Saya
termasuk yang suka melakukan berbagai kegiatan olahraga, diantaranya lari, yoga,
climbing, dan bela diri. Karena suka banget olahraga, dulu pulang kantor saya
bela-belain ke GOR Senayan malam-malam untuk olahraga lari dan aerobic, atau ke
kampus yang memiliki papan panjat. Tapi ketika menikah perlahan kegiatan
olahraga mulai menipis.
Hati-Hati Memilih
Olahraga di Usia 40 Tahun
Tapi
lama-lama kendor lagi, sampai kemudian saya menyadari memang harus olahraga
untuk investasi di hari tua. Saya mulai olahraga dengan rutin, bahkan mengulangi
gerakan-gerakan pencak silat yang dulu bertahun-tahun saya pelajari dai SMP,
SMA, sampai saat kerja saya masih suka latihan bela diri. Ternyata, untuk tubuh
yang lama tidak bergerak ekstrim tidak bisa seenaknya, hahaha.
Saya
sempat kecetit dong, mengalami cidera otot tangan, dan juga ngas-ngos. Dan ternyata
memang usia tidak bisa membohongi kenyataan yang ada, usia saya kepala 4, bukan
lagi remaja atau ibu muda yang masih memiliki kondisi prima, kecuali memang
rutin melakukan olahraga. Jika rutin, tidak masalah di usia 40 tahun masih
melakukan olahraga yang cukup keras.
Tapi
kalau baru akan mulai, atau bagi yang sudah lama tidak rutin olahraga harus
berhati-hati. Karena usia 40 tahun biasanya sudah mempunyai kondisi medis
tertentu, seperti masalah darah, jantung, persendian, atau pembuluh darah. Jika
memiliki masalah kesehatan, maka sebaiknya konsultasi lebih dahulu dengan
dokter.






