Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log


Segala hal yang membahas tentang anak pasti akan menggetarkan hati ibu, termasuk saya. Seakan selalu saja ada yang salah dan kurang dalam menjalani peran sebagai ibu bagi anak-anak saya. Setiap hari berusaha memperbaiki, akan ada setiap hari cela yang salah, karena memang seorang ibu atau orangtua dalam hidupnya adalah belajar.


Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2017 yang diadakan oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) di  Aula Kemendikbud mengangkat tema "Perlindungan Anak Dimulai dari Keluarga", hal ini menandakan bahwa rumah lah seharusnya tempat teraman dan ternyaman bagi anak-anak.  Tidak hanya sekedar rumah yang bersih, ramah anak, tetapi juga termasuk isinya di dalamnya ada orangtua yang melindungi dan menjaganya.

Dra. Leny Nurhayati Rosalin Msc
Dra. Leny Nurhayati Rosalin Msc, Deputi Tumbuh Kembang Anak, Kementerian PPA, yang menjadi salah satu narasumber acara ini mengungkapkan kalau keluarga memiliki peran utama dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan terlindungi dengan baik.
August 15, 2017 16 komentar

Kesehatan adalah kekayaan sejati
Bukan emas atau perak
(Mahatma Gandhi)

Pernah mendengar kalimat di atas yang ditulis oleh seorang guru spiritual dan politikus India, Mahatma Gandhi. Kalimat yang kembali terngiang saat saya hadir di acara Blogger Gathering Bersama Prodia Womens Health Centre di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan. Letaknya persis di seberang Toko Santa, sangat strategis. Dapat dengan mudah di tempuh dengan kendaraan pribadi  maupun umum.


Awalnya saya mengira Prodia Womens Health Centre adalah lab Prodia yang memang selama ini sudah sangat familiar. Namun teryata berbeda, Prodia Womens Health Centre yang disingkat PWHC memberikan pelayanan kesehatan khusus wanita berbasis Women-Wellness yang pertama di Indonesia.

Prodia

Sebelum mengulas Prodia Womens Health Centre, saya ulas sedikit tentang Prodia. Klinik ini sudah sangat familiar bagi masyarakat karena sudah berdiri di Solo sejak 7 Mei 1973. Didirikan oleh beberapa orang yang berlatar belakang pendidikan farmasi, salah satunya Dr. Andi Widjaja, MBA. Prodia menjadi laboratorium klinik terbaik dan terbesar di Indonesia hingga sekarang, serta menjadi Pusat Rujukan Nasional dengan visi menjadi Centre of Excellence dan layanan kesehatan terpercaya menunjang pengobatan generasi baru.

Banyak prestasi Prodia di bidang kesehatan, termasuk sebagai satu-satunya laboratorium dan klinik di Indonesia dengan akreditasi College of American Pathologists (CAP) sejak tahun 2012. Hal ini membuat hasil tes di labotarium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional. Berarti hasilnya sangat terpercaya ya.

Hingga saat ini Prodia memiliki cabang sebanyak 273 outlet di seluruh provinsi Indonesia, terdiri dari 131 laboratorium klinik (termasuk 10 diantaranya dengan tambahan izin dan layanan klinik Prodia Health Care/PHC), 1 PHC stand alone, 3 klinik khusus, 12 labotaroum rumah sakit, dan 126 Point of Care (POC) Service di klinik dokter yang tersebar di 31 provinsi dan 114 kota di Indonesia.

Waaah, makanya Prodia sudah sangat familiar dan memutuskan untuk membuka Prodia Womens Health Centre sebagai bentuk perhatian khusus pada kesehatan wanita.

August 05, 2017 20 komentar

Dalam tahap kehidupan wanita mengalami masa kehamilan dan menyusui yang merupakan masa paling indah dan berkesan. Sehingga hampir semua wanita mendambakan tahap itu dalam kehidupannya. Namun, dibalik masa yang paling indah dan berkesan, kehamilan dan menyusui juga merupakan tahap rawan bagi ibu dan anaknya.

Trismester Pertama : Masa Rawan Kehamilan


Masih saya ingat dengan apik saat hamil anak ke tiga kondisi saya tidak baik-baik saja, dalam arti secara psikis saya belum begitu siap. Kehadiran si kecil secara tiba-tiba di luar perencanaan meski kedua kakaknya sudah cukup besar. Hal ini membuat tidak ada respon yang positif dalam diri saya, setidaknya awal kehamilan saya down.

Jika pada kehamilan sebelumnya begitu tahu mengandung saya langsung mengasup nutrisi yang dibutuhkan, seperti susu kehamilan, hati-hati dalam memilih makanan, dan tentu saja langsung rutin mengunjungi dokter ahli kandungan. Saya hanya merenung dan berpikir konyol: Mengapa sampai hamil di luar rencana sebelumnya?

Memasuki usia kehamilan ke empat saya baru mulai merasa nyaman, mengunjungi dokter kandungan, mengasup nutrisi yang baik, secara keseluruhan menerima kehamilan saya dengan baik. Bahkan sering terlintas dalam pikiran rasa sedih baru bisa merasakan kebahagiaan kehamilan setelah usia kandungan ke empat. Tiga bulan berlalu dalam kondisi yang tidak seharusnya dilakukan seorang ibu hamil.

Suami dan Dokter Deddy, dokter kandungan saya memberi support supaya berpikiran positif selama kehamilan ini, mengasup suplemen yang diberikan, nutrisi yang baik. Sebab, ibu hamil membutuhkan nutrisi lebih dibanding ibu tidak hamil. Namun rupanya saya mengalami kontraksi saat kandungan berusia 8 bulan, meski sudah dicegah dengan obat penahan kontraksi. Saya melahirkan anak ke tiga tanpa mengalami kesulitan, seperti begitu saja memaksa keluar.

Bayi mungil ini hanya bertahan hingga usia 5 bulan
Bobot bayi saya sangat normal, yakni 3.3kg, hanya organ paru-parunya belum berkembang dengan sempurna. Intinya dari awal kehamilan saya mengabaikannya imbas ke kondisi bayi saat dilahirkan, sebab trimester pertama (1-3 bulan) merupakan masa rawan perkembangan janin. Bayi lucu itu akhirnya berpulang ketika usianya mencapai 5 bulan. Hal ini yang memicu saya pada kehamilan ke empat untuk mempersiapkannya dengan baik.
August 02, 2017 37 komentar

Membaca judul artikel ini, kira-kira apa yang ada dipikiran kalian ya?

Kalau saya langsung penasaran dan nyimak banget, karena bagaimana pun juga buah dan sayur tidak selalu ada di meja makan kita. Rata-rata para ibu kalau ngobrol soal sayur dan buah hampir sama, ada yang anaknya hanya mau buah impor, sementara di tukang sayur lebih sering bawa buah-buahan lokal, seperti nanas, alpukat, pepaya, jeruk, jambu biji. Buah-buah yang kurang diminati anak-anak.

Ada yang karena budged buat  buah yang disukai anak-anak tidak cukup, sebagai contoh saya membeli anggur impor satu wadah kecil yang hanya cukup dikonsumsi 1-2 anak harganya sekitar dua puluhan ribu kalau lagi murah. Sementara jika harga buah impor sedang tinggi bisa mencapai tiga pulu ribu rupiah, dan anak saya di rumah ada tiga. Total satu keluarga lima orang, jika uang sedang pas-pasan membeli buah setiap hari jadi perkara yang tidak mudah.

Lalu sayur-mayur? Banyak anak yang memilih jenis sayur yang disukai, bahkan ada yang menolak sama sekali. Mengapa anak-anak atau  bahkan orang dewasa masih banyak yang kurang menyukai sayur dan buah (terutama buah lokal)?

Ibu harus mulai membiasakan meja makan ada buah dan sayur
"Kebiasaan menyukai atau tidak menyukai sayur dan buah semua berawal dari dapur ibu." Ini ucapan dr. Lily S.Sulistyowati, MM Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Kemenkes saat hadir di acara memperingati Hari Buah Sedunia 2017, yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).

Acara yang menghadirkan tiga narasumber:

  • dr. Lily S.Sulistyowati, MM Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
  • dr. Fiastuti Witjaksono SpGK
  • Chef Eddriantjhia
Para narasumber
July 22, 2017 8 komentar


Sudahkah kamu minum susu hari ini?

Pertanyaan itu seringnya kita ajukan pada anak-anak, rasanya akan janggal jika ditanyakan pada orang dewasa. Padahal minum susu harus menjadi kebiasaan baik anak-anak, maupun orang dewasa. Justru berawal dari kebiasaan orang dewasa minum susu maka akan menjadi kebiasaan yang baik bagi anak-anak untuk minum susu, begitu lah yang diucapkan Psikolog Ajeng Raviando, Psi pada acara Frisian Flag Indonesia luncurkan kampanye 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang'.

Tepatnya  tanggal 1 April 2017, bertempat di Kembang Kencur, Pejaten Barat - Jakarta Selatan, saya beruntung bisa hadir di acara tersebut atas undangan Kumpulan Emak Blogger (KEB). Frisian Flag menghadirkan para pembicara:


  • Spesialis Gizi Klinik dr. Diana F.Suganda, MKes, SpGK
  • Psikolog Ajeng Raviando, Psi
  • Head Of Prepared Beverages Frisian Flag Indonesia, Tanti.
  • Rio, Team Marketing Frisian Flag

Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang!


Acara dibuka oleh Ibu Tanti, beliau selaku Head Of Prepared Beverages Frisian Flag Indonesia, mengatakan: "Bahwa kampanye Frisian Flag 'Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang!' diharapkan dapat mendorong keluarga Indonesia untuk lebih bersemangat memulai kebiasaan minum susu minimal satu gelas sehari"

Kampanye minum susu sekeluarga, kata Ibu Tanti: "Sejalan dengan nilai yang dianut oleh Frisian Flag yang tahun ini genap 95 tahun berada di Indonesia, yaitu Building Strong Families."

Jadi ingat waktu saya kecil, setiap pagi ibu menyediakan susu kental manis yang saat itu bernama Susu Bendera. Bahkan, karena sudah terbiasanya meski sedang tidak ada uang untuk membeli susu, kami tetap minum susu dengan catatan, sedikit encer karena harus dibagi 4 bersaudara. Kenangan yang manis, yang berbekas hingga sekarang.


Kami, para pembicara dan blogger yang hadir pun dibagikan segelas Susu Kental Manis Frisian Flag Gold dan melakukan milk toast. Ah, senangnya!
April 06, 2017 26 komentar



Jika bicara tentang kebutuhan mendadak akan ahli kesehatan, ada kejadian yang mengingatkan saya. Pertama tahun 2005 saat merasakan mules akan melahirkan putri pertama saya, karena belum paham tahap melahirkan, hanya tahunya mules berarti siap melahirkan. Sebenarnya sih, sudah khatam baca teori tanda-tanda melahirkan yang tepat.  Tetapi, karena merupakan pengalaman pertama, jadi deh panik duluan. Langsung cusss mencari taksi menuju rumah bersalin.

Sampai sana ternyata baru pembukaan dua, menunggu lama deh.  Coba kalau ada ahli medis yang ceck dulu di rumah, kan bisa menunggu pembukaan lengkap di rumah dengan nyaman. kejadian ke dua saat alm putra saya sakit, sesak napas malam-malam. Pontang-panting bawa bayi ke dokter, coba ada ahli medis yang dengan mudah dipanggil ke rumah. Bayi yang sedang sakit tentu tidak akan melakukan perjalanan malam menuju lokasi dokter, pakai antri lagi. Sesek kalau ingat itu.

Setuju kan, alangkah bermanfaatnya jika ada pelayanan dokter atau ahli medis lain yang bisa dipanggil dengan segera? Tanpa harus bingung memilih dokter siapa, yang mana, dalam kondisi mendadak, atau tanpa kawatir dokter atau ahli medis yang ditelepon sedang  berhalangan. Sebab, ada seorang temen yang memiliki nomor telepon dokter kandungannya, namun saat ditelepon karena kondisi darurat. Ternyata sang dokter sedang ke keluar kota. Nah, tidak ada yang bisa disalahkan, karena merupakan kondisi tidak terduga.

Tetapi sekarang ada kabar gembira buat warga Jakarta, telah diluncurkan aplikasi Medi-Call yang sebelumny hanya ada di Bali. Di Bali aplikasi ini digunakan selain oleh warga lokal, juga oleh warga asing loh. Oya, pasti bertanya-tanya, apaan sih aplikasi Medi-Call? Apa hubungannya dengan curhat di atas? Ya, ada dong, setidaknya ada hubungannya dengan memanggil ahli medis kapan pun kita butuh.
February 19, 2017 8 komentar

Jajanan Itu Tidak Sehat


Mungkin hampir semua ibu akan menekankan kalimat: Jajanan itu tidak sehat, sehingga sebaiknya makan makanan atau masakan rumah. Saya sendiri selalu mengatakan hal itu ke anak-anak, meski jika dalam keadaan terpaksa ya jajan juga. Misalnya, saya sedang capek, banyak kerjaan, ada job di luar sehingga tidak sempat masak. 

Mengapa kita mengatakan jajanan itu tidak sehat? Saya pribadi mengatakan itu karena hal-hal kecil yang bisa diketahui seperti kena debu karena banyak jajajan pinggir jalan yang dipajang tanpa ditutup. Dihinggapi lalat meski diletakkan di lemari kaca, karena lemari kacanya ada yang tidak ditutup, atau ditutupi kain tirai tetapi terlihat lalat bebas keluar masuk. Dan, yang menjadi rahasia umum minyak para pedangan makanan itu tidak sehat!

Yups, coba kita beli gorengan macam bakwan, pisang goreng, tempe goreng, tahu goreng, minyak satu wajan besar itu warnanya cokelat sekali. Tidak hanya jajan gorengan, kita beli pecel lele, pecel ayam, tengoklah wajan mereka saat menggoreng... minyaknya hitam! Entah, sudah berapa kali itu minyak dipakai berulang-ulang. 

Kemarin saya mau beli daging burung yang terkenal lezat, gurih, juga murah harganya. Terpaksa tidak jadi karena minyaknya hitam pekat, tapi yang antri beli buanyak banget. Ibu-ibu, bapak-bapak sampai anak remaja antri beli daging burung. Selain minyaknya hitam, potongan daging burung yang sudah dibumbui dan belum digoreng itu diletakkan di atas gerobak tanpa penutup. Bisa dibayangkan, gerobak di pinggir jalan raya tanpa penutup? Debu, lalat, dan lain sebagainya lalu digoreng dengan minyak hitam. 
January 30, 2017 20 komentar


Sebagian masyarakat Indonesia tentu masih banyak yang belum tahu, apa itu GERMAS? Saya sendiri sebenarnya juga baru tahu kemarin, ketika mendapat undangan dari KEMENKES untuk mengikuti GERMAS. Acaranya harus datang pagi loh, pukul setengah tujuh pagi para blogger yang diundang (termasuk saya), harus sudah berada di lapangan KEMENKES jalan HR.Rasuna Said Blok. X  Kavling 4-9 Jakarta , sementara rumah saya di Depok. 

