Pentingnya Memiliki Asuransi Penyakit Kritis

by - February 02, 2020


Pernah mendengar cerita seseorang yang mengalami sakit berat seperti jantung, kanker, atau keluarganya yang terkena sakit jantung atau kanker harus menghabiskan waktu bolak-balik untuk berobat? Menghabiskan biaya yang tidak sedikit, bahkan bisa membuat harta habis perlahan. Sementara sakit kritis seperti jantung dan kanker banyak dialami masyarakat karena pola hidup yang semakin modern.





Setiap orang tentu saja tidak ingin mengalami hal tersebut, tapi kadang penyakit datang diluar dugaan, dan bisa terjadi kapan saja. Jika dulu penyakit jantung identik dengan usia tua, maka saat ini akibat pola hidup tidak sehat membuat siapa saja, segala usia bisa terkena penyakit jantung. Ini terjadi di masyarakat sekitar, bahkan keluarga sendiri. Sebagai contoh, adik ipar saya meninggal karena serangan jantung di usia 28 tahun dan belum menikah. Sementara kakak kelas anak saya yang baru duduk di kelas 3 SMP belum lama meninggal karena serangan jantung.

Dan, banyak lagi korban meninggal di usia muda akibat penyakit kritis yang bisa saja dijumpai di sekitar kita. Menghindari hal-hal seperti ini terjadi, tentu saja penting sekali. Selain menjalani pola hidup sehat dengan berolahraga rutin, mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, tidur teratur, selalu bahagia, dan jangan lupa menyiapkan dana untuk jaga-jaga bila terjadi sesuatu yang tidak terduga bisa dilewati dengan baik. Salah satunya menyiapkan dana dengan memiliki asuransi.
Asuransi seperti apakah yang pas untuk penyakit-penyakit memakan biaya banyak seperti jantung, kanker?


FWD Life Indonesia Luncurkan FWD Critical Armor



Rabu, 29 Januari bersama Komunitas BCC saya berkesempatan ikut hadir dalam acara Konferensi Media Peluncuran Produk Asuransi Penyakit Kritis FWD Critical Armor di Pacific Century Place. Tahu  nggak, jawaban apa yang saya berikan ketika ditanya, kapan sebaiknya memiliki asuransi penyakit kritis? Saya menjawab pada usia 31 tahun, karena biasanya penyakit tertentu akan ditemukan pada usia di atas kepala 3, yang merupakan akumulasi perjalanan pola hidup. Dan, jawaban itu ternyata salah besar!

Waspadai Penyakit Kritis



Karena selain penyakit kritis bisa datang diluar dugaan, persiapan biaya akan jauh lebih terasa murah jika jauh-jauh hari. Dr Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM, Doctor, yang merupakan salah satu narasumber dalam acara FWD ini pun memberi saran akan pentingnya memiliki asuransi penyakit kritis sejak dini. "Karena meski memiliki BPJS, tidak semua obat kanker dicover oleh BPJS, " kata dr. Jeffry. Sebagai seorang dokter, dr Jeffry pun menyarankan keluarga besarnya memiliki asuransi penyakit kritis.

Memang penyakit kritis itu apa saja? Penyakit kritis meliput Kanker, Jantung, dan Gagal Ginjal, karena menurut dr. Jeffry, ketiga penyakit tersebut yang banyak menelan biaya BPJS dengan nilai paling tinggi dibanding lainnya. Penyakit degeratif akibat pola hidup yang sudah menjadi budaya di masyarakat. Jadi meski sebuah keluarga tidak memiliki riwayat penyakit jantung, kanker, kemungkinan kena tetap ada bila pola hidup tidak baik.

Apalagi yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kritis, atau memiliki genetika yang mempunyai penyakit kritis, ini harus lebih waspada. Shahnaz Haque yang datang sebagai narasumber berbagi pengalaman tentang bagaimana perjuangannya menjadi survivor Kanker Ovium. Shahnaz terkena kanker ovarium disaat dia belum menikah, namun suaminya yang seorang musisi yakni Gilang Ramadhan  tetap yakin menikahinya. Rupanya baik dari pihak Shahnaz maupun Gilang sama-sama memiliki keturunan riwayat penyakit kanker.



Shahnaz yang tambah selalu ceria, rendah hati, dan keibuan ini cerita, penyakit kanker tidak dapat disembuhkan, hanya dapat diperpanjang waktu hidupnya. Dr. Jeffry membenarkan apa yang dikatakan Shahnaz, karena itu hal tersedih bagi penderita kanker adalah jika melihat keluarga mereka ikut terbawa menderita akibat anggota keluarganya ada yang terkena kanker. Sebab, selain melihat penderitaan saat sakit, biaya penyakit kanker tidak murah.

"Untuk itu perlu dipersiapkan dana agar saat penderita menjalani pengobatan, dan saat penderita pergi meninggalkan keluarganya, yang ditinggalkan tidak susah,' kata Shahnaz, dan tentu saja persiapan dana tersebut salah satunya yang terbaik adalah memiliki asuransi penyakit kritis.

Seperti yang dikatakan Wakil Direktur Utama FWD Live, Adit Trivedi  "Didiagnosis dengan penyakit kritis adalah hal tidak terduga yang tidak diharapkan oleh semua orang. Saat menerima diagnosis, bukan hanya  fisik dan mental diri sendiri yang terpengaruh, tetapi juga orang terdekat. Stabilitas keuangan pun turut terganggu. Walaupun kami tidak dapat membantu menyembuhkan penyakit, tapi melalui FWD Critical Armor, kami ingin membantu nasabah beserta keluarga agar tetap optimis dan dalam menjalani pengobatan hingga sembuh."

Apa itu FWD Critical Armor?
FWD Critical Armor adalah produk asuransi unggulan FWD Life tahun ini yang memberikan berbagai  manfaat klaim.

Worry-Free-Benefits
1. Melindungi dari 50 jenis penyakit major yang  dapat diklaim hingga 3  kali dan 15 jenis penyakit minor yang dapat diklaim satu kali.
2. Perlindungan hingga usia 80 tahun.
3. Premi tidak berubah sepanjang periode pembayaran premi.
4. Masa dan metode pembayaran premi dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan nasabah.
5. Manfaat meninggal dunia.
6. Setiap manfaat yang dibayarkan tidak akan mengurangi nilai dari manfaat lainnya.

Waste-Free-Benefits:
1. Pengembalian premi jika tidak ada klaim penyakit kritis major hingga akhir masa perlindungan.
2. Dibebaskan dari pembayaran  premi lanjutan.

Kelebihan asuransi FWD Critical Armor diatas memiliki total manfaat 420% dari uang pertanggunngan sangat menguntungkan nasabah. Membaca tentang penyakit kritis di atas, dan manfaat FWD Critical Armor seharusnya membuat masyarakat terbuka akan pentingnya memiliki asuransi penyakit kritis seperti FWD Critical Armor ini. Meski tentu saja kita semua menginginkan sehat dan tidak terkena penyakit kritis yang berbahaya. Toh, FWD Critical Armor memiliki kelebihan Setiap manfaat yang dibayarkan tidak akan mengurangi nilai dari manfaat lainnya. Sehingga Dana asuransi tersebut bisa menjadi tabungan di hari tua, jadi tidak ada lagi yang terbuang percuma seperti yang diucapkan  Direktur, Chief of Proposition  Syariah FWD Life, Ade Bungsu:

"Kami memahami kebutuhan nasabah untuk memiliki perlindungan komprehensif karena adanya risiko komplikasi bahkan setelah mereka pulih. FWD Critical Armor melindungi nasabah tidak hanya satu kali, tapi berulang kali. Dengan produk ini, nasabah tidak perlu khawatir selama pemulihan dan dapat fokus untuk sehat kembali. Tidak hanya itu, jika nasabah tidak pernah klaim penyakit major hingga akhir masa perlindungan, premi akan dikembalikan. Jadi, tidak ada lagi yang terbuang percuma."

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.fwd.co.id.



You May Also Like

1 komentar

  1. seiring dengan beragamnya lifestyle kita, bnayak muncul penyakit juga, jadi butuh perlindungan lebih juga

    ReplyDelete