Payudara
adalah sumber kehidupan manusia, tapi payudara bisa jadi sumber kematian bagi
para wanita dan ini nyata. Bahkan di depan mata, bagaimana seorang ibu dengan 3
anak kecil-kecil harus menyerah menghadapi kanker payudara, meninggalkan 3 anak
dan seorang suami dengan begitu cepat. Seakan kanker payudara bagai malaikat sang
pencabut nyawa, dan saya melihatnya dua orang ibu pergi, menyerah pada kanker
payudara. Dua-duanya adalah tetangga saya.
Saya
juga masih ingat cerita seorang ibu di sebuah rumah sakit besar di Jakarta
Selatan, sekitar 8 tahun lalu yang menderita kanker payudara, "Sakitnya
jika datang seperti dicapit kepiting, sakit luarbiasa..."
Belum
lagi efek pengobatannya, tekanan psikis ketika menerima vonis kanker payudara,
ketika melihat bagian tubuh tersensitif hancur terenggut kanker payudara.
Rasanya tidak terbayangkan bagi kita yang tidak mengalaminya. Sungguh,
kesehatan itu anugerah luarbiasa dari Allah SWT yang wajib disyukuri setiap
helaan nafas.
Mengapa
tetiba saya membahas kanker payudara?