WOW! Tantangan seru ya, karena dari rumah harus jalan dari pukul setengah enam pagi untuk menuju shelter busway terdekat, yaitu di Ragunan. Kemudian dengan busway lanjut menuju KEMENKES, tetapi asyik banget, karena kita bisa menghirup udara segar di Jakarta. Melewati jalan yang masih lumayan sepi dan agak remang-remang. Suasana yang cuma dinikmati sesaat sih, karena pukul tujuh Jakarta sudah terang dan dipenuhi aneka kendaraan.

Olahraga di Lapangan KEMENKES
Sampai KEMENKES suasana masih segar, angin bertiup cukup kencang, di tepi lapangan sudah banyak berjajar tenda-tenda bazar. Beberapa pegawai KEMENKES sudah berkumpul di lapangan, terdengar musik, ada gerai bakul jamu juga yang bisa dinikmati dengan gratis. Kalau saya, kebetulan dapat segelas jus sayur dimix buah: nanas, sawi, dan jeruk nipis, yang rasanya segar. Jangan bayangin ada rasa sawi yang buat sebagian orang eneg, ini benar-benar seger tanpa aroma sawi.
January 17, 2017 12 komentar

Suatu hari saya berkunjung ke rumah salah satu famili, dia dan suaminya bekerja di luar rumah. Dua anaknya, usia 2 tahun dan bayi diasuh oleh seorang pengasuh yang merangkap ini itu. Kok semua bisa beres, hebat  betul  si ‘Mba’, pasti kerjanya rajin, begitu lah pujian dilontarkan sehingga si Mba ini sudah bekerja selama dua tahun tanpa cela. Gene hari, susah loh, cari pengasuh maupun ART yang bisa cocok. Bisa dipercaya 100%, ditinggal dari pagi hingga sore atau malam.

Rahasia apa di balik itu? Saya melihat sendiri bagaimana batita usia dua tahun itu asyik memegang gadget sambil rebahan di kamar. Menonton lagu-lagu, game bayi, dan sejenisnya yang direcomed edukatif. Ketika gadget itu saya minta, si batita menangis keras. Meski dialihkan ke mainan lain atau diajak bercakap-cakap,tetap terus merajuk meminta gadget  tadi.

“Jangan diambil, Bu, nanti nangis terus. Saya tidak bisa ngapa-ngapain nanti.”

Glek! Saya langsung menelan ludah. Saya pun teringat si kecil Pendar (2tahun), kalau melihat hape saya pasti dia tertarik, jika saya meletakkan hape begitu saja maka tangan kecilnya akan mengutak-atik. Beberapa kali telepon ke temen-teman saya, mengirim icon-icon ke inbox, melihat vidio anak-anak. Jika saya terlena, pasti hal itu akan menyenangkannya dan... bisa jadi akan seperti anak famili saya.
December 17, 2016 16 komentar

Mba Wati&Keluarga
Kali ini saya berkesempatan mengulik blogger dan Ibu dua orang jagoan yang berusia 21 tahun dan 16 tahun ini, Hidayah Sulistyowati atau biasa akrab saya panggil, Mba Wati. Karena sudah banyak yang ngulas dari sisi dunia blogger, saya mau ulas sisi lain yang mungkin akan memberi banyak info positif bagi yang baca.

Apa sih yang ingin saya ulas dari Mba Wati? Tentang pengalaman melahirkan pertama, wow! Yes, ini penting banget loh. Banyak wanita mengalami pengalaman melahirkan pertama dengan was-was atau mengalami masalah karena ketidaktahuan. Contohnya, saya, dulu mengalami masa sulit melahirkan anak pertama karena terlalu nervous, tidak didampingi dengan ahli medis dan orang-orang yang kompeten. Meski saya sudah baca banyak banget buku kehamilan dan kelahiran, pada prakteknya saya justru butuh cerita pengalaman yang sesungguhnya.

(Penting, baca juga Waspada Bayi Stres Dalam Kandungan)

Menurut saya cerita pengalaman seseorang itu tidak sekedar teori, tetapi ada sesuatu yang bisa diambil dengan real. Makanya saya tertarik mau mengulas pengalaman pertama Mba Wati melahirkan. Yuk, disimak sama-sama obrolan saya via sosmed dengan Mba berwajah keibuan ini:
December 02, 2016 18 komentar
Sumber gambar: tribunpekanbaru.com

Sekarang, kebanyakan orang sibuk dengan berbagai aktivitas yang membuat waktunya tersita. Sehingga, mereka tidak memiliki waktu untuk memperhatikan dan merawat dirinya sendiri. Pada akhirnya, berbagai masalah kesehatan pun muncul dan baru disadari ketika sudah terlambat.  Oleh karenanya, penerapan pola hidup sehat sangat dianjurkan.

Salah satu masalah kesehatan yang banyak muncul belakangan ini adalah menurunnya daya ingat, yang terjadi tidak hanya kepada lansia saja. Tetapi, juga terjadi pada kaum muda atau usia produktif. Ternyata, menurut para ahli kesehatan ada beberapa kebiasaan atau pola hidup yang memicu hal tersebut. Di antaranya:

November 07, 2016 9 komentar

Mungkin ini akan menjadi sejarah dalam hidup saya atau kenang-kenangan menyesakkan dada yang moga tidak menjadi trauma di kemudian hari. Kemarin saya memeriksakan kandungan di sebuah RS yang terkenal itu. Dari pukul 12.30 wib hingga pukul 20.30 malam. Rekor!! Daftar jam segitu dapet nomor buncit. Mau daftar via telpon engga boleh sebab saya adalah peserta asuransi publik itu.

Sebenanrnya saya daftar juga hari sabtu, tapi saat itu sudah mepet waktunya dan kata petugas paregistrasi yang cantik (namun tanpa senyum) jadwal dokter yang dituju sudah selesai. Padahal kenyataannya, semalam saya periksa dan dokter yang dimaksud praktek hingga pukul 8 malam. Poor me.... Artinya ada yang bohong di sini, sebab kemarin juga ada pasien datang pukul16.00 wib dari asuransi kantor bukan bpjs dan diterima. Padahal nomornya satu nomor setelah saya...

Patut kalau saya pulang periksa kandungan bukannya bahagia, tapi malah menangis. Sampai di rumah saya bersihkan diri, mandi, dan berganti pakaian. Saya tidak bisa mencegah airmata yang terus menderas. Tidak nafsu makan dan tidak ingin mengobrol dengan anak-anak. Bahkan saya sampai terlelap dalam kelelahan yang luar biasa.

Mungkin saya terlalu lebay, tapi itulah yang terjadi. Saya mungkin akan berpikir 7x untuk mempergunakan kartu itu lagi.  Dalam keadaan seperti ini, sebaiknya memelihara kesehatan batin yang lebih penting. Saya berdoa semoga saya tetap sehat dan waras di negara ini, Aamiin.  Hikmahnya saya jadi lebih memahami pasien dengan kartu ajaib ini, terutama masalah psikologinya.
October 28, 2016 No komentar

"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)  buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl : 69)

Dari Ayat di atas, tertera: Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.


Madu Menghilangkan Radang Tenggorokan

Saya termasuk yang mempercayai madu sejak dulu, dalam arti sejak saya masih anak-anak. Terbiasa orangtua memberikan madu ketika kami batuk ataupun sariawan. Ingat, dulu sewaktu remaja sering mengindap radang tenggorokan sampai susah bicara dan menelan. Obat antibiotik lewat , tetap saja radang tenggorokan kerap datang, terutama jika kondisi cuaca panas. Kemungkinan saat itu saya banyak jajan es di luar, namanya juga anak sekolah.

Suatu ketika teman Bapak dari Kalimantan main, dia memberikan madu hitam yang katanya asli dari madu lebah di hutan. Madu kehitaman itu masih bercampur dengan remah-remah sarang lebah, tetapi tanpa ragu langsung saya ‘glek’ dan...hueeek! Tiba-tiba secara spontan keluar lendir beku berbentuk seperti akar kelapa dari tenggorokan saya. Warnanya kehijauan.

Entah itu apa. Pokoknya setelah ledir beku itu keluar, tenggorokan terasa ringan sekali. Menelan tidak sakit, rasa pusing juga hilang. Setelah 3 hari meminumnya, radang tenggorokan benar-benar pergi dan sejak itu penyakit yang sering menyerang saya hilang. Kalau lah batuk pilek, biasa saja. Tidak sampai membuat tenggorokan sakit, susah menelan, suara hilang dan badan sakit semua.

October 22, 2016 9 komentar

Percaya tidak bahwa sehat itu tidak mengenal usia seperti kematian tidak memandang usia. Seseorang bisa saja meninggal ketika usia tua, namun banyak juga bayi-bayi yang lebih dahulu dipanggil ketimbang yang tua. Sehingga usia tidak menjadi jaminan muda selalu sehat, ketika menua akan lebih mudah sakit-sakitan, hal ini saya alami sendiri. Ketika saya masih berusia dua puluhan, belum menikah, dengan segudang aktifitas: berkerja di kantor, kuliah malam, traveling, dan penulis.

Kegiatan Saya Waktu Usia 20an

Saya bekerja di kantor dengan ritme normalnya masuk pukul sembilan pagi dan pulang pukul lima sore, sementara ritme tidak normalnya bisa saja pulang hingga pukul dua belas malam jika sedang ada project. Pulang kantor lanjut kuliah malam, mulai pukul tujuh malah hingga pukul sembilan atau sepuluh malam. Dua kegiatan tersebut saya jalani dari hari Senin hingga Jumad. Lalu weekend apa yang saya lakukan?


Kadang jika tidak ada perjalanan ke luar kota, saya menghabiskan waktu dengan Ibu atau teman-teman saja.  Namun jika sedang ada perjalanan, saya akan menghilang dari  Jumad malam hingga malam Senin baru kembali. Perjalanan itu tidak sekedar jalan-jalan menghabiskan waktu, tetapi ada banyak hal yang kemudian saya jadikan tulisan, jurnal perjalanan yang dikemas menarik untuk dinikmati pembaca.

Sebenarnya tulisan perjalanan ini bukan kewajiban sih, saya penulis lepas di beberapa majalah. Hanya karena hobby jalan dan kebetulan dari jalan-jalan menghasilkan materi tambahan, jadi menambah semangat. Sebab, semua perjalanan yang saya lakukan tidak mengambil uang gaji dari kantor, tetapi dari hasil tulisan itu sendiri. Sangat mengasyikan, sampai seorang teman yang pernah seperjalanan dengan saya berkata, “Mungkin tanpa bekerja kantor pun, kamu sudah bisa hidup dari menulis perjalanan...”

Kondisi Tubuh Yang Tidak Stabil

Memang sih, tetapi saya kan membiayai kuliah sendiri dan sekolah adik-adik. Ini butuh budget yang tidak sederhana, pekerjaan di kantor tetap harus saya pertahankan. Meski sebenarnya kalau ditanya soal capek, tentu saja normalnya capek. Pernah  saat mengambil air minum di pantri kantor, tahu- tahu gelas di tangan terlepas ke lantai, pecah, hingga menimbulkan suara keras dan orang sekantor lari ke pantri. Mereka menatap saya dengan kaget, lalu seorang teman sekantor memberi saya segelas air yang sudah dicampur vitamin.

Sumber gambar: cres49cent
Wajah saya kata teman-teman pucat, terlihat seperti kecapekan. Pernah juga, saat dalam perjalanan pulang dari Bandung, di bus umum menuju Tol Jagorawi. Saya mendadak mual, keringat dingin membasahi kemeja, padahal AC bus dingin sekali. Beruntung saya memiliki teman seperjalanan yang merupakan sahabat dekat, Dina. Dia membaluri tubuh saya dengan minyak gosok dan.. saya dikerokin di dalam bus yang padat! Jangan bayangkan pose setengah telanjang ya, bisa habis jadi tontonan nanti.

Tetapi dengan berselimut sarung lebar, menempel ke pojok kursi, tangan sahabat saya bekerja mengerokin punggung saya. Ketika bus berhenti  untuk istirahat, saya membeli teh manis hangat dan gorengan yang langsung ludes. Alhamdullilah, keringat dingin hilang, rasa mual reda, berangsur suhu tubuh menjadi hangat dan perjalanan bisa dilalui dengan lancar lagi hingga tiba di rumah.

Mengasup Aneka Macam Doping

Apakah saya kapok meski mengalami kondisi tubuh yang tidak stabil ketika di kantor atau dalam perjalanan? Tidak, saya tetap senang melakukan berbagai kegiatan. Bahkan saya termasuk hobby wallclimbing. Kalau kuliah libur, kadang mengisi waktu pulang kantor  dengan climbing bersama teman-teman. Sering tidak ingat waktu, climbing hingga larut baru pulang. Rasa penasaran untuk mencapai roof atau puncak itu yang membuat tidak mau berhenti.

Saya juga senang mengasup minuman ringan yang menghilangkan kantuk, menghilangkan rasa lelah, yang banyak dijual bebas itu. Rasanya segar, apalagi jika diminum dalam keadaan dingin. Tidak hanya saya yang hobby mengasup jenis-jenis minuman ini, teman-teman yang naik gunung, wall climbing, atau teman kantor ketika lembur, juga senang mengasup sebagai doping tubuh.

Minuman yang dikemas dalam botol kecil dan banyak diiklankan di TV untuk menjaga stamina. Pernah, saya mengasupnya dua botol sekaligus saat dalam perjalanan karena di serang rasa kantuk, efeknya tubuh terasa segar, kantuk hilang.Tidak hanya satu merk yang saya asup, tetapi berganti-ganti karena di mini market minuman sejenis itu banyak dijual aneka merk. Rasanya rata-rata enak, segar, terutama jika dalam kondisi haus dan lelah.

Terkena Gejala Infeksi Empedu

Suatu hari saya menderita sakit yang tidak saya mengerti. Perut saya mulas melilit melebihi gejala akan buang air besar. Setiap ke belakang yang keluar hanya sedikit sekali berupa potongan kecil, kadang hanya buang angin yang disertai busa, baunya amis. Rasa mulasnya timbul-hilang. Namun, saya ingat betul, saat itu tetap memaksakan diri ikut perjalanan ke Citarik bersama rombongan teman-teman.

Sumber gambar:beautynesia.id
Menginap di sekitar sungai Citarik dan sepanjang malam saya tersiksa oleh rasa mulas. Sebentar-bentar saya ke toilet yang berada di tepi sungai, kalau ingat sekarang kok rasanya seram, ya. Tetapi dulu biasa saja, apakah karena  masih muda belia? Entahlah. Pokoknya, saya bolak-balik seperti ingin buang air besar, namun yang  keluar seperti yang saya uraikan di atas.

Akhirnya saya jatuh sakit ketika sampai di Jakarta, tidak masuk kantor, tidak kuliah. Ke dokter, saya diduga gejala infeksi empedu. Penyebabnya aneka macam, yakni makanan kotor alias banyak jajan di luar, makan tidak terlatur, banyak minum minuman yang disebut-sebut sebagai penambah stamina,  dan banyak lagi yang saya tidak ingat satu persatu. Singkat cerita saya harus rest dan menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

Tetapi yang namanya anak muda, selesai minum obat, sembuh, kambuh lagi. Kambuh makan tidak terlatur, banyak jajanan kotor, sesekali masih minum minuman doping stamina. Akibatnya? Kotoran saya selain bau amis, berwarna hijau seperti cincau, berat badan saya turun, saya kembali  jatuh sakit yang sama. Namun ini levelnya agak naik, dan dokter memberi ultimatum:

“Kamu senang mempertahankan hidup tidak sehat atau ingin menjadi manusia yang sehat? Ingat, kelak kamu akan menikah dan memiliki anak. Jika masih muda sudah begini, bagaimana bisa menjadi seorang ibu?”

Jleb! Kata-kata itu mengena sekali, terlebih tidak lama dokter langganan saya itu meninggal dunia. Saya sampai nangis saat itu, semacam ada ketakutan kalau sakit lagi harus kemana? Karena saya sudah terlanjut cocok berobat dengannya, sampai sekarang saya masih ingat wajah dokternya: Pria asli tapanuli berparas manis dengan mata hitam yang tajam. Karena itu saya berjanji buat merubah pola asupan, pola kegiatan. Boss di kantor juga mulai komplain, saya sering ijin tidak masuk karena sakit.

Dokter saja bisa meninggal, apalagi saya. Kira-kira begitu pemikiran saya saat itu, maka perlahan kegiatan perjalanan saya mulai saya kurangi. Fokus kuliah yang sudah mau selesai, jajanan bebas jarang, asupan minuman sudah tidak lagi. Penyakit gejala infeksi empedu hilang sama sekali, setidaknya saya tidak pernah merasa mules yang  hebat dan buang air besar seperti yang di atas.

Menikah Dan Menuju Sehat


Kemudian usia 27 tahun saya menikah, terakhir perjalanan yang sempat saya lakukan ke Baduy. Sesudahnya hidup saya teratur sebagai ibu rumahtangga dan penulis, sesekali saja bekerja di luar. Soal makan? Jelas lebih telatur seorang ibu rumahtangga karena masak sendiri buat keluarga, untuk makan di luar hanya sesekali. Ritme makan disesuaikan ritme anak-anak, sehari 3x. Kalau lah telat, tetap sehari-hari mengasup makanan rumah.

Anak-anak saya lahir hingga berjumlah 4, namun nomor tiga meninggal ketika usia 5 bulan. Apakah capek menjadi ibu rumah tangga? Jelas capek, terlebih saya juga ibu rumah tangga plus-plus. Dalam arti selain mengurus anak dan rumah, menulis dan mengerjakan beberapa job. Terlebih ketika habis melahirkan, banyak begadang, mengurus bayi dan anak-anak yang lain, dan lain-lain. Tetapi soal sehat, saya merasa jauh lebih sehat setelah menikah. Sungguh?

Ya, kalau lah sakit paling masuk angin, batuk dan pilek, karena kecapekan, faktor cuaca. Segera sembuh dengan istirahat dan mengasup makanan sehat. Sebenarnya tidak hanya makanan sehat loh, jika dalam kondisi tertentu saya juga mengasup multivitaim sehat yang recomend. Bukan semacam doping biar tidak mengantuk, biar terus strong, bukan. Tetapi sejenis multivitamin-mineral. Kebetulan saya mendapat kiriman Theragran-M. Apa sih Theragran-M?

Theragran-M

Baiklah, mari kita berkenalan dengan suplemen berikut ini, kalau dibaca kegunaannya bisa dilihat dikemasannya: 

Membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pada masa penyembuhan setelah sakit.

Kebetulan sejak Agustus saya lagi banyak kerjaan menulis artikel, sehari 3-4 artikel dengan panjang artikel 600-800 karakter perartikel. Meski sudah dijadwal harus menggarap sehari 3x, yaitu pagi-siang dan malam, dengan batas waktu paling malam pukul 11. Kadang dalam kondisi tertentu saya bisa menggarapnya hingga pukul 1 malam, sementara esoknya harus bangun pagi karena anak-anak sekolah. Jadi deh masuk angin, tenggorokan agak gak nyaman, apalagi musim hujan mulai tiba.

Meski sakit biasa, tetap ya seorang ibu sakit itu bisa membuat runyam seisi rumah. Ini diluar PR-PR kerjaan yang wajib dilaksanakan, 26 artikel dikasih waktu 12 hari harus selesai. Mau gak mau wajib dong sehat. Terlebih saya punya batita usia 22 bulan yang masih ASI, apa jadinya kalau ibunya ahak-uhuk gak fit? Belum dua kakaknya yang harus sekolah, les.

Maka saya coba deh, Theragran-M. Tablet merah tua dengan rasa manis, sehari 1 tablet. Cuma harus hati-hati, jangan kelamaan ditangan dan terkena keringat. Apalagi terkena air karena tabletnya cepat luntur. Jadi begitu dibuka langsung glek ya, pakai air putih biar lancar. Sebenarnya sih, yang luntur itu salut gulanya, tetapi kelihatannya gak nyaman saja, kalau tabletnya jadi ada warna merah yang bleber.


Alhamdullilah, kondisi tubuh yang tidak fit jadi cepat pulih. Tugas-tugas negara di rumah dan klien bisa segera diselesaikan kembali. Namun pulihnya berangsur-angsur, tidak terasa instan seperti suplemen model doping ya. Memangnya apa kandungan Theragran-M hingga bisa menjadi vitamin untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit? Yuk, kita intip apa saja komposisi Theragran-M biar lebih tahu.

  • Vitamin untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit

Komposisi:


Setiap tablet salut gula Theragran-M mengandung:
Vitamin
A (sebagai Asetat)
D (cholekalsiferol)
B1 (tiamina mononitrat)
B2 (riboflavina)
B6 (piridoksina hidroklorida)
B12 (sianokobalamina)
Niasinamida
Kalsium Pantotenat
C (Sebagai natrium askorbat)
E (Sebagai dl-alfatokoferil asetat)
Mineral
Iodium (sebagai kalium iodida)
Besi ( sebagai fumarat)
Tembaga II (sebagai sulfat)
Mangan II (sebagai sulfat)
Magnesium (sebagai karbonat)
Seng ( sebagai sulfat)


Harganya ternyata tidak mahal, hanya Rp20.000 setiap 1 strip @4 tablet salut gula.  Yang menggembirakan Theragran-M selain sudah terdaftar di BPOM, ada label halalnya. Sebagai muslim wajib  melihat komposisi yang kita asup itu halal atau tidak. Jadi apalagi? Bermanfaat buat kesehatan secara alami, harga ramah di kantong, dan halal, rasanya cukup ya untuk memastikan Theragran-M bagus kita konsumsi. Terutama, tentu saja bila kita dalam masa penyembuhan habis sakit atau kondisi tubuh tidak fit karena Theragran-M vitamin yang bagus untuk masa penyembuhan. Oya, Theragran-M sudah ada sejak tahun 1976, 40 tahun. 

Selain mengasup Theragran-M, tetap perhatikan asupan juga. Saya sekarang membiasakan kebiasan sehat diantaranya:
  • Mengusahakan tidur di bawah pukul dua belas malam
  • Bangun tidur sebelum  mengasup yang lain, langsung minum air putih.
  • Sehari usahakan minum 1 gelas jus buah yang dicampur madu.

Ulang Tahun ke 39


Alhamdullilah, September kemarin saya  baru berulang tahun ke 39 tahun. Ternyata saya merasa semakin dalam kondisi sehat, meski kerjaan rumah tangga dan job sampingan, juga datang ke beberapa even blogger mengisi hari-hari. Bahkan banyak yang bilang saya terlihat awet muda hehehe, point yang bikin geer nih. Tapi apakah cukup mengasup makanan sehat dan multivitamin saja agar tetap sehat?

Tidak hanya itu karena fisik juga membutuhkan gerakan, seperti berolahraga. Untuk olahraga karena ibu-ibu sering dilanda sikon tidak mendukung, rasa malas karena kecapekan, dan sebagainya yang intinya menunda-nunda tidak jelas. Saya sendiri juga begitu, akhirnya saya pilih sendiri olahraga yang mendapat support dari sikon. Diantaranya:

Olahraga Pilihan Saya:


  • Skipping: Harga alatnya  murah, banyak dijual umum dan melakukannya bisa dimana saja. Saya biasa di teras dan ruang tamu, karena ruang tamu tidak ada meja kursi jadi asyik buat lompat-lompat. Waktunya juga bebas, bisa pagi, bisa siang atau sore saat anak-anak dalam siatuasi aman. Aman tidak mengganggu kegiatan ibunya.
  • Senam bersama si kecil Pendar: Nah, ini paling asyik nih. Bisa sambil tiduran nonton atau becanda. Kadang, juga jalan pagi berdua ngejar-ngejar kucing. Seru, kan? Apalagi kalau bisa melakukannya rutin pagi atau sore.
  • Aerobic bareng ibu-ibu komplek: Ini juga asyik banget, mau gak mau pasti jadi ikutan gerak. Kebetulan di tempat saya tinggal aerobic ibu-ibu dilakukan seminggu sekali. Kegiatan dilakukan dari pukul 6 pagi hingga pukul delapan.
  • Berenang: Ini kegiatan keluarga yang setiap minggu kami lakukan, kebetulan kolam renang umumnya tidak ramai, murah,  dan dekat rumah.
  • Naik sepeda: Ini favorit keluarga, kami senang sepedaan sekeluarga keliling kebun binatang ragunan. Badan sehat, hati gembira.
Pokoknya belajar dari masa  muda yang tidak sehat, saya merasa justru di usia sekarang ini adalah my precious moment.

"Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho."


October 10, 2016 10 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose