Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

 

Pandemi sudah landai, bahkan beberapa masyarakat mulai menanggalkan masker jika berada di luar ruangan atau di udara bebas. Namun sebagian besar masih menerapkan prokes dengan baik, seperti saya dan keluarga. Pertimbangannya, karena dengan mengenakan masker banyak manfaatnya. Paparan polusi udara di sepanjang jalan, virus batuk-pilek terutama di musim penghujan ini, Insaallah dengan mengenakan masker lebih terjaga.

Jadi saran saya sih, sebaiknya gunakan masker meski Covid 19 sudah landai. Oya, terhitung hampir  tiga tahun ya, kita semua melewati hari-hari dalam kecemasan virus Covid 19. Bahkan saya, suami, dan anak saya (Abang Pendar, 7 tahun) sempat terpapar Covid 19 varian Omicron pada bulan Maret kemarin. Seluruh badan sakit, tenggorokan bagai terbakar, kedinginan, dan tubuh serasa melayang jika dibuat beraktivitas.

Alhamdullilah, teman-teman semua membantu sehingga saya sekeluarga baik-baik saja, PCR sampai pengobatan juga berjalan lancar di Puskesmas terdekat, semuanya seratus persen gratis ditanggung pemerintah. Obat-obatan, vitamin berlimpah, yang membuat proses penyembuhan juga berjalan baik. Jika butuh infonya, bisa baca cerita saya di artikel ini : Cara Dapat PCR, Vitamin, dan Obat Gratis Pasien Omicron.

Dampak Pandemi di Rumah Saja Pada Anak


Bercerita tentang terpapar Covid 19, mengingatkan saya pada kondisi awal pandemi ada di Indonesia. Pernah saya tulis sedikit kisahnya: Menghadapi Masa Social Distancing, di mana saya terkena psikosomatik. Jadi ketika awal pandemi, saya merasa terpapar Virus Covid 19, sampai merasakan sakit tenggorokan.

Karena penyakitnya dari perasaaan cemas yang berlebihan, maka diberi obat tidak memberi efek apa-apa. Baru setelah dijelaskan panjang-lebar oleh dokter, perasaan saya tenang, sakit tenggorokannya hilang seketika. Karena memang psikosomatik merupakan keluhan fisik yang ditimbulkan oleh pikiran, dan banyak hal ini dialami oleh masyarakat saat pandemi pertama yang memakan banyak korban.

Jika orangtua bisa terkena psikosomatik, lalu bagaimana dampak pandemi pada anak-anak? Mungkin apa yang akan saya ceritakan sama seperti yang dialami para ibu lainnya, kebetulan saya  memiliki anak usia ABG (13 tahun), usia anak-anak (10 tahun), usia balita (4 tahun), dan batita berusia 1 tahun.

Dalam sekejap semua harus berada di dalam rumah, termasuk saya dan suami bekerja di rumah. Sebagai orangtua, saya dan suami bisa beradaptasi menghadapi situasi yang membuat hubungan dengan dunia nyata terjeda, tapi bagi anak-anak kami? Si ABG yang  biasanya menghabiskan waktu bersama teman dan aktivitas di sekolah, terpaksa berada di dalam rumah dalam waktu tidak bisa diprediksi.

Tidak beda jauh untuk anak saya yang usia 10 tahun, biasanya sekolah bertemu teman-teman, dan bermain di lingkungan rumah. Sementara yang balita dan batita biasanya bereksplorasi di luar dengan main sepeda bersama anak-anak tetangga, jalan-jalan di taman, jadi di rumah saja menyaksikan semuanya hanya dari balik jendela.

Sehari-dua hari, hingga waktu bergulir mulai timbul masalah. Anak-anak saya ‘berulah’ karena merasa bosan, berebut minta perhatian, berebut ingin mengeluarkan keinginan-keinginannya. Saya dan suami harus memikirkan berbagai kegiatan dari pagi hingga malam selama physical distancing agar anak-anak merasa rumah kami tidak membosankan.


Selain dituntut juga untuk tetap fokus bekerja, karena kebutuhan di masa pandemi jauh lebih besar. Asupan makanan dan minuman harus lebih bernutrisi, ditambah suplemen, semua untuk menjaga imun tubuh agar tidak mudah terpapar virus Covid 19. Ditambah kebutuhan internet yang lebih besar dari biasanya.

Manfaat Internet di Rumah Saat Pandemi

Memasang Wifi IndiHome di Rumah




Ketika pandemi di rumah saja, kebutuhan internet memang menjadi kebutuhan pokok, karena sekolah, bekerja, bersosialisasi semua dari internet secara online. Jujur saja, di rumah belum memiliki wifi, kami hanya mengandalkan kuota. Sebab sebelum pandemi kebutuhan akan internet memang belum banyak.

Akibatnya kuota jebol selama pandemi, keputusan terbaik adalah memasang wifi. Tapi meski rumah saya di tengah kota, yakni Srengsengsawah-Jakarta Selatan, mungkin karena masuk gang dan lingkungan masih banyak lahan kosong, jadi belum banyak provider yang menjangkau. Satu-satunya provider yang bisa hanya IndiHome dari Telkom Indonesia. Jadilah saya dan suami sepakat memasang IndiHome wifi.




Anak-anak langsung gembira, mereka yang semula menonton youtube atau bermain game sangat dibatasi, sebab mahal sekali jika memakai kuota. Akhirnya bisa menonton lebih lama durasinya, tentu saja sebelum memasang IndiHome wifi saya  pesan ke anak-anak meski menggunakan wifi lebih bebas menonton, tetap harus memiliki batas-batas. Misal, saat hari sekolah beda durasinya dengan hari libur, anak-anak pun setuju.

Saya  dan suami langsung mendatangi kantor terdekat, meninggalkan nomor ponsel, besoknya dihubungi via WhatsApp oleh marketing IndiHome yang ramah, lantas diminta memilih  paket-paket IndiHome. Atas kesepakatan bersama, saya memilih paket yang paling hemat yaitu Internet+TV. Setelah itu mengisi data dan mengirim foto dengan identitas diri, keesokannya teknisi datang memasang IndiHome wifi di rumah.

Senangnya Ada Internet di Rumah Saat Pandemi




Setelah menggunakan IndiHome wifi teryata banyak manfaatnya ketimbang memakai kuota yang jelas boros (lucu ya, saya baru sadar, hehehe). Saya dan suami bebas bekerja tanpa khawatir kuota bengkak, sebagai penulis saya sangat terbantukan sekali, karena bisa browsing bahan-bahan untuk menulis dengan mudah.

Karena pandemi pekerjaan banyak menggunakan zoom juga lebih tenang, biasanya baru setengah jalan bisa tiba-tiba kuota habis, hehehe. Apalagi anak-anak, ada tiga anak setiap hari harus sekolah daring atau online, sangat terbantukan sekali. Termasuk juga ketika anak-anak harus mencari bahan-bahan pembelajaran secara online.

Selain bisa menonton youtube tanpa khawatir boros, dengan IndiHome kita bisa berlangganan canel TV yang sesuai dengan usia anak-anak dan tidak ada iklannya dong. Jadi merasa bersalah dulu anak-anak menonton TV gratis, meski tontonannya kartun, tapi iklan yang berseliweran sering menyuguhkan konten dewasa. Belum lagi kartunnya yang terbatas, tidak beragam, durasinya lebih banyak untuk iklan-iklan. Huhuhu, sungguh menyesal!

Saya juga bisa browsing aneka kegiatan edukasi bersama anak di youtube, seperti menonton cara membuat playdough yang aman untuk anak-anak, cara membuat kreativitas ketupat dari origami, cara membuat mainan dari barang bekas, dan banyak lagi. Asli, jadi semakin kreatif dan tidak membosankan di rumah saat pandemi dengan adanya intenet, apalagi yang selancar jaringan IndiHome wifi.

Dampak Positif Internet di Rumah Saat Pandemi Bagi Keluarga

Dan, tahukah apa dampak positif ketika rumah kami sudah memiliki IndiHome wifi?




Tidak hanya anak-anak yang terlihat senang meski di rumah saja, saya dan suami pun jadi lebih mudah bekerja dari rumah, emosi kami lebih terjaga karena sekeluarga memiliki kegiatan, bisa berkreativitas yang mengisi kejenuhan di rumah, bisa menonton beragam film-film bagus, bisa memperluas sosialisasi karena durasi online tidak dibatasi kuota.

Anak-anak yang biasanya jika sudah bosan belajar online, menonton film kartun yang itu-itu saja, bermain yang itu-itu saja, mulai cranky, mulai mencari perhatian, dan berakhir ribut kecil antara kakak dengan adik atau sebaliknya, sehingga membuat saya dan suami terpancing emosi karena lelah dan bosan juga. Sejak ada internet di rumah jadi berubah lebih happy, dan ini serius bukan sebuah cerita karangan seperti cerpen keluarga bahagia.

Kami berenam, yakni saya, suami dan empat anak kami melewati masa-masa pandemi di rumah saja jauh menjadi lebih baik ketika terpenuhi kebutuhan internet untuk browsing, bersosialisasi secara online, menonton beragam film bagus sesuai kebutuhan. Juga saat melewati masa penyembuhan terpapar Covid 19, internet menjadi salah satu media komunikasi dan hiburan di rumah saja.

Kini,  tidak terasa kami ternyata mampu melewatinya selama tiga tahun ini…

Alhamdullilah, pandemi pun akhirnya melandai, anak-anak mulai sekolah tatap muka, saya mulai bekerja secara offline, suami mulai berhubungan lebih longgar dengan dunia luar. Bahkan kami mulai piknik tipis-tipis ke kebun binatang ragunan, makan di luar, ke mall, bisokop. Lalu apakah intenet tetap sangat dibutuhkan? Sudah pasti, yes!

Sebab kami tidak bisa selalu piknik setiap liburan, karena pasca pandemi budget belum mencukupi, apalagi anak-anak sudah mulai membutuhkan biaya sekolah yang cukup besar. Maka hiburan di rumah adalah dengan tontonan film-film bagus, saya juga butuh mengedukasi dua anak saya yang kini sudah berusia jalan 4 dan 8 tahun dengan kreativitas seperti membuat playdough mencontoh di youtube.




Begitu juga dengan dua kakaknya yang kini tumbuh menjadi remaja dan ABG, keduanya butuh browsing tugas sekolah, sosialisasi dengan teman-temannya yang semakin banyak, dan lain sebagainya. Plus pekerjaan saya yang sangat membutuhkan riset-riset secara online untuk bahan menulis novel mau pun artikel di blog.

Masyaallah, jika ingat masa-masa tiga tahun berlalu, ada sedih dan juga syukur yang tidak terkira. Saya sekeluarga akhirnya bisa melewatinya dengan baik-baik, anak-anak bisa melalui tahap-tahap perkembangan usianya juga dengan baik. Fabi ayyi aalaa’i Rabbikuma tukazzibaan, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Huhuhu, asli saya jadi mau menangis ketika mengetik semua tulisan ini, merangkum perjalanan kami sekeluarga selama melewati masa-masa pandemi. Hidup memang harus sesuai perkembangan jaman, di mana saat ini era digital, eranya internet.

Mengapa Memilih IndiHome?

Sebelum menutup cerita ini, saya  ingin sharing sedikit, mengapa saya  keterusan memakai IndiHome meski provider lainnya akhirnya bisa merambah wilayah kami. Karena IndiHome memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:




1. Menyediakan paket yang sesuai kebutuhan dan kemampuan pengguna, seperti yang saya pilih merupakan Paket Dual Play, yaitu UseeTV dan Internet Fiber. Sebenarnya Paket Dual Play juga ada yang Telepon Rumah dan Internet Fiber, tapi saya sekeluarga tidak membutuhkan telepon rumah. Cukup telepon dengan menggunakan ponsel saja, dan ini bisa pakai Internet Fiber.

2. Ada banyak banyak saluran TV dari mulai channel nasional maupun internasional yang bisa diputar ulang  tayangan yang mungkin belum sempat kita tonton, misal karena sibuk. Putar ulang ini menggunakan fitur Play Back.

3. Jaringan IndiHome Wifi yang Stabil dan Cepat, katanya ini karena IndiHome menggunakan jaringan fiber optic. Jaringan fiber optic ini juga andal dalam cuaca apapun, sehingga tetap aman meski online dalam kondisi hujan dan petir.

4. Anti Virus Digital dengan Perlindungan Ekstra, IndiHome wifi memberikan perlindungan ekstra anti virus seperti serangan spayware, malware, dan virus lainnya. Jadi kerjaan saya aman, karena dulu PC saya pernah terkena serangan malware dan virus lainnya yang menyebabkan data-data lenyap.

5. Jauh lebih hemat, karena dengan semua fasilitas yang saya sebutkan di atas, saya cukup membayar Rp410.000 sebulan, dan pembayaran bisa melalui online maupun offline.

So, tepat sekali rasanya jika IndiHome kita sebut sebagai Internetnya Indonesia!

 

 

 

July 14, 2022 2 komentar

 


Mempunyai anak balita tentu saja menyenangkan, karena tingkahnya yang lucu bisa menjadi pelipur hati. Semua yang dilakukan, diucapkan, selalu terlihat menggemaskan karena seorang anak memang merupakan Qurrota A’yun atau penyejuk jiwa orangtuanya. Tapi  tentu saja orangtua memiliki PR besar dalam membantu mendidik anak-anaknya sejak dini.

Karena memberikan edukasi pada anak di periode emas, di mana perkembangan otaknya mencapai 80 persen, membuat rangsangan edukasi melalui berbagai kegiatan akan menjadi stimulasi perkembangan otaknya semakin optimal. Tapi jangan karena mempertimbangan usia emas saja, membuat kita  menjejalkan semua aktivitas edukasi pada anak.

June 26, 2022 23 komentar

 


Seorang Ibu, baik ibu bekerja maupun ibu rumah tangga memiliki banyak pertanyaan di kepalanya dan membutuhkan jawaban untuk menambah wawasan, karena Ibu bertumbuh bersama anak-anaknya. Tidak hanya itu, seorang Ibu juga memiliki peran penting dalam kehidupan rumah tangganya, mulai dari menjadi koki di dapur keluarga, tenaga medis darurat di rumah,  hingga menjadi menteri keuangan.

Kok koki? Iya dong, kalau Ibu tidak memasak untuk anggota keluarga di rumah, bisa dibayangkan pengeluaran untuk makan sehari-hari akan membengkak. Belum lagi soal kebersihan, tidak semua makanan yang dijual terjamin kebersihannya. Karena itu seorang Ibu dituntut untuk bisa menjadi koki di dapur keluarga.

Begitu juga ketika salah seorang anggota keluarga ada yang sakit, sebelum ke dokter, Ibu pasti orang pertama yang dimintai pertolongan. Entah, ketika suami masuk angin, anak mendadak diare karena salah makan, anak terluka karena terjatuh, menjaga kebersihan gigi si kecil, atau si kecil rewel karena giginya mau tumbuh. Bahkan untuk diri sendiri, seperti ketika Ibu sedang mengalami mual saat hamil, saat memikirkan untuk kontrasepsi, dan lain sebagainya.

Lalu mengapa disebut menteri keuangan dalam keluarga? Karena hampir semua Ibu yang mengatur keuangan keluarga, yakni dari menerima jatah bulanan dari suami plus ditambah gaji sendiri bagi ibu yang bekerja. Semua itu lantas dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari, membayar berbagai kewajiban seperti SPP, listrik, cicilan rumah, tabungan, dan lain sebagainya. Jika Ibu tidak pandai mengatur atau mengelola keuangan, bukan mustahil keuangan keluarga menjadi gonjang-ganjing.

Maka ketika ada aplikasi yang bisa menjadi wadah Ibu dan anak untuk berbagi, bertanya, dan menemukan jawaban yang tepat, rasanya bagai ketemu bestie atau sahabat setia Mom dong. Setuju nggak sih? Sebelum menjawab, saya ajak berkenalan dulu dengan ruangmom ya. Di mana saya berkesempatan mengikuti even Ruangmom’s Expert Launch, di Twin House Cipete, tanggal 19 April 2022.



Mengenal Ruangmom Sebagai Sahabat Setia Mom

Ruangmom adalah platform yang menyediakan informasi kesehatan fisik, mental, dan finansial untuk wanita. Dengan menghadirkan berbagai informasi dan fitur. Ruangmom bercita-cita membangun ekosistem yang sehat agar perempuan bisa saling membantu untuk berkembang. berkomitmen untuk memberikan informasi yang valid dari sumber yang terpercaya

Peluncuran Ruangmom Expert

Untuk mendukung semua itu kemudian Ruangmom meluncurkan ruang Ruangmom Expert yang. bekerjasama dengan beberapa expert seperti dokter, psikolog dan juga certified financial planner untuk memberikan edukasi sesuai dengan kebutuhan para ibu.

Nah, para expert Ruangmom ini adalah:

Nadia Harsya CFP

dr. Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni,Sp.OG, IBCLC

dr.Citra Amelinda, Sp.A,IBCLC,M.Kes

Yasmine Edwina M.Psi



Kecuali dr. Nisa Fathoni yang kebetulan terjebak macet, ketiga expert lainnya hadir dalam acara peluncuran Ruangmom Expert. Membuat suasana peluncuran sangat seru, terutama ketika para undangan diberi sesi tanya-jawab semacam curhat. Saya sendiri langsung mengajukan pertanyaan yang mengganjal di hati tentang putra saya, Pendar (7 tahun) yang sangat manja dan mudah tantrum.

Pertanyaan saya lontarkan untuk Yasmine Edwina,M.Psi yang memberi jawaban secara gamblang, bagaimana saya  harus membuka ruang komunikasi dengan Pendar karena anak usia 7 tahun sudah bisa diajak diskusi timbal balik. Tujuannya agar Pendar dapat mengungkapkan keinginannya dan saya bisa memberikannya pilihan terbaik, sehingga tidak tantrum lagi. Sebab tantrum disebabkan anak bingung untuk menyampaikan keinginannya.

Tidak hanya Yasmine yang memberikan jawaban gamblang, dr.Citra Amelinda juga menambahkan dampak anak mudah tantrum bagi kesehatan. Pokoknya saya mendapat tanggapan dan jawaban yang cukup memuaskan dari para expert Ruangmom ini, termasuk mendapat ilmu tentang keuangan dari Nadia Harsya.

Nadia Harsya memberikan tips tentang alokasi dana THR agar pasca lebaran kita tidak kedodoran dalam pengeluaran, karena kebanyakan kita menghabiskan semua dana THR seakan hari hanya untuk saat lebaran saja. Lebaran sering membuat kita begitu konsumtif seperti membeli baju, makanan, mudik, secara berlebihan. Ayo, ngaku deh, hehehe.

Meski dr. Nisa Fathoni tidak bisa hadir di tempat karena terjebak macet, tapi tetap ikut secara online, sehingga menjawab pertanyaan salah satu peserta tentang masalah kehamilannya di usia 34 tahun yang tanpa persiapan mental karena kebobolan. Asli, adem banget paparan dr. Nisa Fathoni, bahwa setiap kehamilan adalah kodratullah. Sehingga direncanakan atau tidak direncanakan, seorang ibu hamil harus mempersiapkan kehamilannya dengan baik agar bayi lahir dengan sehat.

Fitur-Fitur di Ruangmom

Sudah bisa membayangkan kan, asyiknya diskusi dengan para expert Ruangmom. Di Ruangmom tersedia fitur-fitur yang akan memenuhi kebutuhan Ibu:




Fitur Kalender Subur

Siapa yang masih mencatat secara manual waktu datang haid? Sebelum kalian menjawab, saya langsung mengacung, hehe. Karena saya memang masih menggunakan cara manual yang kuno ini, akibatnya sering lupa mencatat, tercecer, dan saya tidak sadar kalau sedang hamil. Ini kejadian waktu hamil Binar, karena lupa dengan jadwal haid. Tahu-tahu tersadar saya sedang hamil  5 minggu, Alhamdullilah bayi sehat walafiat.

Nah, dengan adanya fitur kalender subur di Ruangmom, sangat bermanfaat sekali untuk ibu yang sedang program hamil atau kontrasepsi kalender. Karena bisa tahu kapan masa subur, di mana untuk program kehamilan adalah masa terbaik untuk melakukan pembuahan. Sementara untuk kontrasepsi kalender adalah masa untuk menjaga jarak hubungan suami istri.

Tracking Tumbuh Kembang Janin

Tracking tumbuh kembang janin untuk mengetahui prediksi kelahiran atau HPL (Hari Perkiraan Lahir) sehingga memudahkan ibu untuk mempersiapkan sejak dini segala hal untuk kelahiran si kecil. Cara tracking tumbuh kembang janin pun sangat mudah dengan memasukkan tanggal hari pertama haid terakhir, selanjutnya tinggal pantau aplikasi.

Kalkulator Dana Pendidikan dan Biaya Melahirkan

Sesuai dengan tugas ibu sebagai menteri keuangan di rumah, merencanakan keuangan ini menjadi sangat penting sekali agar keuangan rumah tangga berjalan dengan baik. Di fitur Kalkulator Dana Pendidikan dan Biaya Melahirkan bisa mengatur keuangan lebih mudah, untuk dana pendidikan tinggal memasukkan tanggal lahir si kecil.

Setelah  memasukkan tanggal lahir si kecil, akan mendapat informasi target dana, target menabung, dan lama waktu menabung. Begitu untuk biaya melahirkan, sehingga semua terencana sejak dini.

Banyak Kelas dari Para Expert

Ibu membutuhkan banyak wawasan karena ibu sangat besar dalam segala hal, untuk menunjang itu salah satunya Ruangmom memiliki kegiatan rutin dengan membuka kelas dari para expert. Kita bisa memilih dengan bebas, kelas mana yang mau kita ikutin dan butuhkan. Plus bisa menjadi silaturahmi dengan para ibu lainnya di Ruangmom.

Artikel yang Ditulis atau Direview oleh Para Expert

Era digital ini membuat kita bisa dengan mudah mendapatkan berbagai artikel yang kita butuhkan, tapi sayangnya banyak yang sumbernya tidak akurat, karena ditulis oleh siapa saja. Sementara di aplikasi Ruangmom berbeda, sebab semua artikel ditulis atau diulas oleh para expert. Otomatis isi konten artikel tersebut terpercaya dan bisa dijadikan acuan atau menambah wawasan ibu.

Artikel di Ruangmom cukup lengkap dengan beragam kategori, seperti Pernikahan, Persiapan Kehamilan, Kehamilan, Kids dan Parenting, dan Momfinance. Benar-benar bisa buat upgrade ilmu para ibu deh.

Tukar Point dengan Diskon Patner atau Hadiah

Di Ruangmom ada fitur shopping loh, untuk kita membeli layanan dan produk Ruangmom. Dari sini akan dapat point, nanti point-point yang sudah terkumpul dapat ditukarkan dengan beragam hadiah atau diskon patner yang berkerjasama dengan Ruangmom. Seru kan?

Selain dari shopping, point bisa dikumpulkan dari login setiap hari pada aplikasi, mengisi survey dan program referral dengan mengajak para ibu ikutan download aplikasi Ruangmom. Jadi tidak hanya dapat ilmunya, silaturahmi dengan para ibu lainnya, juga dapat hadiah.

Download Aplikasi Ruangmom, Yuk!

Gimana cara downloadnya? Mudah banget kok download aplikasi Ruangmom. Ada di AppStore maupun Playstore, setelah download bisa langsung lengkapi data diri untuk registrasi. Maka dalam sekejap kita punya sahabat setia untuk curhat, untuk menemukan beragam jawaban seputar keluarga, keuangan, dll, untuk upograde ilmu, dan banyak lagi manfaatnya.

April 24, 2022 9 komentar

 

Bermain bersama anak sepertinya hal yang terdengar mudah dan bisa kita lakukan kapan saja. Apalagi saat ini kondisi pandemi membuat kita sering di rumah ketimbang beraktivitas di luar, tapi ternyata tdak mudah, apalagi dilakukan kapan saja. Karena tanpa kita sadari sering mengabaikan bermain bersama anak.




Entah, karena kita sibuk mengurus pekerjaan rumah tangga, menyelesaikan pekerjaan kantor secara wfh (work from home) bagi yang bekerja, atau asyik berselancar di dunia maya. Coba hitung berapa lama kita memegang gadget dan asyik di sosial media, entah sekedar stalking, browsing, atau bersenda gurau dengan teman-teman.

Tidak jarang juga saat anak mengajak bermain kita jawab, “Sebentar ya, Dek, Ibu lagi bekerja.” Atau, “Tunggu sedikit lagi, Ibu lagi menjawab chat teman Ibu.”, dan lain sebagainya. Bahkan ketika kita bisa menemani anak-anak bermain, tidak jarang juga sambil tetap memang gadget. Tangan satu mengetik atau stalking, tangan satunya bergerak (seolah) bermain dengan anak.

Sehingga (jujur ya) tidak jarang kita tidak paham dengan apa yang diceritakan atau dimainkan anak. Ketika anak bertanya sampai diulang-ulang karena respon kita kurang, lamban, tidak fokus, sehingga anak kemudian enggan mengajak bermain lagi. Jadi boro-boro terdapat kebersamaan ibu dan anak atau quality time membangun bonding, yang ada anak ngambek dan ibu berasa lelah, hehehe.

Padahal bermain bersama anak itu manfaatnya banyak sekali, tapi tentu saja bermain yang benar-benar fokus sehingga dapat membangun bonding kepada anak.

November 16, 2021 16 komentar
Setiap anak memasuki jenjang sekolah, entah TK, SD, SMP dan seterusnya, buat saya dan suami masing-masing tahap ini benar-benar menguras energi. Bukan lebay, tapi memang mencari sekolah itu banyak banget aspek yang harus ditimbangkan. Dari mulai mencari sekolah yang bagus, biaya yang sesuai budget, jarak sekolah, dan sebagainya
Seperti tahun kemarin saat tiga anak saya memasuki jenjang SD, SMP, dan sekolah menengah tingkat atas. Ampun, rasanya saya dan suami seperti jungkir balik. Mulai dari hunting sekolah, jarak sekolah, kualitas sekolah, dan juga minat anak. Dan, jujur kemarin itu sangat berkendala ketika mencarikan sekolah buat anak sulung saya yang akan masuk ke sekolah menengah tingkat atas.

Dibandingkan dengan mencari sekolah SD, SMP, menurut saya mencari sekolah menengah tingkat atas cukup sulit. Karena menurut saya di sini sudah harus fokus ke bakat dan minat anak, bukan lagi sekedar sekolah dengan teori dan tanpa arah. Sebelum akhirnya anak akan menemukan tingkat lanjutannya yakni kuliah.

Di mana untuk itu dibutuhkan sekolah yang juga siap membentuk karakternya, kemampuan dan kemandiriannya, dan juga menumbuhkan jiwa leader dalam dirinya. Agar ketika anak-anak memasuki bangku kuliah sudah memiliki kepribadian dan kemampuan akademik yang dapat diandalkan.

October 31, 2021 14 komentar

 


Apa kabar para Ibu? Bagaimana melewati masa pandemi ini?

Meski jenuh dengan pertanyaan mau pun pembicaraan mengenai pandemi, karena pandemi masih menyambangi kita entah sampai kapan. Namun mau  tidak mau kita harus bisa melewati pandemi ini dengan baik-baik saja, salah satunya bagi ibu yang memiliki anak seperti saya ini.

Harus kreatif dalam memberikan solusi agar melewati masa pandemi ini anak-anak tetap merasa  nyaman dan bahagia. Dan, ini ternyata tidak mudah loh, mengapa?

Masalah yang Terjadi Pada Anak Ketika Pandemi

June 06, 2021 28 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose