![]() |
Pic by Mike Kenneally |
Ibu Hamil Boleh Minum Kopi?
Pertanyaan pada judul artikel ini pernah tidak menghinggapi
pikiran para bumil? Terutama untuk bumil yang memang sebelumnya hobby kopi atau
malah coffe addict?
Saya sering membaca di media sosial status yang ditulis ibu
hamil, bagaimana mereka ada yang merindukan kopi, ada yang membatasi kopi, ada
yang tetap nekat minum kopi. Karena jangankan berpisah dengan kopi selama 9
bulan lamanya, tidak menghirup aroma kopi sehari saja kepala sudah terasa pusing.
Rindunya melebihi rindu kepada sang kekasih, hehehe.
Namun, ada juga pendapat masyarakat awam bahwa bumil harus
minum kopi meski sedikit agar kelak anak yang dilahirkan tidak mengalami step
atau kejang ketika demam, benarkah? Entahlah, saya sendiri sama sekali tidak
pro dengan pendapat ini karena belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Kalau
pendapat bumil dilarang minum kopi, setuju tidak?
Nah, ini saya setuju karena sepengetahuan saya kopi mengandung kafein dan kafein membuat asupan vitamin bumil, terutama zat besi
jadi tidak maksimal. Selain itu kopi membuat rasa kantuk hilang, dan bumil
justru tidak boleh tidur larut. Duh, jangankan minum kopi, tanpa minum kopi
saja bumil yang kandungannya sudah di atas 7 bulan sering sulit tidur.
Perut yang semakin membesar rasanya tidak nyaman untuk posisi
tetap berjam-jam, belum lagi tendangan bayi yang semakin kuat, rasa sesak
karena janin sudah semakin menekan organ dalam ibu hamil, dan sebagainya.
Padahal tidur cukup diperlukan sekali untuk mempersiapkan tenaga dan kesehatan
bumil dalam menghadapi jihad melahirkan.
Terus ada pendapat
yang mengatakan kafein pada kopi berbahaya bagi kesehatan dan fungsi konigtif
pada janin ketika lahir. Tapi kira-kira bagaimana pendapat ahli medis tentang
kopi untuk bumil?