Ada Apa
Dengan Pencernaan Si Kecil?
Asupan
Makanan&Minuman Yang Bertahap dari 0 bulan hingga MPasi
Sering sekali kita mendengar atau membaca peraturan untuk
asupan si kecil dari mulai lahir, mengenal MPasi hingga tahap berkembangan
berikutnya. Selalu ada peraturan dan larangan, seperti berilah ASI eksklusif
hingga 6 bulan, kenali MPasi bertahap. Tahap MPasi baik secara tekstur,
kandungan bahan-bahannya, misalnya gula garam harus diberikan saat bayi sudah
menginjak usia di atas 12 bulan.
Tekturnya makanan pun bertahap dari sangat halus, bertektur
hingga padat. Tingkat kematangannya harus pas, baik itu sayur atau daging. Tidak
hanya itu saja, bahkan asupan lain seperti madu saja yang dipercaya sangat
berkhasiat, tetap memiliki aturan pakai.
Madu tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 1 tahun, terutama pada bayi
yang baru lahir.
Mengapa ketika anak masih bayi hingga memasuki tahap usia 1
tahun dalam asupan sangat banyak aturan ini dan itu?
Mungkin seperti itu pertanyaan para ibu, dan banyak di
masyarakat ibu yang tidak mengindahkan aturan dengan pertimbangan subyektifitas
maupun dukungan sekitar, seperti memberikan madu pada bayi, memberi perasa
(baik gulgar maupun perisa) ke MPasi, dan sebagainya.
"Ah, gak apa-apa bukan bahan berbahaya. Toh, bayinya kuat."
"Kita tidak perlu saklek-saklek banget, sok sesuai aturan, yang penting anak kita sehat dan doyan makan."
"Buktinya anak-anak tetangga, anak saudaraku, sehat-sehat saja."
Percakapan-percakapan seperti itu sudah menjadi hal biasa di
masyarakat, bahkan ketika saya melewati masa-masa menyusui, memberi MPasi untuk
anak-anak saya, lingkungan sekitar kerap memberi berbagai masukan serupa. Termasuk
kecuekan orangtua yang memberi batita makanan dengan perasa, pengawet.
Saya pun dulu tidak mengerti secara detil, yang saya tahu
bayi baru lahir usahakan dengan ASI eksklusif karena pencernaannya masih tahap
mencerna, butuh asupan yang benar-benar mendukung. Memberikan MPasi bertahap
juga untuk belajar pada sistem pencernaannya menerima bahan makanan padat,
begitu juga tentang gula garam, perisa, pengawet.
Sementara madu mengandung spora yang apabila diasup anak di
bawah usia 1 tahun tidak kuat atau alergi akan menyebabkan efek yang berbahaya.
Memang tidak banyak terjadi efek itu di masyarakat, tetapi buat jaga-jaga tetap
sebaiknya berikan madu setelah anak usia satu tahun. Berdasarkan pengetahuan
itu saya mencoba menjalani, toh untungnya anak-anak juga.
Namun penjelasan tiga dokter yang memang dibidangnya pada
acara Gathering Blogger dan Friso tanggal 29 November 2017 di Kembang Kencur
membuka mata saya: MENGAPA KESEHATAN PENCERNAAN SI KECIL BEGITU PENTING.
So, Mums, kalian layak banget membaca ulasan artikel ini.
Aseli, saya pun yang berusaha memberikan asupan terbaik buat anak-anak sesuai
dengan teori yang pernah saya baca, tetap merasa masih bodoh dan ada saja kesalahan
yang saya lakukan, ada saja kekurangan yang saya miliki untuk anak-anak.
Seorang ibu yang baik adalah ibu yang selalu membutuhkan ilmu dan belajar.