Pernah
tidak membayangkan tidak bisa melihat keindahan semua warna di dunia ini? Atau
membayangkan tidak bisa melihat semua apa yang ada di dunia ini, hanya keheningan
dan kegelapan yang ada?
Pagi
itu ketika kaki saya melangkah memasuki gerbang hitam yang halamannya sudah
dipenuhi banyak orang dalam sebuah tenda besar, sejenak saya terdiam. Melihat
seorang anak bernyanyi di atas panggung yang menghadap tenda...
Kamu
adalah bukti
Dari
cantiknya paras dan hati
Kau
jadi harmoni saat kubernyanyi
Tentang
terang dan gelapnya hidup ini
Kaulah
bentuk terindah
Dari
baiknya Tuhan padaku
Suaranya,
lagunya, dan kesadaran bahwa anak yang
menyanyikan lagu itu tidak bisa melihat, hati saya menangis, teringat anak-anak
di rumah yang tumbuh dengan sehat, yang kadang terlupa untuk saya syukuri.
Sungguh, saya cengeng seketika, dan ketika menoleh ke kanan dan kiri terdapat
beberapa anak-anak yang kehilangan kemampuan melihat, bicara, bergerak, dan
lain sebagainya. Saya seperti diingatkan alm anak ketiga, dan selayaknya hidup
ini memang harus disyukuri.