Coba ingat baik-baik atau sebutkan berapa banyak orang yang Anda kenal meninggal karena diabetes?
Jika pertanyaan ini
dilontarkan kepada saya, jawabannya lebih dari hitungan tiga jari. Ini untuk
yang saya kenal dan ingat saja, entah kalau yang tidak terlalu kenal dan ingat.
Lalu jika ditanya, berapa orang yang menderita diabetes di sekitar Anda? Maka
dengan perihatin saya menjawab, cukup banyak dengan kondisi yang berbeda-beda
sesuai tingkat keparahannya.
Ada yang sampai menderita kebutaan, sulit berjalan, ejakulasi
dini atau impoten, hingga memiliki borok yang sulit sembuh. Diabetes mengubah
hidup seseorang yang semula produktif, sukses, optimis, menjadi sosok yang
lemah, mudah marah, hingga sampai ada yang menarik diri dari lingkungan sosial.
Tidak hanya dirinya yang menderita, tapi
pasangan dan keluarganya akan terimbas efek dari diabetes.
Saya masih ingat, seorang sahabat memiliki ayah yang
menderita diabetes. Seorang ayah yang gagah, pengusaha, harus terdampar di
kursi roda dengan penglihatan yang mengabur. Tubuhnya yang dulu gagah perlahan
kurus kering, emosinya labil, dan sering mengurung diri di kamar. Jika dulu
kalau saya dan keluarga kecil saya datang akan disambut gembira, saat ini saya
kunjungi ke kamarnya hanya diam. Bahkan
kadang tidak ingin disambangi, kamarnya tertutup rapat.
Dan, satu kisah lagi akibat diabetes...
Seorang teman yang baru memiliki dua orang anak kecil-kecil
bercerita sambil menangis, suaminya terkena diabetes. Suami yang belum memasuki
usia 40 tahun terancam ejakulasi dini, "Suamiku drop, Ni, bukan sekedar
vonis penyakitnya yang ternyata sudah cukup parah, tetapi akibat dari diabetes
itu bisa menyebabkan impoten..."