Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • Kategori
    • Parenting
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Resep Anti Gagal
    • Mpasi
    • Travel
    • Review
  • About
  • Sitemap
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

Sekarang Binar sudah 19 bulan, pertumbuhan giginya sudah cukup untuk mengunyah makanan dengan tekstur orang dewasa, kecuali daging merah, daging ayam, masih butuh dilumatkan sih. Tapi untuk sayur dan lauk lainnya aman, jadi masuk setahun kemarin dia sudah mulai makan makanan keluarga, kecuali gula garamnya dikurangi sendikit. Meski sering kecolongan karena kakak-kakaknya suka nyocolin makanan atau camilan mereka, huhuhu.

Apalagi nih masa pandemi saat semua kakak-kakaknya di rumah, Binar kadang diajak mukbang sama kakak-kakaknya. Alhamdullilah, masih aman karena memang semua sejak pandemi saya dan suami gemar masak sendiri, jadi lebih higienis dan sehat. Hanya kadar gula dan garamnya memang takaran orang dewasa. Punya baby atau balita tantangannya memang kalau lagi kumpul sama kakaknya, tidak sekedar makanan sih tapi juga kosa kata, dan lain sebagainya.

Jadi PR besar banget masa pandemi ini dalam mendampingi anak-anak, ditambah saya harus juga fokus bekerja di media sosial. Ditambah Abang Pendar yang seharusnya masuk TK B tahun ini untuk persiapan SD tahun berikutnya, terpaksa sekolah di rumah karena belum tahu kapan anak sekolah aktif kembali. Serem kan, meski new normal anak-anak usia balita mana paham new nomal. Lebih aman belajar di rumah, meski jadi PR besar para orangtua agar anak siap masuk SD secara mental dan juga kesiapan materinya.
June 14, 2020 1 komentar


Ketika anak-anak saya lahir dan memasuki tahap MPasi (Makanan Pedamping ASI), saya paling sibuk menyiapkan. Dari mulai stock buah-buahan, sayur mayur  yang bagus dan disinyalir banyak mengandung aneka vitamin dan lemak, sampai koleksi peralatan MPasi yang lucu-lucu. Tidak ketinggalan koleksi buku resep-resep MPasi yang memiliki aneka resep pure buah dan sayur.

MPasi Harus Mengandung Gizi Lengkap


Dulu memang MPasi masih diawali dengan pure buah, pure umbi-umbian, pure sayur mayur. Pokoknya menu-menu tunggal. Sementara daging, telur, ikan, baru dikenalkan setalah anak usia 10 bulan, bahkan ada yang setelah berusia 1 tahun. Seingat saya hal itu karena takut anak alergi dengan protein hewani, takut pencernaannya belum kuat. Tapi ternyata  perkembangannya oleh WHO justru begitu memasuki tahap MPasi yakn usia 6 bulan, anak harus dikenalkan semua jenis makanan, termasuk protein hewani.

Jadi begitu memberikan MPasi para ibu dianjurkan untuk langsung membuat MPasi dengan menu 4 Bintang yakni yang mengandung karbohidrat,  protein hewani dan nabati, vitamin, dan lemak . Tujuannya agar si Kecil tidak ketinggalan nutrisi yang penting, salah satu yang paling penting bagi pertumbuhan otaknya adalah protein hewani itu. Jadi kebayang kalau sampai telat diberikan protein hewani.

Kadang saya menyesal juga kalau  ingat anak pertama dan kedua, saat awal MPasi hanya saya kasih pure buah, lalu sayur dan protein nabati. Protein hewani baru saya kenalkan ketika usia 10 bulan. Maka ketika WHO menginfokan tentang MPasi 4 Bintang, langsung deh Binar MPasi'nya saya terapkan 4 Bintang.

Untuk mempersiapkan MPasi 4 Bintang yang bagus, setiap pagi saya belanja sayuran, ikan segar, kalau daging biasa saya stock di lemarin es. Tapi untuk sayuran, ikan, saya memilih langsung beli saat akan mengolah biar hasilnya fresh. MPasi itu kan, harus berkualitas ya, karena MPasi ini menjadi bagian periode 1000 Hari Pertama Kelahiran atau golden age yang harus dilalui dengan asupan yang baik.

Dan, masa MPasi ini luarbiasa perjuangannya. Selain harus berjibaku dengan menu-menunya harus bervariasi agar tidak bosan, harus menghadapi bayi GTM (Gerakan Tutup Mulut), harus stock jika tiba-tiba saya mendapat kerjaan di luar rumah, atau saat kondisi tubuh tidak fit. Biasa saya membuat stock MPasi dengan dibekukan, dan dihangatkan dengan dikukus ketika akan diberikan ke Binar. Tentu saja untuk stock seperti ini, MPasi dimasak jangan terlalu matang, agar ketika dikukus lagi teksturnya pas.

Kebayangkan perjuangannya MPasi homemade? 

Mengapa PROCIL  Bubur Organik MPasi Sehat dan Praktis Bisa Jadi Pilihan?


Sebenarnya sih, paling sedih ketika Binar memasuki tahap GTM, karena selain berat badannya jadi turun. MPasi yang saya olah susah payah kebuang, tersimpan di freezer berhari-hari, rasanya ingin menangis deh. Makanya nggak heran kalau ibu-ibu banyak yang stres ketika si Kecil masuk tahap GTM, ditambah dinyinyirin anak kok kurus. Rasanya ingin tenggelam saja, ini serius loh. GTM buat ibu-ibu itu terasa berat banget.

PROCIL Bubur Organik Solusi Saat si Kecil GTM
Sampai suatu hari suami saya menyarankan kalau Binar coba dibelikan MPasi, waktu itu ada outlet PROCIL di Jalan Raden Sanim, Depok, kebetulan deket rumah yang menjual aneka MPasi dengan beberapa pilihan :


1. Bubur Organik
2. Nasi Tim Organik
3. Sup Organik
4. Pudding Sehat


Agak ngeri-ngeri sih saya, karena MPasi kan harus higienis, benar-benar aman tanpa pengawet, pewarna, dan penyedap. Saya minta deh, suami mempelajar dulu produk PROCIL, termasuk tanya-tanya ke outletnya langsung. Alhamdullilah, sudah terdaftar di Departemen Kesehatan, dan memperoleh Sertifikat Halal dari MUI. Produknya benar-benar aman untuk si Kecil karena tidak mengandung penyedap, pewarna, pengawet.  Bahan-bahan yang digunakan PROCIL beras dan sayurnya organik, tidak mengandung pestisida maupun bahan kimia lainnya. Sementara dagingnya probiotik dengan kualitas premium.



Ya ampuun, MPasi yang saya buat sendiri pun tidak sebagus itu kualitasnya, meski saya juga tidak menggunakan penyedap, pewarna, dan pengawet untuk masakan di rumah. Tapi jujur, saya membeli sayuran biasa yang dijual tukang sayur di sekitar rumah, dan juga membeli beras biasa,  bukan organik. Karena untuk membeli sayur dan beras organik harus ke supermarket, dan harganya juga cukup mahal dibanding sayur dan beras biasa.


Duh, jadi berasa senang banget dong bisa menemukan outlet PROCIL dekat rumah. Langsung suami membelikan Binar Nasi Tim dan Pudding, waktu itu. Saya langsung suka melihat penampakan Nasi Tim PROCIL ini karena teksturnya padat, cocok buat Binar yang sudah berusia 14 bulan. Rasa puddingnya juga pas, tidak terlalu manis, karena memang spesial untuk makanan pendamping ASI. Jadi semua disesuaikan baik kandungan gizi, rasa, dan tekstur.





Alhamdullilah, Binar doyan nasi tim dan pudding PROCIL. Mungkin dia GTM karena bosan dengan MPasi olahan saya, dan butuh citra rasa yang lebih bervariasi. Saat itu langsung deh hati saya lega, apalagi nasi tim PROCIL memiliki variasi yang berbeda setiap harinya, dari Senin hingga Minggu. Kandungan menunya 4 Bintang, dan favorit Binar menu nasi tim hari Minggu yakni beras putih, daging ayam, jagung keju, dan kacang polong.

PROCIL Bubur Organik Plihan Ibu Saat Harus Bekerja di Luar
Sejak mengenal PROCIL, saya jadi keterusan. Tidak hanya sekedar saat Binar bosan MPasi di rumah, tapi ketika saya dapat job atau pekerjaan di luar rumah  saya pilih PROCIL buat stock. Sehingga orang rumah tinggal menyuapin Binar, bikin lega dan nggak capek karena harus masak MPasi malam-malam buat stock MPasi, kan.

Buat ibu-ibu yang menitipkan anaknya di daycare yang tidak menyediakan menu MPasi, PROCIL juga bisa jadi pilihan loh. Selaim menu utama, ada camilan pudding, aman dan tidak basi meski untuk stock makan siang dan sore hari tanpa disimpan di lemari pendingin. Bubur regulernya juga aman dimakan siang, karena tidak mencair seperti bubur kebanyakan, teksturnya kental.




Saat akan bepergian jalan-jalan atau piknik, tidak perlu repot menyiapkan MPasi, bisa langsung praktis bawa produk PROCIL. Biasa kalau mau bepergian saya pindahkan ke wadah yang lebih aman, dan tidak mudah tumpah. Pokoknya saya rekomend deh PROCIL ini buat ibu-ibu yang sibuk bekerja, atau memiliki kondisi yang memaksa tidak bisa mengolah MPasi sendiri. Maupun yang ingin tetap membawa MPasi saat piknik bersama si Kecil.

Produk Terbaru PROCIL: Topping Abon PROCIL


Oya, PROCIL juga mengelurkan produk baru nih, yaitu Abon Topping. Ada dua varian abon topping ini, Abon Sapi dan Abon Ayam. Dijamin sehat karena semua produk PROCIL selalu tanpa 3P (Perasa, Pewarna, Pengawet). Bisa digunakan sebagai topping nasi tim maupun bubur organik, kadang saya buat lauk dengan nasi hangat pun Binar doyan banget. Karena abonnya memang enak, teksturnya lembut, cocok dikonsumsi anak-anak seusia Binar sekalipun.





Senang banget kan, dapat produk MPasi yang sehat gini. Harga produk PROCIL juga ramah di kantong, outlet PROCIL sudah tersebar banyak. Tapi kalau ibu-ibu mau tahu lebih banyak tentang PROCIL bisa langsung ke website PROCIL.


January 07, 2020 15 komentar

Tidak terasa tiga bulan lagi Binar akan menuju MP-ASI  setelah sukses dengan ASI Ekslusif, doakan lancar ya. Sebab meski sudah tiga kali melewati masa-masa MP-ASI  ketiga kakaknyaBinar, tetap saja buat saya ini adalah tahap yang mendebarkan. Bukan hanya sekedar variasi menu MP-ASI nya dan tahap ketika si kecil akan melewati masa GTM (gerakan tutup mulut), tetapi nutrisi yang terkandung dalam MP-ASI yang akan saya berikan.

Karena waktu memberikan MP-ASI  anak pertama saya kurang paham nutrisi dan membuat menu MP-ASI  hanya meniru dari pengalaman teman, anak kedua pun saya membuat MP-ASI kurang lebih sama dengan anak pertama dan Si Kecil mengalami GTM parah yang membuat berat badannya turun, lalu anak ke tiga tahap MP-ASI  terlewati dengan baik. Nah, menghadapi tahap MP-ASI Binar ini kira-kira akan seperti apa?



Untuk kali ini saya akan mempersiapkan tidak sekedar variasi menunya, tetapi kandungan nutrisinya. Jadi nanti Binar tidak sekedar melewati dengan baik dalam arti menyukai menu MP-ASI nya, tidak hanya asal kenyang, tetapi juga terpenuhi kebutuhan nutrisinya. Sehingga masa golden age yang dimiliki yakni 1000 hari pertama dilalui dengan kecukupan nutrisi. Memang kebutuhan nutrisi Si Kecil yang sudah siap memasuki tahap MP-ASI  atau berusia 6 bulan seperti apa sih?

July 26, 2019 16 komentar


5 kali menyusui anak-anak saya kalau dihitung cukup banyak juga pompa ASI yang sudah saya coba, dari yang manual jadul sampai yang electrik. Ingat masa menyusui anak pertama akhir tahun 2005, masih belum paham tentang pompa ASI. Yang penting saat itu bisa mempompa ASI saya yang berlimpah sehingga payudara terasa nyaman. Sebab ketika melahirkan anak pertama ASI saya langsung melimpah ruah, sementara bayi belum bisa menampung ASI dengan kuantitas yang besar.

Jadi kalau tidak diperah atau dipompa payudara langsung bengkak dan sakit sekali, apalagi itu pengalaman awal menjadi busui. Waktu itu saya dibelikan pompa ASI model jadul yang mirip terompet, jangan ditanya recomend atau gak? Karena itu adalah pengalaman terburuk dalam sejarah saya memerah ASI. Sakitnya minta ampun, Alhamdullilahnya ASI terperah dengan banyak waktu itu.


Lalu pengalaman menyusui berikutnya saya mulai paham pompa ASI yang lebih manusiawi, hahaha. Pokoknya pompa ASI yang nyaman saat dibuat memerah ASI. Saya coba yang manual dan elektrik, sampai kemudian saat menyusui Binar ini saya coba pompa ASI Medela Harmony (pompa ASI manual), penasaran banget awalnya karena merek Medela ini sudah sering dibahas ibu-ibu menyusui. Mereka sepertinya jatuh hati dengan merek Medela, harganya pun buat saya lumayan mahal. Berbeda-beda sih harganya, tergantung tokonya kali ya. Karena punya saya harganya Rp 455.000, tapi waktu saya jalan-jalan  ke Kokas dan masuk ke babyshop (lupanamanya) harganya dibandrol Rp 625.000. Jadi wajar deh saya penasaran dengan performannya

Pompa ASI Medela Harmony Sangat Ringan



Begitu membuka packagingnya saya lihat material Pompa ASI Medela Harmony bagus, kokoh, jangan-jangan berat? Ternyata setelah memegang Medela Harmony sangat ringan sekali, sesuai dengan bentuknya yang mungil. Dipegangnya enak karena designnya memang dirancang agar ibu menyusui saat memerah ASI tidak terasa pegal  dan tangan tidak  menjadi kaku.




Saat dibuat memerah juga ringan, bahkan saya mengira ASI tidak tersedot keluar karena tidak terasa sedotan seperti biasa kalau saya memompa ASI. Namun ternyata ASI sudah memenuhi botolnya, hehehe. Beneran deh, pompa ASI Medela Harmony ringan banget secara berat maupun saat dibuat memerah ASI.

Pompa ASI Medela Harmony Designnya Cantik

Medela Harmony dengan warna kuning cerah sangat cantik, bikin senang kalau dibawa-bawa buat prepare perah ASI saat di kantor maupun saat berpergian keluar kota tanpa membawa si Kecil. Apalagi bentuknya yang mungil, tidak memakan tempat saat dimasukkan ke tas maupun coolerbag. Bongkar pasang atau ngerakit komponennya juga simpel sekali. Karena komponennya hanya tuas, corong, konektron, membran, dan botol. Oya, untuk botolnya asalkan ukurannya standart biasa pakai botol merek apa saja.


Medela Harmony mungil dan cantik


Komponen Medela Harmony

Pompa ASI Medela Harmony Nyaman untuk Memerah ASI

Sebelumnya saya menggunakan pompa ASI dengan bahan silikon, maka ketika akan menggunakan pompa ASI Medela Harmony jadi terbayang waktu memakai pompa ASI dengan material plastik agak keras bikin payudara sakit, ternyata tidak loh. Saya coba nyaman-nyaman saja. Terus Medela Harmony nih punya dua fase di tuasnya, kalau saya lebih suka dan sering menggunakan tuas belakang yang lebih panjang. Tarikan atau sendotannya lebih maksimal menurut saya.


Corong Medela Harmony nyaman di payudara

Karena saya bukan ibu bekerja yang harus sering berjauhan dari bayi, jadi saya menyusui Binar langsung setiap hari kecuali sedang ada kerjaan keluar sesekali. Maka ASI saya lebih banyak yang terhisap langsung oleh bayi, ketimbang dperah. Saya memerah ASI hanya untuk stock saat  sedang ada kerjaan di luar. Jadi rekor saya memerah ASI dengan Medela Harmony sekitar 200ml sekali perah.




Buat busui yang harus bekerja setiap hari meninggalkan bayi, pasti bisa memerah ASI lebih  banyak lagi karena ASI tertampung di payudara. Tapi jangan lupa untuk terus menyusui saat bersama si Kecil ya, biar ASI semakin berlimpah. Oya, yang perlu diperhatikan hati-hati ketika membersihkan dan mensteril komponen Medela Harmony, karena diafragmanya mudah robek dan harganya cukup lumayan mahal. Selebihnya untuk pompas ASI manual Medela Harmony ini rekomend.

July 24, 2019 No komentar

Ilmu MPasi itu terus berkembang membuat para ibu yang memiliki anak tahap MPasi harus banyak belajar. Selama mendamping 4 anak melewati tahap MPasi saya selalu mendapatkan perkembangan MPasi itu luarbiasa, dan sejujurnya kadang timbul rasa sesal: Ih, kok gak dari jaman MPasi anak pertama dulu ada metode ini, kenapa dulu hanya dikenalkan bubur beras untuk pengenalan awal, kenapa dulu hanya satu jenis kandungan nutrisi yang dikenalkan?



Berapa banyak anak-anak sebelumnya yang kekurangan nutrisi berharga, moment-moment yang tidak akan terulang lagi. Tapi bagaimana pun ilmu memang berkembang terus, selalu diawali dengan hal-hal yang belum sempurna untuk menjadi lebih sempurna. Beruntunglah, anak-anak yang lahir saat ini mendapat asupan MPasi dengan kandungan lengkap, atau jangan-jangan next akan ada lagi metode yang lebih canggih, hehehe.

Untuk Binar saat ini begitu mengenal MPasi awal langsung 4 bintang, jadi awal sudah saya kasih daging. Jangan membayangkan takut BAB bayi jadi keras karena untuk pertama kalinya langsung mengenal daging dan sebagainya, sebab memang Binar pun mengalami sembelit, hehehe. Tapi hanya 1-2 kali, sebab saya sudah mempersiapkannya dengan memberi menu MPasi  camilan yang bisa membuat BAB lunak meski mengasup daging, yakni dengan memberi camilan pure labu kukus, pure  pepaya, banyak minum air putih. Camilan dimakan sebelum MPasi 4 bintang dan di jam ngemil.

Setelah sebulan, BAB akan lancar meski tidak ngemil pure labu kukus dan pure pepaya, mungkin karena pencernaannya sudah siap ya. Jadi tidak perlu cemas ya, memberi MPasi pertama dengan lengkap karena mengejar moment pertumbuhan bayi, bahkan nih dianjurkan lebih banyak protein hewani (Prohe) dibanding nutrisi lainnya. Karena prohe dan juga lemak penting sekali untuk perkembangan otak bayi yang berjalan begitu pesat. Karbo, vitamin, bisa diberikan nanti atau berikan secukupnya saja dan utamakan prohe serta lemaknya. Menu MPasi ini bisa juga untuk menaikan BB loh, silakan baca Resep MPasi Menaikan Berat Badan.
July 22, 2019 No komentar


Waspadai Komen Negatif dan Positif

Masalah berat badan anak pasti bikin kepala mamak pusing luarbiasa, bahkan bisa stres, benerkan? Terutama jika dengan segala cara berat badan stuck, sementara keluarga besar, tetangga, sampai netizen mulai meluncurkan komen-komen julit. Tidak ketinggalan komen-komen mitos seperti ASInya tidak bagus, ibunya malas dan kurang kreatif. Apalagi jika si ibu berbadan subur, habislah komen-komen julit meluncur.

Lalu muncul kubu kedua yakni keluarga besar, lingkungan, sampai netizen yang hadir bak pahlawan memberi hiburan, dukungan, support dengan kata-kata yang juga sebenarnya bisa jadi mitos seperti perkembangan anak beda-beda yang penting sehat, biar kurus yang penting masih lincah, gak usah dipikirin omongan orang anakku juga kurus banget kok, gak masalah anak kurus nanti juga gemuk, dan lain sebagainya.

Dua kubu ini manakah yang perlu kita tanggapi dengan serius?

Saya yakin karena saya juga mengalaminya, sebagai ibu yang sudah letih, jungkir balik mencari solusi berat badan anak tidak stabil, maka kita akan menyambut dengan hikmat dan terharu biru kubu ke dua, kubu yang memberi dukungan: TIDAK APA-APA ANAK KURUS. Rasanya bahagia betul ada yang mendukung, tidak menyudutkan, tidak membully. Hati ibu lelah, hehehe.

Tapi  tahukah, bahwa kubu kedua ini bisa membahayakan karena membuat kita tidak waspada dan terlena sehingga melewatkan tahap yang seharusnya bisa kita lewati dengan baik, karena berat badan pada anak tidak bisa disepelekan. Hal ini  baru saya ketahui ketika mengikuti seminar kesehatan bersama dokter anak Herbowo, bisa dibaca di sini ya, Bu: 1000 Hari Pertama Kehidupan yang tidak akan terulang

Terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, itu makanya perlu menimbang di Posyandu setiap bulan, karena memang berat badan anak mempengaruhi tumbuh kembangnya, termasuk organ pentingnya seperti otak. Jadi jangan baper (meski pasti baper) ketika ada yang julit soal berat badan anak, tapi jadikan alarm agar kita waspada, APAKAH SUDAH WAKTUNYA KONSULTASI KE DOKTER.
May 10, 2019 2 komentar


Awal MPasi Langsung Beri MPasi 4 Bintang

Berjumpa lagi dengan saya dalam tulisan tentang MPasi, setelah hampir 5 tahun  berlalu, hehehe. Selesai dari MPasi Pendar, sekarang MPasi adiknya Pendar yaitu Binar (6 bulan). Bergulat lagi dengan segala hal mulai dari mempersiapkan alatnya, bahan-bahannya, hingga meracik dan mengolah menunya yang kadang bikin pusing kepala setiap bangun tidur.

Karena MPasi panduan WHO saat ini tidak lagi menganjurkan MPasi Menu Tunggal, jadi langsung begitu bayi masuk tahap MPasi disajikan MPasi 4 Bintang. Menu Tunggal yang hanya mengenalkan bayi pada satu jenis makanan saja seperti misalnya alpukat, ikan, jagung, diberikan satu jenis setiap harinya selama 14 hari, ini dikawatirkan akan membuat banyak ketinggalan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dalam pertumbuhannya.



Perkembangan bayi  itu berbeda dengan orang dewasa, setiap harinya sangat pesat dan sangat berharga. Maka menu lengkap dengan kandungan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan lemak atau disingkat 4 Bintang harus disajikan langsung. Sementara buah-buahan tidak lagi termasuk sebagai makanan, tetapi masuk dalam kategori cemilan yang masuk dalam lingkaran mikronutrient, Bu-Ibu.

Kalau dulu awal MPasi dengan santai sarapan kita kasih pisang ambon dikerok, makan siang wortel kukus diparut, dan sore alpukat dilumatkan. Itu semua terhitung bayi hanya makan cemilan, bukan makanan pokok yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Apalagi nih, perkembangan otak yang maha penting itu dibentuk dari protein dan lemak yang merupakan makronutrient.
May 04, 2019 1 komentar


Apakah Si Kecil tidak suka konsumsi buah meski sudah diolah atau dikreasikan dalam berbagai resep Mpasi yang menarik?

Si kecil tidak suka buah dan sayur hingga besar

Kebetulan anak ke dua saya, Pijar, dulu ketika melewati tahap Mpasi paling sulit mengasup buah. Hal ini bikin jengkel dan sedih karena sudah capek-capek menghaluskan buah, apalagi ada jenis buah yang harus dikukus dulu seperti apel, pir, lalu dihaluskan. Tetapi Si Kecil  justru menolak dengan GTM (gerakan tutup mulut) atau melepehnya.

Pijar ketika usia 7 bulan
Kadang saya mengolah buah dengan variasi agar Pijar mau mengkonsumsinya, buah dihaluskan dengan toping susu, buah yang memiliki rasa asam dicampur dengan buah yang manis, misalnya buah pisang diberi sari buah jeruk. Namun karena sering ditolak, akhirnya saya jadi malas membuat Mpasi dengan buah. Akibatnya?

Ketika Pijar tumbuh besar dia sangat memilih buah untuk dikonsumsinya, entah mengapa selain tidak suka buah jadi imbas ke sayur. Pijar juga tidak suka konsumsi sayur-mayur, tubuhnya tidak sesegar kakak dan adiknya yang doyan mengkonsumsi buah dan sayur. Kadang saya berpikir, apakah sudah terlambat membuat Pijar menyukai buah dan sayur?

Saya pernah konsultasi dengan ahli ksehatan anak, katanya anak-anak tidak boleh melewati fase Mpasi dengan gagal, dalam arti gagal kita kenalkan jenis-jenis makanan: karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin. Jadi segala jenis makanan, termasuk buah dan sayur itu harus dikenalkan sedini mungkin, yakni ketika tahap awal anak mengenal makanan padat atau Mpasi.

Ibu tidak boleh putus asa ketika Si Kecil awal-awal menolak, karena Si Kecil butuh adaptasi ketika harus mencoba aneka jenis makanan, selain ASI atau susu. Berarti ketika Pijar melewati tahap Mpasi saya sudah gagal dalam mengenalkan dia buah dan sayur, sehingga efeknya imbas sampai dia tumbuh besar.


Si kecil sejak dini harus makan buah
Padahal Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun sangat menganjurkan anak balita dan anak usia sekolah untuk mengonsumsi sayur dan buah sebanyak kurang lebih 300-400 gram per orang per hari. Ini sampai anak remaja dan dewasa loh. Lalu bagaimana solusi para ibu yang memiliki anak seperti Pijar?
May 18, 2018 9 komentar

Ada Apa Dengan Pencernaan Si Kecil?

Asupan Makanan&Minuman Yang Bertahap dari 0 bulan hingga MPasi

Sering sekali kita mendengar atau membaca peraturan untuk asupan si kecil dari mulai lahir, mengenal MPasi hingga tahap berkembangan berikutnya. Selalu ada peraturan dan larangan, seperti berilah ASI eksklusif hingga 6 bulan, kenali MPasi bertahap. Tahap MPasi baik secara tekstur, kandungan bahan-bahannya, misalnya gula garam harus diberikan saat bayi sudah menginjak usia di atas 12 bulan.

Tekturnya makanan pun bertahap dari sangat halus, bertektur hingga padat. Tingkat kematangannya harus pas, baik itu sayur atau daging. Tidak hanya itu saja, bahkan asupan lain seperti madu saja yang dipercaya sangat berkhasiat,  tetap memiliki aturan pakai. Madu tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 1 tahun, terutama pada bayi yang baru lahir.

Mengapa ketika anak masih bayi hingga memasuki tahap usia 1 tahun dalam asupan sangat banyak aturan ini dan itu?

Mungkin seperti itu pertanyaan para ibu, dan banyak di masyarakat ibu yang tidak mengindahkan aturan dengan pertimbangan subyektifitas maupun dukungan sekitar, seperti memberikan madu pada bayi, memberi perasa (baik gulgar maupun perisa) ke MPasi, dan sebagainya.

"Ah, gak apa-apa bukan bahan berbahaya. Toh, bayinya kuat."
"Kita tidak perlu saklek-saklek banget, sok sesuai aturan, yang penting anak kita sehat dan doyan makan."
"Buktinya anak-anak tetangga, anak saudaraku, sehat-sehat saja."
Percakapan-percakapan seperti itu sudah menjadi hal biasa di masyarakat, bahkan ketika saya melewati masa-masa menyusui, memberi MPasi untuk anak-anak saya, lingkungan sekitar kerap memberi berbagai masukan serupa. Termasuk kecuekan orangtua yang memberi batita makanan dengan perasa, pengawet.

Sekali lagi, mengapa makanan dan minuman pada bayi hingga batita sangat banyak peraturan?



Saya pun dulu tidak mengerti secara detil, yang saya tahu bayi baru lahir usahakan dengan ASI eksklusif karena pencernaannya masih tahap mencerna, butuh asupan yang benar-benar mendukung. Memberikan MPasi bertahap juga untuk belajar pada sistem pencernaannya menerima bahan makanan padat, begitu juga tentang gula garam, perisa, pengawet.

Sementara madu mengandung spora yang apabila diasup anak di bawah usia 1 tahun tidak kuat atau alergi akan menyebabkan efek yang berbahaya. Memang tidak banyak terjadi efek itu di masyarakat, tetapi buat jaga-jaga tetap sebaiknya berikan madu setelah anak usia satu tahun. Berdasarkan pengetahuan itu saya mencoba menjalani, toh untungnya anak-anak juga.

Namun penjelasan tiga dokter yang memang dibidangnya pada acara Gathering Blogger dan Friso tanggal 29 November 2017 di Kembang Kencur membuka mata saya: MENGAPA KESEHATAN PENCERNAAN SI KECIL BEGITU PENTING.

So, Mums, kalian layak banget membaca ulasan artikel ini. Aseli, saya pun yang berusaha memberikan asupan terbaik buat anak-anak sesuai dengan teori yang pernah saya baca, tetap merasa masih bodoh dan ada saja kesalahan yang saya lakukan, ada saja kekurangan yang saya miliki untuk anak-anak. Seorang ibu yang baik adalah ibu yang selalu membutuhkan ilmu dan belajar.
December 05, 2017 122 komentar
Kapan Mpasi Di Berikan?
Kali ini saya akan kembali mengulas tentang Mpasi. Kebetulan di blog duniaeni.com memang cukup banyak mengulas Mpasi putra bungsu saya, Pendar, yang kini sudah berusia 25 bulan. Sudah lewat Mpasi ya, sudah menikmati makan bersama keluarga besar, tapi tetap dengan porsi sesuai usianya.

Mengulas soal Mpasi, sebenarnya kapan sih Mpasi itu bisa diberikan? Tentu semua ibu sudah tahu, pada usia 6 bulan atau kalau dalam versi Mpasi panduan WHO yang lagi ngeboom saat ini, bayi berusia 180 hari sudah siap menerima Mpasi. Sebab pada tahap usia ini, ASI saja sudah tidak cukup memenuhi kebutuhan energi, zat besi, bagi si kecil.

Baca: Apa itu Mpasi Panduan WHO

WHO Memang merekomendasikan, standart emas makanan bayi setelah memperoleh kesempatan IMD (inisiasi menyusui dini) dan ASI eksklusif selama 6 bulan, lalu memberikan MPAsi atau makanan pendamping ASI untuk melengkapi kebutuhan energi, zat besi, zinc, vitamin A dan mikronutrien lainnya.

January 15, 2017 4 komentar


Jika anak yang tidak suka makan sayuran kerap membuat orang tua jadi resah, terutama para ibu. Karena sayur memiliki kandungan serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak. Selain itu, nutrisi yang digantikan dari sayuran tentu tidak bisa digantikan secara sempurna oleh suplemen apa pun, ya Moms.

Sebetulnya tidak sulit loh, mengajak anak untuk tertarik makan sayuran. Kita bisa menyiasati anak yang sulit makan sayur dengan cara cerdas yang mudah berikut ini:

  • Tawarkan Anak pada Saat Benar-Benar Lapar
Biasanya sepulang sekolah anak-anak akan merasa sangat lapar karena berbagai aktifitas di sekolah, sehingga saat tersebut merupakan waktu yang tepat untuk menyiapkan makanan berbahan dasar sayur. Siapkan di meja makan sebelum anak pulang supaya anak bisa segera menyantap makanan tersebut.
  • Cobalah dengan Berbagai Jenis Sayuran
Bila anak tidak menyukai sayur bayam atau sawi, belum tentu itu berarti anak tidak menyukai sayur apa pun. Cobalah menawarkan segala jenis sayur pada anak, mula dari sayuran hijau, keluarga polong-polongan, hinga ragam jenis sayuran lainnya. Siapa tahu nanti anak-anak akan tertarik dengan jenis sayuran lain yang kita tawarkan. Jadi sayuran yang ditawarkan tidak seputar itu dan itu saja ya, Moms.
  • Mengkreasikan dengan Makanan Favorit Si Kecil
Si kecil suka makan ayam atau daging?
Nah, mari kita siasati hal tersebut untuk menyisipkan sayuran dalam makanan kesukaannya. Ibu bisa membuat nugget dengan campuran sayur, spaghetti, omlet, dan aneka jenis makanan lain. Usahakan agar potongan sayurnya tidak terlalu besar. Agar si kecil tidak menyadari bahwa ia sedang menyantap sayuran dalam makanan kesukaannya.
June 28, 2016 No komentar
Pendar 19 bulan
Hallo Moms, lama banget ya saya gak ngebahas soal si kecil Pendar. Baik itu soal Mpasi, pertumbuhannya, dll... efek Emak yang sok sibuk nih hehehe. Alhamdullilah, 17 Juni 2016 kemarin Pendar sudah 19 bulan...duh, ga terasa bayi gembul itu sudah bertumbuh menjadi bujang kecil yang sok gaya.

Bicaranya sih belum lancar, Moms. Masih seputar memanggil Ayah-Ibu-Mba-Babang, lalu tambah kosa kata baru: Bis (habis), Daah (sudah), Mim (minum), Mauuu, Ntit (sakit), Tuh (di situ), Mami (kalau lagi iseng manggil saya, Mami...heheheeh), Mooo (sapi), Fish (Ikan), beee (Spyder). Lucu-lucu ya, kosa-katanya ^_^

Kalau soal akal, motorik kasarnya..ampuuun, harus hati-hati ini. Pernah tahu-tahu dia  mendorong galon ada airnya (digeser-geser gitu) sampai di bawah kran dispenser dan...dipanjat, habislah lantai penuh genangan air aqua, Emaknya cuma nahan kejer. Eh, ada juga tuh kisah sprei saya yang dilipstikin, mana lipstik mate baru beli...potek-potek alias patah-patah, patah juga dah hati saya.

Pendar pun kini sudah bisa membuka pintu kulkas yang freezer padahal dibagian atas dan lumayan tinggi, dia tertarik banget karena ada aneka camilan kedua kakaknya disana: ice cream, yogurt, dll (kakaknya ini snack aja seneng disimpan di freezer-bukan apa-apa biar aman dari jangkuan Pendar hehehe). Untungnya, dia baru bisa ngebuka (dengan jinjit) tapi belum bisa atau belum sampai menjangkau ke dalamnya hehehehe. Cuma kan, bahaya kalau ga diperhatiin itu pintu kulkas ngablak terus huhuhu, rusak dah lama-lama.
June 23, 2016 No komentar
MPasi Camilan

Agar-agar  mengandung banyak kebaikan bagi tubuh salah satunya memenuhi kebutuhan tubuh akan serat lunak juga karbohidrat. Serat lunak yang berasa dari rumput laut atau alga membuat mudah pembuangan sisa-sisa makanan di usus. Harganya murah, rasanya sedap banyak anak-anak yang suka ketika kita membuat agar-agar dengan dicetak aneka bentuk.

Namun agar-agar buat Mpasi camilan ini agak special, terutama karena tidak boleh banyak mengadung gula. Sebab buat anak-anak seusia Pendar (17m) gula belum terlalu dibutuhkan, selain bisa menyebabkan efek kenyang yang tidak sehat bisa membuat anak-anak kecanduan yang manis-manis.  Kecanduan gula ini membuat anak menjadi susah mengasup jenis makanan atau minuman yang tidak manis atau pun kurang manis. Tapi mengolah agar-agar begitu saja tanpa gula atau dengan sedikit gula kurang menarik, kurang sedap.

April 27, 2016 2 komentar
Jumpa lagi Moms


Mpasi

Kali ini saya mau share menu Mpasi baby, untuk usia yang sudah melahap makanan berstekstur ya. Kalau Pendar sih dulu usia 10 bulan sudah mengenal makaroni. Biasanya makaroni kalau Moms diolah gimana?

Kalau saya biasa merebus makaroni lalu mengkombinsikan rasanya dengan berbagai saos atau toping. Kali ini saya membuat saos makaroni dan makaroni toping sayur keju yang lezat, dan Pendar menyukainya.
January 27, 2016 6 komentar
MPasi WHO
Pendar 13M

Hai Moms,

Sekarang Pendar sudah berusia 13 bulan. Sejak usia 12 bulan atau setahun, dia sudah mengenal gula dan garam. Tetap ya, dalam porsinya masih semu-semu gitu. GulGarnya gak terlalu banyak, dan memang saya biasa masak buat keluarga menggunakan GulGar ini sebagai pengganti penyedap, ditambah bumbu lain biar sedap.

Sesuai tujuan menu Mpasi WHO agar bayi menyukai atau bisa makan menu keluarga, sehingga kita tidak perlu repot mengolah beberapa menu lagi begitu bayi berusia 1 tahun. Tapi nih, kadang-kadang saya-si Ayah dan kakak-kakaknya Pendar mau makan yang agak-agak pedas gitu. Seperti kentang dan telur balado, gulai agak pedas, dll. Jadi deh kalau begini mah, Pendar harus dibuatin menu sendiri. Cuma karena sudah capek masak-masak buat menu keluarga, masakan Pendar saya cari yang simpel aja. Yang penting tetap bernutrisi bagussss
December 25, 2015 No komentar



Moms, setelah bertemu di apa itu MPasi panduan WHO, apa itu Menu Tunggal selama 14 hari, apa itu MPasi 4 Bintang. Maka kali ini saya mau sharing resep kilat MPasi untuk sarapan. Sebab, jam sarapan ini yang benar-benar riweh, apalagi di rumah gak cuma ada baby. Tapi juga ada dua kakaknya yang sekolah pagi, yang juga harus disiapkan sarapannya, dll. 

Sementara saya ini emak sok riweh, maunya MPasi homemade, yang fresh, yang bernutrisi, yang bervariasi dari hari ke hari, biar bayi gak bosen dan GTM. Tapiiiii, gimana dong, saya gak punya waktu buat klutekan lama-lama pagi buta di dapur, bisa-bisa bayi saya sarapan pukul sepuluh atau sebelas siang. 

Secara Moms, MPasi buat bayi dibawah 9 bulan, kan butuh dimasak lebih lama, belum proses saring atau blender. Ketika, bayi saya memasuki usia 9 bulan ke atas, dan sekarang satu tahun...MPasi Homemade yang bisa disantap tanpa memerlukan waktu lama saat membuatnya, masih juga dibutuhkan. Makanya harus cari akal buat menemukan resep jitu.

December 03, 2015 4 komentar

MPasi WHO
Biarkan baby memegang makanan sendiri untuk belajar memegang&menggigit, beri buah yang empuk, seperti: Melon kuning


Salam jumpa kembali, Moms
Seperti janji saya sebelumnya untuk membagi info  resep-resep MPasi 4 Bintang panduan WHO ala Pendar. Ini masih proses puree saring dan blend, ya, Moms. Nanti setelah ini, baby menuju 9 bulan baru saya share resep-resep MPasi 4 Bintang panduan WHO dengan tekstur kasar atau proses ditim saja.

Waduuh, bagaimana kalau baby saya tidak bisa menelannya karena perubahan tekstur?
Bagaimana kalau baby saya langsung huek atau muntah dan menolak untuk makan?
Yups, nanti akan saya share pengalaman saya tentang itu, Moms. Sekarang resep dulu ya ^_^

Resep MPasi 4 Bintang panduan WHO ala Pendar

MPasi I

MPasi WHO


Bahan:
Beras merah
Daging ayam
Tofu
Brokoli
Wortel

Bumbu:
Bawang bombay
Bawang putih
ditumis dengan minyak kelapa asli
Daun salam

Proses: saring&blender (untuk daging ayamnya)

Citra Rasa Mpasi: Gurih dan sedikit suam-suam manis, harum



November 10, 2015 No komentar

Mpasi
Aku Suka MPasi Homemade
Setelah lulus MPasi menu tunggal selama 14 hari, maka kita akan lanjut menuju MENU 4 BINTANG, yaitu menu Mpasi panduan WHO yang  mengandung:

1. Karbohidrat
2. Protein Hewani
3.Protein Nabati
4. Sayur

Dianjurkan untuk ditambah santan atau minyak kelapa, sebagai lemak yang mengikat kandungan nutrisi dalam menu 4 bintang. 

Berikut ini beberapa resep MPasi 4 bintang ala Pendar, masih proses saring atau lembut sampai usia 8 bulan (9bulan ke atas saya kenalkan tekstur kasar). Sebenarnya saya lebih suka tekstur MPasi dengan proses saring, karena teksturnya lebih berbentuk, lebih kental, tapi untuk beberapa jenis makanan yang susah disaring saya menggunakan blender. Diblender sebentar, agar tetap bertekstur.

Dalam membuat MPasi saya juga memperhatikan rasa, setidaknya ada rasa gurih atau manis yang semu karena alami, tidak menggunakan garam dan gula. Juga harum, sehingga bayi bisa merasakan macam-macam rasa, tidak sekedar hambar, plus meningkatkan nafsu makannya.

Semoga menginspirasi Moms :

November 02, 2015 11 komentar
Older Posts

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Total Pageviews

Created with by ThemeXpose