bukan mitra. Namun seiring berkembangnya jaman, berkembangnya peradaban, perempuan mulai dapat tempat yang sejajar dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Jadi berbanggalah semua perempuan di dunia, karena sesungguhnya perempuan memilik banyak pontensi.


Bicara tentang Hari Perempuan Sedunia 2022 dan kesetaraan perempuan, jadi mengingatkan saya dengan webinar bersama Danone Indonesia di #WomenInternationalDay2022 , tanggal 8 Maret 2022 kemarin. Mengangkat tema “Perusahaan Ramah Keluarga Bantu Perempuan Indonesia Siapkan Generasi Maju”, dengan menghadirkan narasumber:




 1. Indra Gunawan, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kemen PPP3

2. Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia

3. Maya Juwita, Eksekutif IBCWE

4. Rosdiana Setyaningkrum, MPsi MHPed, Psikolog

 

March 14, 2022 13 komentar

 

Apakabar semua? Setelah melewati masa isoman selama 10 hari, karena terpapar Omicron. Akhirnya saya, dan suami bisa bernapas lega. Meskipun Omicron dibilang tidak seberat varian Delta, tapi saya jerah dengan efek yang disebabkan virus Omicron. Memang tidak separah yang dialami teman-teman yang sampai menderita diare, sesak nafas.




Saya dan suami memiliki gejala yang mirip, yakni sakit kepala yang teramat sangat, ngilu di seluruh sendi dan badan, susah tidur, keliyengan, keringat dingin. Yang bikin jerah termasuk protokol isoman di mana kami tidak boleh berinteraksi dengan oranglain, termasuk menjaga jarak dan prokes dari anak-anak di rumah yang tidak terpapar.

Asli, ini tidak mudah karena yang positif saya dan suami. Siapa yang akan menjalani urusan di rumah kalau tidak kami berdua? Jadilah, masa-masa ini penuh dengan perjuangan, dan ketika sudah negatif, anak-anak yang tidak terpapar aman. Rasanya senang luar biasa bagai memenangkan sebuah undian atau lomba saja, hehehe.

Kalian juga pastikan, bahagia banget kalau dapat  memenangkan lomba, duh jadi kangen deh menang lomba blog seperti tahun kemarin. Ada kebanggaan tersendiri sampai bisa memenangkan lomba yang diikuti banyak peserta, apalagi kalau jurinya kece semua di bidangnya masing-masing. Makin bangga banget bisa menang.

March 13, 2022 20 komentar

 

Ini hari ke 10 sejak saya mengalami gejala Omicron dan hari ke 5 sejak dinyatakan positif melalui PCR, tepatnya saya dan suami. Tapi mungkin juga dengan anak saya, Abang Pendar (7 tahun), dan  Binar (3 tahun), karena saya dan suami merasakan gejalanya setelah Abang Pendar sembuh, dan Binar bareng sakit berdua saya. Alhamdullilah Binar hanya demam 3 hari, dan pulih.

Belum tahu pasti juga, apakah anak-anak benar-benar terpapar Omicron, karena baru hari ini (2 Maret 2022) anak-anak mendapat jadwal PCR dari Puskesmas secara gratis. Jadi kronologinya seperti ini, mungkin bisa jadi info bermanfaat buat kalian yang belum pernah terpapar Omicron agar waspada begitu merasakan gejalanya, karena berbeda dengan flu biasa. Setidaknya itu yang saya dan suami rasakan.

Awal Terpapar Omicron


Tanggal 18 malamnya Abang Pendar demam tinggi setelah 3 hari ini dia keluar bersama teman-temannya di sekitar rumah baru kami, yang memang merupakan perkampungan. Buat Abang Pendar ini adalah pengalaman pertama kalinya tinggal di perkampungan yang banyak teman, dan anak-anaknya bebas bermain meski pandemi. Anak-anak di sini tidak mengenakan masker.

Karena Abang Pendar selalu merajuk, akhirnya kami perbolehkan asal mengenakan masker. Namun prakteknya katanya saat main sering buka masker (hadewww!). Selain main, Abang Pendar juga sholat Jumat bersama teman-temannya, malamnya mengaji di depan rumah sih. Dan, malam Sabtu langsung demam tinggi.

Selain demam keluhannya kepala sakit, ulu hati nyeri, badan sakit semua, Abang Pendar sempat ketakutan terkena Omicron. Karena saya memang selalu mensounding agar dia hati-hati bahaya Omicron, tapi memang sejak pindah Abang Pendar jadi heboh main. Mungkin ini sangat menyenangkan, mengingat dulu di Depok full di dalam rumah.

Dua malam Abang Pendar demam, tidurnya saya dan Ayahnya yang menemani, memeluk. Minggu langsung suami ikutan demam, dan Seninnya menyusul saya dan Binar. Saya tidak demam tapi menggigil, kepala sakit, tenggorokan bagai terbakar tapi menelan tidak sakit, dan semua sendi sakiiiiit sampai saya tidak bisa terpejam.

March 02, 2022 5 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose