Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

 

Sepeda di saat pandemi

Sejak wabah virus Covid 19 masuk ke Indonesia, maka segala aktivitas dibatasi dengan ditetapkan PSBB atau physical distancing, masyarakat lebih dianjurkan untuk di rumah saja. Kecuali memang harus benar-benar keluar rumah untuk aktivitas yang penting, seperti bekerja, membeli kebutuhan pokok, itu pun dengan protokol kesehatan wajib mengenakan masker, wajib jaga jarak minimal 1 meter, wajib mencuci tangan dengan sabun atau mengunakan hand sanitizer.

Kegiatan hiburan seperti ke mall, ke bioskop, ke destinasi wisata, nyaris tiada. Hasilnya? Perasaan jenuh yang bertumpuk menimbulkan stres. Stres ini berbahaya karena selain bisa mengurangi produktivitas, stres dapat melemahkan imunitas tubuh. Imunitas yang seharusnya diperkuat dalam masa pandemi ini untuk mencegah terpapar virus Covid 19 yang mematikan.

Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menghindari stres, dan menjaga kesehatan, salah satunya yang sedang meruyak adalah gowes atau bersepeda. Kini semakin banyak komunitas sepedaan terbentuk, sehingga harga sepeda pun ikut melambung tinggi. Sampai saya terkejut saat akan membeli sepeda yang biasa dibandrol satu juta sekian, menjadi hampir tiga juta di saat pandemi ini. Mundur teratur deh, hehehe. Kebetulan sepeda di rumah masih layak pakai.

Tapi benarkah berolahraga sepeda saat pandemi ini benar-benar aman dan sehat?


November 11, 2020 4 komentar

 

Menyapih asi

Ketika si Kecil akan memasuki usia 2 tahun, pasti setiap ibu menyusui mulai menyusun langkah-langkah untuk mulai menyapih si Kecil. Sistem penyapih ini beranekaragam, kalau jaman dulu (mungkin masih juga ada yang mengikuti sistem menyapih ini hingga kini), menyapih si Kecil dengan mendatangi tukang pijat bayi untuk meminta ramuan pahitan yang akan dipopolkan (apply) ke area puting.

Bukan saja si Kecil jadi tidak mau menyusu, tapi menangis. Kalau dipaksa dimenyusu, popolan ramuan tukang pijat itu rasanya sangat pahit. Seminggu proses popolan ini berlangsung sampai si Kecil tidak mau menyusu lagi. Bicara soal popolan ini, selain ramuan pahitan dari tukang pijat bayi, banyak ibu-ibu yang cerita memberikan popolan macam-macam,  mulai dari balsem, obat merah, kunyit, sampai ditutup hansaplast putingnya, hahaha. Sumpah kreatif banget, tapi sebenarnya menyapih dengan metode ini bagus tidak sih?

Menurut psikologi anak maupun pakar parenting, tentu saja metode itu tidak dianjurkan karena tidak ada pesan cinta dalam proses menyapih. Padahal menyusui itu dilalui dengan proses yang tidak mudah, dari bayi terlahir ke dunia hingga bertumbuh menjadi batita yang berkembang dengan kecerdasannya. Batita yang mulai paham untuk diajak berkomunikasi, merasakan berbagai emosi. Alangkah baiknya jika proses menyapih ini dilalui dengan penuh cinta. Ibu-ibu bilang menyapih dengan cinta.

Menyapih yang diawali dengan memberikan pengertian, diberi jeda menyusu dari ritme biasanya, sehingga si Kecil ketika benar-benar tidak diberi ASI memahami kalau memang sudah waktunya tidak ASI lagi. Ibu bisa mengganti jam ASI dengan memberi susu sufor lanjutan untuk usia 2 tahun ke atas, atau UHT, atau snack lain. Semua tergantung keputusan masing-masing ibu.

Tapi sebenarnya haruskah si Kecil disapih ketika memasuki usia dua tahun?

November 11, 2020 5 komentar

Popok


Sebagai orangtua, kita semua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, kan? Karena itu memilih produk popok dan susu anak yang berkualitas menjadi bagian yang penting. Namun tentu saja, semakin berkualitas popok dan susu anak, maka harganya pun akan lebih mahal. Kalau kata orang, ada harga ada barang, hehehe. Tapi untuk kali ini tidak perlu khawatir, sebab di bulan November ini ada Blibli Histeria di mana semua ibu bisa mendapatkan berbagai kebutuhan buah hati dengan harga lebih terjangkau.

Wah, senang banget dong! Saya yang memiliki anak masih menggunakan popok dan minum susu, langsung semangat membaca info ini. Kapan lagi, bisa membeli produk berkualitas dengan harga hemat. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak produk apa saja yang bisa ibu dapatkan!

November 10, 2020 No komentar

Dr. Brown's

Setuju dong, kalau masa menyusui adalah masa yang paling spesial untuk seorang ibu. Moment paling indah antara ibu dan anak, sehingga ketika tiba masa menyapih menjadi masa yang paling penuh perasaan, seperti akan berpisah dengan kekasih, sedih rasanya. Apalagi jika bisa menyusui hingga 2 tahun, maka moment menyusui ini menjadi begitu sulit dipisahkan, baik ibu maupun si kecil.

Namun masa menyusui juga merupakan masa-masa yang terasa sulit jika ibu menyusui  belum memahaminya. Mulai dari faktor hormonal yang membuat perasaan ibu menyusui mudah tertekan, perasaan letih dalam proses menyusui, sampai problem ASI yang tidak deras, bentuk puting payudara yang tenggelam sehingga bayi kesulitan menyusu, posisi menyusui yang tidak tepat sehingga bayi rewel atau puting payudara lecet,  dan payudara bengkak karena bayi belum bisa menyusu banyak.

November 08, 2020 18 komentar


Setiap orang yang sudah berkeluarga maupun belum berkeluarga, pasti menginginkan memiliki rumah sendiri. Karena memiliki rumah ada tempat untuk pulang, ada tempat untuk menyandarkan sejuta lelah dan menaruh harapan berjuta mimpi di dalamnya. Begitu berharganya memiliki rumah sendiri, sampai banyak orang rela bekerja keras untuk memilikinya. Bahkan jika tidak memiliki uang banyak, mereka rela mencicil atau kredit hingga puluhan tahun demi untuk sebuah rumah

 

Nah, jika diberi kesempatan memiliki rumah sendiri, seperti apakah hunian atau rumah yang kalian mimpikan?

Kalau saya nih, ingin memiliki rumah sendiri dengan lingkungan yang segar, tanpa polusi udara, memiliki banyak tumbuhan hijau, terdapat lahan luas untuk jalan kaki bersama pasangan atau keluarga, lokasinya tidak jauh dari toko kebutuhan sehari-hari, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan mudah mencapai pusat kota. Sehingga jika ada keperluan ke berbagai tempat tidak memakan waktu lama. Eh, terlalu bermimpi gak sih?

Lingkungan seperti yang saya mimpikan itu sepertinya jauh dari pusat kota dan mungkin terpencil, karena masih segar tanpa polusi, tidak padat. Sementara lokasi yang dekat  ke pusat kota itu jarang yang masih segar dan bebas polusi. Gini hari, cari lingkungan yang masih bersih bagai di desa, lengkap dengan fasilitas ala kota, dan mau ke ibu kota tidak memakan waktu lama. Jangan mimpi deh.

November 07, 2020 17 komentar

 

Menjaga imun tubuh

Apakabar setelah delapan bulan dalam kondisi pandemi Covid 19? Apakah masih menjalankan protokol kesehatan, apakah mulai tak acuh? Sejujurnya saya mulai lelah dan rindu pada kondisi sebelum pandemi datang. Dimana bisa kemana-mana dengan bebas, pulang dari bepergian tidak ketakutan langsung ngacir ke kamar mandi buat mandi keramas, menyingkirkan pakaian seakan benda yang mengerikan.

Pengen janjian sama teman-teman makan di suatu tempat, ngobrol dekat tanpa mulut tertutup masker, atau selonjoran di commuterline saat sepi sambil ketawa-ketiwi bareng teman. Atau mampir makan baso dengan bebas tanpa ngeri ada virus di kursinya, di mangkuknya, di sendoknya, di area-area yang mungkin tersentuh publik. Tapi bukan ini sih, topik yang mau saya bahas, hehehe.

October 29, 2020 No komentar

 

Jika saat ini saya melontarkan pertanyaan kepada teman-teman, siapa yang hampir setiap hari menghadap layar gadget, baik itu layar monitor smartphone maupun laptop? Yakin banget, pasti saat ini dimana pandemi Covid 19 melanda dunia hampir semua orang beraktivitas di layar smartphone maupun laptop.  Baik itu pekerja, ibu rumah tangga, dan pelajar, dunia maya menjadi penghubung dalam berbagai kebutuhan.

Eyevit

Apa efek yang dirasakan dari perubahan pola keseharian ini? Huhuhu, setelah delapan bulan pandemi mata saya berasa lebih sering lelah sampai membaca huruf demi huruf suka membayang. Duh, bisa-bisa saya harus mengenakan kacamata kalau begini terus. Bukan saya saja yang terancam mengenakan kacamata, anak saya yang harus sekolah online setiap hari pun bisa terancam, kan.

Efek Pandemi Membuat Mata Sering Terpapar Layar Gadget

Meski saya seorang penulis dan blogger, intensitas ke layar gadget tidak seperti kondisi pandemi ini loh. Dimana sekarang pekerjaan lebih banyak dikerjakan dari jarak jauh secara online, mulai dari meeting, seminar, talkshow, dan lain-lain. Kadang durasinya tidak sebentar, karena saya pernah berapa kali harus mengikuti talkshow melalui zoom meeting selama tiga jam. Begitu selesai, pandangan mata serasa melihat cahaya kebiruan, dan barisan hurup di depan sesaat mengabur. Serius.

Eyevit Tablet

Awalnya sih saya abai aja, karena biasa kucek-kucek mata atau cuci muka reda, hehehe. Tapi ternyata lama-lama kok efeknya agak lama, habis menatap layar gadget membaca buku berbayang semua, gawat dong. Tapi tidak mungkin juga menghidari kegiatan online, karena selain pekerjaan saat ini full di dunia maya, harus mendampingi anak-anak belajar secara online. Anak saya nomor dua kan, masih SD tidak mungkin dilepas begitu saja belajar sendiri.

Selain saya, anak saya, Pijar juga mengeluh efek setiap hari menatap layar gadged. Bayangkan dari pukul tujuh pagi hingga pukul dua siang berkutat terus di layar smartphone, kadang di laptop. Mengamati penjelasan guru, diskusi dengan guru dan teman-temannya. Terutama hari Jumat saat menyimak pengajian dan ceramah dari guru Agama melalui zoom meeting cukup lama. Sehingga dia mengeluh matanya perih.

Kegunaan Eyevit

Kalau begini butuh solusi agar tetap bisa beraktivitas di layar gadget. Banyak temen yang merekomendasikan vitamin mata Eyevit, mereka konsumsi Eyevit untuk menghempaskan mata lelah karena terlalu lama di depan smartphone maupun laptop. Saya jadi tertarik, mengingat perjalanan aktivitas di dunia maya ini masih sangat panjang. Kita semua belum tahu kapan pandemi Covid 19 berlalu, sehingga bisa jadi kegiatan secara online akan terus berjalan.

Mengapa Vitamin Mata Eyevit Solusi Mata Lelah?

Sebelum membeli saya mencari info detilnya dulu tentang Eyevit biar tidak asal beli, karena ini berhubungan dengan kesehatan. Tapi memang iklan vitamin mata Eyevit ini berseliweran di televisi loh, saya sampai hapal bintang iklannya, hehehe. Selain mencari info kandungannya, kegunaan Eyevit, saya juga mencari efek samping Eyevit supaya benar-benar bisa mengatasi keluhan mata yang saya dan anak saya rasakan. Setuju dong, setiap membeli produk harus tahu secara detil.

Jadi vitamin mata Eyevit yang diproduksi oleh Lapi Laboratories ini adalah vitamin untuk menjaga kesehatan mata, yang memiliki formula paling lengkap dibanding merek lain di pasaran. Karena Eyevit mengadung nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan mata:

1. Bilberry : Menurut penelitian memiliki manfaat mengatasi gangguan pada mata, dan mengandung  Antidioksidan kuat, 20x Vit.C dan 50x Vit.E

2. Lutein : Zat aktif atau senyawa karotenoid yang bisa menjaga kesehatan mata, dan melindungi fungsi penglihatan.

3. Zeaxanthin + Lutein: Merupakan jenis karotenoid satu-satunya dalam makula mata. Dapat menyerap sinar biru yang membahayakan tubuh, melindungi mata dari degenerasi dan katarak.

4. B-Caroten dan Retinol : Bahan-bahan yang terkandung secara alami dalam buah-buahan dan sayur yang sangat bagus memelihara sel kornea mata.

5.  Selenium, Vitamin E, dan  Zinc : Zat-zat yang memiliki manfaat untuk kesehatan mata.

Sehingga kegunaan Eyevit untuk mengatasi berbagai keluhan mata, salah satunya seperti yang saya dan anak saya keluhkan. Biar lebih jelas, berikut ini saya paparkan kegunaan Eyevit secara lengkapnya:

1. Eyevit dapat mengatasi mata lelah, perih, pandangan kabur akibat terlalu lama menggunakan gadget atau terpapar radiasi yang dipancarkan layar gadget.

2. Memperbaiki kesehatan mata

3. Meningkatkan penglihatan dalam kondisi gelap

4. Eyevit juga bisa membantu mengurangi minus pada mata karena formula Eyevit bekerja meningkatkan akomodasi atau kelenturan lensa mata sehingga penglihatan menjadi lebih jelas. Bahkan pada kasus mata minus tinggi, formula Eyevit terbukti dapat membantu agar kadar minus pada mata tidak bertambah.

Berarti vitamin mata Eyevit sangat cocok dikonsumsi saat New Normal ini, dimana aktivitas kita secara online memang sangat intens. Apalagi Eyevit bisa dikonsumsi anak-anak hingga orangtua, tersedia dalam dua varian yaitu Eyevit Tablet dan Eyevit Syrup. Untuk Eyevit Tablet dikonsumsi untuk dewasa, dan Eyevit Syrup untuk anak-anak. Kata Pijar rasanya Eyevit Syrup sangat enak, dia langsung inisiatif minum sendiri ketika saya belikan. Memang enak karena rasa bilberry.

Aturan Pakai Eyevit:

Dewasa

2-3 sehari 1 tablet sesudah makan

Anak

1-6 tahun : 2-3 kali sehari ½ sendok teh

6-12 tahun : 2-3 kali sehari 1 sendok teh

Jika orang dewasa kesulitan minum Eyevit Tablet, bisa juga dengan konsumsi Eyevit Syrup dengan takaran 2-3 kali sehari sebanyak 2 sendok teh. Tapi saya rasa tidak sulit menelan Eyevit Tablet karena ukurannya hanya sebesar kancing baju, dan bentuknya bulat. Sehingga cukup didorong dengan minum air putih, langsung masuk kerongkongan dengan mudah.

Eyevit Tablet

Oya, selain belum ada efek samping Eyevit yang dilaporkan, Eyevit ini sudah lulus berbagai uji klinis dan terdaftar secara resmi di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Silakan jika mau mengecek langsung ke website BPOM RI, berikut nomor registrasinya:

Eyevit Tablet : POM SD 031 509 071

Eyevit Syrup : POM SD 071 632 361

Beli Eyevit dimana?

Membeli vitamin mata Eyevit sangat mudah karena sudah tersedia di Shopee Lapi Official Shop, Alfamart, Guardian, Watson, Apotek Kimia Farma, Apotek K-24, serta Apotek atau Toko Obat terdekat di sekitar rumah. Kebetulan saya membeli di Alfamart sedang kosong, dan langsung mencari di Apotek terdekat ada. Pokoknya mencarinya tidak pakai pusing, hehehe.

Untuk harganya Eyevit Syrup dengan kemasan botol @60 ml dibandrol harga Rp78.000, sementara Eyevit Tablet strip @6 Tablet harga Rp37.000.

Setelah minum Eyevit Tablet saya merasakan meski berkutat di laptop sekian jam, mata tidak mudah lelah atau mengabur. Sementara Pijar menceritakan pada saya,  matanya sudah tidak mudah perih lagi meski berkutat di depan laptop atau smartphone. Semoga pandemi ini cepat berlalu ya, dan jangan lupa sesekali istirahatkan mata kita dengan memandang suasana di luar, seperti menatap pepohonan.

October 27, 2020 25 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose