Aneka Mpasi Pendar 19 Bulan

by - June 23, 2016

Pendar 19 bulan
Hallo Moms, lama banget ya saya gak ngebahas soal si kecil Pendar. Baik itu soal Mpasi, pertumbuhannya, dll... efek Emak yang sok sibuk nih hehehe. Alhamdullilah, 17 Juni 2016 kemarin Pendar sudah 19 bulan...duh, ga terasa bayi gembul itu sudah bertumbuh menjadi bujang kecil yang sok gaya.

Bicaranya sih belum lancar, Moms. Masih seputar memanggil Ayah-Ibu-Mba-Babang, lalu tambah kosa kata baru: Bis (habis), Daah (sudah), Mim (minum), Mauuu, Ntit (sakit), Tuh (di situ), Mami (kalau lagi iseng manggil saya, Mami...heheheeh), Mooo (sapi), Fish (Ikan), beee (Spyder). Lucu-lucu ya, kosa-katanya ^_^

Kalau soal akal, motorik kasarnya..ampuuun, harus hati-hati ini. Pernah tahu-tahu dia  mendorong galon ada airnya (digeser-geser gitu) sampai di bawah kran dispenser dan...dipanjat, habislah lantai penuh genangan air aqua, Emaknya cuma nahan kejer. Eh, ada juga tuh kisah sprei saya yang dilipstikin, mana lipstik mate baru beli...potek-potek alias patah-patah, patah juga dah hati saya.

Pendar pun kini sudah bisa membuka pintu kulkas yang freezer padahal dibagian atas dan lumayan tinggi, dia tertarik banget karena ada aneka camilan kedua kakaknya disana: ice cream, yogurt, dll (kakaknya ini snack aja seneng disimpan di freezer-bukan apa-apa biar aman dari jangkuan Pendar hehehe). Untungnya, dia baru bisa ngebuka (dengan jinjit) tapi belum bisa atau belum sampai menjangkau ke dalamnya hehehehe. Cuma kan, bahaya kalau ga diperhatiin itu pintu kulkas ngablak terus huhuhu, rusak dah lama-lama.

Kulkas diacak-acak
Oya, kali ini saya mau ngebahas Mpasi Pendar. Apakah setelah usia 19 bulan lalu saya tidak memperhatikannya? Owh, jangan sampai tidak  memperhatikannya! Kenapa? Ingat Moms, seperti yang saya tulis di artikel ini bahwa 1000 hari itu usia yang sangat keemasan bagi pertumbuhan otaknya, 0-3 tahun. Jangan sia-siakan, berikan yang terbaik, beri haknya untuk bertumbuh dengan optimal. Ga harus mahal kok, ga perlu repot-repot banget. Bahkan kondisi sakit saya masih bisa masakin buat Pendar meski masakan buat yang gede...nyerah, keliyengan kalau berdiri (saat sakit).

Mau tahu Mpasi seperti apa yang saya berikan buat Pendar sekarang? Intinya seperti Mpasi panduan WHO tujuannya agar anak bisa mengasup masakan keluarga ketika sudah mampu mengunyah dan mencerna dengan baik. Nah, hanya kebijakan kita sebagai Ibu membatasi asupan berbahaya buat si kecil yang baru belajar makan ini, seperti: MSG-Pewarna-Pengawet-Gula&Garam (pedes-pedes juga pastinya ya), Alhamdullilahnya saya setiap memasak tidak pernah menggunakan penyedap, penggunaan makanan yang ada pengawetnya juga hanya tertentu saja, seperti saat menggunakan kornet-sosis, karena anak-anak (kakak-kakaknya Pendar kurang suka).

Jadi makanan Pendar biasa saja, kalau saya masak opor-rendang-bayam-sop-lodeh-semur-sayur asem-tempe-tahu-telur-nasi uduk dia ikut makan. Hanya kalau saya sedang sakit atau kami sekeluarga lagi masak yang ekstrim seperti: Mie kornet, nasi goreng sosis, balado, pecel, pokoknya gak bisa diasup Pendar deh, ini beberapa resepnya MPasi Pendar, Moms. Mungkin mau meniru atau jadi inspirasi, monggo:

Sop telur Puyuh&sayuran

Bumbu:
  • Bawang Putih 1 geprek
  • Bombay sebelah (dirajang halus)
  • Tomat kecil belah jadi 4
  • Gulgar secukupnya

Isi Sop:
  • Telur Puyuh
  • Sayuran sesuai selera (saya menggunakan kentang, wortel, buncis)

Cara Membuat:
  • Didihkan kaldu (saya stock kaldu)
  • Tumis bumbu dengan minyak goreng sedikit atau margarin, matang masukkan ke kaldu
  • Masukkan telur puyuh, sayuran menurut urutan mudah matangnya ke kaldu
  • Masukkan gulgar
  • Matang, angkat-siap santap


Bayam-Wortel Kuah Kaldu Udang

Bahan:
  • Kaldu udang (resepnya di sini)
  • Bayam
  • Wortel

Cara memasak:
  • Didihkan kaldu udang
  • Masukkan wortel, bayam
  • Cicipin jika kurang gulgar (citra rasa buat batita ya)
  • Setelah masak, angkat

Pindang Bandeng Labu Baby

Tahu gak, Moms...pindang itu paling enak kalau disimpan semakin lama (tapi bukan lama banget yak xixixixi), setidaknya 3 hari dalam kulkas, bumbunya itu semakin menyerap. Saya suka menyimpannya di kulkas dan diangetin setiap mau makan. Karena pada doyan, ya 3 hari aja sudah untung masih ada.

Pendar suka banget sama pindang bandeng karena dagingnya empuk (Cuma harus teliti ya buang durinya), gurih, kuahnya asam manis gitu. Nah, buat Pendar suka saya tambahin labu kukus atau rebus saat menyantap. Buat pindang bandengnya juga  gampang banget, cuma cemplung-cemplung, beres.

Resep Pindang Bandeng:

Bahan:
  • Bandeng segar 1 ekor (sudah bersih dan dipotong sesuai selera)

Bumbu:
  • Bawang merah (rajang halus)
  • Bawang Putih (rajang halus)
  • Jahe (geprek)
  • Lengkuas (geprek)
  • Sereh(geprek)
  • Salam
  • Daun jeruk
  • Asam (saya suka pakai asam padeh karena kuahnya tidak kotor seperti pakai asam jawa, tapi bersih)
  • Kecap
  • Gulgar

Cara buat:
  • Didihkan air
  • Tumis semua bumbu, kecuali asam dan kecap
  • Masukkan bumbu tumis ke dalam air mendidih
  • Masukkan potongan ikan bandeng
  • Masukkan kecap sesuai selera
  • Asam
  • Gulgar secukupnya
  • Masak dalam api  kecil hingga bumbu meresap ke ikan.
  • Setelah matang, bagi dua: buat disimpan dan disantap (karena dibagi dua ini, saya sering banyakin kuahnya untuk saya simpan sewaktu-waktu lagi malas masak yang ribet)

Buat Mpasi Pendar:

  1. Kukus atau rebus labu baby (potong sesuai selera), matang angkat
  2. Panaskan pindang bandeng, masukkan labu kukus
  3. Dirasa cukup panas, angkat.

Sementara ini dulu ya, resepnya. Next Insaallah saya sharing lagi tentang resep-resep Mpasi Pendar. Semua resep yang saya share ke blog adalah masakan yang sangat disungai Pendar, karena sukanya sama labu baby ini, hanya dikukus atau rebus sering dibuat camilan loh.

Dan, ternyata labu baby (labu siam) itu manfaatnya banyak banget:
  1. Buat kesehatan jantung
  2. Menangkal kanker
  3. Mengandung serat yang baik buat pencernaan, aman bagi lambung yang sensitif sekali pun, mengatasi sembelit
  4. Memenuhi kebutuhan asam folat
Nah, jadi jangan ragu lagi, Moms, buat memberikan Mpasi labu siam kepada si kecil. Kalau si kecil tidak atau belum doyan menyantap labu siam langsung (sebenarya sih rasanya manis-manis gitu kalau dikukus atau direbus). Bisa kok, diolah dengan agar-agar. Mau coba, ini nih resepnya Agar-Agar Labu Siam, dijamin si kecil suka dan buang air besarnya lancar.


You May Also Like

0 komentar