Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

Saat membaca judul dari artikel ini, mungkin akan menimbulkan pertanyaan, tunjuk tangan yang seperti apa untuk generasi maju?



9 dari 10 anak Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan.

Anak-anak adalah asset masa depan Indonesia, untuk itu dibutuhkan anak-anak bangsa yang cerdas dan bertumbuh dengan baik. Tapi ternyata masih banyak anak Indonesia yang memiliki kendala dalam pendidikan dan nutrisi, terlebih keadaan pandemi saat ini. Duh, beragam masalah yang dialami anak-anak.

Karena menurut data dari UNICEF tahun 2020, kondisi saat ini masih menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan. Terasa benar memang saat pandemi ini, karena banyak orangtua yang mengalami kesulitan ekonomi, sehingga pemenuhan nutrisi dan kebutuhan akan media belajar daring seperti smartphone terkendala.

Salah seorang teman anak saya karena terkendala smartphone yang harus bergantian dengan orangtuanya yang bekerja, terpaksa harus mengumpulkan tugas malam hari. Hal ini membuat anak ketinggalan pelajaran sekolah sehari-hari, belum lagi yang kesulitan kuota internet karena kemampuan daya beli menurun.

Sementara masalah nutrisi karena pendapatan berkurang, entah karena diPHK, penjualan menurun, sehingga nutrisi untuk anak tidak terpenuhi dengan baik atau cukup. Banyak anak-anak yang terkena imbas harus berhemat dalam asupan sehari-hari demi untuk kelangsungan hidup, padahal anak-anak masih dalam tahap tumbuh kembang yang membutuhkan nutrisi cukup agar tumbuh kembang maksimal.

August 19, 2021 25 komentar



Siapa yang suka bubur sumsum? Saya termasuk yang suka sekali dengan kuliner khas Indonesia satu ini. Ingat waktu kecil di Jakarta penjual bubur sumsum masih  ada, penjualnya budhe-budhe, membawa bakul dari anyaman bambu, di dalamnya terdapat panci almunium berisi bubur sumsum, dan cairan gula merahnya di dalam botol orson bening.




Bubur sumsum kala itu dijual dengan menggunakan pincuk atau mangkuk yang dibuat dari daun pisang. Daun pisang dibentuk sebagai wadah bubur dengan direkatkan menggunakan batang lidi, sementara sendoknya terbuat dari daun pisang yang ditekuk. Aroma wangi daun pisang dan bubur sumsum ini luarbiasa enak.

Saya lupa harganya, karena waktu itu masih SD, namun saya tidak lupa aroma dan rasanya yang gurih dan manis. Sayangnya, kini budhe-budhe bubur sumsum sudah tidak ada lagi. Entah mengapa,  mungkin anak-anak mulai banyak yang dikenalkan nikmatnya kuliner luar mau pun junkfood.

Jadilah saya kalau kangen bubur sumsum pengen buat sendiri, tapi selalu gagal karena hasilnya meringkil, banyak butiran tepung beras yang dalamnya mentah, sampai dibuang loh karena tidak enak dimakan, hiks. Saat ini di dekat rumah ada yang jual, tapi seporsi Rp10.000 dengan isi yang sedikit dan rasanya kurang menggigit, dikemas dalam wadah kantong plastik.

Jadi belum bisa mengobati kangen saya terhadap bubur sumsum, dan cukup mahal juga dengan porsi yang seperti itu. Sementara anak-anak saya doyan semua bubur sumsum, secara matematika 5 porsi Rp50.000, kayaknya kalau  bikin sendiri bisa buat berhari-hari, hehehe.

Sampai suatu ketika saya baca status Mbayu Dhani di facebook yang memberi tahu teknik memasak bubur sumsum. Saya praktekan dong, dan sukses, anti gagal sampai sekarang. Cara buatnya guampang banget loh!

Berikut ini Tehnik dan resep bubur sumsum anti gagal:

Bahan Bubur Sumsum:

Tepung beras 250 gram ( saya beli Rose Brand, 500 gram Rp 8.000)

Santan Kara ukuran 75ml (harga Rp3500)

Garam secukupnya

Air 1L

Daun pandan 2 lembar

Bahan Kuah:

Air dua 1 gelas belimbing

Gula Merah 100 gram

Daun padan 1 lembar

Cara Buat Bubur Sumsum :

1. Taruh tepung beras dalam wadah

2. Masukkan santan kara ke dalam air, aduk.

3. Masukkan santan kara yang sudah diencerkan ke dalam tepung beras, aduk hinga rata.

4. Saring tepung beras yang sudah dicampur santan kara encer, masukkan ke dalam panci

5.  Beri garam secukupnya, daun pandan

6. Jerang adonan bubur yang sudah disaring  di atas api kecil sambil terus diaduk pelan-pelan, setelah pulen atau lembut dan matang, angkat.

 

Cara Buat Kuah Gula:

1. Rebus Air

2. Masukkan gula merah, aduk hingga cair

3. Masukkan daun pandan, dan angkat

 

Cara Penyajian:

Sajikan bubur sumsum secukupnya ke dalam mangkuk, tuang kuah gula merah sesuai selera, bubur sumsum siap disantap.

Jadi kuncinya agak bubur sumsum sukes, disaring sebelum diolah, jangan lupa api kecil dari awal hingga matang dan aduk terus hingga akhir. Jangan lupa takaran air dan santan, harus pas agar bubur sumsum kekentalan dan lembutnya pas.

Jangan lupa juga  intip resep camilan ala saya lainnya, murah-meriah bisa jadi jajanan anak di rumah saja selama pandemic ketimbang jajan di luar yang belum tentu sehat dan higienis, setuju?

Lima Resep CamilanSehat

Cireng Sehat untukBocil

Cutton Cake Susu KentalManis

August 17, 2021 5 komentar

 

Apakabar semua? Kondisi saat ini membuat PPKM diperpanjang ya, tapi jangan khawatir. Karena untuk keperluan yang penting seperti mengemban tugas atau pekerjaan yang mengharuskan ke luar kota dengan kereta api saat ini bukan hal yang mustahil. Tiket kereta api Indonesia ke berbagai rute pun masih tersedia sehingga bisa tetap dibeli. Namun kamu perlu menyiapkan diri dan juga surat-surat yang diperlukan ya!





Pasalnya selama pandemi ini naik kereta api maupun transportasi jarak jauh lainnya memiliki aturan yang dinamis, selalu berubah mengikuti dinamika Covid-19.

Nah, berikut tips aman naik kereta jarak jauh agar perjalanan kamu semakin tenang dan nyaman yang bisa jadi referensi.

1. Siapkan sertifikat vaksin

Siapkan sertifikat vaksin Anda, minimal dosis pertama, dengan mengunduhnya terlebih dahulu melalui website maupun aplikasi PeduliLindungi. Anda bisa menyimpan filenya dalam smartphone dan menunjukkannya nanti ke petugas saat pemeriksaan.

Jika ingin membawa versi cetaknya juga tidak masalah, namun pastikan Anda mengeprintnya sendiri dengan printer di rumah atau di tempat terpercaya karena rentan disalahgunakan.

2. Tes Covid-19 sebelum waktu berangkat

Lakukan PCR maupun rapid test antigen satu hari sebelum tanggal berangkat. Jangan lupa untuk memilih tempat rapid test yang terpercaya di kota kamu ya. Meski ada juga stasiun yang menyediakan rapid test antigen di area stasiun, namun tentu jauh lebih nyaman jika saat datang ke stasiun kamu sudah punya semua dokumen perjalanan, bukan?

3. Packing dengan benar

Packing barang bawaan Anda dengan rapi. Jangan lupa juga untuk membawa barang-barang penting seperti masker cadangan, hand sanitizer, desinfektan, tisu dan juga obat-obatan sebagai antisipasi jika tiba-tiba merasa tidak enak badan di tengah perjalanan.

4. Beli layanan perjalanan tambahan di TrainPlus

Jika kamu membeli tiket kereta di Traveloka, jangan lupa sekalian membeli pelengkap perjalanan lewat fasilitas TrainPlus ya. TrainPlus dari Traveloka ini menawarkan fasilitas layanan tambahan untuk melengkapi perjalanan kereta api kamu dan memberikan perlindungan dan kenyaman ekstra di perjalanan.

August 16, 2021 1 komentar

 

Masalah keuangan keluarga ini memang bikin kepala pusing ya, setiap bulan pasti ada keluhan tiba-tiba uang habis, sementara beberapa planning tidak tercapai. Bahkan rencana menabung jadi berantakan, akhirnya lelah bekerja tapi tidak memiliki simpanan. Atau memiliki simpanan tapi terpaksa dipakai karena untuk memenuhi kebutuhan lainnya.




Keuangan yang berantakan ini cukup merepotkan, terlebih jika kita memiliki beberapa planning, seperti uang pendidikan anak, dana pensiun, dan lain sebagainya. Bisa terpakai karena kondisi keuangan yang semerawut. Semua ini penyebabnya karena kita tidak memiliki catatan keuangan harian atau menyepelekan pengeluaran sehari-hari yang mungkin kesannya nilainya kecil, tapi merupakan bocor halus yang berbahaya.

Contoh kecil yang pernah saya alami, ketika dana kebutuhan sehari-hari yang ternyata tidak cukup untuk satu bulan. Hal ini  akibat saya dan suami tidak sadar menggunakan untuk keperluan lain di luar rencana, salah satunya untuk  membeli kebutuhan sekunder. Akibatnya? Terpaksa deh memakai dana simpanan lainnya yang seharusnya digunakan untuk  tabungan.

August 14, 2021 No komentar

 

Siapa pejuang gendong? Hehehe, maksudnya masih riweh dengan masalah gendong anak, kayak saya masih pejuang gendongan nih, Bu. Karena meski pandemic di rumah saja si bungsu Binar masih suka digendong kalau lagi manja, atau lagi mau bobo. Kebayang nggak sih, kalau gendong tanpa alat bantu gendongan, manual pakai tangan?




Saya kalau menggendong anak pakai tangan merasa kurang nyaman dan khawatir ada yang salah, selain terasa jauh lebih capek. Tidak bakal kuat lama kalau gendong manual atau pakai tangan. Pernah ngalami gendong pakai tangan waktu anak sakit, langsung paginya bahu, lengan, dan tungkai tangan jarem. Sakit-sakit bagai habis dipukul rasanya.

Tapi pakai gendongan juga harus pilih-pilih, disesuaikan dengan kebutuhan untuk menggendong di mana atau saat apa. Pengalaman saya menggendong 5 anak (1 sudah alm), salah memilih gendongan bisa bikin bahu dan pungung sakit berkelanjutan,hiks. Makanya di rumah banyak gendongan yang akhirnya tidak digunakan deh.

Nah, saya mau review salah satu gendongan yang paling sering dipakai saya dan suami buat gendong Binar, yaitu  Casual Hipseat MOOIMOM. Sampai punya dua loh saya, satu warna abu-abu dan satu pink. Moga-moga review Hipseat Casual Mooimom ini bisa jadi info yang bermanfaat ya.

August 08, 2021 21 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose